Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Amalina
"Sibutramin Hidroklorida merupakan salah satu obat antiobesitas yang paling sering dicampurkan yang ditemukan di formulasi pelangsing herbal. Sibutramin HCl diindikasikan untuk membantu menurunkan dan pemeliharaan berat badan, selain itu obat ini dapat meningkatkan faktor masalah kardiovaskular, seperti hiperlipidemia dan kontrol glikemi pada pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sibutramin HCl pada produk pelangsing herbal secara Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Digunakan pelarut metanol, panjang gelombang analisis pada 227 nm, dan eluen terpilihnya yaitu toluen-dietilamin (10:0,3) pada Rf 0,58. Hasil dari validasi metode analisis didapat koefisien korelasi kurva kalibrasi (r = 0,9993) berada pada rentang konsentrasi 250,2-2502,0 µg/ml, memiliki nilai batas deteksi 108,74 µg/ml dan batas kuantitasi 362,47 µg/ml. Nilai koefisien variasi pada tiga konsentrasi berbeda antara lain 1,46 %, 1,42 %, dan 1,03 %. Nilai rata-rata uji perolehan kembali pada tiga konsentrasi berbeda antara lain 99,57 %, 100,32 %, dan 99,20 %. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dari tujuh sampel yang dianalisis, enam diantaranya positif mengandung sibutramin HCl. Analisis menunjukkan bahwa jumlah sibutramin HCl yang ditentukan secara KLT-Densitometri bervariasi antara 3-26 mg per satu dosis pemakaian.

Sibutramine Hydrochloride is one of the anti-obesity drug most commonly found in herbal slimming formulations. Sibutramine HCl is indicated to help lower and weight maintenance, other than that these drugs may increase the factor of cardiovascular problems, such as hyperlipidemia and control glikemi in patients with diabetes type 2. This study aims to analyze sibutramine HCl in herbal slimming products by Thin Layer Chromatography Densitometry. The TLC system was methanol as solvent, the analytical wavelength 227 nm, and eluent is toluene-diethylamine (10:0,3) at Rf 0,58. The results from the validation, calibration curve correlation coefficient (r = 0,9993) concentrations were in the range from 250,2 to 2502,0 µg/ml, limit of detection 108,74 µg/ml and the limit of quantitation 362,47 µg/ml. Result from coefficient of variation at three different concentrations were 1,46 %, 1,42 %, and 1,03 %. The average of percent recovery tests at three different concentrations were 99,57 %, 100,32 %, and 99,20 %. The validation result comply the specified criteria. From seven of the samples analyzed, six of them tested positive for Sibutramin HCl. Analysis indicated that the amount of sibutramine HCl content determined by TLC-Densitometric varied from 3 to 26 mg per one single dosage."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Sugianto
"Jamu merupakan obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam menangani masalah kesehatan. Jamu dinilai lebih aman dibandingkan obat modern karena efek samping jamu relatif sedikit. Namun, akhir-akhir ini ditemukan banyak kecurangan dalam pembuatan jamu dengan menambahkan bahan kimia obat ke dalam jamu. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional, dinyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan validasi metode analisis glibenklamid dan metformin hidroklorida pada jamu kencing manis secara KLT-densitometri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan pelarut metanol kemudian dianalisis dengan KLT-Densitometri dengan menggunakan fase gerak metanol-aquades-asam asetat glasial 9:1:0,25 pada panjang gelombang 237 nm. Dari hasil validasi, didapat koefisien korelasi r kurva kalibrasi pada glibenklamid dan metformin hidroklorida berturut-turut 0,9998 dan 0,9981. Batas deteksi dan batas kuantitasi untuk glibenklamid dan metformin hidroklorida berturut-turut adalah 49,97 g/ml; 166,55 g/ml dan 74,75 g/ml; 249,25 g/ml. Metode ini juga memenuhi kriteria uji selektivitas, akurasi dan presisi. Dari tujuh sampel yang dianalisis, empat diantaranya positif mengandung glibenklamid dengan kadar sampel 1 = 4,9522 , sampel 2 = 4,1495 , sampel 3 = 4,2578 dan sampel 4 = 4,9412.

Jamu is a traditional medicine used by most people for health treatment. The use of traditional medicine is considered safer than modern medicine because of its less side effects. However, there are recently found frauds on jamu production by adding chemical substances into jamu. According to regulation of Minister of Health Indonesia No. 007 in 2012 on Registry of Traditional Medicine, it is stated that traditional medicine must not contain chemical substances or active drug isolation products. This study aims to analyze and validate analytical method of glibenclamide and metformin hydrochloride in herbal diabetic products by TLC densitometry. Method applied was jamu extraction using methanol and followed by analysis using TLC densitometry with methanol aquades glacial acetic acid 9 1 0.25 as mobile phase at wavelength 237 nm. From results of validation, correlation coefficient for glibenclamide and metformin hydrochloride respectively are 0.9998 and 0.9981. Limit of detection and quantitation for glibenclamide and metformin hydrochloride respectively are 49.97 g ml 166.55 g ml and 74.75 g ml 249.25 g ml. This method also meets criteria of selectivity, accuracy, and precision. From seven samples tested, four were positive for glibenclamide with level of sample 1 4.9522 , sample 2 4.1495 , sample 3 4.2578 , and sample 4 4.9412."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Nur Ramadhani
"Penelitian membahas tentang peranan media sosial dalam pelaksanaan diet penurunan berat badan pada klien obesitas di PT. Gizi Sehat Indonesia tahun 2022. Beberapa faktor penentu keberhasilan penurunan berat badan yang digali dalam penelitian ini meliputi gambaran penggunaan media sosial, kepatuhan terhadap preskripsi diet dan rekomendasi aktivitas fisik, motivasi, dukungan sosial, dan pengetahuan gizi. Penelitian kualitatif dilaksanakan dengan desain Rapid Assesment Procedure. Pengambilan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam terhadap 4 orang klien obesitas yang berhasil menjalankan diet penurunan berat badan dan pada 2 klien obesitas yang belum berhasil. Triangulasi dilaksanakan dengan mewawancarai 6 orang ahli gizi dari klien terkait dan melalui telaah laporan asupan makan dan laporan tingkat aktivitas fisik klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek gambaran penggunaan media sosial, tidak terdapat perbedaan terkait jenis, alat, dan durasi menggunakan media sosial antara kedua kategori informan. Perbedaan terletak pada waktu paling aktif menggunakan media sosial serta bentuk engagement informan terhadap konten di media sosial. Peranan dari media sosial terhadap kepatuhan dalam mematuhi preskripsi diet dan rekomendasi aktivitas fisik, serta untuk memperoleh motivasi bergantung pada masing-masing individu terlepas dari kedua jenis kategori informan. Dari aspek dukungan sosial, terdapat perbedaan atas kebutuhan jenis dukungan di media sosial dari kedua kelompok informan. Dari aspek pengetahuan gizi, tidak terdapat perbedaan gambaran pengetahuan dari kedua kelompok informan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan pada subjek yang memiliki penurunan >5% berat badan awal dan telah berhasil mempertahankannya selama setidaknya 1 tahun untuk memperoleh hasil yang lebih presisi.

The study discusses the role of social media in the implementation of a weight loss diet for obese clients at PT. Gizi Sehat Indonesia in 2022. Some of the critical success factors for weight loss explored in this study include an overview of social media use, adherence to dietary prescriptions and recommendations for physical activity, motivation, social support, and nutritional knowledge. Qualitative research was carried out with a Rapid Assessment Procedure design. Data collection was carried out by in-depth interviews with 4 obese clients who succeeded in losing weight and 2 obese clients who had not succeeded. Triangulation was carried out by interviewing 6 nutritionists from related clients and by reviewing reports on food intake and reports on the client's physical activity level. The results showed that from the aspect of the description of the use of social media, there were no differences related to the types, tools, and duration of using social media between the two categories of informants. The difference lies in the time they are most active in using social media and the form of engagement of informants on social media content. The role of social media in complying with dietary prescriptions and physical activity recommendations, as well as for obtaining motivation depends on each individual regardless of the two types of informant categories. From the aspect of social support, there are differences in the type of support needed on social media from the two groups of informants. From the aspect of nutritional knowledge, there is no difference in the description of the knowledge of the two groups of informants. It is recommended for further research to be carried out on subjects who have lost >5% initial body weight and have managed to maintain it for at least 1 year to obtain more precise results. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Amalina Putri Joni
"Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah dimanfaatkan masyarakat sejak dahulu. Beberapa orang menyalahgunakan jamu dengan cara menambahkan bahan kimia obat untuk meningkatkan efek terapi. Penggunaan bahan kimia obat pada jamu melanggar hukum yang ada serta berbahaya bagi masyarakat. Salah satu jamu yang sering ditambahkan bahan kimia obat adalah jamu rematik, dengan penambahan obat golongan anti inflamasi. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode analisis dari Metampiron, Asam Mefenamat, dan Parasetamol di dalam jamu rematik menggunakan KLT Densitometri. Jamu yang telah diekstraksi dengan etanol dianalisis menggunakan KLT Densitometri dengan fase gerak toluen-etanol 6:4 . Batas deteksi dan kuantitasi metampiron, asam mefenamat, dan parasetamol berturut-turut 46,39 g/mL, 154,66 g/mL; 43,29 g/mL, 144,29 g/mL; dan 30,92 g/mL, 103,08 g/mL. Dari sepuluh sampel yang diperiksa, lima diantaranya positif mengandung parasetamol dengan kadar sampel WT 4,96 ,GS 3,98 , AK 5,95 , KJ 4,62 , dan MN 27,91.

Jamu is a traditional medicine in Indonesia that has been used for centuries to maintain a good health. Some people add chemical drug into jamu to improve the therapeutic effect. This is a violation of the law and maybe harmful to health. Jamu for rheumatoid arthritis are often found contain added anti inflamatory drug. This study aims to validate analytical method of Methampyrone, Mefenamic Acid, and Paracetamol in jamu for rheumatoid arthritis by TLC Densitometry. The sample jamu was extracted ethanol is analyzed with TLC densitometry using toluene ethanol 6 4 as the mobile phase. This method was fulfilled the validation with limit of detection and limit of quantitation respectively for methampyrone, mefenamic acid, and paracetamol are 46.39 g mL, 154.66 g mL 43.29 g mL, 144.29 g mL and 30.92 g mL 103.08 g mL. Out of ten samples analyzed, five of them contained paracetamol at a concentration of WT 4.96 ,GS 3.98 , AK 5.95 , KJ 4.62 , and MN 27.91."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazmi Adriyani
"Penggunaan jamu sebagai salah satu obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Sayangnya, di tangan segelintir orang jamu tradisional ini dicampur dengan bahan kimia obat untuk mendapatkan efek instan. Untuk melindungi masyarakat, Departemen Kesehatan mengeluarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode KLT-densitometri tervalidasi yang dapat menganalisis secara kuantitatif piroksikam, prednison dan naproksen dalam jamu encok. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan pelarut optimal etanol kemudian dianalisis dengan KLT menggunakan fase gerak optimal kloroform-metanol (20:1) untuk prednison dan naproksen dan fase gerak optimal kloroform-metanol-amonia (20:1:1tetes) untuk piroksikam, kemudian bercak yang diperoleh dianalisis dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm.
Pada tahap validasi, metode dinyatakan linear dengan nilai koefisien korelasi (r) untuk piroksikam, prednison, dan naproksen berturut-turut 0,99973, 0,99944, dan 0,99990. Metode ini juga memenuhi kriteria uji selektivitas, akurasi dan presisi pada konsentrasi sedang dan tinggi. Dari delapan sampel yang diperiksa, tiga diantaranya positif mengandung piroksikam.

The use of herbal medicine as one of the traditional medicine is considered more secure than the use of modern medicine. This is because traditional medicine has side effects relatively less than modern medicine. Unfortunately, for the few manufacturers, traditional herbal medicine is mixed with chemicals drugs to get an instant effect. To protect the public, the Health Department issued regulations Republic of Indonesia’s Health Minister No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 about traditional medicine industry license abd registration of traditional medicine which states that traditional medicine should not contain synthetic chemicals or medicine isolation results.
Purpose of this study was to obtain validated TLC-densitometry method that can analyze quantitatively piroxicam, prednisone, and naproxen in a arthritic herbal medicine. Method used is the extraction of herbs with ethanol followed by analysis by TLC using a mobile phase of chloroform-methanol (20:1) for prednisone and naproxen and chloroform-methanol-ammonia (20:1:1 drops) for piroxicam, then is analyzed by densitometer in 254 nm.
In validation stage, the calibration curve was linear by r values for piroxicam, prednisone, and naproxen respectively 0,99973, 0,99944, and 0,99990. This method also meets the test criteria of selectivity, accuracy and precision at medium and high concetrations. Of the eight sampel which has been tested, three of which were positive for piroxicam.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Ade Karina
"Jamu merupakan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi masalah kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.246/Menkes/Per/V/1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang sering ditambahkan adalah obat-obat golongan anti inflamasi.Pada penelitian ini dilakukan validasi metode analisis dari Parasetamol, Ibuprofen, dan Asam Mefenamat di dalam jamu encok menggunakan KLT Densitometri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan KLT Densitometri dengan menggunakan fase gerak Kloroform:Etanol (8:1).
Dari hasil validasi, metode yang digunakan memenuhi syarat akurasi untuk ketiga zat, dan menunjukan presisi yang baik untuk asam mefenamat dan parasetamol pada konsentrasi sedang dan tinggi, ibuprofen pada konsentrasi tinggi. Batas deteksi dan batas kuantitasi parasetamol = 65,72 ng / 219 ng, asam mefenamat 66,9 ng / 223,2 ng, ibuprofen 48,06 ng / 155,4 ng. Dari lima sampel yang diperiksa, empat diantaranya positif mengandung parasetamol, dengan kadar sampel 1 = 4,495%, sampel 3 = 7,188%, sampel 4 = 28,086% dan sampel 5 = 4,8165%.

Jamu is a traditional medicine that is often used by Indonesian people to cure health problems. According to the regulation of Minister of Health No.246/Menkes/Per/V/1990 dated May 28, 1990 on Industrial Permission and the Registry of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product. One of possibly added drug in jamu is classified as Anti Inflammatory Drugs. This study was aimed to validated analytical method of Paracetamol, Ibuprofen, and Mefenamic Acid in jamu by TLC Densitometry. Method applied was jamu extraction with ethanol and followed by analytical using TLC Densitometry using mobile phase Chloroform:Ethanol (8:1).
From the results of the validation, the method used to qualify for the accuracy of all three substances, and showed good precision for mefenamic acid and paracetamol in medium and high concentrations, and ibuprofen at high concentrations. Limits of detection and quantitation limits of paracetamol are 65.72 ng / 219 ng, mefenamic acid 66.9 ng / 223.2 ng and ibuprofen 48.06 ng / 155.4 ng. Of the five samples tested, four were positive for paracetamol, with levels of sample 1 is 4.495%, sample 3 is 7.188%, samples 4 is 28.086% and samples 5 is 4.8165%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naharannisa Ayuningtyas
"Makanan gorengan digemari karena memiliki rasa yang gurih serta cara pengolahan yang praktis. Rata-rata konsumsi lemak penduduk Indonesia sebanyak 47,2 gram per hari. Tempe merupakan bahan makanan yang cara pengolahannya sering digoreng. Jumlah minyak yang terserap dalam makanan gorengan khususnya tempe goreng perlu diperhatikan agar jumlah minyak/lemak yang dikonsumsi tidak melebihi dari anjuran 5 sendok makan per hari. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menganalisis persentase kehilangan berat dan kadar minyak pada tempe goreng berdasarkan faktor ketebalan yaitu tipis dan tebal, serta faktor teknik menggoreng meliputi shallow frying dan deep fat frying. Penelitian menggunakan metanol sebagai pelarut organik untuk mengukur kadar minyak/lemak. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perentase kehilangan berat dan kadar minyak secara signifikan pada perlakuan. Namun, persentase kehilangan berat sebesar 16,2% dan kadar minyak sebesar 61,20% (wet basis) lebih besar pada tempe yang digoreng dengan perlakuan tipis-deep fat frying. Berdasarkan hasil ini, konsumen diharap memperhatikan jumlah dan dimensi makanan gorengan yang dikonsumsi serta teknik menggoreng yang dipakai.

Fried foods still become favourable foods because of salty taste and simple food processing. Fat consume average of Indonesian people about 47,2 grams per day. Tempeh is one of food that is mostly fried. The amount of oil absorbed by foods especially tempeh is need to be calculated so that it is not over than 5 tablespoons of oil per day. This experiment study aimed to analyze weight loss and oil content on fried tempeh based on its thickness, thin and thick, and also frying technique which are shallow frying and deep fat frying. The experiment used methanol as organic solvent to measure oil content. As the result, there is no significant difference of weight loss and oil content by experiment. However, the weight loss for about 16,2% and the oil content for about 61,20% (wet basis) is much higher in thin-deep fat frying tempeh. Based on this result, consumer needs to pay attention for the amount and its dimension of fried foods consumed and frying technique used."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlson, Richard, 1961-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
613.2 CAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Good Will
"N-Asetilglukosamin GlcNAc merupakan suatu monosakarida derivat glukosa yang banyak terdapat di alam. Senyawa GlcNAc telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang farmasi, pangan serta kosmetik, oleh sebab itu dibutuhkan suatu metode analisis optimum sebagai acuan untuk menganalisis GlcNAc. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang valid untuk analisis GlcNAc pada sampel suplemen secara KLT-Densitometri. Hasil optimasi menunjukkan kondisi optimum untuk analisis GlcNAc menggunakan n-propanol-air-NH4OH 70:30:1 sebagai fase gerak dan reagen anilin-difenilamin sebagai penampak noda. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 302 nm. Metode analisis memenuhi semua persyaratan parameter validasi metode analisis dengan nilai koefisien korelasi r 0,99845, LOD 1191.38 g/mL dan LOQ 3971.27 g/mL. Kadar sampel yang diperoleh adalah sebesar 100.07 - 102.47.

Acetylglucosamine GlcNAc is a monosaccharides glucose derivatives that is widely available in nature. GlcNAc have been used in a pharmaceutical product , food and cosmetics. This study aimed to obtain valid method for analysis GlcNAc in supplement product sample using TLC Densitometry. The optimum condition for analysis was using n propanol water NH4OH 70 30 1 as a mobile phase and sprayed with aniline diphenylamine reagent. The maximum wavelength was 302 nm. This method fulfiled all the criteria of validation with r value of 0.99845, LOD 1191.38 g mL and the LOQ 3971.27 g mL. Conformity with the label provides the results of 100.07 102.47."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S66756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Togina
"ABSTRAK
Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan merupakan salah satu masalah gizi pada usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan alat skrining untuk mendeteksi risiko penurunan berat badan pada usia lanjut. Simplified Nutritional Appettite Questionnaire SNAQ merupakan salah satu alat skrining yang cepat dan mudah. Tujuan dan penelitian ini adalah mengetahui kesahihan dan keandalan SNAQ versi Indonesia. Studi potong lintang dilakukan terhadap 105 subyek berusia 60 tahun keatas dipilih secara konsekutif. Semua subyek menjalani pengukuran antropometri, pemeriksaan hemoglobin, serta skrinning SNAQ dan CNAQ. Analisis Statistik menggunakan uji Cronbach ?, uji korelasi spearman. Hasil Kuesioner SNAQ versi Indonesia mempunyai keandalan Cronbach ? 0.779 dan kesahihan r = 0.709 dan p < 0.001 . Hal ini menunjukan keandalan dan kesahihan SNAQ versi Indonesia dalam menilai risiko penurunan berat badan pada usia lanjut.

ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the validity and reliability of the Simplified Nutritional Appetite Questionnaire SNAQ in its Indonesian questionnaire version, to screen the risks of weight loss among subjects of advanced age, so that malnutrition can quickly be recognized, and nutrition supplements be prescribed at an early stage. This research was comprised of a cross section of subjects above the age of 60, who were chosen consecutively. Statistical analysis was conducted using the test Cronbach , and correlated using Spearman. The results of the Indonesian version of the SNAQ questionnaire possessed reliability Cronbach 0.779 and validity r 0.709 dan p 0.001 . These values indicate that the Indonesian version of the SNAQ questionnaire is adequately valid and reliable for gauging the risks of weight loss among the elderly. "
2017
T50310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>