Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christianus Frans Barry
"ABSTRAK
Industri produk kelapa sawit merupakan salah satu subsector perkebunan yang
memiliki peranan strategis di Indonesia. Khusus untuk perkebunan kelapa sawit
saat ini Indonesia merupakan Negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di
dunia. Posisi strategis ini terus meningkat seiring masih besarnya potensi
pengembangan perkebunan dan industry kelapa sawit di masa mendatang. Oleh
karena itu, perusahaan-perusahaan penghasil produk kelapa sawit terus berupaya
meningkatkan kinerja perseroan agar tetap dapat bertahan dan memberikan
konstribusi positif bagi pengembangan perkebunan dan industry kelapa sawit di
Indonesia. Di saat yang sama diperlukan analisis atas kinerja perusahaan untuk
mengetahui kondisi perusahaan yang seutuhnya sebagai bahan evaluasi para
pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham dan investor. Tesis ini
mencoba melihat kinerja perusahaan penghasil produk kelapa sawit dalam
menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan
metode Economic Value Added (EVA) selama periode 2007-2011. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa beberapa perusahaan telah secara konsisten
berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham,
sedangkan beberapa perusahaan lain mencatatkan nilai EVA yang fluktuatif dari
tahun ke tahun selama periode tersebut.

Abstract
Palm products industry is one of the plantation sub-sector that has a strategic role
in Indonesia. Especially for palm oil plantations, now Indonesia is the biggest
Crude Palm Oil (CPO) producer in the world. This strategic position expanding as
the magnitude of oil palm plantations potential and industrial development in the
future. Henceforth, companies who produce palm oil products continue to
improve their performance in order to be able to survive and contribute positively
for the development of plantations and oil palm industry in Indonesia. Meantime,
it is a necessity for doing performance analysis to determine the real condition of
those companies as evaluation analysis for the stakeholders, particularly
shareholders and investors. This thesis is concerning on the performance analysis
of palm oil products based companies in creating economic value for the investors
using the Economic Value Added (EVA) Methodology during 2007-2011. The
result shows that some companies have consistently succeeded in creating
economic value for their shareholders, while some other companies recorded
fluctuative EVA during the period"
2012
T32204
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rony Parulian
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba melihat kinerja perusahaan-perusahaan batubara yang telah
listing di bursa dengan menggunakan metode Economic Value Added Momentum
(EVA Momentum) dan Market Value Added (MVA) serta melihat pengaruh dari
besaran EVA Momentum terhadap pertumbuhan MVA yang dicapai perusahaan.
EVA Momentum dipilih karena metode ini memperhitungkan cost of capital dan
tingkat pertumbuhan penjualan dari perusahaan. Penggunaan metode MVA untuk
melihat dampak langsung kinerja perusahaan terhadap harga pasar saham
perusahaan. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif,
yaitu melalui studi literatur yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang
terkait dengan topik penelitian, serta mengolah laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan guna memperoleh nilai EVA Momentum dan menggunakan
data pasar yang terkait dengan kapitalisasi pasar perusahaan guna memperoleh nilai
pertumbuhan MVA perusahaan. Data keuangan dan data pasar yang digunakan
adalah data selama periode 2009 sampai dengan 2013. Selain itu diuji pula
pengaruhnya antara variabel efficiency gain, profitable growth, dan EVA
Momentum secara individu terhadap variabel pertumbuhan MVA.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan batubara yang mampu
menghasilkan nilai EVA Momentum yang positif secara konsisten dari periode
2009-2013. Begitu pula halnya dengan pertumbuhan MVA, tidak ada perusahaan
yang memperoleh nilai pertumbuhan MVA yang positif secara konsisten selama
periode tersebut. Secara pengujian hipotesis hanya variabel efficiency gain yang
tidak berpengaruh secara positif terhadap variabel pertumbuhan MVA sedangkan
variabel profitable growth dan EVA Momentum berpengaruh positif terhadap
variabel pertumbuhan MVA.

ABSTRACT
This research try to see the listed coal companys performance using Economic
Value Added Momentum (EVA Momentum) and Market Value Added (MVA) and
also to see the affect of EVA Momentum to the MVA growth. EVA Momentum
chosen because this method calculate cost of capital and the sales growth of the
company. Using MVA method to see the direct impact companys performance.
The research using comparative descriptive method, the method using literature
study that has been done with study the literature that related to the research topic,
calculate EVA Momentum from every company using financial and annual report,
and by market data to calculate the companys MVA growth with period from 2009
until 2013. Beside of the EVA Momentum and MVA calculation, the affect of
efficiency gain, profitable growth and EVA Momentum to MVA growth
individually. The result showed that there is no coal company can get EVA
Momentum amount positive continously from 2009 until 2013. The MVA growth
amount also showed the same thing. According to hypothesis tested only efficiency
gain that doesnt have positive affect to MVA growth, but profitable growth and
EVA Momentum have positive affect to MVA growth"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Fardhina Henryani
"Ownership structure memiliki keterkaitan secara langsung dengan struktur modal perusahaan dimana biaya modal merupakan komponen utama dalam penghitungan economic value added guna mengukur nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institutional, dan kepemilikan pemerintah terhadap economic value added yang digunakan sebagai sebuah pengukuran nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel data sejumlah 182 data observasi dari sampel seluruh perusahaan yang listed selama periode 2007-2011 dan menerbitkan dividen secara rutin setiap tahunnya selama tahun penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap economic value added, (2) kepemilikan publik memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (3) kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (4) kepemilikan pemerintah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap conomic value added, (5) struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah) secara simultan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added.

Ownership structure has a direct relationship with company’s capital structure where the cost of capital is the main component in the calculation of economic value added to measure the firm value. This research aims to analyze the effect of ownership structure that consists of managerial ownership, public ownership, institutional ownership, and government ownership on economic value added which used as a measurement of firm value. This research uses an unbalanced panel data of 182 observations data of all listed companies that listed in the period 2007-2011 and issuing dividend regularly every year during the research's year.
The result shows: (1) managerial ownership has no significant effect on economic value added, (2) public ownership has a significant positive effect on economic value added, (3) institutional ownership has a significant positive effect on economic value added, (4) government ownership has no significant effect on economic value added, (5) ownership structure (managerial ownership, public ownership, institutional ownership, government ownership) simultaneously has a significant positive effect on economic value added.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusufa R. Dibyoseputro
"Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan investigasi atas pengaruh dan proses penerbitan Global Bond dari PT. XYZ terhadap kinerja keuangan dan kemampuan penciptaan nilai tambah perusahaan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dan mencapai target kinerja keuangan. Selanjutnya hasil tersebut akan dibandingkan dengan 4 (empat) perusahaan lainnya di Industri Tekstil dan Produk Tekstil (Industri TPT). Hasil yang didapatkan adalah Industri TPT mengalami tekanan dari kondisi perekonomian global dan persaingan, yang berimbas pada nilai EVA yang negatif. Selain itu penerbitan Global Bond dari PT. XYZ juga tidak meningkatkan nilai tambah serta kinerja keuangan dari SRIL. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran bagaimana Global Bond dapat menjadi alternatif pendanaan untuk perusahaan Industri TPT.

The purpose of this research is to investigate the process and effect of Global Bond issuance from PT. XYZ towards it financial performance and value added creation using Economic Value Added (EVA). The purpose are to measure the ability of the company to create value added and achieve its financial performance target. The EVA score from SRIL will be compared with 4 (four) others company in Textile and Product Textile Industry (TPT Industry). The EVA results prove that TPT Industry are under pressure from global economics condition and business competition. Global Bond issuance does not improve PT. XYZ financial performance. Furthermore, this research aim to understand whether Global Bond issuance is an appropriate financial policy for TPT Industry company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Marzuli
"Selama ini, tolok ukur kinerja perusahaan di Indonesia yang umum digunakan adalah metode rasio profitabilitas. Boleh jadi, tingkat pengembalian yang dihasilkan perusahaan adalah tinggi. Padahal, dibalik analisa tradisional ini memungkinkan banyaknya rekayasa finansial dan struktur keuangan yang bertujuan agar perusahaan selalu terlihat baik bagi shareholder. Diperkenalkan oleh lembaga konsultan Stern Steward Management Services, pada dekade 1990-an, Economic Value Added (EVA) dinilai lebih mencerminkan nilai bisnis yang sebenarnya dengan mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan kepada investor. EVA mengukur apakah laba operasi cukup dibandingkan dengan total biaya modal yang terpakai. Keunikan EVA adalah memasukkan biaya modal sebagai faktor-faktor resiko bisnis dan biaya investasi/penggunaan modal yang mencerminkan kondisi pasar yang sedang terjadi. Selain itu, EVA juga disusun untuk menghilangkan distorsi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga hasil EVA lebih akurat dalam menghitung keuntungan yang sebenarnya. Kesimpula pada penelitian ini adalah, pada suatu periode, perusahaan menghasilkan pengembalian (ROE, ROA, ROI) yang positif dan memperoleh nilai sisa (RI) dari target pengembalian minimum perusahaan. Tetapi dengan eva, ternyata hasil kinerja keuangannya buruk. Jelas eva bisa membuat penilaian perusahaan menjadi lebih akurat karena memasukkan faktor biaya modal dan penyesuaian terhadap prinsip akuntansi yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lesmana
"Pengukuran kinerja adalah suatu alat yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi implementasi strategi perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat diukur dari sisi keuangan dan non keuangan. Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja dari sisi keuangan perusahaan. Metode pengukuran yang digunakan antara lain Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, dan Market Value Added (MVA). Selain itu, penelitian ini juga melihat nilai pasar EVA Momentum yang tersirat serta melihat hubungan antara EVA Momentum dengan Market Value Added (MVA). Objek penelitian yang digunakan adalah empat perusahaan go public pada industri properti dan real estat dari tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukan kinerja yang berbeda dari setiap pengukuran yang digunakan. Berdasarkan pengukuran EVA dan EVA Momentum, kinerja perusahaan yang baik diperoleh PT Alam Sutera Realty Tbk. Sedangkan dengan menggunakan pengukuran menggunakan Market Value Added (MVA), kinerja perusahaan yang terbaik diantara keempat perusahaan di industri properti dan real estat adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

Performance measurement is a tool to evaluated the implementation of corporate strategy. Company performance can be measured in terms of financial and non-financial. This study was to measure of the company financial performance. The method of measurement used are Economic Value Added (EVA), EVA Momentum, and Market Value Added (MVA). In addition, this research also see the Market Implied EVA Momentum and the relationship between EVA Momentum with Market Value Added (MVA). The writer choose four companies in the property and real estate industry from the year 2009 to 2013. The results showed different performance of each measurement used. Based on the measurement of EVA and EVA Momentum, good performance obtained by PT Alam Sutera Realty Tbk. While using the measurements using the Market Value Added (MVA), the best performance among the four companies in the property and real estate industry is PT Lippo Karawaci Tbk."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Prima Ersada
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan distribusi PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) dan PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan  dari website IDX, website perusahaan dan hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja kedua perusahaan distribusi selama periode 2014-2017 menunjukkan nilai positif (EVA>0). Pada tahun 2014 nilai EVA TGKA sebesar Rp162.674.706.763 kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp191.395.182.514. Pada tahun 2016, TGKA menghasilkan EVA Rp175.608.568.953 dan pada 2017 naik menjadi Rp180.518.201.890. Untuk EPMT pada tahun 2014 menghasilkan EVA sebesar Rp266.090.979.215, EVA di tahun 2015 sebesar Rp287.795.995.923 dan tahun 2016 naik  menjadi Rp310.978.500.588. Sedangkan tahun 2017 nilai EVA EPMT turun menjadi Rp227.805.590.090. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan distribusi TGKA dan EPMT dapat menciptakan value bagi investor.

This research aims to evaluate financial performances of PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) and PT. Enseval Putra Megatrading (EPMT) as a distribution company using Economic Value Added (EVA) approach during period of 2014 to 2017. This research uses financial report that were obtained obtained from IDX website, company website and interview. The research proves that the financial performance of the two distribution companies for period 2014-2017 show a positive results (EVA>0). In 2014 EVA of TGKA was Rp162.674.706.763 and EVA in 2015 increased to Rp191.395.182.514. In 2016 TGKA created EVA Rp175.608.568.953 and increased to Rp180.518.201.890 in 2017. For EPMT in 2014 created EVA Rp266.090.979.215, EVA in 2015 Rp287.795.995.923 and for 2016 EVA of EMPT increased to Rp310.978.500.588. As for 2017, EVA of EPMT reduced to Rp227.805.590.090. The result of the research shows that TGKA and EPMT as Distribution companies create value for investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Dewanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas perbandingan kinerja bank antar negara di ASEAN
terutama di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina yang
terdaftar pada bursa efek masing-masing negara untuk tahun penelitian 2007-2011
dengan mengunakan metode EVA dalam mengukur penciptaan nilai tambah bagi
pemegang saham di bank tersebut. Penelitian ini juga meneliti tentang pengaruh
EVA dan rasio finansial perusahaan seperti Earning Per Share (EPS), Return On
Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap stock return di masingmasing
negara dan secara keseluruhan baik secara parsial maupun EVA
digabungkan dengan rasio finansial perusahaan terhadap stock return di masingmasing
negara dan secara keseluruhan. Pada perhitungan EVA didapatkan hasil
bahwa Indonesia, Thailand dan Filipina pergerakan EVA mengikuti pergerakan
GDP setiap tahunnya sedangkan di negara Singapura dan Malaysia hasil EVA
terpengaruh oleh krisis finansial 2008 tetapi memiliki trend naik. Dalam
pengukuran pengaruh EVA dan rasio finansial perusahaan didapatkan hasil yaitu
secara parsial hanya di negara Singapura dengan EPS dan negara Filipina dengan
ROE dan ROA yang mempunyai pengaruh pada stock return sedangkan di negara
lainnya tidak signifikan, untuk pengukuran EVA digabungkan dengan masingmasing
rasio finansial perusahaan hanya di negara Filipina dengan EVA bersama
ROA yang mempunyai pengaruh pada stock return sedangkan di negara lainnya
tidak signifikan.

ABSTRACT
This study discusses the comparisons between the performance of banks in
ASEAN countries, especially in Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and
Philippines, and is it listed on the stock exchange of each country of the year
2007-2011 periods by using the EVA method in measuring value creation for
shareholders of bank. This study also examines the effect of EVA and firm
financial ratios such as Earnings Per Share (EPS), Return on Assets (ROA) and
Return on Equity (ROE) on stock return in each country and overall, partially or
EVA combined with each financial ratios of the company's on stock return in each
country and overall. In the EVA calculation showed that Indonesia, Thailand and
the Philippines, EVA movement follows the movement of GDP each year in that
countries, while Singapore and Malaysia, EVA results are affected by the 2008
financial crisis but has a rising trend. In measuring the effect of EVA and
corporate financial ratios partially the results are only in Singapore with EPS and
in Philippines with ROE and ROA have an influence on stock returns, while in
other countries are not significant, for the measurement of EVA coupled with
each company's financial ratios only in the Philippines with EVA coupled with
ROA that have an influence on stock returns, while in other countries are not
significant."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delli Asterina
"ABSTRAK
Perusahaan manufaktur kosmetik merupakan salah satu sub sektor barang konsumsi yang memiliki salah satu peranan strategis di Indonesia. Posisi yang strategis ini berkembang dan menimbukan persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia. Menghadapi ketatnya persaingan-persaingan perusahaan kosmetik tersebut, para manajer harus mencari cara dalam meningkatkan nilai perusahaan dan peluang investasi untuk perusahaan. Maka, untuk menciptakan peluang investasi yang unggul dibutuhkan pengukuran dan analisis Economic Value Added EVA untuk mengetahui kondisi perusahaan sebagai bahan evaluasi para pemangku kepentingan, terutama pada pemegang saham dan investor. Skripsi ini menggunakan analisis EVA dalam menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA selama periode 2012 sampai dengan periode 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EVA untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan kosmetik periode 2012 ndash; 2016. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian penulis ini ialah PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu dan PT Akasha Wira International. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di BEI. Hasil perhitungan menunjukan bahwa PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia dan PT Akasha Wira International telah secara konsisten berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham, sedangkan PT Martina Berto dan PT Mustika Ratu belum secara konsisten dapat menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan, dilihat dari nilai EVA yang negatif pada periode 2012 sampai dengan periode 2016. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 ndash; 2016.Kata kunci :Perusahaan Kosmetik terdaftar di BEI, Economic Value Added.

ABSTRACT
Cosmetics manufacturing company is one of consumer goods sub sector which has one of the strategic role in Indonesia. This strategic position is expanding and raising intense competition among cosmetic companies in Indonesia. Facing the tight competition of cosmetic companies, managers must find ways to improve performance and investment opportunities for the company. Thus, to create a superior investment opportunity required measurement and analysis of Economic Value Added EVA to determine the condition of the company as a material evaluation of stakeholders, especially on shareholders and investors. This thesis using EVA analysis to create economic value added for investors by using Economic Value Added EVA method during 2012 until 2016 period. The purpose of this research is to know the EVA method to measure the financial condition of cosmetics company period 2012 2016. The sample of the companies for this research are PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu and PT Akasha Wira International. The companies are listed company in IDX. The calculation results show that PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia and PT Akasha Wira International have consistently created value added economics for shareholders, but PT Martina Berto and PT Mustika Ratu have not consistently created economic value added, Which is negative in the period 2012 until the period 2016. This research data using secondary data that is the financial statements of cosmetics companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2012 2016.Keywords Cosmetics Company listed on BEI, Economic Value Added."
2017
S66994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Septiandy Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat signifikansi dampak backdoor listing terhadap kondisi keuangan perusahaan setelah aksi korporasi tersebut dijalankan. Kondisi keuangan diukur dengan analisis rasio diantaranya rasio likuiditas (current ratio), leverage (debt to equity ratio), profitabilitas (profit margin, return on asset, dan return on equity), dan nilai pasar (price to earning ratio dan price to book value ratio) serta dengan perhitungan economic value added (EVA). Masing-masing rasio dan perhitungan EVA dibandingkan apakah ada perbedaan signifikan antara setahun sebelum backdoor listing dengan setahun hingga lima tahun sesudah backdoor listing.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode perbandingan statistik non-parametrik Wilcoxon signed rank test dengan sampel 15 observasi dari perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang terlibat backdoor listing pada periode 2004-2009. Hasil pengujian menunjukkan bukti empiris bahwa tidak ada perbedaan kondisi keuangan 1 tahun sebelum backdoor listing dengan 1 tahun hingga 5 tahun sesudah backdoor listing. Hal ini membuktikan secara statistik backdoor listing tidak berdampak terhadap kondisi keuangan perusahaan.

The objective of this research is to analyze impact of backdoor listing action on company financial condition after backdoor listing process. Company financial condition is measured for its liquidity (current ratio), leverage (debt to equity ratio), profitability (profit margin, return on asset, and return on equity), its market value (price to earning ratio and price to book value ratio) and its economic value added (EVA). Each measurement then compared whether it?s significantly different between one year pre-backdoor listing with one year until five year post-backdoor listing.
Testing hypotheses are conducted using comparative statistic non-parameteric Wilcoxon signed rank test from 15 samples of listed companies in Bursa Efek Indonesia that did backdoor listing action during the year 2004-2009. The result provide empirical evidence that there?s no significant change between pre and post backdoor listing until fifth year for all measurement, meaning that backdoor listing statistically didn?t impact on company?s financial condition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>