Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muslimin
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis metode pendanaan ekspansi infrastruktur PT Adaro Energy Tbk dan anak perusahaan untuk peningkatan kapasitas produksi batubara dengan instrumen utang melalui penerbitan obligasi luar negeri guaranteed senior notes dibandingkan dengan penggunaan pinjaman sindikasi. Metode analisis yang dilakukan adalah studi kepustakaan dan observasi data eksternal perusahaan. Hasil analisis perhitungan nilai perusahaan menyimpulkan bahwa pendanaan pinjaman sindikasi yang menyediakan fleksibilitas waktu penarikan menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi daripada pendanaan dengan penerbitan obligasi luar negeri. Analisis volatilitas terhadap harga saham perusahaan menunjukkan penerbitan guaranteed senior notes tersebut cenderung untuk meningkatkan harga saham karena adanya hipotesis efek corporate debt tax shield.

ABSTRACT
This thesis analyzes methods for financing infrastructure expantion of PT Adaro Energy Tbk and subsidiaries in increasing capacity of coal production by using debt instruments of the offshore bonds so-called guaranteed senior notes, to be compared with syndicated loan. The analysis method uses literature study and company's external data observation. The analysis of firm value calculation concludes that syndicated loan financing which provides flexibility in withdrawing the facilty results in a higher value of the firm than the one using the offshore bonds. The volatility analysis on company stock price indicates that issuance of the guaranteed senior notes tends to increase the stock price due to effect of the corporate debt tax shield hypothesis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32178
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Suryapratama
"Kondisi pasar modal Indonesia yang sedang bullish sejak awal paruh kedua 2010 berdampak positif pada harga saharn-saham yang diperdagang di bursa efek Indonesia. Banyak emiten yang melihat harganya saham naik pesat seiring dengan mcningkatnya sentimen beli investor. Hal ini terutama berlak:u untuk perusahaan pertarnbangan unggulan, seperti PT. Adaro Energy, Tbk. (ADRO) yang harga saharnnya melonjak sekitar 40% dalam waktu sekitar 2 bulan saja. Namun, saham ADRO yang kini dil1argai dalam kisaran pertengnban dua ribuan menimbulkan pertanyaan baru bagi sebagian investor, yaitu apakah saham tersebut masih layak beli .atau tidak. Tesis ini mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan menganalisis fundamental perusahaan untuk mendapatkan nilai intr1nsik dari saham perusahaan tersebut. HasH valuasi menggtl!lakan pendekatan discounted cash flow (DCF} dengan metode free cash flow to firm (FCFF) menunjukkan bnbwa nilai intrinsik saharn ADRO saat ini adalah sebesar Rp. 2,393 per lembar saham. Membandingkan basil tersebut dengan harga penutupan ADRO sebesar Rp. 2,375 pada tanggal 3 Desember 2010 menunjukkan bahwa saat ini saham tersebut sudnb fairly valued.

Indonesian capital market that has been in bullish condition since the beginning of second half of 2010 bas had positive impact on the price of stocks traded in Indonesian stock exchange. Many listed companies have seen their stock prices soaring for the past few months as investors went in a buying frenzy. This is especially true for blue chip mining companies, such as PT. Adaro Energy, Tbk. (ADRO) whose stock price had risen approximately around 40% just within around 2 months. However, ADRO stocks CU1relltly priced at mid two thousands as of November 2010, now pose a new question for the investors as to whether it is still a good buy or not. This thesis tried to answer that question by analyzing the companys fundamentals to come up with an intrinsic value of the company's stock. Result of valuation using discounted cash flow (DCF) approach with free cash flow to firm (FCFF) method shows that ADRO stocks intrinsic value is currently at Rp. 2,393 per share. Comparing that to Rp. 2,375 ADRO closing price of December 3"' ,2010 shows that the stock is currently fairly valued.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T29192
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
B. Prastowo Jati Mahendratmo
"Penelitian ini berusaha menganalisis perbandingan pengungkapan CSR berdasarkan perbedaan tipe dan jenis perusahaan berdasarkan studi kasus pada PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina, PT Adaro Energy Tbk dan PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2010-2011. Tingkat perbandingan pengungkapan CSR ini diketahui melalui analisis deskriptif dari hasil content analysis dengan menggunakan indikator yang terdapat pada Hackston dan Milne (1996) yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat pengungkapan kepatuhan dan inisiatif kegiatan CSR perusahaan BUMN lebih baik dibandingkan perusahaan yang lain. Selain itu, tingkat kepekaan perusahaan terhadap isu CSR juga berbeda-beda untuk setiap jenis dan tipe perusahaan.

This research tried to analyze the comparative CSR disclosure under different type of companies based on case study in PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina, PT Adaro Energy Tbk and PT Kaltim Prima Coal for the periode 2010-2011. The CSR disclosure comparative level was known from descriptive analysis of the result of content analysis using Hackston and Milne?s (1996) indicator after adjusted by related regulation in Indonesia. This research found that the level of compliance and initiative in CSR disclosure in state-owned companies is better than another companies. Moreover, the level of sensitivity CSR issue in company were also different for each type company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Sunanda
"Pembangunan ekonomi berdampak pada timbulnya kejahatan korporasi di masyarakat yang tanpa disadari telah merugikan masyarakat. Kejahatan ini salah satunya adalah kejahatan di Pasar Modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan suatu keterbukaan informasi dari suatu korporasi dalam hal penawaran umum dapat dikategorikan sebegai penyesatan informasi terhadap publik, siapa pihak yang berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan apabila ada dugasn terdapat penyesatan keterbukaan informasi terhadap publik dalam penawanan umum, dan bagaimana penyelesaian dalam hal adanya dugaan penyesatan keterbukaan informasi yang dilakukan oleh korporasi dan tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi para pembeli saham. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan dan menganalisis ketentuan-ketentuan hukum yang berhubungan dengan keterbukaan informasi dalam rangka Penawaran Umum di Pasar Modal, dengan contoh kasus PT Adaro dan Penegakan hukum pidana oleh Bapepam. Penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan mengkaji data sekunder yang berkaitan dengan keterbukaan informasi dalam rangka penawaran umum di Pasar Modal dilengkapi dengan data primer berupa wawancara kepada beberapa pihak. Penelitian ini sampai kepada kesimpulan, korporasi melakukan penyesatan informasi kepada publik karena tidak menyampaikan fakta material dari segi hukum di dalam prospektus walaupun korporasi telah menyampaikan laporan keuangan kepada publik, penyelidikan dilakukan oleh kepolisian, penyidikan dilakukan oleh Bapepam berkoordinasi dengan kepolisian selaku korwas, sanksi yang sering diterapkan oleh Bapepam adalah sanksi administratif walaupun adanya sanksi pidana. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disarankan hal-hal sebagai berikut; perlunya diamandemen UUPM dengan memasukkan upaya pengembalian kerugian korban melalui disgorgement, di reposisinya Bapepam dan dijadikan satu atap dengan kepolisian dan kejaksaan, sena Bapepam harus bijaksana dalam penegakan hukum dengan tidak hanya melindungi investor namun juga masyarakat.

The development of economics has an impact on the corporate crime in the society that unconsciously have becn caused a loss to the society. One type of this crime is a Capital market. This research has a purpose to know when an disclosure from a Corporation in the case of initial public offering can be categorized as misleading information to public, who the authorised side carries out preliminary investigation and investigation if having the assumption is gotten misleading information against the public in the public offer, and how solution in the matter of the existence of the assumption misleading information that is carried out by the Corporation and the action that can be done to protect the buyers of the share. This Research has the character of descriptive analytical that is depicting and analysing of law the rules of disclosure in order to initial public offering in Capital market, with the example of the PT. Adaro case and criminal Law Enforcement by Bapepam. The research that uses the juridical approach normative that is by studying the secondary data that is linked with disclosure in initial public offering in Capital Market; is supplemented with the primary data take the form of the interview to several sides. This Research till to conclusion, Corporation conducts misleading information to the public because not submit the material fact from the aspect of the law in the prospectus although Corporation have submitted financial statement to the public, preliminary investigation is conducted by police force, investigation is conducted by Bapepam coordination with police force as the supervision co-ordinator, sanction that often applied by Bapepam is administrative sanction although existence of crime sanction. based on this conclusion can be suggested by matters as follows; the need in the UUPM arnendment by putting retum efforts of casualties’s loss through disgorgement, in his re-position of Bapepam and is made to be under the same roof with police and the attomey general's office, as well as Bapepam must be wise in law enforcement with only do not protect the investor but also the society."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Fitriandika
"Pada konteks bisnis di pasar modal yang sarat dengan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), dapat diketengahkan bahwa tanggung jawab perusahaan atau emiten meliputi prinsip transparansi, prinsip keadilan dan prinsip akuntabilitas. Dalam praktik pelaksanaan yang dilakukan oleh PT Adaro Energy Tbk memberikan fakta bahwa tidak semua fakta material di-disclose dalam prospektus, sehingga tidak berhasil memenuhi kewajiban dalam melaksanakan prinsip transparansi dari serangkaian prinsip Good Corporate Governance. Sebagai akibat dari penyampaian informasi yang tidak transparan, emiten dapat dikenakan sanksi pelanggaran hukum yang terkait dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Oleh karenanya diharapkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan agar meningkatkan kewenangan menjalankan fungsinya sesuai peraturan perundangan yang berlaku, secara khusus dalam seleksi emiten sebelum memberikan pernyataan efektif dalam rangka penawaran umum di Pasar Modal. Lebih lanjut disarankan agar prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dilaksanakan oleh semua perusahaan, baik pada perseroan terbuka maupun perseroan tertutup yang kaidahnya di-aplikasikan kedalam suatu Code of Conduct masing-masing perseroan.

From the context of business in capital market which fully-applies the principles of Good Corporate Government (GCG), it can be concluded that responsibility of a company or a listed company includes the principles of transparency, fairness, and accountability. In the implementation of its practice carried out by PT Adaro Energy Tbk, it is however found that not all material facts are disclosed in the prospectus; hence, it cannot successfully fulfill the obligation of performing the principles of transparency, as one of Good Corporate Governance principles. Consequently, as the result of non-transparent information conveyance, PT Adaro Energy Tbk as a listed company may be imposed a sanction for the violence of law related to Law No. 8 Year 1995 Regarding Capital Market. Therefore Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan are expected to improve their authorities and competences to run their functions according to the prevailing laws and regulations, in particular, in the event of listed company selection, prior to giving positive statement for public offering in Capital Market. Furthermore, it is suggested that, the principles of Good Corporate Governance (GCG) shall be fully implemented by all companies, either in public-listed company or in private company whereby the norm of which is applied into a Code of Conduct of each company."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priatama Wisudana
"Perhitungan nilai wajar sebuah saham sangat diperlukan bagi investor sebagai panduan dalam melakukan investasi agar memberikan imbal hasil yang maksimal dan mengurangi risiko dalam berinvestasi. Salah satu cara dalam menilai harga wajar sebuah saham yaitu dengan melakukan analisis fundamental.
Berdasar hasil perhitungan menggunakan metode FCFE dengan tiga skenario, nilai wajar saham PTBA adalah Rp40.606, Rp29.425, dan Rp21.455. Sedangkan pada penutupan tahun 2010, nilai PTBA adalah Rp22.650. Nilai wajar ADRO adalah Rp2.278, Rp1.658, dan Rp1.212. Sedangkan pada penutupan tahun 2010, nilai ADRO adalah Rp 2.525.
Perhitungan dengan relative valuation dengan pendekatan P/ER menujukkan rata-rata-P/ER industri adalah 33 kali sedangkan P/ER PTBA dan ADRO masing-masing adalah 26 kali dan 36,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai PTBA dan ADRO berturut-turut undervalued dan overvalued, hal ini konsisten dengan perhitungan menggunakan metode P/ER yang menunjukkan hasil yang sama.
Sementara itu, penilaian menggunakan P/ER matriks menunjukkan kedua saham berada pada area harga wajar dan masih layak untuk dibeli disebabkan adanya kemungkinan kenaikan harga saham dimasa depan.

Precise analysis of real value of company?s stock price is needed by investor before taking an investment decision in order to maximize benefits and minimize risk. One of the tools to do this is by using fundamental analysis.
Based on calculation with FCFE model with three scenarios, fair value of PTBA is Rp30,285, Rp29,425, and Rp15,996. While PTBA?s closing price in 2010 is Rp 22,650. Fair value of ADRO is Rp2,278, Rp1,658, and Rp1,212. While ADRO?s closing price in 2010 is Rp 2,525.
Calculation with P/ER approach shows that industry P/ER is 33 times, while P/ER of PTBA and ADRO consecutively is 26 and 36.6 times. These calculation show that market share price of PTBA is overvalued while ADRO is undervalued. This calculation is consistent with result of P/ER approach that shows the same conclusion.
Valuation with P/ER matrix shows that both of shares still in the fair price are and are still worht to buy since there are oportunities in future price increase.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T34653
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanny Auryan
"Tesis ini membahas mengenai mengenai pengaruh sengketa hukum emiten atau calon emiten yang akan melakukan penawaran umum serta membahas mengenai upaya-upaya Bapepam terkait dengan upaya preventif atau pencegahan agar tidak terjadi kerugian bagi pihak manapun termasuk investor publik dan juga upaya represif atau penyelesaian terhadap akibat yang ditimbulkan dari pengaruh padanya sengketa hukum yang awalnya diprediksikan tidak akan mempengaruhi kelangsungan perusahaan emiten dalam menjalankan usahanya tetapi setelah pernyataan pendaftaran sudah efektif dan penawaran umum telah dilaksanakan terjadi dampak terhadap kelansungan bisnis perusahaan emiten tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding) untuk kemudian menuju pada suatu penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution). Permasalahan timbul apabila setelah melakukan penawaran umum, sengketa hukum emiten tersebut berdampak terhadap perseroan sehingga investor yang melakukan investasi secara tidak langsung mengalami kerugian, sehingga dalam hal ini perseroan dapat dimintakan pertanggungjawabannya. namun untuk itu Bapepam harus terlebih dahulu melakukan upaya-upaya yakni pemeriksaan dan penyelidikan terhadap permasalahan tersebut apakah ada indikasi pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dalam proses penawaran umum. Penelitian ini dibahas mengenai penyelesaian jika terjadi dampak yang disebabkan oleh sengketa hukum emiten tersebut yang terjadi setelah penawaran umum dilakukan.

This tesis discusses concerning effect from lawsuit of emiten or emiten candidate which will do the initial public offering and discusses about efforts of BAPEPAM are concern of preventive effort or determend in order to not occur loss for anyone included public investor dan other represive effort or completion with effect that caused from influence going concern emiten in operate their business, but then after declare registration already effective dan initial public offrering have done with effect to going concern emiten.
Method of research that used in this research is method of research literature aims to solve the problem. Afterwards going to the research to get the solution. The problems appear if after doing intial public offering, lawsuit emiten will effect with company with the result in this case company could demanded responsibility, however for that BAPEPAM must do the effort for the first, that is inspection dan investigation with that problem whether there is indication of infraction with opening principle in initial public offering. This research will discuss about solving if effect occured because of lawsuit emiten that happen after initial public offering have done.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Dwi Rahayu
"Sebelum mengambil keputusan investasi diperlukan analisis yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang optimal dan mengurangi risiko yang ada. Salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah analisis fundamental untuk mencari nilai wajar dari suatu saham yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan investasi baik membeli, menahan atau menjual saham. Berdasarkan hasil perhitungan valuasi saham menggunakan metode Free Cash to Equity, harga saham ADRO undervalued dengan nilai wajar menurut skenario optimis Rp 2.146 dan skenario pesimis Rp 1.930 sementara harga saham ADRO per tanggal 30 September 2011 adalah Rp 1.720. Perhitungan nilai wajar dengan PE ratio sebesar Rp 2,911 dibandingkan dengan harga pasar per 31 Desember 2011 sebesar Rp 1,770 juga memberikan hasil harga saham ADRO undervalued.

Before taking an investment decision it is required to make accurate analysis in order to maximize gains and minimize losses. Fundamental analysis can be used to find the fair value of stock as a basis for investment decision whether to buy, hold or sell. Based on calculation on valuation of share using Free Cash to Equity method, the market price of Adaro share is undervalued. The fair value of Adaro share are Rp 2.146 (optimistic scenario) and Rp 1.930 (pessimistic scenario) while the market price as on September 30, 2011 is Rp 1.720. Calculation of intrinsic value using PE ratio resulting amount of Rp 2,911 compared with the market price of December 31, 2011 amounts Rp 1,770 also shows the ADRO is still undervalued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Okvian Dyah Elma Susanti
"Tesis ini membahas pilihan atas alternatif pendanaan yang lebih baik antara Obligasi dan Sekuritisasi Aset untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Saat ini permasalahan maturity mismatch yang dihadapi oleh perusahaan menyebabkan bank menghadapi risiko likuiditas yang tinggi, untuk itu tulisan ini akan menganalisis melalui rasio keuangan bagaimana dampak terhadap pos-pos laporan keuangan setelah menggunakan alternatif dari pendanaan tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan lebih baik menggunakan dan mempertahankan pendanaan melalui Sekuritisasi Aset selain dapat menghindari perusahaan terhadap resiko kredit namun juga secara kontinyu dapat meningkatkan fee based income.

This thesis explores a better alternative funding options between Bond and Asset Securitization for PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Presently maturit y mismatch problems faced by the company led to banks facing high risk liquidity, for that reason this paper will analyze how the impact of the financial ratios of the financial statements of the posts after using of the said alternative financing. This research is studying the case in companies with a descriptive design. The results suggest that the company is better to use and maintain the financing through Asset Securitization in order to not only avoid credit risk but also can continuously improve the fee-based income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33510
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Azlanshah Koento
"Industri batu bara mengalami pergerakan yang dinamis dalam beberapa tahun terakhir akibat dampak dari ekonomi global. Dimana akibat adanya perlambatan ekonomi global, demand akan batu bara sempat mengalami penurunan. Tahun 2016 menjadi titik balik industri batu bara, dimana ekonomi global mulai mengalami perbaikan, yang berdampak terhadap meningkatnya demand batu bara di berbagai negara. Analisis laporan keuangan perusahaan menjadi suatu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode naik turun harga batu bara dunia. Analisis likuiditas jangka pendek menunjukan perusahaan memiliki kemampuan yang semakin meningkat terkait dengan memenuhi kebutuhan jangka pendeknya karena terjadi peningkatan terhadap asset lancar perusahaan. Analisis struktur modal menunjukkan bahwa ekuitas masih lebih dominan dibandingkan liabilitas perusahaan dan perbandingan ekuitas terhadap liabilitas semakin meningkat setelah harga batu bara dunia mengalami peningkatan. Imbal balik perusahaan menunjukkan peningkatan ketika harga batu bara dunia kembali pulih, hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka penjualan perusahaan. Perputaran aset perusahaan tidak menunjukkan fluktuasi yang signifikan di sepanjang periode penelitian. Perusahaan juga mencatatkan angka return on invested capital yang cukup baik di sepanjang periode penelitian, terutama setelah pulihnya ekonomi global.

The decline in coal demand effected a drop in global coal prices and impacting the revenues of coal mining companies, including PT Adaro Energy, Tbk. 2016 was the turning point in the coal industry, where the global economy started to improve, which impacted on the increasing demand for coal in various countries. Analysis of the companys financial statements is a method to measure the companys financial performance during a period of ups and downs in world coal prices. Short-term liquidity analysis shows that the company has increasing capabilities related to meeting its short-term needs because of increasing in the companys current assets in the last few years. Capital structure analysis shows that equity is still more dominant than corporate liabilities and the ratio of equity to liabilities has increased in the last few years. Corporate returns show an increase when world coal prices recover, this is due to an increase in the companys revenue. Company asset turnover did not show significant fluctuations throughout the study period. The company also recorded a good return on invested capital throughout the study period, especially after the recovery of the global economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>