Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ayuningtyas
"Selai merupakan produk makanan semi padat yang terbuat dari buah-buahan yang dimasak dengan gula yang digunakan sebagai pemberi rasa pada roti termasuk selai stroberi. Selai stroberi merupakan makanan yang ditambahkan bahan tambahan makanan berupa zat warna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya Ponceau 4R, merah Allura, Rodamin B, dan Amaran dalam sampel selai stroberi yang ada di Pasar Tradisional kota Depok serta menetapkan kadar zat warna merah sintetik yang diijinkan yang terdapat pada sampel selai stroberi. Metode analisis yang digunakan adalah isolasi zat warna dengan bulu domba kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan reaksi warna, dilanjutkan dengan kromatografi kertas menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:4:4) dan isobutanol-etanol-air (3:2:4) dan KLT-densitometri dengan menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:7:1). Hasil penelitian menunjukkan dari delapan sampel yang diperiksa, enam diantaranya mengandung ponceau 4R dengan kadar masing-masing sampel sebesar 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 dan 0,00435% yang masih aman untuk dikonsumsi.

Jam is a semi-solid food products made of fruit cooked with sugar that used as a flavoring on bakery including strawberry jam. Strawberry jam is added to food additives such as food dyes. The purpose of this study is to know about ponceau 4R, allura red, rodamin B, and amaran in the sample of strawberry jam in the traditional market at Depok City and to determine the levels of synthetic red dyes that are permitted on the sample strawberry jam. The method applied was dye isolation with wool and followed by analysis using a color reaction, then followed by paper chromatography using mobile phase n-butanol-ethanol-water (3:4:4) and isobutanol-ethanol-water (3:2:4 ) and also TLC Densitometri using eluent ethanol-n-butanol-water (3:7:1). The result of study that from eight that has been investigated, it was found that six of them was contained ponceau 4R with levels of each sample at 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 and 0,00435% still safe to consume."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of synthetic food colorants is increasing because of its advantages. However, it is found that not all food colorants which are sold in the market are safe to be consumed. The purpose of this research was to identify synthetic food colorant samples which are sold in market and to find out whether they contain safe
food colorants or not. Extraction did not need to be done on samples. Analysis was done using color reaction and paper chromatography. Densitometry was done to support the identification result. The result of this research showed that 10 out of 31 samples that were tested contain synthetic food colorants that must not be used for
food. The ten samples were seven red colorants (three samples containing Merah K4, the two others containing Rhodamine B, and two samples containing Scarlet GN), one orange colorant (containing Orange G), one yellow colorant (containing Metanil Yellow) and one chocolate colorant (containing Chocolate Brown FB)."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Rospita
"Studi cross sectional ini bertujuan untuk membuat Iembaran data HACCP dan mengetahui praktek pembuat makanan di Kotamadya Bekasi. Hasil Studi menemukan 10 makanan yang paling sering dikonsumsi oleh anak 6-24 buian adalah sayur bening bayam, sayur sop, nasi, nasi tim, biskuit, bubur ayam, bubur instant, tempe goreng, ikan goreng, dan telur dadar dengan CCP yaitu pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan ulang, pembelian, penyiapan, dan penambahan bahan setelah pemanasan. Praktek pembuat makanan yang diiclentifikasi meliputi tidak memasak secara menyeluruh, tidak segera memakan makanan, tidak memanaskan makanan, tidak membaca tanggal kadaluarsa, tidak memeriksa kondisi kemasan ketika pembelian, dan tidak mencuci tangan dengan benar.

This cross sectional study aimed to develop HACCP data sheet and assess food handler's practices in Bekasi municipality. The study found 10 foods mostly consumed by 6-24 months old children were spinach soup, vegetable soup, cooked rice, nasi tim, biscuit, ready to eat rice porridge, instant porridge formula, fried temps, fried lish, and egg omelet. The CCPS commonly found were cooking, holding, storing, reheating, purchasing, preparation, and addition of ingredients after heat treatment. Food handler's practices identified were not thoroughly cooking; not eating cooked food promptly; not reheating; not reading expiry date; not observing broken package; and improper hand washing."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Bosar M.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktaatan para pelaku usaha IRTP dalam menggunakan bahan kimia berbahaya pada pangan yang diproduksinya dan mengetahui langkah-langkah kebijakan yang efektif dan tepat dalam mengendalikan ketidaktaatan pelaku usaha IRTP dalam penggunaan bahan kimia berbahaya (formalin). Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan tipe pertanyaan terbuka. Penentuan informan didasarkan pada teknik purposive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) formalin merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan tahu karena sudah sejak lama digunakan sebagai bahan untuk menjaga kualitas rasa, aroma, warna, tekstur, dan menghilangkan lendir; (2) Tidak adanya bahan pengganti formalin yang efektif, meskipun terdapat beberapa alternatif pilihan bahan pengganti formalin, membuat kualitas tahu tidak hanya menurun, justru tahu menjadi rusak; (3) Adanya penolakan dari konsumen, apabila formalin tidak ditambahkan dalam tahu, maka akan terjadi penolakan dan keluhan; (4) Keberlangsungan Usaha, akibat dampak dari penolakan konsumen terhadap tahu non formalin secara langsung dan cepat akan mengancam keberlangsungan industri tahu; (5) tidak adanya keterlibatan efektif pemerintah, bahwa pemerintah bukan hanya tidak secara maksimal turun ke lapangan, namun juga dapat dikatakan tidak berkontribusi langsung terhadap permasalahan ini; (6) tidak tegasnya pemerintah, khususnya dalam hal ini aparat penegak hukum dalam penerapan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta belum adanya pemecahan masalah sesuai dengan yang diharapkan.
Saran yang bersifat strategis bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah segera melakukan penelitian untuk menemukan zat pengganti formalin yang mampu menggantikan secara utuh sesuai permintaan produsen dan konsumen. Saran yang bersifat metodologis, khususnya bagi peneliti selanjutnya adalah dengan mencoba menerapkan pendekatan penelitian yang berbeda, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif berupa survey, dengan fokus lebih kepada perilaku ketidaktaatan secara individual.
Penelitian yang berfokus pada sisi konsumen juga disarankan dilakukan, karena dengan mempelajari sisi konsumen diharapkan masalah dengan harapan konsumen dapat ditanggap secara baik. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti bahan kimia berbahaya lain seperti penggunaan boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow yang digunakan pada produk makanan lain seperti bakso, mie, ikan asin, serta produk minuman.

This research was aimed to obtain factors causing disobedience among food household industries in using hazardous chemical substance and to obtain effective and fit policy in overcoming or eliminating disobedience of food household industries in using hazardous chemical substance (formaldehyde) in their product. Qualitative research method by conducting in-depth interviews using open-ended questions was used in this study. Informers were determined by purposive technique.
Results showed that: (1) formaldehyde was one of important substances in processing tahu (bean curd) to maintain qualities such as taste, aroma, texture, and eliminating mucous; (2) there were no chemical substitutions which had the same effectiveness as formaldehyde, even though there were alternatives of chemical substances, they would only degrade and damage the product; (3) there were rejections and complaints from customers if the product did not include formalin; (4) the continuity of business was at stake directly and indirectly as a result of customers? rejections; (5) there was no effective involvement from the government, not only in supervising role in the field but also did not give direct contribution to the problem; (6) the irresoluteness from government, specifically from law enforcement in implementing sanctions according to regulations, and there was no problem solving as expected.
Strategic suggestions needed for stakeholders are to conduct relevant research to discover substitute substance of formalin which can replace it perfectly in accordance with producers and consumers needs. Methodological suggestions for the next researchers are to try using different research method, such as quantitative survey approach which focuses more on individual disobedience behaviors.
Research focuses on consumer?s side also needed to investigate since by understanding consumer?s point of view the whole picture of consumer expectations can be learned. Furthermore, next researchers interested are suggested to study another hazardous chemical substances such as the using of borax, rhodamin B, and methanyl yellow in usage another food such as bakso, mie, ikan asin, and beverage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiani Dewi Assaat
"Akrilamida merupakan senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, terdapat dalam sejumlah makanan yang melalui proses pemanasan tinggi. Pentingnya suatu alat deteksi yang dapat mendeteksi keberadaan akrilamida pada sampel makanan menjadi suatu hal yang sangat berguna pada kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan pengembangan alat deteksi untuk deteksi keberadaan Akrilamida (AA) di dalam sampel makanan. Oleh karena itu, penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: sintesis antigen NAS-BSA, produksi, purifikasi dan karakterisasi antibodi, sintesis AuNP untuk label dalam perangkat sensor AA berbasis sandwich LFIA dan aplikasinya untuk pengujian sampel kopi. Sintesis antigen NAS-BSA yang berupa cairan tak berwarna berhasil diperoleh. Pemurnian antibodi dilakukan menggunakan ammonium sulfat dan protein A. Karakterisasi dilakukan menggunakan uji presipitasi (AGPT), elektroforesis (SDS-PAGE), tanpa elektroforesis (DBIA), dan Indirect ELISA. Konsentrasi antibodi crude (tanpa pemurnian), pemurnian ammonium sulfat dan protein A berturut turut sebesar1,812 mg/mL, 0,751 mg/mL, dan 0,932 mg/mL. Hasil SDS-PAGE antibodi menunjukkan bahwa pemurnian protein A lebih murni dibandingkan dengan ammonium sulfat dan crude antibodi, yang menunjukkan pita pada 50 kDa dan 25 kDa. Hasil karakterisasi DBIA menunjukan spesifitas yang baik terhadap akrilamida, dan Indirect ELISA menunjukkan titer antibodi yang semakin meningkat. Nanopartikel emas (AuNP) dan konjugat AuNP-anti-AA telah berhasil disintesis dan  dikarakkterisasi menggunakan spektrofotometer Visible, FTIR, dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan tidak terjadi perbedaan ukuran nanopartikel yang signifikan. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa AuNP dan konjugat AuNP-anti AA telah berhasil disintesis dan dapat digunakan sebagai label. Strip test immunokromatografi untuk sensor akrilamida sudah berhasil difabrikasi dan bekerja dengan spesifik untuk mendeteksi larutan akrilamida standar. Strip test immunokromatografi berhasil mendeteksi akrilamida pada sampel kopi secara kualitatif.

Acrylamide (AA) is neurotoxin and carcinogenic which is found in food with high heating process.In this work, we developthe detection devices for presence of AA in food samples. We conducted 4 stages in this study, (i) NAS-BSA antigen synthesis, (ii) production, purification and characterization of antibodies, (iii)synthesis AuNP as labels in LFIA sandwich-based AA sensor devices and (iv) detection of AA in coffee sample. The synthesis of NAS-BSA antigen in the form of colorless liquid was successfully obtained and confirmed by Ultraviolet spectrophotometer. Antibody purification was carried out using ammonium sulfate and protein A. Characterization was carried out using precipitation tests (AGPT), electrophoresis (SDS-PAGE), without electrophoresis (DBIA), and Indirect ELISA. The crude antibody concentration (without purification), ammonium sulfate purification and protein A were 1,812 mg/mL, 0.751 mg/mL and 0.932 mg/mL, respectively. The SDS-PAGE antibody results showed that purification of protein A was purer compared to ammonium sulfate and crude antibodies, which showed bands at 50 kDa and 25 kDa. The results of DBIA characterization showed good specificity for acrylamide, and Indirect ELISA showed an increasing antibody titer. Gold nanoparticles (AuNP) and AuNP-anti-AA conjugates have been successfully synthesized and characterized using Visible, FTIR, and TEM spectrophotometers. The results show no significant difference in the size of the nanoparticles and can be used as labels. Immunochromatographic test strips for acrylamide sensors have been fabricated and detect specifically for standard acrylamide solution and coffee samples qualitatively."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2693
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Agatha Donnabella
"

Sektor pangan terutama jagung merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun industri tersebut memiliki permasalahan food loss pada rantai pasok di sentra jagung nasional seperti Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi berupa kebijakan terbaik dalam upaya mengurangi food loss dalam rantai pasok industri jagung di Nusa Tenggara Timur menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh cukup tinggi terhadap penggenerasian food loss dalam rantai pasok seperti kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan. Maka dari itu, dari hasil model skenario yang telah dijalankan, ditemukan alternatif strategi utama yang menunjukkan pengurangan food loss yang signifikan yaitu meningkatkan investasi terhadap kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan.

 



The agricultural sector, especially maize, is one of the industrial sectors that plays an important role in the Indonesian economy. However, the industry has a food loss problem in the supply chain in national maize centers such as East Nusa Tenggara which results in a decrease in production efficiency. The purpose of this research is to find the best policy strategy as an effort to reduce food loss in the supply chain of the maize industry in East Nusa Tenggara using a dynamic system approach. The result of this study is a model that shows several variables that have a high influence on the generation of food loss in the supply chain such as quality of seeds that will be planted and quality of equipment used. Therefore, from the results of the scenario model that has been run, its found the main alternative strategies that show a significant reduction in food loss are increasing investment in the quality of planted maize seeds and the quality of equipment used.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dolvin Novitasari
"Bayam merah merupakan salah satu sayuran yang diduga terdapat penambahan zat warna sintetik dikarenakan hasil rebusan air yang berwarna sangat merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktkan ada tidaknya zat warna merah sintetik (ponceau 4R, karmoisin, rodamin B, dan amaran) pada bayam merah yang beredar di pasar tradisional dan moderen yang ada di kota Depok serta menentukan kadar zat warna merah sintetik pada bayam merah jika terbukti mengandung zat merah sintetik yang beredar di pasar tradisional dan moderen yang ada di Depok.
Metode yang digunakan adalah isolasi zat warna dengan bulu domba kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan reaksi warna, dilanjutkan dengan kromatografi kertas dan KLT Densitometri. Eluen terpilih untuk kromatografi kertas adalah etanol-n-butanol-air (4:5:5) dan isobutanol- etanol-air (3:2:4) sedangkan eluen terpilih untuk KLT-Densitometri adalah etanol- n-butanol-air (3:7:1). Dari tujuh sampel yang diperiksa dalam penelitian ini tidak ada satupun sampel yang mengandung zat warna sintetik.

Red Spinach is one vegetable that are suspected of adding synthetic dyes due to the stew very red-colored water. The purpose of this study was to prove existence of synthetic red dye (ponceau 4R, karmoisin, rodamin B, and amaranth) on the red spinach in the market of traditional and modern in Depok city and to determine the levels of synthetic red dye on red spinach if proven to contain red synthetic substances circulating in the traditional and the modern market in Depok city.
The method used is isolation with wool dyes followed by analysis using a color reaction, followed by paper chromatography and TLC densitometry. Eluent was selected for paper chromatography was n-butanol-ethanol-water (4:5:5) and isobutanol-ethanol-water (3:2:4), while the eluent was selected to TLC- densitometry is n-butanol-ethanol-water (3:7:1). From seven samples examined in this study none of the samples containing synthetic dyes.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Widya Prastiwi
"Beberapa obat banyak digunakan sebagai imbuhan pakan untuk ayam, yang dapat menimbulkan residu pada hasil ternak apabila peternak tidak mengikuti dosis aturan clan pemakaian yang tepat. Suatu penelitian yang dilakukan untuk melihat residu clopiol di daging clan hati ayam pedaging yang diberi clopidol setiaphari sebagai imbUhan pakan dengan dosis 5 g/ 10 kg pakan selama 10 han. Analisis dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cain Kinerja Tinggi. Sampel dièkstraksi dengan asetonitril, dihilangkan Iemaknya dengan n-heksana, kernudian dimurnikan dengan kromatografi kolom yang dilsi dengan alumina oksida. Kadar tertinggi 4,2659 ppm dalam daging clan 16,0000 ppm dalarn hati yang terdeteksi pada hari pertama setelah pemberian clopidol dalam pakandihentikan. Kadar clopidol sudah berada di bawah batas rnaksimum pada hari ke-4 setelah pemberian clopidol dihentikan.

Numbers of drugs have been used as feed additive for poultry, which causes residues in the products if farmer does not follow the recommended dose and the right application. A study was carried out to see clopidol residue in meat and liver of chicken given clopidol every day as feed additiveat 5 g/ 10 kg feed for 10 days. Analysis was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Sample was extracted with acetonitrile, fat was washed out with hexane, then it was cleaned up on the colom chromatography filled with alumina oxide. The highest level was 4,2659 ppm in meat and 16,0000 ppm in liver, which was detected at first day after addition clopidol in feed was terminated. Clopidol level was under the maximum limit at day 4 after dosing was stopped."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Novitasari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan larutan aditif pada larutan NaCl. Larutan aditif yang digunakan diantaranya kalium hidroksida, etanol dan asam klorida. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran sebagai pembanding. Membran yang digunakan adalah membran penukar kation. Pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran hanya dilakukan terhadap variasi yang membutuhkan konsumsi energi terendah dan memiliki nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran. Pada proses elektrolisis plasma tanpa menggunakan membran, konsumsi energi terendah dicapai pada penggunaan larutan NaCl dengan 15%v larutan HCl yaitu sebesar 12,24 kJ/mmol dengan produksi gas klor sebesar 35,10 mmol.
Berdasarkan nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran, larutan NaCl dengan 15%v etanol membutuhkan konsumsi energi terendah, yaitu 12,64 kJ/mmol, untuk memproduksi gas klor sebanyak 28,26 mmol gas klor. Selanjutnya pengujian elektrolisis plasma dengan membran mampu meningkatkan produksi gas klor hingga sebesar 36,18 mmol dan menekan konsumsi energi hingga mencapai 7,21 kJ/mmol. Peningkatan produksi gas klor membuktikan kemampuan membran untuk dapat memisahkan produk samping NaOH dan mengurangi potensi pembentukan produk samping yang dapat menyebabkan produksi gas klor tidak optimal.

In this research, plasma electrolysis process used an additive solution in NaCl solution, which are, Potassium Hydroxide, Ethanol and Hydrochloric Acid. In addition, this research also used membrane as comparison with plasma electrolysis without using membrane. Membrane that used in this research is cation exchange membrane. Plasma electrolysis with using membrane only done for the electrolyte solution that requires the lowest energy consumption and has a pH value in accordance with membrane operating condition. In plasma electrolysis without using membrane, the lowest energy consumption achieved on the use of NaCl with 15%v HCl solution that is equal to 12,24 kJ/mmol with chlorine production around 35,10 mmol Cl2.
Based on pH value that corresponds to the membrane operating condition, NaCl with 15%v ethanol solution requires the lowest energy consumption, which is 12,64 kJ/mmol, to produce chlorine as much as 28,26 mmol Cl2. Further plasma electrolysis with membrane able to increase clorine production up to 36,18 mmol Cl2 and reduce energy consumption until 7,21 kJ/mmol. Increased chlorine production can prove membrane ability to separate the byproducts NaOH and reduce side reaction that can cause chlorine production is not optimal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangkok: Board of Investment Welfare, 1994
641.308 593 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>