Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Adi Purwanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi pembentuk customer value dan pengaruhnya terhadap intensi perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan. Dimensi pembentuk customer value yang diteliti adalah : fungsional, sosial, emosional, dan spiritual. Penelitian ini dilakukan pada 279 mahasiswa sebagai nasabah bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi emosional diikuti dimensi spiritual merupakan dimensi yang paling besar kontribusinya membentuk customer value. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa customer value memiliki pengaruh secara langsung yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh secara tidak langsungnya melalui mediasi kepuasan terhadap intensi perilaku. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan kontribusi dimensi pembentuk customer value pada kelompok nasabah yang berbeda.

This study aims to analyze the dimensions of customer value and its effect on behavior intention, both directly and indirectly through satisfaction. Forming customer value dimensions examined are: functional, social, emotional, and spiritual. The study was conducted on 279 students as customers of Islamic banks. The results of this study indicate that the emotional dimension and followed by spiritual dimension are the dimension with the greatest contributions to establish customer value. In addition, the results showed that customer value has a direct effect greater than the indirect effect through the mediation of satisfaction to behavioral intentions. The study also shows that there are different dimensions contribute to forming customer value of different customer groups."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afiifah Ghifari, aurthor
"Customer value anticipation (CVA) merupakan konsep yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Konsep CVA dapat membantu perusahaan untuk memahami perubahan customer value pelanggan mereka dan mengembangkan poduk yang sesuai dengan perubahan value tersebut. Dengan mengembangkan dan menawarkan produk yang sesuai dengan value pelanggan, maka perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas dari pelanggan. Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh customer value anticipation terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan dari persepsi pelanggan. Nasabah dari Bank Negara Indonesia dipilih untuk menjadi objek penelitian. Variabel CVA dibagi menjadi CVA-capability dan CVA-calm. Dari penelitian ditemukan bahwa hanya CVA-capability berpengaruh baik terhadap customer satisfaction dan customer loyalty.

The concept of customer value anticipation (CVA) is very important especialy for a company. The CVA concept help company to understand the change in customer value and develop product that suit to customer value changing. By being able to present product that suit to what customer want and need, company can increase the satisfaction and loyalty from customer. The purpose of this research is to anlyze the impact of CVA concept to customer satisfaction and loyalty from customer perception. Therefore customer from Bank Negara Indonesia are being chosen as research object. The construct of CVA variable are divided into two different construct: CVA-capability and CVA-calm. This research found that only customer value anticipation-capability has positive impact to both customer satisfaction and loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Mark M.
Boston: McGraw-Hill, 2003
658 DAV m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shantiana Rumiris P.
"Kelompok gender dengan disabilitas, etnisitas dan kelas tertentu menjadi kelompok yang ditempatkan oleh pemilik power pada sudut yang tidak strategis dalam suatu komunitas. Identitas sebagai seorang perempuan dengan disabilitas yang berasal dari etnisitas dan kelas tertentu membuat pemilik power secara strategis melakukan praktek-praktek diskriminasi berbasis interseksi. Identitas tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, namun menjadi satu kesatuan identitas yang saling berpotongan (interseksi). Dimensi sosial, struktural, dan multidisiplin menjadi dimensi yang dianggap oleh pemilik power sebagai dimensi yang strategis melakukan praktek diskriminasi. Nilai-nilai dan image yang terinternalisasi sejak kecil, kebijakan-kebijakan yang diskriminatif, serta perlakuan dari birokrat merupakan sebagian kecil dari praktek diskriminasi yang menyasar pada identitas perempuan dengan disabilitas low vision yang berasal dari etnisitas dan kelas tertentu.

A gendered group of people with particular disability, ethnicity and social class has become a group positioned in an unfortunate site of community. The identity as a woman with a disability coming from a certain ethnicity or social class has given power to some people to inflict discriminatory practices based on intersection. Those identities should not be treated separately in isolation of one another, because they represent an intersection of multiple identities. Social, structural, and multidisciplinary become strategic dimensions for discrimination against the multiple identities. Norms and images having been internalized for a long time, discriminative policies, and unfair treatment of bureaucrats are just a fraction of the practices of discrimination against a low-vision woman who comes from a particular class and ethnicity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kumalasari
"Kegiatan utama perbankan meliputi pengelolaan risiko dan return. Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh dan infrastruktur perbankan yang baik. Secara fundamental bank harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal yang berkembang pesat saat ini yang diikuti oleh semakin kompleksnya risiko perbankan sekaligus menimbulkan peluang-peluang baru.
Semakin kompleksnya risiko tersebut tentunya akan meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang sehat (good governance) dan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank. Risiko-risiko utama yang menjadi perhatian bank adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan risiko likuiditas.
Salah satu cara untuk mengukur risiko adalah metode Value at Risk (VaR). VaR merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasi potensi kerugian maksimal (maximum potential loss) yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang yang akan dihadapi pada jangka waktu tertentu (holding period) dan pada tingkat kepercayaan (confidence level) tertentu pada kondisi pasar yang normal.
Terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung VaR yaitu Parametric VaR, Historical Simulation, dan Monte Carlo Simulation. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Parametric VaR yang disebut juga Linear VaR, Variance-Covariance, Greek-Normal VaR, Delta Normal VaR, atau Delta-Gamma Normal VaR
Bank X menggunakan dua metodologi untuk menghitung potensi kerugian atas perubahan nilai insirumen keuangan yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar, yaitu Gap Analisis dan VaR. Dalam Gap Analisis risiko forex dihitung untuk setiap mata uang asing di mana bank mempunyai posisi dengan cara menghitung exposure dan volatilitas baik pada valas tunggal maupun gabungan. Sedangkan VaR digunakan untuk menghitung perubahan nilai instrumen keuangan bank akibat perubahan nilai tukar untuk setiap mata uang asing atas dasar cost-to-close posisi terkini. Dengan level of confidence tertentu, VaR memberikan gambaran potensi maksimum kerugian atas portofolio instrumen keuangan Bank.
Volatilitas dipakai untuk mengestimasi kerugian maksimum yang mungkin diderita suatu bank. Volatilitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui fluktuasi harga suatu aset. Terdapat beberapa metode pengukuran volatilitas. Metode estimasi volatilitas yang dipakai Bank X adalah metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) dengan menggunakan asumsi level of confidence 99% dan decay factor 0,94. Permasalahan yang timbul adalah apakah metode dan asumsi yang digunakan oleh Bank X sudah tepat mengingat terdapat berbagai metode yang digunakan untuk melakukan estimasi volatilitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik data return nilai tukar mata uang USD, SGD, JPY dan HKD terhadap IDR selama periode penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan informasi mengenai besarnya VaR untuk nilai tukar mata uang USD, SGD, JPY dan HKD terhadap IDR dengan menggunakan estimasi volatilitas EWMA dan GARCH. Selanjutnya adalah menentukan model estimasi volatilitas terbaik yang akan digunakan dalam perhitungan VaR portofolio, untuk memberikan informasi mengenai besarnya VaR portofolio dengan menggunakan model estimasi volatilitas terbaik dan untuk mengetahui metode apakah yang paling sesuai untuk digunakan dalam menghitung VaR pada Bank X.
Berdasarkan pengujian karakteristik data return selama periode penelitian diketahui bahwa ke-empat data return nilai tukar bersifat stationer, tidak berdistribusi normal, dan varian heteroscedastic sehingga forecasting volatilitas harus menggunakan metode EWMA dan GARCH. Forecasting volatilitas metode EWMA menggunakan decay factor optimum, sedangkan metode GARCH dibatasi dengan estimator GARCH (1,1).
Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan backtesting dan Kupiec test berdasarkan proses TNoF diperoleh hasil bahwa forecasting volatilitas dengan metode GARCH(1,1) lebih tepat digunakan dibandingkan metode EWMA. Artinya metode GARCH(1,1) lebih dapat menangkap pergerakan actual loss yang terjadi dan lebih mendekati atau mencerminkan keadaan risiko yang sesungguhnya. Dari sisi jumlah overshoot yang terjadi juga masih dalam batas toleransi, hal ini terbukti karena telah lulus uji Kupiec test sehingga dapat digunakan untuk menghitung VaR portofolio. Berdasarkan estimasi volatilitas GARCH(1,1), dengan confidence level 95% potensi kerugian maksimum PT Bank X pada tanggal 1 Juli 2005 karena memiliki portofolio yang terdiri dari valas USD, SGD, JPY dan HKD Rp. 221.056.000.000,- adalah sebesar Rp. 1.073.450.000,-.
Dalam melakukan perhitungan VaR portofolio menggunakan internal model, Bank X disarankan agar menggunakan estimasi volatilitas GARCH(1,1). Dengan alasan nilai VaR yang dihasilkan metode estimasi volatilitas GARCH (1,1) lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya, lebih mendekati kondisi aktual. Karena VaR merupakan potensi kerugian maksimum dan merupakan dasar untuk penetapan Minimum Capital Requirement maka penggunaan metode yang tepat pada akhirnya akan berdampak pada optimalisasi efisiensi pencadangan. Sehingga Bank X dapat mengalokasikan modal pencadangan untuk kepentingan yang lain.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T17505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Helena
"Penggunaan teknik dan metode yang dapat menghasilkan pengurangan biaya semaksimal mungkin dengan tetap memelihara kualitas serta fungsi yang diinginkan merupakan hal yang sangat penting dalam pengendalian biaya proyek. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah dengan value engineering. Metode pada value engineering dikenal dengan jobplan, pada jobplan terdapat lima fase yaitu: fase informasi, fase spekulatif/ kreatif, fase analisis, fase rekomendasi dan fase pelaporan. Pada penelitian ini dilakukan analisa value engineering untuk menentukan elemen struktur pendukung. Hasil penelitian adalah terpilih material dinding GRC Board, plafond triplek dan atap genteng keramik natural mardional.

Using technic and method which can result cost reduction as useful as possible by mantaining constantly its quality and function is an important thing in cost control project. One of the method can be used is value engineering. Value engineering methodology known as jobplan, were consist of five phases, those are: information phase, speculative/ creative phase, analysis phase, recommendation phase and presentation phase. This research apply value engineering to determine support structure element. The result are GRC Board, plywood and ceramic natural mardional roof selected as replacement material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Errid Hadisyah Putra
"Indonesia memiliki banyak vairasi destinasi pariwisata halal, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengetahui informasi terkait dengan pariwisata halal tersebut. Salah satu destinasi wisata halal yang terkenal di Indonesia adalah Pulau Lombok. Lombok telah meraih beberapa penghargaan untuk beberapa kategori dalam ajang World Halal Travel Award (WHAT) di Abu Dhabi, UEA. Oleh karena itu, Lombok ditetapkan sebagai daerah pengamatan dalam penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan kerangka teoritis terhadap pemahaman wisata halal yang memiliki keterkaitan dengan paradigm pariwisata modern. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 259 sampel dan melakukan analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian dalam penelitian menemukan bahwa dimensi perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer satisfaction. Namun untuk dimensi Islamic value tidak ada yang memiliki pengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Selain itu, temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa hanya terdapat satu dimensi dari Islamic Value yang berpengaruh terhadap customer satisfaction yang dimoderasi oleh Islamic Religiosity.

Indonesia has various halal tourism destinations, yet, there are many Indonesians who do not acknowledge the details or even the surface information regarding the tourism destinations. One of the popular halal tourism destinations in Indonesia is Lombok Island. Lombok has been awarded for several categories in World Halal Travel Award (WHTA) at Abu Dhabi, UEA. Therefore, Lombok is set as an observation area in this research.
This research is aimed to collect the theoritical framework on halal tourism understanding which has relation with modern tourism paradigm. This research uses 259 samples and utilize Structural Equation Modeling (SEM) as its methodology in doing the analysis.
The result shows us that preceived value dimension has a significant effect on customer satisfaction. On the other hand, there is no part of Islamic value dimension which affect customer satisfaction but Islamic religiosity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Sathibi
"Kunci penting hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan konsumen adalah kepuasan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kriteria pemilihan dan kualitas layanan mampu membentuk kepuasan dan seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi responden muslim dan non-muslim. Penelitian menggunakan desain riset deskriptif dengan metode survei. Sampel dihimpun dengan metode nonprobability sampling dengan teknik judgemental dan snowball sampling sebanyak 100 sampel. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Untuk mencapai tujuan penelitian data diolah dengan teknik analisis regresi. Hasil menunjukan kedua variabel mampu membentuk kepuasan dengan kualitas layanan sebagai variabel dominan. Dari temuan yang diperoleh tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap bank syariah berdasarkan agama mereka

The important key of valuable long term relationship with customers is customer satisfaction. Research objections tried to find if selection criteria and service quality able to shape satisfaction and how big its effect. Research also tried to know if there are customer’s perception differences among Muslims and non-Muslims . This research is using descriptive research design with survey method. Non probability sampling with judgmental and snowball sampling were used to collect 100 samples. Questionnaire with Likert’s scale was used as measuring tool. Regression data analysis technique applied to achieve the objective of this research. The result displays that both variables are able to shape satisfaction with service quality as the most variable shaping satisfaction. The result does not find any customer’s perceptions differences base on their religion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Arifatul Fatimah
"Globalisasi memaksa industri manufaktur untuk mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus mempunyai keahlian untuk melakukan inovasi produk yang dihasilkan, menekan biaya serendah mungkin dengan tetap mempertahankan kualitas produk dan tetap berorentasi pada keuntungan yang diinginkan. Salah satu konsep untuk memastikan bahwa sebuah produk cukup untung ketika diluncurkan adalah memfokuskannya pada target costing.
Pencapaian target costing secara efektif dapat diperoleh dengan beberapa pendekatan, yaitu Quality Function Deployment I digunakan untuk mengidentifikasi dan menterjemahkan Voice of Customer ke dalam customer requiremet dan technical requirement. Value Engineering digunakan untuk menetapkan performance produk lebih baik/sama dengan biaya Iebih rendah, dan Fuzzy Logic digunakan untuk merepresentasikan ketidakpastian karena kuantitas pemesanan, fluktuasi permintaan, kondisi pasar dan fluktuasi nilai tukar/kurs.
Penelitian ini dilakukan pada sebuah industri manufaktur klakson PT Hamaden. Target costing ditetapkan berdasarkan ketentuan penurunan harga jual produk lama sebesar 2%, dengan nilai target cost sebesar Rp 15.752. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan QFDI. Value Engineering dan Fuzzy Logic diperoleh usulan rancangan komponen produk diameter nut 6mm, ketebalan nut 4,5mm, diameter core 6mm, panjang core 14,5mm dengan total biaya produk sebesar Rp 15.699. Dari penelitian ini, total biaya poduk usulan lebih rendah dari pada target cost ini brrarti bahwa target costing dapat tercapai.

Globalization forces manufactures to stay emulation on tight competition. Organization must have an expertise to make product innovation, to decrease product cost as low as possibly with maintaining the quality of product and remain oriented for desired profit. One way to ensure that products are profitable when launched is focusing it to target costing.
Achievement of target costing effectively can be obtained with view approach, which are Quality Function Deployment, which usually is used to identify and translate Voice of Customer into Customer Requirement and Technical Requirement. Value Engineering is used to speciiy performance of better/equal product to lower cost, and fuzzy logic is used to present uncertainty because ordering, demand fluctuation, market condition and foreign exchange fluctuation.
This research is conducted to industry of manufacture horn PT Hamaden. Target costing is specified based on selling price of old product equal to 2%, with target cost achieved Rp 15.752. After analysis of product component by QFDl, Value Engineering and Fuzzy Logic, the proposal of product component design is determined is as follow : nut diameter is 6mm, nur thickness is 4,5mm, core diameter is 6mm, core length is 14,5mm, and the total cost of product is achieved equal Rp 15.699. From this research, the total cost of product less than target cost, it?s mean that the target costing can be achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Saskuandra
"Memasuki abad 21 ini dan di masa mendatang, tantangan-tantangan bisnis yang dihadapi akan semakin kompleks, seperti pasar yang semakin kompetitif, inflasi, resesi, perubahan teknologi, dan sebagainya. Salah satu strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan-tantangan bisnis tersebut adalah pada kontrol dan penggunaan sumber daya perusahaan yang balk di mana para eksekutif sangat memperhatikan bagaimana aktifitas perusahaan dilaksanakan. Pengendalian terhadap suatu kegiatan tertentu yang dilakukan perusahaan, atau dikenal juga dengan manajemen proyek merupakan ha! penting bagi perusahaan. Secara umum manajemen proyek adalah perencanaan, penjadwalan dan pengendalian dari aktifitas-aktifitas proyek untuk mencapai tujuan kinerja tertentu, biaya dan waktu, untuk lingkup kerja yang ditentukan. Ketika mengerjakan sebuah proyek baru, tentunya perusahaan menginginkan keberhasiian dalam mencapai tujuan-tujuannya sehingga diperlukan sistem peringatan dini yang mampu memberikan peringatan akan adanya masalah dalam biaya dan waktu. Salah satu metode yang dapat memenuhi kebutuhan itu adalah metode earned value. Di bulan Juli 1998, penerapan metode earned value dituangkan dalam sebuah standar, yaitu ANSIIEIA-748 Guide. Penelitian ini ditujukan untuk menjawab apakah metode earned value tersebut dapat memberikan peringatan dini bagi manajemen proyek jika terdapat masalah dalam pelaksanaan pekerjaan. Melalui indikator-indikator seperti BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled), BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index) dan EAC (Estimate at Completion), metode ini diaplikasikan pada sebuah proyek milik PT Linuwih Tecnoservices. Selama periode proyek tersebut, indikator-indikator ini digunakan dalam mengukur kinerja proyek serta memprediksikan kinerja proyek di masa berikutnya. Nilai indikator-indikator ini juga digunakan oleh manajemen proyek untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses kerja dari waktu ke waktu hingga proyek berakhir. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada. Tahapan penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan studi lapangan. Studi lapangan digunakan untuk mengumpulkan data primer yang didapat melalui observasi periodik terhadap indikator-indikator earned value. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa indikator -indikator metode earned value dapat membantu manajemen proyek dalam memberikan peringatan dini akan adanya satu masalah dalam pelaksanaan pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari nilai CPI dan EAC dari proyek D2 Junction -- Equipment Installation yang dari awal pelaksanaan telah mengindikasikan akan terjadi over budget.

The analysis of project progress prognoses through earned value method in the project performance control process: a study of cost control model development project progress, project performance control, earned value method, business environment, competitive, inflation, recessions, technology change, company strategy, corporation management, planning, scheduling, controlling, project management, BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled}, BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index), EAC (Estimate at Completion), PT Linuwih Tecnoservices Step in to the 21st century, the business environment become more complex, such as the market that get more competitive, inflation, recessions, technology change, etc. One of companies strategies in facing those business challenges is through better control and use of company resources where the executives manage carefully how the activities of the company has been executed. The control over specific activity, which is known as project management approach, is important to the company operation. In general, project management is the planning, scheduling, and controlling the activities of the project to achieve specific performance, cost and time for a given scope of work. When running a new project, the company wants to be successful in achieving the goals where it needs an alerting system that is able to give warning for deviations in cost and time. One of the methods that could be used is earned value method. In July 1998, the application of earned value is written in a standard, called ANSI/EIA-748 Guide. This research is intended to answer how the earned value method could give an early warning to the project management if there is a deviation from planning in implementing the work. Through the earned value indicators such as BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled}, BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index) and EAC (Estimate at Completion), this method is applied in D2 Junction project, owned by PT Linuwih Tecnoservices. During the project life cycle, those indicators has been using in measuring the project performance and predicting the performance for the next period. The value of this indicators is also used by the project team to improve the performance in work process from time to time till the project ends. The research method that is used is descriptive that is intended to gather the information regarding the status of an existing symptom. The research phase uses literature and field study. Field study has been used for getting the primary data that result of a periodic observation from earned value indicators. The result of this research concludes that earned value indicators could help the project team in providing an early warning of deviations from planning, these could be seen in the value of CPI and EAC of this project that from the beginning of the project has been indicating an over budget."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>