Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cawthorne, Nigel, 1961-, author
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013
951.017 CAW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iswahyudi Soenarto
"Di antara sekian banyak tokoh tragis Shakespeare, Othello adalah satu-satunya tokoh yang berkulit hitam. Kehitaman kulit Othello ini terlihat bukan hanya dijadikan sebagai masalah perbedaan fisik. Shakespeare juga mengkaitkan masalah ini dengan masalah yang berbau diskriminasi rasial.
Pada zaman Shakespeare hidup, berlaku pandangan masyarakat yang merendahkan kehitaman kulit. Lelaki berkulit hitam dibebani prasangka sebagai orang yang mempunyai kecenderungan seksual yang besar (lusty) dan lebih pantas menjadi budak. Othello, sebagaimana tokoh tragis Shakespeare lainnya, dikisahkan mengalami kehancuran di akhir cerita. Sebagai penyebab kehancuran tokoh ini Shakespeare membuatkan kasus cemburu buta, sehingga secara sepintas pembaca drama ini dapat menduga bahwa Shakespeare seolah-olah membenarkan prasangka masyarakat pada masa itu bahwa lelaki berkulit hitam mempunyai kecenderungan seksual yang besar. Kedudukan Othello sebagai seorang panglima perang juga hancur karena kasus cemburu buta ini.
Akan tetapi, setelah melalui penelitian lebih lanjut, ternyata Shakespeare sama sekali tidak dapat dikatakan menyetu_jui pandangan masyarakatnya, yang merendahkan kehitaman kulit. Dari analisis terhadap tokoh-tokoh lain di dalam drama ini, terlihat bahwa Othello adalah tokoh yang terjebak. Kehancuran Othello di dalam tragedi ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia mempunyai kecenderungan seksual yang besar atau tidak mempunyai kualitas sebagai seorang panglima. Justru sebaliknya, pembaca drama ini lebih mempunyai kemungkinan untuk jatuh simpati kepada Othello, jika melihat situasi yang menjerat Othello dan pelukisan Shakespeare terhadap sepak terjang dan karakter tokoh ini.
Setelah menganalisis dan membandingkan beberapa tokoh Shakespeare yang tidak termasuk ras Kaukasia, dapat ditarik kesimpulan bahwa Shakespeare tidak menganggap perbedaan ras sebagai faktor yang membedakan kualitas mental seseorang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishnamurti, Jiddu, 1895-1986
Jakarta: Komite Krisnamurti Indonesia, 2010
181.4 KRI ot
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Krishnamurti, Jiddu, 1895-1986
Jakarta: Yayasan Krisnamurti Indonesia, 1980
181.4 KRI s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Athirah Jacobach
"ABSTRAK
Pada tahun 1639-1853 Jepang melakukan kebijakan sakoku (鎖国) atau kebijakan tutup negeri yang selama kebijakan itu berlangsung, masyarakat di luar Jepang dilarang masuk kedalam negeri, dan masyarakat Jepang pun dilarang untuk pergi keluar negeri. Namun, pada masa tersebut, Jepang tidak sepenuhnya menutup negerinya. Mereka menggunakan salah satu pulau buatan yang bernama Dejima. Dejima terletak di pelabuhan Nagasaki. Pada awalnya, Dejima dibuat untuk dijadikan tempat mengisolasi seluruh orang Portugis dan para Jesuit Spanyol yang berada di seluruh penjuru Jepang, untuk mencegah mereka melakukan kegiatan dan misi-misi misionaris yang dianggap dapat mengganggu tatanan keshogunan Jepang. Lokasinya yang menjorok keluar dari Jepang, dan penjagaan yang kuat mampu membuat pergerakan Portugis dan Spanyol di Jepang dapat dikendalikan oleh pemerintah Jepang. Setelah Portugis dan Spanyol benar-benar keluar dari Jepang, Dejima yang kosong tersebut diisi oleh orang-orang Belanda karena Jepang masih khawatir akan orang-orang Barat walaupun Belanda berjanji tidak melakukan misi misionaris dan hanya murni berdagang. Seluruh kegiatan perdagangan dengan Belanda dipindahkan ke Dejima. Jepang pada saat sakoku hanya melakukan hubungan luar negeri dengan Belanda dan Cina. Setelah itu, Dejima dijadikan satu-satunya tempat yang dibuka untuk bangsa asing saat sakoku berlangsung.

ABSTRACT
In year 1639-1853, Japan applied a sakoku policy (鎖国) or closed country policy, during that period, foreigners not allowed to come to Japan, and the Japanese not allowed to leave Japan. Actually, the Japanese not fully closed their country. They used one artificial island called Dejima Island, the island jutting out from Nagasaki harbor. They used the island to isolating all Portuguese and Spanish Jesuit, to prevent them performed Missionaries mission and other activities in whole Japan which believed will disturbed the Japanese shogunates order. The location of the island and due to Japanese strong guard made the Portuguese and Spanishs movements can be easily controlled by the government. Being isolated the Portuguese and Spanish left the Japan. Then the Dutch came and knowing the Japanese still afraid with West people they promised not to do missionaries and other activities except trading. By then all the trading activities with Dutch located at Dejima Island. The Japanese only deals with the Netherland and China in Dejima Island and after that, it become the only place that open for foreigner during the sakoku period."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Filep Wamafma
Jakarta: CV. Mahakarya Pustaka, 2024
340 FIL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kramer, P.J., 1916-
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010
923.195 1 LAS (1);923.151 LAS (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridhwan Indra
Jakarta: Haji Masagung, 1991
320.5 RID b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>