Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teorema Menelaus dan Teorema Ceva merupakan teorema pada plane geometry. Kedua teorema tersebut pertama kali dikemukakan pada segitiga, untuk selanjutnya kedua teorema tersebut dapat berlaku juga pada poligon. Pada tugas akhir ini akan dibahas pembuktian kedua teorema tersebut pada poligon menggunakan perbandingan luas pada segitiga."
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Setiawan
"Teorema Menelaus dan Teorema Ceva merupakan teorema pada plane
geometry. Kedua teorema tersebut pertama kali dikemukakan pada segitiga, untuk
selanjutnya kedua teorema tersebut dapat berlaku juga pada poligon. Pada tugas
akhir ini akan dibahas pembuktian kedua teorema tersebut pada poligon
menggunakan perbandingan luas pada segitiga.
Kata kunci: Teorema Menelaus, Teorema Ceva, perbandingan luas segitiga, plane
geometry, dan poligon.
vi + 33 hlmn.;lamp.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purcell, Edwin Joseph, 1901-
Jakarta: Erlangga, 1992
515.5 PUR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
F. Suhartono
Jakarta: Nabla Teknik Group,
516 SUP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, E.A.
London: ELBS, 1963
516.22 MAX m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Reza Fauzi
"Di dalam Geometri Lobachevsky, ada sedikitnya dua garis yang sejajar dengan suatu garis yang diberikan melalui suatu titik di luar garis yang diberikan tersebut. Namun, di Geometri Euclid, hanya ada tepat satu garis yang sejajar dengan suatu garis yang diberikan melalui suatu titik di luar garis yang diberikan tersebut. Perbedaan sifat kesejajaran tersebut mengakibatkan perbedaan-perbedaan lain antara Geometri Lobachevsky dan Geometri Euclid. Di dalam skripsi ini, dipelajari beberapa karakteristik poligon dan fungsi luas di Geometri Lobachevsky, terutama perbedaannya dengan Geometri Euclid. Struktur geometri yang diperhatikan hanyalah geometri dalam bidang.

In Lobachevskian Geometry, there are at least two lines parallel to a given line through a given point not on the line. But, in Euclidian Geometry, there’s only a single line parallel to a given line through a given point not on the line. The parallelism characteristics difference implies other differences between Lobachevskian Geometry and Euclidean Geometry. In this thesis, some characteristics of polygons and area function in Lobechevskian Geometry are studied, especially differences compared to Euclidean Geometry. Geometric structure considered is only plane geometry.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Graham, Walter W.
Totowa, New Jersey: Littlefield, Adams & Co., 1965
516.3 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kitchen, Joseph W.
Reading, Mass.: Addison-Wesley, 1968
515.64 KIT c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nanlohy, Merisca Belinda
"Telah dilakukan pengukuran dan analisa faktor koreksi geometry menggunakan tiga buah ukuran phantom PMMA dengan sample yang di ambil pada CT Scan Multi slice dan CT scan Single Slice. Sampel yang diambil menggunakan tiga ukuran phantom 10 cm, 16 cm dan 32 cm dengan menggunakan dua metode pengukuran yang pertama yaitu metode pengukuran CTDI di udara dan dan yang kedua CTDI pada phantom. Pengukuran dilakukan pada titik pusat phantom (center) dan tepi phantom (perifer) serta menggunakan variasi kolimasi pada kedua CT Scan. Pengukuran menggunakan detektor pensil ion chamber yang diletakan dalam phantom dan di udara, yang memberikan hasil berupa nilai CTDI di phantom dan di udara. Sehingga didapatkan nilai faktor koreksi geometri yang ada dan nilai faktor koreksi di udara yang kemudian dihitung nilai faktor koreksi pada phantom. Hasil analisa pengukuran menunjukkan bahwa semakin kecil kolimasi yang digunakan maka faktor koreksi phantom akan semakin besar.. Hal ini terlihat pada kedua alat CT scan yang digunakan, Dimana nilai terbesar muncul pada pemakaian kolimasi kecil yaitu 1,25 mm pada CT scan Multi slice dan 1 mm pada CT scan Single slice. Sedangkan korelasi dari nilai CTDIw pada kedua pesawat CT scan memiliki trend sama yang terdapat pada faktor koreksi phantom terhadap ukuran phantom pada kedua CT scan.

Measurement and analysis on geometry correction factor has been carried out using three different diameter PMMA phantom which sampled on CT scan Multi slice and CT scan Single Slice. Samples are taken using three phantom which are 10 cm, 16 cm and 32 cm with two measurement methods the first method is measurement of CTDI in air and second is measurement phantom CTDI. Measurements were taken at the center point of the phantom and peripheral using collimator variation on both CT scans. Measurements are done using a pencil ion chamber detectors in the phantom and in the air, which gives the results of CTDI values in phantom and in air. So the obtained value of CTDI in air and the CTDIw are calculated to obtain value correction factor on the phantom. Analysis of measurements showed that the smaller collimation will give phantom correction higher. This can be seen on both CT scan that is used, where the largest value appears in the use of small collimation which is 1.25 mm on CT scan Multi-slice and 1 mm on a single slice CT scan. While the correlation of the two CT scans have the same trend found in phantom correction factor to the size of the phantom on the second CT scan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1220
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mat Soleh
"Bidang Metrologi Industri pada dalamya dibutuhkan pada tiap badan, instansi atau perusahaan yang memiliki peralalan-peralatan ukur misalnya meja datar dan autokollinator. Perawatan dan pemeliharaan terhadap aiai-alat ini dibutuhkan bagi tiap pengguna karena alat ini vital digunakan untuk kalibrasi suatu alat ukur kedataran. Meja datar adalah alat yang dapat digunakau untuk kalibrasi walter pas dan autokollinator adalah alt yang dapat digunakan untuk mengkalibrasi meja datar.
Untuk mengkalibrasi meja datar maka dibuatkanlah sebuah garis lurus diatas permukaannya yang pembuatannya menggunakan metode Union Jack dengan luas area adalah mengikuti ukuran panjang : 880 mm, lebar : 715 mm dan diagonal 1 1155 mm. Posisi untuk garis panjang adalah 0 sarnpai 16, posisi untuk garis lebar adalah 0 sarnpai 13 dan posisi untuk garis diagonai adalah 0 sampai 21. Jarak antar posisi adalah sebesar jarak antara kaki depan reflektor sampai kaki belakang reflektor yaitu 55 mm. Pengambilan data dilakukan dari posisi 0 sampai posisi akhir dan juga sebaliknya dari posisi akhir sampai posisi 0.
Berdasarkan perhitungan data analisa hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin meningkat atau menurunnya posisi pada suatu garis tertentu ternyata tidak terjadi suatu perubahan sudut sehingga ketinggian pada tiap posisi pun tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat dikatakan bahwa kelurusan garis dan kedataran bidang yang dibentuk oleh posisi pada garis yang ada memberikan indikasi akan datarya meja datar yang telah diukur tersebut. Walaupun demikian tidak menutup kemungkin adanya kesalahan pada pengukuran ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>