Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nausa Carnavian
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang praktik penerapan PSAK 109 dan Fatwa MUI pada akuntansi zakat pada Badan Amil Zakat DKI Jakarta. Penelitian dilakukan melalui metode observasi dan wawancara langsung kepada Badam Amil Zakat DKI Jakarta yang memiliki wewenang dalam pengelolaan zakat. Penelitian ini juga membahas mengenai sumber daya yang unik dari Badan Amil Zakat DKI Jakarta yang berbeda dengan Badan Amil Zakat (BAZ) pada umumnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Amil Zakat DKI Jakarta telah melakukan pelaporan sesuai dengan akuntansi zakat sesuai PSAK 109 dan menerapkan Fatwa MUI dengan baik.

ABSTRACT
This research discuss about the accounting practices based on PSAK 109 and Fatwa MUI in Badan Amil Zakat DKI Jakarta. The research methhodology based on observation and direct interview to Badan Amil Zakat DKI Jakarta who has authority to manage the zakat in DKI Jakarta. This research also discuss the Badan Amil Zakat DKI Jakarta?s sources of funds that unique compared to other BAZ The result of this research shows that Badan Amil Zakat DKI Jakarta has prepared the accounting report based on PSAK 109 and complied with the Fatwa MUI."
2013
S45431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Khurum Masita
"Program pendayagunaan zakat atau zakat produktif telah menjadi aktivitas rutin bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Namun transaksi ini belum diatur secara eksplisit dalam PSAK Syariah 109 tentang Akuntansi Zakat, sehingga para stakeholder melakukan pencatatan laporan keuangan berdasarkan penilaian dan pertimbangan masing-masing lembaga. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini berupa penyelesaian masalah perlakuan akuntansi zakat produktif pada OPZ di Indonesia khususnya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai usulan revisi PSAK Syariah 109. Adapun, metode penelitian dalam studi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan unit analisis BAZNAS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah wawancara semi tersusun dan analisis dokumen. Adapun hasil dan kesimpulan akhir dalam penelitian ini berupa perlu direvisinya PSAK Syariah 109 dengan penambahan beberapa poin seperti penentuan karakteristik biaya program dan biaya amil serta rancangan kebijakan akuntansi atas penyimbolan, pengakuan dan pengukuran serta penyajian biaya program atas zakat produktif.

Utilizing zakat or productive zakat has become a routine activity for Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). However, this activity has not been explicitly regulated in SFAS 109 for Zakat, so that the stakeholders record their financial reports based on the assessment and consideration of each institution. Therefore, the purpose of this study is to solve the problems of the accounting treatment for the utilization of zakat in Zakat Institution in Indonesia, especially Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) as a suggestion revision of the SFAS 109 for Zakat. The research method used in this study is a qualitative method with a case study approach. The unit of analysis that we use is BAZNAS. The data collection techniques used in this case study are semi-structured interviews and document analysis. The results and conclusions in this study are in the form of solving the problem of accounting for zakat utilization in Indonesian zakat institutions, especially BAZNAS, by adding several points to SFAS 109 for Zakat, such as the determination of the characteristics of program costs and amil costs and the design of accounting policies on the symbolization, recognition, and measurement, and reporting of zakat utilization programs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Fitrian Kadir
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengumpulan dana zakat di BAZIS serta strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan alat analisa matriks internal eksternal, matriks SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menyimpulkan faktor-faktor terbesar BAZIS dari sisi kekuatan yaitu status BAZIS sebagai badan zakat pemerintah, kelemahan terbesar yaitu keterbatasan SDM amil, peluang terbesar berasal dari potensi zakat yang tinggi dan ancaman terbesar adalah kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap zakat. Tiga strategi utama untuk meningkatkan pengumpulan zakat di BAZIS yaitu: melakukan kerja sama pemberdayaan masyarakat dengan institusi/ lembaga zakat lain; meningkatkan kapasitas amil; dan melakukan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian.

The study aim is to determine the factors that influenced the collection of zakat in BAZIS and what strategies are best to optimize the collection of zakat. This research uses descriptive analysis method with analysis tool internal and external matrix, SWOT matrix and QSPM. The study concluded most dominant factors of zakat collection in BAZIS from the strength is the institutional status of BAZIS as zakat government agencies, the biggest weakness is lack of human resources amil , the biggest opportunity comes from zakat high potential and the greatest threat is the lack of attention of the Local Government toward zakat. Three major strategies to improve the collection of zakat in BAZIS are cooperation in the community development program with institutions other charity organizations increasing capacity of amil and conducting research collaboration with research institutes.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Estiko Handoko
"Laporan magang ini membahas tentang pencatatan dan pelaporan akuntansi yang diterapkan oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika (DD). Kewajiban Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang telah terdaftar untuk menerapkan PSAK 109 menimbulkan konsekuensi perubahan perlakuan akuntansi yang selama ini menggunakan PSAK 45 dan panduan dari Forum Zakat (FOZ). Pada laporan magang ini secara lebih lanjut akan digambarkan mengenai siklus penerimaan dan pengeluaran dana, metode pencatatan akuntansi, dan pelaporan keuangan di DD, lalu penulis menganalisa dan membandingkan dengan apa yang ditetapkan oleh PSAK 109. Tujuan laporan magang ini adalah untuk melihat seberapa jauh penerapan PSAK 109 di DD. Metode yang digunakan adalah pengalaman penulis selama magang dan wawancara dengan manajer akuntansi DD. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam penerapan PSAK 109 di DD.

This internship report discusses about accounting and financial reporting implemented by the Yayasan Dhuafa Republika Republika (DD). The obligation of registered Zakat Management Organization (OPZ) to apply PSAK 109 impact the changes in accounting and reporting which was guided by PSAK 45 and Forum Zakat (FOZ) before. This internship report will further illustrated the cycle of income and expenditure, accounting method, and financial reporting in DD, and the analysis and comparation with PSAK 109. This internship report goal was to see how far the application of PSAK 109 in DD. The method used is the author's experience during internships and interviews with DD accounting manager. The analysis showed that there were no significant differences in the implementation of PSAK 109 in DD."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Yusuf
"Dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sebenarnya zakat merupakan potensi yang sangat besar pemberdayaan ekonomi umat. Namun, selama ini potensi ini belum dimanfaatkan secara terpadu dan optimal. Potensi ini akan bertambah besar dan dahsyat jika tidak hanya zakat yang dikelola secara baik, tetapi juga infak dan shadaqah. Pokok permasalahan yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang sudah berjalan selama 4 tahun, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang telah berjalan hingga saat ini dan memberikan alternatif kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) agar dapat melaksanakantogas-tugasnya dengan baik pada masa datang demi tercapainya tujuan BAZNAS. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-analitis, yaitu suatu tipe penelitian yang berusaha melukiskan realitas sosial yang kompleks melalui penyederhanaan dan klasifikasi dengan memanfaatkan konsep-konsep yang bisa menjelaskan suatu gejala sosial secara analitis. Karena tujuan penelitian adalah menyederhanakan realitas sosial yang kompleks, maka penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan tanpa uji hipotesis. Teori yang digunakan adalah teori-teori kebijakan publik, yang menerangkan tentang implementasi kebijakan publik serta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan BAZNAS berjalan kurang optimal. Jika dilihat dari laporan pelaksanaan kegiatan BAZNAS selama tahun 2001 - 2003 secara umum telah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Namun, jika dilihat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat dengan ruang lingkup secara nasional, BAZNAS belum dapat bergerak secara optimal untuk menjalankan fungsi koordinatif, konsultatif dan inforrnatifnya.
Ada beberapa faktor yang menjadi kendala Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam melaksanakan kegiatannya yaitu:
1. Kurang optimalnya peran anggota BAZNAS, hal ini disebabkan sebagian besar anggota BAZNAS para tokoh muslim yang mempunyai aktivitas yang sibuk.
2. Terbatasnya Dana operasional
3. Sumber Daya Manusia yang masih minim jumlahnya dan pengalaman dalam mengurus manajemen zakat
4. Tidak adanya aturan yang jelas dan tegas yang mengatur fungsi dan wewenang BAZNAS.
Oleh karena itu, guna mengoptimalkan pengelolaan zakat di Indonesia melalui BAZNAS dengan ini kami mengusulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dapat di realisasikannya APBN untuk BAZNAS.
2. Pemantapan posisi BAZNAS sebagai pengalola Zakat Tingkat Nasional Sebagai mana badan-badan yang di bentuk pemerintah dengan Keputusan Presiden.
3. Adanya peraturan pemerintah yang mempertegas fungsi koordinatif dan informatif BAZNAS dengan BAZDA dan LAZ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Eko Prasetyo
"DKI Jakarta sebagai ibukota negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang sangat besar dan akan sangat bermanfaat bila dioptimalkan pemungutannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga amil zakat yang profesional akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan Muzakki dalam hal membayar zakat penghasilan. Kepercayaan dan kepuasan Muzakki melibatkan faktor-faktor reliability, responsiveness, confidence, emphaty, tangible, credibility, human resource, dan morality. Penelitian ini menggunakan analisa crosstab dan Structural Equation Model (SEM) pada 94 responden (Pegawai Negeri Sipil pemerintah provinsi DKI Jakarta), dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang cukup tinggi kepada lembaga amil zakat, namun belum merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pemberlakuan peraturan pemerintah atas kewajiban membayar zakat penghasilan dan sosialisasi akuntabilitas serta keberhasilan yang telah dicapai lembaga amil zakat merupakan kunci terlaksanannya pengumpulan zakat penghasilan yang optimal.

DKI Jakarta as the capital of a country with the largest Moslems in the world has the very large zakat potential and will be very useful when it levied optimized. This study shows that professional zakat institutions will create trust and satisfaction from their Muzakki, one of which is in terms of paying income zakat. Muzakki?s confidence and satisfaction in paying zakat on zakat institutions involving reliability, responsiveness, confidence, empathy, tangible, credibility, human resource, and morality. This study uses crosstabs analysis and Structural Equation Model (SEM) in 94 respondents (civil servants of DKI Jakarta province government), by using Partial Least Square (PLS). The results showed that the respondents have a high enough confidence to zakat institutions, but not satisfied with the zakat institution?s service. The implementation of government regulations on the obligation to pay income zakat and socialization about accountability and the success that has been achieved by zakat institutions are the key of an optimal zakat collection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umrotul Khasanah
"Secara teoritis, kemiskinan merupakan akibat dari praktek kebijakan ekonomi yang tak sesuai dengan azas keseimbangan. Islam menganggap disiplin ekonomi (pemanfaatan sumber daya produktif dengan pertimbangan efisiensi biaya dan optimalisasi manfaat sosial) sebagai bagian atau salah satu aspek keseimbangan dalam tanggungjawab sosial yang harus dijaga. Fungsi ekonomi sebagai bagian dari tanggungjawab sosial sangat diutamakan dalam Islam demi tercapainya keharmonisan dalam hubungan aghniya-masakin (kaya-miskin). Dalam Islam, banyak mekanisme tanggungjawab sosial bisa dilaksanakan, antara lain melalui zakat, infak sedekah, wakaf, jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, dan sebagainya. Tesis ini menaruh perhatian pada masalah pengelolaan dana zakat.
Sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian tesis ini yang berkaitan dengan paradigma sosial, yaitu pendayagunaan dana zakat bagi pemberdayagunaan umat, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, menelusuri hubungan sebab-akibat sebagaimana berlaku dalam penelitian "fakta sosial' dan juga pemahaman mendalam (verstehen dalam istilah Weber). Metodologi ini lebih bersifat mementingkan aspek kedalaman, bukan hanya berorientasi pada keluasan cakupannya.
Persoalan zakat yang menyimpan potensi ekonomi sangat besar dipandang panting melihat cara memanfaatkannya didasarkan pada fungsi sosialnya bagi kepentingan masyarakat yang menyentuh kalangan miskin maupun kaya. Kendali Islam mendorong setiap pribadi untuk bekerja secara cerdas, berkompetisi dan berprestasi, Islam juga menentang kerakusan, keserakahan, dan kepemilikan kekayaan secara berlebihan. Apabila seluruh mekanisme tanggungjawab sosial yang Islami itu benar-benar dilaksanakan, masyarakat Islam bisa menjadi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan tinggi, dan terbebas dari segala bentuk ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa ternyata terdapat empat model organisasi pengelola zakat, yaitu model birokrasi (pemerintah), model organisasi bisnis, model organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) dan model tradisional.
Dalam hal penghimpunan dana zakat, sejumlah badan dan lembaga amil zakat yang menganut model birokrasi, model organisasi bisnis, dan model organisasi kemasyarakatan, telah mampu mengerahkan dana zakat dalam jumlah besar, dari ratusan juta rupiah hingga belasan miliar rupiah pertahun. Mereka mampu berbuat begitu karena mereka menerapkan prinsip dan proses manajemen pengelolaan zakat secara profesional. Pengelolaan zakat ditangani dengan perencanaan matang serta didukung suprastruktur dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, lembaga amil dengan model tradisional hanya mampu membuat kinerja konstan, dari tahun ke tahun tidak mengalami perkembangan berarti.
Dalam hal pendayagunaan dana zakat, lembaga amil model organisasi bisnis dan model birokrasi sudah siap dengan rencana pendistribusian dan program pemberdayaan sehingga pemanfaatan dana zakat bisa dilakukan secara terarah. Hal ini antara lain disebabkan keunggulan manajemen mereka yang ditandai dengan penyusunan skala prioritas dalam pendayagunaan zakat yang dibuat atas dasar urgensi kebutuhan fakir-miskin dan Para asnaf lainnya. Selain itu, mereka juga menerapkan nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen keuangan, dan terbuka bagi auditing oleh akuntan publik. Semua itu dituangkan dalam sistem dan prosedur kerja yang rapi.
Yang masih menjadi kelemahan umum organisasi amil zakat adalah lemahnya upaya pengembangan jaringan antar-lembaga (aliansi strategis), serta kegiatan koordinasi, integrasi dan sinergi. Apabila aspek manajemen ini diperbaiki, perolehan dana zakat diperkirakan akan dapat ditingkatkan dan program pemberdayaan umat pun dapat dilaksanakan secara lebih luas dan lebih terarah.

Analysis on the Model of Zakah Fund Management in Indonesia: A Study on Zakah Fund Raising Agents and Institutions Theoretically, poverty is a phenomenon brought about by practices of economic policy that deviates the principle of equilibrium. Islam regards the economic discipline (the use of productive resources by taking into accounts of cost efficiency and most advantages of social utility) as part of equilibrium in the social responsibility. Economic function as part of social responsibility is urgently demanded by Islam in order to achieve a harmonious equilibrium in the relation-ship between the haves and the haves-not. In Islam, many social responsibility mechanisms can be performed among others through zakah, infak, sedekah, wakaf jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, and so forth.
This thesis pays attention to the problems of zakah fund management. In accordance with the problem brought up in the research of this thesis that relates to the social paradigm (the utility of zakah fund for ummah empowerment), this research used qualitative methodology, tracing the cause-effect relationship as validated in the research on "social fact" and deep comprehension (versetehen as Weber saying). This methodology puts heavier stresses on the depth aspect, in addition to the breadth aspect.
The zakah problem hides a huge economic potential, so it is considered import-ant to view how it is utilized, based on its social function for the community interest that affects the haves and the haves-not communities. As we know that not only does Islam motivate every individual to work, compete and achieve smartly, but it also aggresses greediness, covetousness and exaggerate ownership of asset. If all the mechanisms of social responsibility is really carried out, the Islamic community can be the one with high level of prosperity, and free from any kinds of social deviation.
In this research, it was found that there are four models of zakah fund raising agents or institutions, namely the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model and the traditional model.
In the case of zakah fund collection, a number of zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model can mobilize zakah fund in a huge account, from hundreds million rupiah up to teens billions rupiah. They are able to do so now that they apply the principles and the processes of professional management. The zakah is tackled in Islamic shariah, with fine planning and supported further by sufficient infrastructures and supra-structures. Meanwhile, the zakah fund raising institutions with the traditional model can only make a constant performance, year after year they do not undertake a significant development.
In the case of zakah fund utility, the zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model and the business organization model, usually prepare with planned distribution and empowerment programs so that the utility of the zakah fund can be performed in a directed manner. This is partly caused by their management excellence that is marked by the arrangement of priority scale in the use of the fund on the basis of the haves-not needs. Besides, they also apply the values of accountability and transparency in the finance management, and be open to audit by the public accountants. All it is detailed in the neat procedure and system.
That what is still a general weakness in the zakah fund raising organizations is the weak effort in inter-institutional network development (strategic alliance), as well as coordination, integration and synergism. If these aspects of management are mended, the mobilization of zakah fund will presumably be able to be increased and the empowerment programs for the community (ummah) can be performed in a broader scale.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S24427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsalina Rizka Nurfadhilah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap kondisi akuntabilitas berbasis situs pada BAZNAS serta memberikan saran untuk peningkatannya. Metode penelitian dilakukan dengan content analysis atas data sekunder yang diperoleh berupa informasi-informasi di dalam situs BAZNAS. Data sekunder tersebut kemudian dilakukan skoring berdasarkan indeks-indeks akuntabilitas berbasis situs yang diambil berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tentang akuntabilitas berbasis situs pada organisasi nirlaba. Penelitian ini juga mendapat data primer dari hasil wawancara dengan pegawai BAZNAS untuk memvalidasi skoring yang telah dilakukan dan untuk mengetahui penyebab kekurangan akuntabilitas pada BAZNAS. Rumah Zakat dan Dompet Dhuafa adalah dua organisasi pengelola zakat lainnya yang diikutsertakan juga untuk dinilai akuntabilitas berbasis situsnya sebagai bahan perbandingan dengan BAZNAS. Hasil dari penelitian ini adalah masih terdapat beberapa informasi yang perlu diungkapkan di dalam situs BAZNAS untuk meningkatkan akuntabilitasnya.

ABSTRACT
This study is intended to provide an assesment ofweb based accountability conditions in BAZNAS and provide suggestions for improvement. The research method is done by content analysis on secondary data obtained as all of information in BAZNAS website. These secondary data are then scored based on web based accountability indices based on prior research on site based accountability in non profit organizations. This study also received primary data from interviews with BAZNAS employees to validate the scores that have been done and to determine the cause of the lack of accountability in BAZNAS. Rumah Zakat and Dompet Dhuafa are two other zakat management organizations that are also included to assess accountability based on the site as a comparison material with BAZNAS. The results of this research still have some information that needs to be controlled within the BAZNAS site to improve its accountability. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Ghaziani Fadli
"BAZNAS merupakan badan pemerintah yang pada awalnya memiliki fungsi sebagai pelaksana kegiatan usaha amil zakat di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, BAZNAS telah mendapatkan undang-undang yang menyatakan bahwa BAZNAS ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan usaha amil zakat untuk badan amil zakat daerah (propinsi dan kabupaten), sekaligus sebagai koordinator pelaporan bagi seluruh badan amil zakat milik pemerintah ataupun yang merupakan organisasi masyarakat. Namun sebagaimana organisasi yang sedang berkembang, arsitektur organisasi BAZNAS masih belum selaras antara pandangan pimpinan, proses bisnis hingga sistem TI yang dibuat. Karenanya dibutuhkan perancangan Enterprise Architecture di BAZNAS.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah penelitian untuk membuat perancangan Enterprise Architecture di BAZNAS. Penelitian dimulai dengan diskusi awal dengan manajemen BAZNAS, pengumpulan data dengan cara melakukan diskusi dan permintaan data dengan QMR, divisi Renbang dan TI BAZNAS serta analisa perancangan dengan framework TOGAF. Di akhir penelitian, hasil penelitian ini dipresentasikan ke manajemen BAZNAS untuk mendapatkan feedback dan memastikan pemetaan arsitektur saat ini serta solusi yang dibuat telah sesuai.
Enterprise Architecture merupakan salah satu solusi dari kebutuhan rancangan arsitektur tersebut dengan menselaraskan antara bisnis dan TI. Hasil penelitian ini berisikan solusi arsitektur dari BAZNAS. Diharapkan solusi ini dapat digunakan oleh Manajemen BAZNAS sebagai masukan awal dari divisi Perencanaan dan Pengembangan yang baru saja dibentuk.

BAZNAS is a governmental agency that initially has a function as an operation executive of amil zakat in Indonesia. As time goes by, BAZNAS has earned a law stating that BAZNAS has been appointed as the coordinator of business activities of amil zakat in provinces and districts, as well as the coordinator for all agencies reporting amil zakat owned by the government or community organizations. But as a growing organization, organizational architecture of BAZNAS is still not aligned between the views of the leader, business processes and the IT systems. So, it requires the design of Enterprise Architecture in BAZNAS.
Based on this, research was undertaken to make the design of Enterprise Architecture in BAZNAS. The study began with an initial discussion with the BAZNAS management, data collection by conducting discussions with QMR, the Renbang and IT divisions, and design analysis with TOGAF framework. At the end of the study, the results of this study were presented to the management of BAZNAS to get feedback and ensure the mapping of current architecture and the suitable solutions.
Enterprise Architecture is one of the solutions needed to harmonize the architectural design between business and IT. This study contains the results of the architectural solutions of BAZNAS. The solutions are expected to be used by BAZNAS Management as initial input for the newly formed, The Renbang division.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>