Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In the effort of increasing the prescription payment at the Dispansary of Kopkar RSUD Budhi Asih, it is necessary to have description regarding the factors connected with the action of prescription payment. In addition, the information about
the satisfaction of the patients who pay it at the dispensary is also needed. In the paper, the researcher used the cross sectional design, with the sample of 384 respondents, calculated with 5% level of significant and the used methods were univariate, bivariate and multivariate analysis. The result indicated that correlation
between the knowledge of the existence of Dispensary Kopkar and the action of the prescription payment was significant (p = 0,0048), the relationship between the attitude toward the prescription payment at the Dispensary and the action of paying was significant (p = 0,0000), the relationship between the fund availability and the action of paying the prescription was significant (p = 0,0291), the relationship
between the time availability and action of paying the prescription was significant (p = 0,0000) the relationship between the one who guarantee the cost and the action of paying the prescription was not significant (p = 0,863). From all dependent variabels, indicated that only knowledge of existence of Dispensary Kopkar, attitude toward the prescription payment at the Dispensary, fund availability and time availability who have relationship was significant (p < 0,05) with the action of paying the prescription."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mangilep, Adelia U. Ady
"Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin lntcmasional Sa1emba(RSMI~IT1S) merupakan RS swasta dcngan tipe kelas utama dan berada di bawah naungan Yayasan RS MH Thamrin. Dari lapuran tahunan RSMHTIS, diketahui bahwa periode tahun 2007, jumlah penebusan resep di instalasi farmasi RSMHTIS sebesar 97.017 resep atau hanya mencapai 74% dari total target jumlah penebusan resep di instalasi farmasi sebesar 131292. Hal ini menjadi perhatian manajemen karcna penghasilan instalasi farmasi merupakan penyumbang terbanyak (35%) dari pendapatan rumah sakit, yang berarti bcrkurangnya pendapatan instalasi farmasi maka akan berkurang pula pendapatan rumah sakit.
Olehnya itu, perlu adanya analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan tempat pcnebusan rescp pasien rawat jalan di RS MH. Thamrin Salemba Jakarta. Beberapa hal yang akan diteliti adalah faktor predisposisi, faktor pendukung, dan Faktor pendorong. Penelixian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Muhammad Ilusni Thamrin Internasional Salemba (RSMHTIS) pada bulan Nopember - Descmber 2008. Rancangan penclitian ini adalah bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Desain penelitian adalah survei cross sectional untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan tempat penebusan resep pasien rawat jalan RS M.H. Thamrin lntcmasional Jakarta yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Populasi pcnelitian ini adalah semua pasien rawat jalan RSMHTIS pada tahun 2008. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pasien rawat jalan RSM1-ITIS pada saat penelitian dilakukan dengan kriteria inklusi pasien yang teiah kcluar dari rawat jalan dan mendapatkan resep dokter, pcmah mcmbeii obat pada kunjungan sebelumnya scrta mampu menjawab pertanyaan kucsioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat pasien yang memilih menebus resep di luar instalasi farmasi RSMHTIS yaitu sebanyak l3,2%. Pada penelitian ini diketahui juga bahwa faktor-ihktor yang secara statistik terhukti signitikan bcrhubungan dengan pilihan tempat penebusan resep obat pada pasien rawatjalan RSMHTIS adalah jcnis kelamin (p=0,047), sumber rekomendasi (p=0,0l9), persepsi terhadap harga (p=0,007), persepsi terhadap ketersediazm obat (p=0,045) dan pcrsepsi terhadap keoepatan layanan (p==0,02). Hasil analisis multivariat memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah persepsi terhadap harga.
Diharapkan kepada pihak manajerial RS M.H. Thamrin Internasional melakukan evaluasi terhadap metode strategi penetapan harga, evaluasi dalam pengaplikasian akreditasi mutu layanan farmasi, obat-obat racikan untuk anak dipersiapkan terlebih dahulu agar waktu tunggu peracikan obat bisa menjadi berkurang, membuat sistem infonnasi farmasi yang dapat mencegah penebusan obat di luar, serta pemberlakuan reward dan punishment kepada dokter untuk meningkatkan kepatuhan dokter terhadap formularium obat, dibuat kebijakan yang berlaku pada dokter dan tcnaga kesehatan lainnya untuk memotivasi pasien untuk menebus rescp di IF RSMHTIS, serta dibuat penelitian Iebih lanjut mengenai faktor internal rumah sakit yang tcrkait dengan texjadinya penebusan resep obat di luar RSMHTIS. Dengan adanya data dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dalam pcngelolaan famxasi pada masa yang akan datang.

M.H. Thamrin Salemba lntemational Hospital (RSMHTIS) is a private hospital with first class type and under wings of M.H. Thamrin Hospital Foundation. From RSMl~l'l`lS’s annual report, lcnown that in 2007 period, the amount of prescription payment in pharmacy department of RSM!-ITIS is 97.017 prescriptions or only reach 74% from total goals which are 131.292 prescriptions. This condition becomes management attention because pharmacy department is the most contributor (35%) for hospital revenue, it means the decrease of pharmacy dcpartment’s revenue will also decrease hospital’s revenue.
There is a need to analyze several factors that related to outpatient choice for place of prescription payment in M.H. Thamrin Salemba Hospital, Jakarta. Several things that will be studied is predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors. This study is conducted in Pharmacy Department of M.H. Thamrin on November to December 2008. This study is analytical study with quantitative approach.
The design of study is cross sectional survey to analyze several factors that related to outpatient choice of prescription payment location in M.H. Thamrin Internasionai Hospital, Jakarta such predisposing, enabling, and reinforcing factors. Population of this study are all outpatients RSM!-ITIS in 2008. Sample are some of RSMH'l`IS’s outpatient in period when the study conducted with inclusion criteria are outpatients which got doctor prescription, have ever bought medicine at previous visit and can answer qucstionary.
Result of this study indicates that percentation of patient that redeem prescription outside pharmacy department of RSMHTIS is l3,2%. At this study, factors that statistically proven significant affect the choice of prescription payment location at outpatient RSMHTIS is gender (p=0,047), recommendation sources (p=0,0l9), perception to price (p=0,007), perception to medicine availability (p=0,045) and perception to service speed (p=0,02). Multivariate analysis result shows that the most influence factor is perception to price.
It is recommended to M.H Thamrin lntemasional Hospital Management to conduct evaluation in pricing strategy method, evaluation in compilation medicine formularium, evaluation in accredited aplication of pharmacy service quality, preparing recipe for children patient beforehand to lessen patient waiting time, constructing pharmacy information system that can prevent medicine payment outside, assembling hospital policy in doctors and other health providers to motivate patients to redeem their prescription inside the hospital, applying the reward and punishment mechanism to doctor to improve doctor compliance to medicine formularium, for the next researcher, it is advised to conduct further research regarding hospital intemal factors related to prescription payment. Results of this study can be used as planning materials in pharmacy management in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Wathy Carolina
"RSUD Kota Bekasi sebagai institusi pemberi layanan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan mengupayakan pemanfaatan setiap fasilitas yang dimiliki rumah sakit umum kota Bekasi secara optimal agar dapat bertahan dalam situasi kompetitif sekarang ini.
Adunya kesenjangan yang cukup tinggi antara jumIah pasicn rawat jalan yang pada umumnya memperoleh Iembar resep dari dokter dengan jumlah lembar resep pasien rawat jalan yang menebus obat di lnstalasi Farmasi hal ini merupakan masalah yang akan berpengaruh terhadap kelancaran Iayanan dan mengurangi kesempatan unluk menambah penghasilan bagi RSUD Kota Bekasi.
Tujuan pcnelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan penebusan resep oleh pasien rawat jalan di Instalasi farmasi RSUD Kota Bekasi.
Desain penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan melalui wawancara terhadap 87 pasien rawat jalan atau pendampingnya yang tidak menebus resep dan yang menebus resep di Instalasi fammasi RSUD Kota Bekasi. Analisis dala yang digunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 27 (73%) dari 37 reponden yang tidak diberi saran dokter tidak menebus resep di IFRS, sebanyak 35 (66,0%) dari 53 responden yang berumur kurang atau sama 35 tahun tidak menebus resep di IFRS,sebanyak 25 (59,5 %) dari 42 responden berjenis kelamin laki-laki tidak menebus resep di IFRS, scbanyak 13 (65,0%) dari 20 responden berpendidikan rendah dan menengah tidak menebus resep di IFRS, sebanyak 19 (70.4 %) dari 27 responden tidak bekerja tidak menebus resep di IFRS, sedang yang bekerja ada 35 sebanyak 50 (66,7%) dari 75 pasien sumber penghasilan dari suami dan atau istri tidak menebus resep di IFRS, tidak ada (0 %) dari 20 reponden yang puas terhadap pelayanan instalasi farmasi dan tidak menebus resep di IFRS 4 (19,0%) dari 21 reponden yang menilai harga obat mahal tidak menebus resep di IFRS bahwa sebanyak 1(3.1%)dari 6 reponden yang menilai obat tidak lengkap tidak menebus resep di IFRS.
Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan dari 9 variabel bebas yang diteliti ditemukan bahwa sumber penghasilan mempunyai hubungan yang bemmkna dengan penebusan resep di Instalasi farmasi (p=0.01). Dengan demikian sumber penghasilan pasien merupakan Salah satu peluang untuk meningkatkan pendapatan di IFRSU Kota Bekasi. Kualitas pelayanan di IFRSU Kota Bekasi ditingkatkan, hubungan dengan dokter yang bekerja di RSUD agar formularium yang telah disepakati dapat segera di operasionalkan.
Saran Evaluasi kualitas pelayanan di Inslalasi Farmasi :
  • Lokasi Instalasi farmasi mudah di capai oleh pasien rawat jalan
  • Harga obat di pantau terus harganya agar kompetitif dengan apotik di Iuar RSUD Kota Bekasi
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T21111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Kusuma Pertiwi
"Dewasa ini, rumah sakit-rumah sakit di luar negeri menerapkan sistem lean hospital untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini mempelajari bagaimana lean hospital dapat diusulkan sebagai ide perbaikan untuk menyelesaikan permasalahan di gudang perbekalan kesehatan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Dengan menggunakan metode kualitatif, indikator kinerja dan pemetaan aliran nilai kondisi sekarang memperlihatkan adanya non value added sebesar 35% di dalam proses rack addressing dan 40% di dalam proses order picking. Hal ini mengindikasikan terjadinya pemborosan, merupakan faktor utama yang menimbulkan masalah di gudang perbekalan kesehatan. Analisa tulang ikan memperlihatkan dua belas akar masalah pemborosan ini. Lean hospital sebagai ide perbaikan diusulkan ke dalam 3 tahap : jangka pendek, menengah dan panjang untuk menghilangkan atau mengurangi pemborosan dan membuat keseluruhan sumber daya terorganisasi secara efisien. Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan pelanggan.

Today's overseas hospitals implement lean hospital system to increase their productivity. This research study how lean hospital could be proposed as an improvement idea to solve problem in medical-supplies-warehouse in Jakarta Islamic Hospital of Cempaka Putih. By using qualitative methode, current KPI and Value Stream Map show that non value added in rack addressing process was 35% and in order picking process was 44%. It indicate several waste happened was the main factor that triggered problem in medical-supplies-warehouse. Fishbone methode used to analyze its root cause. Lean hospital as an improvement idea was proposed into 3 phases: short, medium and long term to eliminate or minimize wastes and make whole of resources organized efficiently. This, increase the productivity and customer's satisfication."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fachdiana Fidia
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
T39568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartiningsih
"Farmasi merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medis terapeutik yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara menyeluruh. Dan unit Farmasi memegang peranan yang sangat penting terhadap pengeluaran dan pendapatan rumah sakit.Pelayanan Unit Farmasi RS Asri (RSA) terhadap resep yang dikeluarkan oleh unit Rawat Jalan di RSA belum optimal, dilihat dari jumlah resep keluar (tidak ditebus di unit Farmasi RSA) sebesar 16%.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menebus resep pada pelayanan resep rawat jalan RSA. Diketahuinya hubungan antara faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan survey cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan faktor predisposisi pasien umum di unit rawat jalan RSA adalah mayoritas berumur antara 25 - 45 thn, mayoritas perempuan, berpendidikan tinggi, mayoritas pegawai swasta untuk yang menebus resep dan tidak bekerja untuk yang tidak menebus resep, mempunyai persepsi terhadap harga obat di Farmasi RSA sedang dan menyatakan ketersediaan obat mayoritas lengkap.
Berdasarkan faktor pendukung adalah sebagian besar responden mempunyai penghasilan tinggi yaitu >10 juta dan mempunyai waktu tempuh ke RSA > 30 menit. Berdasarkan faktor pendorong adalah sebagian besar responden menyatakan pelayanan petugas Farmasi RSA cepat, ramah, jelas dalam memberikan informasi, area Farmasi bersih, dan cukup nyaman untuk ruang tunggu Farmasi baik berdasarkan suhu dan kebisingan maupun tata letaknya. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi terhadap ketersediaan obat dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA.
Saran yang di ajukan kepada manajemen RSA adalah dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap ketersediaan obat. Metode yang dapat dilakukan antara lain adalah analisa ABC dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan Formularium RSA. Dibuat alur pelayanan resep rawat jalan yang mengarahkan pasien ke Farmasi setelah keluar dari poliklinik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah kesediaan dokter dan petugas poliklinik memberikan informasi tentang Farmasi dan menyarankan untuk menebus resepnya di RSA.Dibuat sistem informasi yang dapat mencegah penebusan resep obat di luar rumah sakit seperti Paperless Information System dan pembenahan sistem informasi yang terkait dengan logistik Farmasi. Dibuat layanan pengantaran obat ke rumah pasien.

Pharmacy is one of the medical therapeutic support services that can not be separated from overall hospital services. And Pharmaceutical unit plays a very important towards hospita expenses and income. Asri Hospital (RSA) Pharmacy Unit Services to the prescription issued by the Outpatient unit in RSA is not optimal, judging from the number of prescriptions out (not redeemed in unit of Asri Hospital Pharmacy) by 16%.
The purpose of this study was to determine the factors that influence prescription behavior at RSA outpatient prescripti on services. Knowing the relationship between predisposing factors, supporting factors and the factors driving the prescription behavior in the RSA Pharmacy. This study is analytic with quantitative approach. Collecting data with cross sectional survey. Statistical analysis was done in univariate and bivariate.
Results Univariate analys is showed patients with predisposing factors common in the outpatient unit of RSA is the majority aged between 25-45 years, the majority of women, highly educated, the majority of private employees who fill a prescription for and does not work for that does not fill a prescription, have perceptions of drug prices in Pharmacy RSA is intermediate and the majority expressa complete drug availability.
Based on the supporting factoris that most respondent shave a high income that is > 10 million and has a travel time to the RSA > 30 minutes. Based on the factors driving the majority of respondents stated RSA Pharmacy services officer fast, friendly, clear in providing information, Pharmacy area clean, and comfortable enough for both of Pharmacy waiting room based on temperature and noise as well as its layout. While the results of bivariate analysis shows that there is a relationship between perceptions of the availability of drugs to the prescription behavior in Asri Hospital Pharmacy.
Ask advice of the Asri hospital management is evaluated and a review of drug availability. The method can be performed include ABC analysis and evaluation of the implementation of RSA formulary compliance. Created flow out patient prescription service that directs patients to the pharmacy after the exit of the polyclinic. One way that can be done is the willingness of doctors and clinic staff provide information about the Pharmacy and suggested to make up the prescription at the RSA. Created an information system that can prevent the redemption of prescription drugs outside hospitals such as Paperless Information System and the improvement of information systems related to thelogistics of Pharmacy. Created drug delivery service to the patient's home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmini
"Sehubungan dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan
kesehatan, maka fungsi pelayanzm kesehatan secara bertahap harus terus
ditingkatkan. Supervisi keperawatan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kctrampilan petugas pelayanan kesehatan khususnya perawat
pelaksana Pcrawat yang trampil akan berdampak pada mutu asuhan keperawatan
yang diberikan. Supervisi keperawalan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
umur, pendidikan, lamakerja penyelia, pelatihan, sarana dan pmsarana, SOP dan
bimbingan, serla perawat pelaksana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran faktor pada penyelia,
faktor pada perawat pelaksana, faktor sarana, faktor SOP, faktor bimbingan dan
pelaksanaan supervisi keperawatan. Rancangan pcnelitian adalah croxs sectional,
dilakukan di ruang rawat inap Rumah sakit dr Cipto Mangunkusumo pada bulan Mei
dan Juni 2001. Populasi penelitian semua kepala ruang rawat inap, adapun sampei
total populasi yaitu 47 respondcn.
Hasil penelitian rnenunjukl-can bahwa pclaksanaan supervisi keperawatan di
mang rawat inap Rumah Sakit dr Cipro Mangunkusumo berjalan tidak efek1i£ Dari
sepuluh variabel indepcndcn yang diteliti, hanya satu yang bermakna yaitu variabel
bimbingan terdapat hubungan bcrmakna dengan pelaksanaan supervisi keperawatan. Adapun faktor yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan supervisi
keperawatan adalah bimbingan
Pcningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan harus dilakukan SCC312 terus
menerus, salah satu upaya adalah dcngan mcngefektiikan pelaksanaan supervisi
keperawatan. Melalul program pelatihan khusus supcrvisi keperawatan diharapkan
kepala mang rawat inap dapat bekerja sesuai fhngsinya sebagai supervisor tingkat
tcrbawah.

Abstract
As the increase of public demand for the quality of health services, the function
of health services shall be gradually improved. Nursing supervision is one etfort to
improve the skill of health service officers specially the nurse. The qualified nurse will
effect to the quality of nursing care. Nursing supervision is influences many factors,
such as age, education, experiences, training, intra structure, standard operating
procedures, guidance and the nurse itself.
The purpose of this research is to gain infomation between factors of
experience, nurse, infra structure, standard procedure, and tutorial to which have more
influence to the performance of nursing supervision. Research design is carried out by
cross sectional the ward in Dr Cipto Mangunkusumo Hospital during May to June 200l.
Research population are all head nurse ofthe wards and total samples population are 47
respondent.
The result of this research shows that nursing supervision at wards of Dr Cipto
Mangunlcusumo hospital was done effectively. From ten of independent variable to be analysed, only one of which is tutorial give a.n effect to perfonnance of nursing
supervision.
The improvement of the nursing ServiCCS quality Shall be continually carried out
by implementing effective nursing supervision. By special training program of the
nursing supervision, head of wards are hoped to with comply to their function as the
supervisor to their subordinate.
"
Universitas Indonesia, 2001
T6392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Daniel
"LATAR BELAKANG : Program pemerintah mengenai penggunaan obat generik sudah dicanangkan sejak tahun 1989, terapi baru sejak krisis moneter orang mulai memperhatikan obat generik. Walaupun demikian penulisan resep obat dengan nama generik yang merupakan indikator penggunaan obat generik, tahun 1994-2000 tetap berkisar 50-60% untuk pasien rawat jalan di RSUP.Fatmawati. Penulisan resep obat merupakan perilaku dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Tetapi jika ingin dilakukan intervensi dalam penulisan resep obat adalah lebih baik jika mengerti terlebih dahulu mengenai masalah perilaku yang berhubungan dengan penulisan resep obat dengan nama generik.
TUJUAN: Untuk mengetahui distribusi penulisan resep obat dgn nama generik menurut poliklinik dan kelas terapi serta hubungan antara faktor-faktor perilaku dokter dengan penulisan resep obat dengan nama generik.
DESAIN : Studi potong lintang yang dilaksanakan di Poliklinik pagi hari RSUP.Fatmawati dengan observasi resep selama 1 minggu untuk masing-masing poliklinik dan pengisian kuesioner mengenai faktor-faktor perilaku yang diisi oleh 122 dokter sebagai subyek penelitian . Penelitian berlangsung selama 4 bulan dari April - Juli 2001 pada 18 poliklinik di RSUP.Fatmawati-Jakarta dan analisis yang dilakukan menggunakan regresi logislik.
HASIL : Proporsi penulisan resep obat dengan nama generik tertinggi pada PoIiklinik Gigi dan mulut sebesar 84,35% dan terendah pada Poliklink Malta sebesar 8,94%. Kelas tempi Diuretik menunjukkan proporsi penulisan resep obat dengan nama generik tertinggi (87,63%) dan terendah pada kelas terapi obat Lain-lain (2,17%). Dari basil analisis multivariat. menunjukkan pada dokter yang setuju dengan program obat generik kemungkinan untuk dapat menuliskan resep obat dengan nama generik hanya 0,28 kali dan dokter yang tidak setuju dengan program obat generik (95% Cl: 0,08-0,95); dan pada dokter yang bekerja di RSUP.Fatmawati < 5 tahun berkemungkinan untuk kurang patuh dalam penulisan resep obat dengan nama generik 3,89 kali lebih besar dart dokter yang telah bekerja > 16 tahun (95% Cl: 1,41-10,78) dan dokter yang bekerja di RSUP.Fatmawati 5-15 tahun berkemungkinan untuk kurang patuh dalam penulisan resep obat dengan nama generik 3,09 kali lebih besar dari dokter yang telah bekerja > 16 tahun.(95% CI: 1,14-9,86)
SARAN : 1). secara rutin mengingatkan para dokter untuk melaksanakan program pemerintah penggunaan obat generik baik secara manajerial, edukasi atau regulasi. 2). data ilmiah mengenai obat generik lebih diinformasikan kepada dokter dan masyarakat.

The Relation Between Doctor's Behavior Factors With Drug Prescription in Generic Names in Out Patient at Fatmawati Hospital 2001BACKGROUND : The government program about generic drugs in government health care facilities had been conducted in 1989, but after the monetary crisis people interested in generic drugs . Nevertheless the data of drug prescription in generic names for out patient at Fatmawati Hospital from 1994 to 2000 only 50-60%.
Drug prescription is a doctor's behavior . There are many factors which influence the prescribing, but if we want to intervene the prescribing we have to understand first the reasons for a problem behavior.
OBJECTIVES : This study performed to find out the distribution of drug prescription in generic names according to therapeutic class and out patient clinic; and to identify the relation between doctor's behavior factors with drug prescription in generic names in out patient at Fatmawati hospital.
DESIGN : Cross-sectional with total respondents 122 doctors by observing their prescriptions for 1 week for each out patient clinic and filling questionnaire about doctor's behavior factors. The study conducted for 4 months from April to July 2001 in 18 clinics at Fatmawati Hospital and the analysis were performed by logistic regression.
RESULTS : The highest proportion of drug prescription in generic names has been found in Denial clinic (84,35%) and the lowest in Eyes clinic (8,94%). Diuretics has the highest proportion of drug prescription in generic names (87,63%) among the class therapy in DOEN and drugs which are not included in 29 therapeutic classes in DOEN (Others) has the lowest proportion (2,17%). The study showed there are significance relation between doctor' attitude and drug prescription in generic names and also significance relation between working e:qserience of the doctor and drug prescription in generic names .The multivariate odds ratio was 0.28 (95% CI: 0,08-0,95 ) in doctors who agree with the government program about generic drug. 3.89 (95% Cl: 1.41-10,78) in doctors who works for less than 5 years and 3,09 (95% Cl: 1,14-9.86) who works for 5 to 15 years.
RECOMMENDATIONS : 1). To remind the doctors periodically to run this government program and can be characterized as managerial, educational and regulatory. 2. Giving more information about the evidence based of generic drugs to the doctors and community.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>