Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Saskia Nadilla
"ABSTRACT
Besar defleksi lateral pada pondasi tiang merupakan salah satu persyaratan desain pondasi tiang yang harus dipenuhi. Defleksi lateral aktual tiang yang terjadi diperoleh dari uji pembebanan lateral pada pondasi tiang dengan sistem pembebanan tertentu sesuai dengan ASTM D 3966-90. Perilaku antara tanah dan pondasi tiang akibat pembebanan lateral dimodelkan secara sederhana dengan model subgrade reaction dimana tanah disimulasikan sebagai kumpulan pegas dengan kekakuan lateral yang berbeda-beda. Untuk mengetahui hubungan antara kekakuan lateral pegas tanah dan nilai N-SPT, maka penulis melakukan perhitungan numerik dengan metode finite-element terhadap 34 data pembebanan lateral tiang dengan pembebanan siklik dan data bor dalam pada masing-masing lokasi uji pembebanan. Perhitungan numerik dilaksanakan untuk tiang tunggal dengan pembebanan lateral pada elevasi cut-off. Hasil yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan grafik empiris hubungan kh koefisien tahanan lateral tanah dalam kg/cm3 dan nilai N-SPT berdasarkan Yokohama. Simulasi numerik yang dilakukan yaitu dengan menghitung nilai defleksi pada kepala tiang dimana tiang diasumsikan sebagai elemen balok dengan sifat linear elastis. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan korelasi antara studi kasus dengan 34 data tanah tersebut dengan grafik korelasi dari Yokohama. Selain itu, interpretasi dari hasil yang diperoleh menyatakan bahwa modulus subgrade reaction dipengaruhi oleh nilai N-SPT sepanjang kedalaman tiang dari cut-off level, diameter tiang, defleksi lateral aktual, dan besar beban lateral rencana. Namun, metode instalasi tiang tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara modulus subgrade reaction dan nilai N-SPT.

ABSTRACT
The magnitude of lateral deflection is one of the requirement in designing pile foundation. The actual lateral deflection is obtained by lateral load test on pile foundation with certain loading system based on ASTM D 3966 90. The behavior between the soil and pile foundation is simply modeled by subgrade reaction model in which the soil is simulated as group of springs with different lateral stiffness. To find out the correlation between the spring lateral stiffness and N SPT value, the author perform numerical calculation based on finite element method of 34 cyclic lateral loading test and deep boring data at each loading test location. The calculation is carried out for single pile with lateral loading at cut off elevation. The results obtained are then compared with the emperical graph of correlation between kh lateral soil resistance cofficient in kg cm3 and N SPT value based on Yokohama. Numerical simulation is carried out by calculating the magnitude of lateral deflection at pile head where the pile is assumed as a beam element with elastic linear model. The results show that there are a difference in the correlation between 34 case studies modeled and Yokohama correlation. In addition, the result interpretation shows that subgrade reaction modulus is affected by N SPT value along the pile length from cut off level to pile toe, actual lateral deflection, and the magnitude of lateral load test. However, pile installation method does not show the significant impact to the correlation between modulus subgrade reaction modulus and N SPT value."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzah Balqis Sabbah
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai analisis pengaruh modulus
elastisitas tanah terhadap kondisi non-linier hasil pengujian pembebanan statik
dan hasil metode numerik di pondasi tiang bor. Enam pondasi dengan lokasi
berdekatan dianalisis balik untuk mendapat modulus yang tepat dengan model
hardening soil. Variasi modulus yang dilakukan adalah secant modulus,
oedomoeter modulus, dan unloading modulus.
Penelitian ini menghasilkan pengaruh modulus variasi terhadap hasil
load-displacement cylic terbesar pada secant modulus, kemudian unloading
modulus, dan terakhir oedometer modulus berdasarkan perubahan displacement tiap variasi modulus. Kemudian hasil analisis balik seluruh pondasi meghasilkan statistik nilai modulus terhadap Nspt untuk menjadi salah satu referensi korelasi pemilihan nilai modulus terhadap Nspt.

ABSTRACT
This research is the analysis of the effects of the condition of the soil
modulus of elasticity of the non-linear static loading test results and the results of numerical methods in foundation pile. Six foundation with adjacent locations were back analyzed to get the right model modulus hardening soil. Variations modulus are secant modulus, oedomoeter modulus, and unloading modulus.
This research resulted that the biggest influence of modulus variations on
outcome cyclic load-displacement is secant modulus, then unloading modulus,
and last oedometer modulus. Then the results of the back analysis produced the statistics of value of modulus with Nspt to become one of the reference
correlation modulus value and Nspt."
2016
T46046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Amirsyah Z.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budy Purnomo Wasisso
"Pembebanan suatu struktur dibagi atas dua bagian besar yakni pembebanan statik dan pembebanan dinamik. Dalam kenyataannya, pembebanan dinamik sering menimbulkan permasalahan struktur yang lebih kompleks dan lebih banyak menimbulkan dampak negatifbagi kekuatan struktur daripada pembebanan statik, sehingga pengetahuan yang baik mengenai perilaku struktur akibat pembebanan dinamik sangat diperlukan dalam perencanaan struktur maupun pemecahan masalah perilaku dinamik dari struktur yang ada.
Perilaku dinamik suatu struktur dapat dijelaskan dengan menentukan parameter-parameter modus getamya yang terdiri dari frekuensi alami, redaman viskus dan bentuk modus getar {mode shape), dimana ketiganya dapat ditentukan secara analitis (teoritis) maupun secara percobaan (eksperimen). Pada skripsi ini akan dilakukan suatu percobaan untuk mendapatkan frekuensi alami dan respons struktur pada satu model pondasi riang baja sederhana.
Benda uji yang digunakan dalam percobaan berupa tiang baja yang tidak pejal dan berdimensi bujur sangkar dengan perletakan sendi serta beberapa pegas yang dipasang di kanan kirinya. Tiang baja, perletakan dan pegas-pegasnya ini diletakkan pada suatu kerangka baja yang diusahakan sedemikian rupa sehingga apabila diberikan gaya luar maka benda uji hanya dapat bergerak (bergetar) dalam arah dua dimensi.
Pada percobaan ini, benda uji tersebut diberi gaya impuls dengan palu dalam arah lateral sehingga menghasilkan suatu percepatan yang akan diukur dengan menggunakan accelerometer. Dari percepatan struktur yang telah dihasilkan, maka dapat dicari besarnya frekuensi alami dan respons perpindahan. Langkah berikutnya adalah menentukan frekuensi alami dan respons perpindahan secara numerik menggunakan program GT-STRUDL dengan data masukan adalah besarnya gaya palu pada percobaan dan sifat material benda uji baja beserta dimensinya.
Metode numerik yang digunakan adalah metode superposisi modal, yaitu untuk mendapatkan eigenvalues dan eigenvectors yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan respons perpindahannya. Sebagai langkah akhir adalah membandingkan hasil frekuensi alami maupun perpindahan yang dihasilkan dari percobaan dengan hasil yang diperoleh secara numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boris A., Fischer
"Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan beban- beban yang diterima oleh suatu bangunan, termasuk beban lateral. Beban lateral dapar berupa beban gempa, beban angin, dan lain-lain. Tiap pondasi kelompok tiang baik dari segi susunan formasi tiang dan jumlah tiang memiliki nilai kapasitas pembebanan lateral yang berbeda. Untuk mendapatkan nilai kapasitas pembebanan lateral dari suatu kelompok tiang diperlukan nilai faktor efisiensi dari kelompok tiang. Dengan membuat berbagai desain kelompok tiang baik dari segi susunan formasi tiang dan jumlah tiang diperoleh desain yang ekonomis.
Faktor efisiensi kelompok tiang sangat jarang dibahas dalam literatur-literatur geoteknik. Di dalam literatur-literatur geoteknik susunan formasi tiang dan jumlah tiang tidak dipermasalahkan terhadap nilai efisiensi kelompok tiang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besar-kecilnya nilai efisiensi kelompok tiang. Hasil penelitian dengan menggunakan metoda Finite Difference. menunjukkan bahwa susunan formasi tiang dan jumlah tiang mempengaruhi besar-kecilnya nilai efisiensi kelompok tiang. Jika jarak tiang semakin kecil maka faktor efisiensi dari kelompok tiang semakin kecil. Sedangkan jika jarak tiang semakin besar maka faktor efisiensi dari kelompok tiang semakin besar.

The Foundation is part of Structure of Building which its function to resist lateral loads which accepted by building, include lateral loads. The lateral load can be earthquake, wind load, etc. Each group piles both in terms of composition piles formation and the number of piles foundation has different efficiency values. To get capacity of lateral load from a group pile is needed efficiency factor value. By making group of pile both in terms of composition piles formation and the number of piles so can obtain the economies of structure.
Efficiency factor of group piles is rarely discussed in literatures of geotechnic. In literatures of geotechnic the configuration formation pile and the number of piles is not disputed the value of efficiency of the group pile. This study aims to analyze the factors which are affecting to the expenses of factor efficiency value. The result by using Finite Difference Method shows that the layout and number of piles can be influence of the value efficiency of the group piles. If the number of the distance between pile become small so efficiency factor be smaller. If the number of the distance between pile become large so efficiency factor be higher.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wijanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Yobel Yosva
"Kemajuan teknologi saat ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, di mana jutaan orang saat ini menggunakan berbagai perangkat elektronik. Namun, dengan semakin majunya teknologi peralatan listrik, kebutuhan akan kualitas daya yang baik tidak dapat diabaikan lagi. Salah satu masalah kualitas daya adalah distorsi harmonik, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem daya jika melampaui batas tertentu.Perumahan merupakan salah satu beban yang banyak berkontribusi terhadap terjadinya pencemaran harmonisa dalam sistem tenaga listrik. Alasannya adalah karena banyaknya beban non linier yang digunakan seperti lampu hemat energi, kulkas, AC, komputer, televisi dan sebagainya. Dalam penelitian ini, nilai TDD adalah dari suatu sistem listrik perumahan adalah 15,54 sebagai hasil penggunaan beban non linier, sedangkan menurut standar IEEE 519-1992 seharusnya nilai TDD lebih rendah dari 15 . Filter single-tuned yang diterapkan pada sistem akan mengurangi nilai TDD menjadi 14,16 , yang berada di bawah batasan standar yang berarti bahwa harmonisa terjadi pada sistem dikurangi ke tingkat yang tepat.

The advancement of technology today has affected many aspects of life, in which millions of people at the moment used various electronic devices. However, as electronic devices get modernized, the requirement for a good power quality cannot be neglected anymore. One of power quality problems is harmonic distortion, which might cause damage to the power system if it surpassed a certain limits.Household and commercial residence apparently contributes a lot to the occurrence of harmonic pollution in a power system. The reason is due to the amount of non linear load being used such as energy saving lamp, refrigerator, air conditioner, computer, television and many others. In this research, the value of TDD is 15.54 as the result of the application of non linear load, while according to IEEE 519 1992 standard it is supposed to be lower than 15 . Single tuned filter applied to the system manage to reduce the TDD value to be 14.16 , which is below the standard limitation meaning that the harmonics occurs on the system is reduced to a proper level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Adhi Setiawan
"ABSTRAK
Gempa bumi merupakan gejala fisik yang disebabkan oleh fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Terjadinya gempa bumi membawa banyak korban jiwa dan harta benda. Karena sifat gempa bumi yang memgikan itu khususnya bagi bangunan, harus diatasi dengan perencanaan struktur bangunan yang tahan terhadap efek destruktif gempa tersebut.
Pada awalnya perencanaan bangunan tahan gempa mengandalkan kekakuan dan kekuatan struktur. Selanjutnya dikembangkan metode yang mengandalkan daktilitas struktur yang dikenal sebagai Desain Kapasitas. Perkembangan terakhir perencanaan bangunan tahan gempa yang menggunakan device adalah sistem kontrol pasif maupun sistem kontrol aktif. Perbedaan dari sistem kontrol tersebut adalah ada tidaknya energi (gaya kontrol) luar yang drterapkan pada struktur di mana pada sistem kontrol aktif diterapkan energi (gaya kontrol) luar pada struktur.
Metode klasik dari sistem kontrol pasif adalah yang dikenal sebagai 'capacity design'.Konsep Disain Kapasitas ini merupakan aplikasi dari konsep daktilitas dimana energi gempa harus dipencarkan secara baik dalam struktur melalui mekanisme sendi plastis. Sistem kontrol pasif lainnya adalah viscoelastic damper, passive mass damper, base isolator, dsb. Oleh karena sistem kontrol pasif tidak lagi cukup efektif dalam mereduksi efek gempa pada struktur tinggi yang mempunyai jumlah mode getar yang banyak maka diterapkan sistem kontrol aktif pada struktur yang di antaranya adalah Active Bracing System, Active Tendon Control, Active Force, dsb.
Karena sistem kontrol aktif cukup merugikan biladitinjau dan sudut ekonomi maka dikembangkan sistem kontrol hybrid yang merupakan gabungan dan sistem kontrol pasif dan sistem kontrol aktif dengan tujuan menutupi keterbatasan masing-masing sistem kontrol di mana sistem kontrol pasif akan mereduksi efek-efek gempa kecil sampai menengah dan sistem kontrol aktif akan mereduksi efek-efek gempa menengah sampai besar.
Salah satu algoritma kontrol klasik yang dapat dikategorikan sebagai linear feedback adalah dengan menggunakan Linear Quadratic Regulator Active Force feedback di mana fungsi gaya kontrol merupakan fungsi linier terhadap respon struktur dan kemudian dikembangkan algoritma kontrol yang dikategorikan sebagai non-linier feedback yaftu Non-Unier Velocity Feedback, terbukti cukup efektif dalam mereduksi respon struktur akibat gempa bumi.
Dalam skripsi ini, sistem kontrol hybrid (Base Isolator + Active Force) yang diformulasikan berdasarkan kedua algoritma di atas) dianalisa secara dinamik dengan menggunakan program komputer MATLAB_ dan SIMULINK_9 . Analisa dinamik yang dilakukan adalah analisa time history dengan metode integrasi Runge-Kutta orde 4, karena dengan menggunakan analisa ini dapat diketahui respon time history struktur bangunan secara lengkap selama terjadi gempa. Sistem kontrol hybrib tersebut disimulasikan terhadap struktur portal geser delapan lantai yang dikenai percepatan gempa El Centro pada komponen utara-selatan (NS) (1940), gempa San Fernando (NS) (1971) dan Kobe (NS) (1995), dan hasilnya dibandingkan dengan sistem kontrol pasif (Base Isolator) dan sistem tanpa kontrol. Dan terakhir, hasil dari kedua algoritma yaitu linier dan non-linier feedback dibandingkan.
Hasil simulasi menunjukkan-reduksi interstory drift sampai dengan 78% dapat dicapai oleh struktur yang dilengkapi dengan Bl, dan sampai dengan 81% dapat dicapai oleh struktur yang dilengkapi dengan sistem konrol hybrid, yang dikenai percepatan gempa San Fernando. Dan dari kedua algoritma yang diperbandingkan pada skripsi ini ternyata bahwa selain algoritma dengan Non-Unier Velocity Feedback memberikan hasil yang lebih baik 12 % daripada dengan Linier Quadratik Regulator juga sederhana dalam implementasinya.
Dengan sistem kontrol di atas, struktur dapat didesain dengan dimensi yang lebih kecil, dan tanpa resiko kerusakan struktural dan arsitektural pada saat terjadinya gempa bumi, sehingga lebih meningkatkan-fungsional dan keamanan bagi bangunan.
Dan selanjutnya dalam mendesain sistem kontrol suatu struktur dengan mempertimbangkan properties struktur dan karakteristik dominan gempa di daerah tersebut diharapkan dapat menentukan alat kontrol yang paling efektif untuk mereduksi respon struktur dengan algoritma kontrol yang paling tepat.

"
2000
S34943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>