Ditemukan 29080 dokumen yang sesuai dengan query
Kerrigan, Michael
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2012
940.540 1 KER o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Riani Handayani
"Salah satu peran pers adalah memberikan berita, menyampaikan, merekam apa yang terjadi, dilakukan dan dipikirkan dunia dengan jelas dan terinci. Melalui pemberitaan pers, kondisi atau keadaan masyarakat pada suatu masa dapat diketahui. Melalui pemberitaan media masa perang dapat diketahui bagaimana peranan wanita saat itu. Pecahnya PD II yang melibatkan Australia telah menjadi berita hangat di berbagai media termasuk di majalah wanita The Australian Women's Weekly. Pada saat perang merupakan majalah yang memiliki jumlah edaran tertinggi dari media sejenis. Selama masa perang majalah tersebut banyak mengangkat berita perang dan partisipasi kaum wanita Australia di dalam beberapa kegiatan perang. Partisipasi wanita pada masa PD II mengalami peningkatan dari PD I, Khususnya kegiatan yang dilakukan di luar rumah dan terlibat dalam usaha perang. Pekerjaan sebagai perawat merupakan profesi wanita paling tua pada perang. Pada masa ini pula kesempatan wanita di bidang industri dan militer cukup terbuka lebar, karena pekerja pria sebelumnya meninggalkan lahan industri dan mereka lebih tertarik bergabung di militer selama perang berlangsung. Mobilisasi pekerja wanita terjadi pada masa perang, karena mereka mulai mengisi lahan pekerjaan yang kosong, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Berita dan propaganda pemerintah di media untuk merekrut sebanyak mungkin tenaga kerja secara tidak langsung turut mempengaruhi kesadaran kaum wanita untuk bekerja. Mereka berusaha membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Kesempatan menjadi tentara baru diberikan pada PD II, memegang senjata dan ikut perang. Membuktikan mereka mempunyai kemampuan yang sama dengan pria, walaupun secara fisik mereka berbeda, tapi jika diberi kesempatan mereka dapat melakukan pekerjaan pria. Bidang industri, Land Army, dan beberapa kedinasan mulai menerima tenaga wanita sebagai pekerjanya. Kehidupan wanita Australia mulai dikenalkan pada pekerjaan di luar rumah dan mencoba lahan kerja kaum pria. Saat perang berakhir pekerja wanita bersedia kembali ke rumah, namun ada sebagian pekerja lainnya mempertahankan posisi mereka karena telah mendapat jabatan tertentu. Keadaan itu sempat membuat kaum pria bereaksi karena pada dasarnya mereka akan kembali menempati tempat kerja yang telah ditinggalkan sebelumnya, di militer merupakan pekerjaan sementara waktu selama perang masih berlangsung."
2000
S12429
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yuniarsih
"Sebagaimana yang dikutip oleh Sannosuke bahwa nasionalisme menurut Hans Kohn adalah pemikiran yang berpendapat bahwa negara adalah yang utama dan terpenting (Kohn dalam Sannosuke,1971:6O).Hal ini mempunyai arti bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan terlinggi individu harus ditujukan kepada negara kebangsaan (nation state)(Kohn, 1984:11). Untuk lebih mendalami apa itu nasionalisme pertama-tama kita harus mengetahui hakekat "bangsa" (nation).Renan mengemukakan keyakinannya bahwa bangsa itu adalah soal perasaan,soal kehendak (tekad) semata-mata untuk tetap hidup bersama,yang timbul antara segolongan besar manusia yang nasibnya sama dalam masa lampau,terutama dalam penderitaan-penderitaan bersama (Sunario dalam Renan,1994; x ii-xviii).Selanjutnya dikatakan bahwa bangsa(nation)itu ialah suatu solidaritas besar yang terbentuk karena adanya kesadaran, bahwa orang telah berkorban banyak dan bersedia untuk berkorban lagi. Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membuat mereka itu berbeda dan bangsa-bangsa liainnya,misalnya persamaan turunan.bahasa, daerah,atau agama.Mesk ipun faktor-faktor objektif itu penting,namun unsur yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hardjana H.P.
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
899.221 HAR y
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Riezky Darma Setyawan
"
ABSTRAKKebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) mengahadapi situasi Perang Dunia II adalah mempersiapkan pertahanan ke dalam yang tangguh. Untuk itu segala potensi industri dialihkan untuk pembangunan kekuatan militer. Dalam konteks sejarah AS di abad ke-20, kebijakan mengenai penggunaan aspek militer sebagai alat penentu keputusan politik luar negerinya adalah suatu hal yang sangat panting. Walaupun kita mengetahui bahwa tatanan politik dan sosial negara tersebut sangat jauh dari sifat yang militeristik. Kebijakan pertahanan tersebut memiliki doktrin yang terkait dengan aspek kematraan atau alam tempat bernaung suatu angkatan perang.
Pesawat pembom strategis dan aspek politik-ekonominya yang menjadi bahan penelitian di dalam skripsi ini terikat ke dalam sebuah doktrin bermatra udara. Doktrin ini dihasilkan dari sebuah perdebatan mengenai pengesahan konsepsinya pada tahun I 920'an. Perdebatan itu berpangkal dari belum terujinya konsep tersebut ke dalam situasi yang nyata. Doktrin itu kemudian bisa diwujudkan bersama dengan tujuan politik AS dalam percaturan dunia yang tengah dilanda perang. Kegiatan industri manufaktur saat itu yang merupakan inti dari kebesaran ekonomi dan kemenangan militer AS.
Kegiatan ini pula memberikan arti yang panting terhadap keberadaan industri swasta yang didorong oleh kebijakan pemerintah. Hal ini ditambah oleh peranan lembaga militer yang secara langsung menerapkan doktrin tersebut yang memiliki peranan dalam perancangan dan pengelolaan produksinya.
"
2001
S12401
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rita Sari
"Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan di bidang hukum perdata khususnya mengenai masalah fiducia yang berkembang sesusai dengan perkembangan kehidupan sosial dalam masyarakat kita ini. Untuk melakukan penulisan ini dipakai beberapa sumber baik berupa buku-buku bacaan ataupun tulisan-tulisan yang lain nya yang ada sangkut pautnya dengan masalah ini dan juga dengan mengadakan penelitian dari contoh kasus mengenai masalah fiducia ini. Sebagaimana kita ketahui masalah fiducia ini berkembang sejak adanya benda-benda bergerak saja obyeknya, tetapi pada jaman sekarang obyek fiducia ini juga meluas meliputi pula benda-benda tak bergerak, karena hal tersebut memang merupakan kebutuhan masyarakat dan dipandang menguntungkan bagi pihak debitur maupun kreditur. Jadi seseorang dapat menjamin kios yang bukan miliknya (yang disewa dari orang lainnya), asal mendapat persetujuan dari si pemilik kios tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S20671
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naibaho, Vincensia
Yogyakarta: LeutikaPrio, 2010
899.221 Nai c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: Dian Rakyat, 1990
899.232 SUT d
Koleksi Publik Universitas Indonesia Library
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: Dian Rakyat, 1992
899.232 SUT d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library