Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enina Alemina La Thersia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S34226
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Murni
"Penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk hidup dan menjadi Faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat lebih menyukai air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh industri besar dan melalui proses yang otomatis dan disertai pengujian Iaboratorium sebelum air tersebut diedarkan sehingga dianggap lebih praktis dan higienis. Namun AMDK semakin mahal dan masyarakat beralih pada air minum dari depot air minum yang harganya 1/3 dari AMDK.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan E.coIi dalam air produksi depot air minum terhadap kejadian diare pada balita dengan menggunakan desain potong lintang. Unit analisis adalah 30 depot air minum yang tersebar di Kecamatan Sungailiat dan masing-masing depot air minum dilakukan pengambilan sampel responden secara acak sederhana sebanyak 300 responden.
Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara E coli dalam air produksi depot air minum yang diminum balita dengan kejadian diare pada balita tersebut. Variabel kondisi jamban keluarga, kondisi sarana air bersih dan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh balita menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian diare.Variabel proses pengolahan dan higiene sanitasi depot air minum berhubungan signifikan terhadap adanya E. coli dalam air produksi depot air minum.
Dalam penelitian ini adanya E.coli dalam air produksi depot air minum tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita namun demikian disarankan kepada masyarakat untuk menanyakan sertifikat uji laik higiene sanitasi dan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pengelola depot air minum sebelum membeli dan mengkonsumsi air produksi depot air minum. Disamping itu juga sebaiknya diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pencegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharan sumber air bersih, jamban keluarga dan higiene perorangan khususnya cuci tangan pakai sabun.

Water supply is the main necessity for human being to live in and it becomes determining factor of health and wealth. In fulfill the water supply, people are prefer orderly water (AMDK) producted by some industries and automatically process with laboratorium test before being deal, so it would be better. But AMDK is much more expensive then the people finally change into the water sold in the water refreshment stand which has 1/3 cheaper than AMDK.
The aim of this research is to find deeply whether the children diarrhea caused by the quality of water produced by water refreshment stand as bacteriology does not fulfill the point by using cross sectional research design. The analysis unit of this research is under five children from 9 to 59 months for 300 respondent samples and 30 water refreshment stand samples in Sungailiat Regency.
The research result reflects that there is no relationship between E.coli in its water production to the children diarrhea. The variable of family latrine condition, clean water medium condition and washing hand habit of mother or baby sitter reflects the significant relationship to the children diarrhea and the variable of clean water medium condition as confounding. having some detailly explanation to the people about how to prevent the diarrhea by caring the clean water sources, family latrine and also having some workshops for the foods and drinks manager.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sousa, Tomasia A.M. DO R.E.
"Penyakit diare di Kecamatan Dom Aleixo merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan tinggi dan lebih banyak terjadi pada balita. Di setiap tahun diperkirakan 1.976 balita (49,63%) menderita diare dari 3.981 penderita. Air minum dari depot isi ulang yang tercemar oleh Escherchia coli dapat berisiko menyebabkan diare terutama pada balita yang mengkonsumsinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Dom Aleixo tahun 2012. Rancangan penelitian menggunakan studi Cross Sectional.
Hasil uji statistik Escherichia coli pada depot air minum isi ulang p value = 0,02; OR = 8,55, pendidikan ibu p value = 0,006; OR = 3,16, perilaku cuci tangan p value = 0,02; OR = 2,59.
Kesimpulan ada hubungan secara signifikan antara Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, pendidikan ibu dan perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili tahun 2012.

Diarrheal disease in the sub district Dom Aleixo is a major public health problem with high morbidity and more common in infants. In each year an estimated 1,976 toddlers (49.63%) of 3,981 patients sufferi from diarrhea. Drinking water from refill depot contaminated by Escherichia coli can cause diarrhea, especially at-risk infants who consume them.
This study aims to determine the relationship between Escherichia coli in drinking water refill depot and the incidence of diarrhea in toddlers in Sub district Dom Aleixo in 2012. The study design uses Cross Sectional Study.
The results of the statistical test Escherichia coli in drinking water refill depot are p value = 0.02; OR = 8.55, p maternal education value = 0.006; OR = 3.16, hand washing behavior of value = 0.02; OR = 2,59.
Conclusion there are is significant relationship between Escherichia coli in drinking water refill depot, maternal education and mother's hand-washing behavior and the incidence of diarrhea in toddlers in Sub Distrcit Dom Aleixo, Dili District in 2012.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardiman
"Cakupan pelayanan air minum di Indonesia masih rendah, hanya 40% masyarakat di perkotaan dan kurang dari 30% masyarakat pedesaan yang tersambung dengan jaringan air minum PDAM. Data kualitas air bcrsih di Kota Tangerang dari tahun 2004-2006 menunjukkan penurunan kuaiitas kimia rnaupun bakteriologis. Air dapat berperan sebagai transmisi penularan suatu penyakit seperti diare, melalui kumau-kurnan yang ditularkan lewat jalur air (waier borne disease) atau jalur peralatan yang dicuci dengan air (water washed disease). Di Kota Tangerang tahun 2005 diarc mencrnpati urutan ketiga untuk golongan urnur 1-4 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan, status gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
Tujuan penclitian ini untuk rnelihat apakah kejadian diare pada balita disebabkan oleh karena kualitas air minum yang secara bakteriologis tidak memenuhi syarat dcngan mnnggunakan desain penelitian kasus kontrol. Unit analisis penelitian ini adalah balita usia 9-59 bulan dengan total hesar sampel untuk kasus dan kontrol adalah 250. Teknik pengambilan sampel secara quota, dimana dari 25 Puskesmas yang ada setiap Puskesmas hanya diarnbil 5 kasus dan 5 kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara E. coli dalam air minum dengan kejadian diarc pada balita. Variabel kondisi jamban keluarga sebagai confounding. Keberadaan E. coli dalam air minum berhubungan secara signiiikan dengan kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel kondisi jamban keluaxga. Disarankan perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penoegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharaan sumber air bersih, jamban keluarga dan hygiene perorangan khususnya cuci tangan serta selalu mcmasak air bersih sampai mendidih sebelum dikonsumsi sebagai air minum dan mcncuci Serta merebus botol dan tempat makan/minum balita.

Drinking water coverage in Indonesia is quite low, only 40% urban resident and less than 30% village resident that connected with drinking water system. Clean water quality data at Tangerang City from 2004 - 2006 shows chemical and bactcriology quality reduction. Water could'act as infection transmission of certain disease such as diarrhea through germs from water trail (water borne disease) or equipment trail washed with water (water washed disease). At Tangerang City year 2007 diarrhea located on third place for 1 - 4 years old group age. Factors affecting diarrhea are environment, nutrition status, residence, education, social economy condition and public behavior.
This research aim to observe diarrhea cases in toddlers caused by drinking water quality as bacteriology is not fulfilling prereqnirement. This research is using case control research design. Research analysis unit is toddlers? age of 9 - 59 months with total sample for case and control as much as 250. Sample gathering technique performed as quota, where fiom 25 Puskesmas in every Puskesmas only took 5 cases and 5 controls.
Research result shows that there is relation between E. coli in drinking water and diarrhea on toddlers. Variable of family toilet condition is confounding. E coli in drinking water as significantly related with diarrhea on toddlers after controlled by variable of family toilet condition. Suggested need counseling to public toward diarrhea prevention, maintain hygiene water source and family toilet and individual hygiene especially rinse. Also suggested to boil hygiene water until boiled before consumed as drinking water, washing and boiling bottle and toddlers lunch I box/drinking bottle.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eria Febriani
"Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu wilayah dengan kasus diare tertinggi di Jakarta Timur. Prevalensi diare balita tahun 2014 sebesar 3.525 balita (9,65%). Air minum isi ulang yang terkontaminasi oleh Escherichia coli berisiko menyebabkan diare pada balita mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang dengan kejadian diare pada balita penggunanya di Kecamatan Jatinegara tahun 2014. Disain penelitian menggunakan studi Cross sectional. Hasil uji statistik Keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi nilai p= 0,035: OR =2,360, tingkat pendidikan ibu nilai p =0,030; OR= 2,417, perilaku cuci tangan ibu nilai p= 0,045;OR= 2,222. Kesimpulan ada hubungan signifikan antara Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, pendidikan ibu, perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jatinegara tahun 2015.

Jatinegara Sub District is an area with the highest incidence of diarrhea in East Jakarta. Diarrhea prevalence on toddler in 2014 is 3525 (9,65%). Drinking water refill that have been contaminated Eschericia coli risk to cause diarrhea to toddler who consume it. The goal of this research is to identify relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara Sub District in 2015. Design used of this research is cross sectional. Result of the research show that Eshericia coli in drinking water refill depot is p = 0,035; OR= 2,360, education level of mothers p=0,030; OR = 2,417, mother hand washing behaviour p=0,045; OR= 2,222. The conclusion of the research shows that there is significant relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill depot, mother education level, mother hand washing behavior and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara district in 2015.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Martono
"Penyakit diare masih menjadi penyakit endemis di Indonesia dan berpotensi menjadi KLB yang sering terjadi kematian Kemenkes, 2016. Kasus diare di Kabupaten Kebumen dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Prevalensi diare balita di Kecamatan Kebumen sebesar 111,1 per 1.000. Balita sebagai populasi yang rentan beresiko terkena diare bila mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi coliform.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita konsumennya di wilayah Kecamatan Kebumen tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan sampel air minum isi ulang di laboratorium.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita penggunanya. Variabel yang berhubungan dengan diae balita adalah perilaku cuci tangan p=0,05 OR=2,6, hygiene sanitasi makanan/minuman ibu atau pengasuh balita p=0,02 OR=3,3, sarana air bersih p=0,004 OR=2,7, dan penanganan sampah p=0,03 OR=2,8. Kontaminasi coliform berisiko sebesar 7,8 kali lebih tinggi menyebabkan kejadian diare setelah dikontrol variabel umur ibu atau pengasuh balita, perilaku cuci tangan, hygiene sanitasi makanan/minuman, tingkat pengetahuan, sarana air bersih, sarana jamban, dan penanganan sampah.

Diarrhea is still an endemic disease in Indonesia and has the potential to become a frequent outbreak of death Kemenkes, 2016. Cases of diarrhea in Kebumen District from year to year tend to increase. The prevalence of toddlers diarrhea in Kecamatan Kebumen is 111.1 per 1,000. Toddlers as a vulnerable population at risk of diarrhea when consuming contaminated refilled drinking water of coliform.
This study aims to determine the relationship between coliform contamination at refill drinking water depot with toddlers consumer diarrhea in Kebumen sub district in 2017. The design of this study used a descriptive cross sectional study. Data collection by conducting interviews, observation, and examination of refill drinking water samples in the laboratory.
The conclusion is that there is no relation of coliform contamination to refill drinking water depot with diarrhea of toddlers. The variables associated with toddlers are hand washing behavior 0,05 OR 2,6, hygiene and food sanitation of mother or toddler caregiver p 0,02 OR 3,3, clean water facilities p 0,004 OR 2,7, and waste management p 0,03 OR 2,8. Coliform contamination at risk 7.8 times higher causes diarrhea occurrence after controlled age variable of mother or toddler caregiver, handwashing behavior, hygiene and food sanitation, knowledge level, clean water facility, latrine facility, and garbage handling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anynda Putri Assyifa
"Latar Belakang: Diare pada balita merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi suatu permasalahan di dunia, seperti Indonesia. Diare pada balita telah masuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak ditemukan dan dilayani di Kota Depok. Salah satu kecamatan yang berada di Kota Depok adalah Kecamatan Limo, dimana jumlah kasus diare yang dilayani mengalami peningkatan dari tahun 2019 dan 2020. Banyak sekali penyebab dari diare pada balita, salah satunya adalah mengonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli. Selain itu juga, beberapa penelitian sebelumnya juga menghasilkan bahwa diare pada balita dapat disebabkan oleh faktor perilaku (perilaku cuci tangan, pemberian ASI eksklusif, dan kebiasaan membuang tinja balita) dan faktor lingkungan (jenis lantai rumah, kondisi jamban, dan kondisi tempat sampah).
Tujuan: Menganalisis hubungan antara kontaminasi Esherichia coli pada DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Limo, Kota Depok tahun 2021.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang telah dilakukan pada balita yang tinggal di Kecamatan Limo, yaitu sebanyak 180 balita.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi E. coli pada DAMIU (p = 0,000; OR = 4,204), pemberian ASI eksklusif (p = 0,006; OR = 2,760), kebiasaan membuang tinja balita (p = 0,001; OR = 3,222), perilaku cuci tangan (p = 0,003; OR = 2,899), kondisi jamban (p = 0,013; OR = 2,879), dan kondisi tempat sampah (p = 0,002; OR = 3,080) dengan kejadian diare pada balita.

Background: diarrhea in children is one of communicable disease that still becoming a problem in the world, including Indonesia. Diarrhoea in children is a top 10 disease that has been found in Depok City. One of the sub-districts in Depok City is Limo, where has experienced increasing the number of children diarrhea cases from 2019 and 2020. There are plenty of causes of children diarrhoea, and one of them will be consuming an Escherichia coli contaminated refill drinking water. Furthermore, some of previous studies resulted that diarrhea in children can be caused by behavioral factors (such as hand-washing behavior, handling toddler’s faeces behavior, and exclusive breastfeeding behavior) and environmental factors (such as latrine condition, the types of house floor, and garbage condition).
Objective: To analyze the relation between Escherichia coli contamination in refill drinking water depot and children diarrhea age under 5 years old in Community Health Center of Limo Working Area, Depok City in 2021,
Methods: A quantitative study with cross-sectional design has been done to 180 children who lives in Sub-district Limo.
Results: There are significant relations between E. coli contamination in refill drinking water depot (p = 0,000; OR = 4,204), exclusive breastfeeding behavior (p = 0,006; OR = 2,760), handling toddler’s faeces behavior (p = 0,001; OR = 3,222), hand-washing behavior (p = 0,003; OR = 2,899), latrine condition (p = 0,013; OR = 2,879), and garbage condition (p = 0,002; OR = 3,080) to diarrhea in children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Indriani
"Kasus diare di Kabupaten Pandeglang masih cukup tinggi terutama di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran dimana setengahnya terjadi pada balita. Kasus diare pada tahun 2012 di Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran masing-masing yaitu 244, 1.440, dan 686. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2013. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung mengenai faktor risiko lingkungan dengan menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel air minum dan usap alat minum balita.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita. Variabel yang memiliki hubungan dengan diare akut pada balita adalah status gizi, pengetahuan ibu/pengasuh, serta hygiene sanitasi makanan dan minuman. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut pada balita adalah pengetahuan ibu/pengasuh serta hygiene sanitasi makanan dan minuman.

Cases of diarrhea in Pandeglang district is still high especially in Region of Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran which is half of the cases happened to underfive years children. Cases of diarrhea (2012) in Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran are 244, 1.440, and 686. This study aims to analyze association between contamination of Escherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation with underfive years children acute diarrhea in region of Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran, Regency of Pandeglang Province of Banten in 2013. This study used case control design. The information collected by interview about environmental risk factor and laboratorium analyze of drinking water sample and tumbler swab.
Conclusion of this study is contamination of Escherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation have not association with underfive years children acute diarrhea. Whereas nutrition, knowledge of mother, and hygiene sanitation of food and water have association with underfive years children acute diarrhea. Main risk factor which causes underfive years children acute diarrhea are knowledge of mother and hygiene sanitation of food and water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Puspitasari
"Diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia dan menyebabkan 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya. Insiden diare di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2000-2010 dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pada tahun 2008-2010, di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi jumlah kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya dan terus mengalami peningkatan. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kontaminasi Escherichia coli (E.coli) pada air minum, faktor balita, faktor ibu, dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel 200 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan diperoleh dari analisis antara kontaminasi E. coli dalam air minum (2,67; 1,51-4,72), faktor balita [status imunisasi (4,16 ; 2,25-7,70)], faktor ibu [perilaku mencuci tangan (4,51; 2,35-8,66), perilaku memasak air minum (2,68; 1,39-5,14), perilaku mencuci peralatan makan dan minum (3,36; 1,72-6,55), tingkat pendidikan (2,56; 1,36-4,82), tingkat pengetahuan (7,98; 3,72-17,10), status ekonomi keluarga (3,31; 1,65-6,65)], faktor lingkungan [sumber air minum (4,42; 2,37-8,22), jenis sarana air bersih (2,33; 1,28-4,23), saluran pembuangan air limbah (3,46; 1,93-6,19), kondisi fisik jamban (1,96; 1,08-3,55), dan jarak antara septic tank dengan sarana air bersih (3,88; 2,04-7,39)] dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012 adalah tingkat pengetahuan ibu (OR 4,57; CI95% 1,89-11,04.

Diarrhea is the second leading cause of death among children under five years (toddlers) in the world and responsible for killing 1,5 million children every year. Incidence of diarrhea increases from 2008-2010 and often causes extraordinary occurrence. Based on 2008-2010 data, diarrhea cases at South Jambi District Jambi City among children under five years (toddlers) is higher than the other age classification. Contaminated drinking water can be media of diarrhea spreading.
This study aims to analyze the relationship of Escherichia coli (E. coli) contamination in drinking water, toddler factors, maternal factors, and environment factors with diarrhea occurrence among children under five years at South Jambi District Jambi City in 2012. Design of this study is case control with 200 respondents.
The result of this study indicates that there is significant correlation between E. coli contamination in drinking water (2,67; CI95% 1,51-4,72), toddler factors [immunization status (4,16 ; 2,25-7,70)], maternal factors [washing hand behavior (4,51; 2,35-8,66), boiling water behavior (2,68; 1,39-5,14), washing dishes behavior (3,36; 1,72-6,55), mother's education (2,56; 1,36-4,82), mother's knowledge (7,98; 3,72-17,10), socioeconomic status of family (3,31; 1,65-6,65)], drinking water sources (4,42; 2,37-8,22), clean water supplies (2,33; 1,28-4,23), and environment factors [waste water sewer (3,46; 1,93-6,19), water closet condition (1,96; 1,08-3,55), and distance between septic tank and clean water supplies (3,88; 2,04-7,39)]. Variable that predicted the most dominant causes of diarrhea among toddlers at South Jambi District Jambi City in 2012 is mother's knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31914
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Riyanto
"Diare adalah penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kcsehatan masyarakat di Kecamatan Koja Kota Administratif Jakarta Utara. Berdasarkan kasus diare yang tematat pada Lapolan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2007 terdapat sebanyak 1844 kasus. Kebanyakan dazi mereka yaitu 1.320 pasien (7l,58 %) adalah baiita. Kejadian ini menjadi masalah penting untuk dioegah dan ditanggulangi agar tidak terulang dimasa yang akan datang. Penelitian mengenaj kandungan Escherichia coli pada makanan balita belum pemah dilakukan scbelumnya.
Penclitian ini bertujuan untuk mcngetahui hubungan kandungan Escherichia coli pada makanan balita dcngan diarc pada balita di Kecamatan Koja Kota Administratif Jakarta Utara Tahun 2008. Waktu penelitian pada bulan Juni dan Juli 2008 berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Koja. Disain penelitian menggunakan Cross Seclional Stunfy yaitu untuk meneliti adakah hubungan antara kandungan Ecoli pada makanan balita dengan diare pada balita. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah dengan wawancara dan sampel makanan balita pada media Endo Agar.
Hasil penelitian dari 140 sampel menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kandungan E.coli pada makanan baléta dengan diare pada balita di Kecamatan Koja Jakarta Utara. Variabel yang paling dominafl terhadap diare pada balita di Kccamatan Koja Kota Adminstxatif Jakarta Utara adalah status ekonomi setelah dikontrol oleh status gizi balita. Dari hasil penelitian diharapkan Kecamatan Koja Kota Administratif Jakarta Utara dapat membuat program pclatihan ketrampilan sesuai dengan kondisi dan keadaan sumberdaya yang ada seperti bctemak ikan hias: cupang, blackghosr dsb., sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara diharapkan lebih sneningkatkan penyuluhan, promosi dan pelaksanaan program _Positive Deviance melalui pcran posyandu setempat. Penelitian selanjutnya sebaiknya mcnggunakan disain studi kohort sehingga faktor penyebab diare dapat diketahuj karena diare merupakan penyakit yang multifaktorial.

Diarrhea is an infections disease which has been problem of public health in Koja Subdistrict, North Jakarta. According to diarrhea cases which were recorded on annual report by Public Hmlth Center in Koja Subdistrict 2007, there were 1.844 cases. Out of 1.320 patients (7l,58 %) were toddlers. The most cases were in February 2007 which were 2.097 cases with I3 patients died. This occurence shoukd be prevented in order not to happen in the titture. The study of Escherichia coli content related to food has not been done.
The objective of this study is to get to know the correlation between Escherichia coli content in the food with diarrhea on toddlers in Koja Subdistrict North Jakarta 2008. This study was conducted in June 18 until July 13, 2008. The desaign of this study is cross sectional to analyze the correlation between E.coli content in the food with diarrhea on toddlers. The method to collect the data is by interviewing and assessing bacteriologically of food samples.
The study indicates theres no significant correlation between Ecoli and diarrhea on toddlers. The most variable againrs diarrhea on toddlers in Koja Subdistrict North Jakarta is economic status after being controlled by nutrition status on toddlers. For this reason, North Jakarta City Adminstration, specifically in Koja Subdistrict is expected to develop the program in order to improve the economic condition of society. Municipal Health of North Jakarta is expected to improve health education, health promotion and positive devianee programs to the society in Koja Subdistrict, North Jakarta. Cohort study for the following reseanch is preferable in order to get to know accurately diarrhea is multifactorial disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34388
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>