Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simon Petrus Sumargo
"Tesis ini membahas hubungan Islam-Kristen dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam kehidupan sehari-hari hubungan Islam-Kristen dimediasi oleh praktek kultural yang mengikat sebagai sedulur (saudara). Praktek kultural mempertemukan umat Islam-Kristen tanpa membedakan identitas agama sehingga membentuk integrasi kultural. Tetapi dengan menguatnya pengaruh agama beberapa praktek kultural bergeser menjadi praktek agama sehingga praktek sosial hanya melibatkan salah satu anggota komunitas agama. Gejala ini disebut paralelisme, yang dapat berkembang menjadi eksklusivisme.
Secara individual agen berusaha mengatasi tantangan paralelisme dengan mengusahakan integrasi sosial, yaitu relasi saling kehadiran (co-presence) dan face-to-face. Tetapi pengaruhnya seringkali dirasa tidak cukup kuat karena belum sampai pada integrasi sistemik, yaitu hubungan timbal balik yang melibatkan kelompok. Tantangan hubungan Islam dan Kristen di masa depan semakin besar dengan kecenderungan semakin menguatnya identitas agama seiring dengan melemahnya identitas kultural jika tidak ditemukan sarana-sarana baru perjumpaan.

This thesis discusses the relationship Islam-Christian which is approached by qualitative descriptive-analytical design. At day-to-day life the relationship Islam-Christian is mediated by cultural practices which bond them as “sedulur” (“siblings”). Cultural practices make Islam-Christian meet together without separating religious identity so that it build cultural integration. However by increasing religious influences some of those cultural practices have been moved to become religion practices so that social practices involve only of those religious comunity members. The phenomena are called parallelism, which can be developed to exclusivism.
Individually the agents have made effort to overcome these parallelism challenges by perseverance in keep-trying social integration, i.e. by practicing a co-presence and a face-to-face interaction. However, its influence is not strong enough because it has not achieved integration system, that is a mutual relationship which involves groups. The challenge of the relationship Islam-Christian in the future will be getting bigger which involves a tendency of increasing religion identity align with decreasing cultural identiy if new ways of active interaction can not be found.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
"Masalah utama yang dihadapi penduduk desa Barongan kota Kudus dalam mewujudkan lingkungan hidup yang bersih selain bersifat material mencakup pula bahwa, interaksi pemerintah dan masyarakat belum mencerminkan suatu keterpaduan. Pemerintah setempat yang berusaha menerapkan inovasi kebersihan modern yang berasal dari negara maju sebagai acuan, kurang memperhatikan sifat urban kita yang sudah terbiasa mengelola sampah rumah tangga secara tradisional. Perbedaan kerangka acuan tersebut akhirnya menghambat terciptanya sikap tanggung jawab masyarakat pada kebersihan rumah tinggal secara nyata. Oleh karena itu pengkajian sikap masyarakat pada kebersihan rumah tinggal dan kaitannya dengan inovasi penanggulangan sampah sebagai bagian dari pembinaan kebersihan lingkungan pemukiman menjadi hal yang penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pelaksanaan, kecenderungan sikap masyarakat dalam kebersihan lingkungan rumah tangga,faktor sosial budaya yang mendominasi perilaku mereka terhadap sampah dan kategorinya, serta mekanisme sosial yang berkembang, sehubungan dengan program penanggulangan sampah yang diinovasikan.
Penelitian ini dilakukan di desa Barongan, kota Kudus, dengan sample 80 keluarga (ibu rumah tangga dan atau didampingi suami), sebagai responden yang dipilih secara acak stratifikasi, pada 3 RW. Metode yang digunakan adalah diskriptif, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan dibantu kuesioner serta studi kepustakaan.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah: diketahuinya bentuk inovasi kebersihan pada lingkungan hidup kota yang berpenduduk heterogen sosial budayanya, dengan pelayanan sampah sistem modul. Pelaksanaannya dengan melibatkan masyarakat dalam penyuluhan kebersihan, pewadahan sampah, membayar iuran kebersihan serta mendapat pelayanan pengambilan dan pengangkutan sampah dari tiap rumah tinggalnya. Mereka sebelumnya telah didominasi oleh pengetahuan, kepercayaan, kebiasaan, kesempatan dan keputusan membuang sampah dan limbah rumah tangga secara tradisional (dimasukan ke dalam lubang pekarangan sekitar rumah, dibakar dan ditimbun tanah, serta ke comberan). Kecenderungan sikap mereka, menyatakan persetujuannya terhadap gagasan baru tentang penanggulangan sanpah, kecuali menegur pada orang yang buang sampah sembarang tempat,masih relatip lemah. Mekanisme sosial yang terjadi tampak kurang lampu merubah perilaku kebersihan yang lama dalam kelola limbah rumah tangga, karena terdapat kelemahan perangkat inovasi (materi kurikulum, kadar penyuluh, peserta), sehingga akhirnya kurang tercipta disiplin warga pada ketentuan inovasi. Walaupun begitu, mereka telah memiliki sedikit pengetahuan inovasi kebersihan modern. Praktek buang sampah rumah tangga tradisional digeser dengan pelayanan sampah sistem modul.
Dengan demikian kuat lemahnya penerimaan masyarakat terhadap inovasi kebersihan penanggulangan sampah, berhubungan dengan kesempurnaan komponen program dan tingkat kompleksitas psikologi,sosial dan budaya dalam masyarakat. Selanjutnya tahapan yang terjadi pada proses penerimaan dan penolakan dalam rejection-adoption theory berlaku pula pada masyarakat bersangkutan.

The man problem faced by the inhabitants at Barongan village Kudus city, in creating clean environmental surroundings is that, besides of non-material reasons, the interaction between the government and community, has not shown good coordination. The local government which tries to implement modern innovative environment cleanliness practices from developed countries as from of reference does not give enough consideration of local custom in overcome garbage traditionally. The difference in the two frame of reference in turn, hinders the implementation of sense of respons ability on part of inhabitants in creating clean household environmental. Therefore, studies on the attitudes of the society on home cleanliness in relation to wastes overcome innovation as part of building hosehold environmental cleanliness becomes prominent.
The objective of this study is to know the patterns, implementatlon and tendency of social attitude is home environmental cleanliness, social-cultural factors dominating their behaviours towards wastes and their categories,and developing social mechanism in relation to innovative waste overcome / management programmes.
This study is done at Barongan village, Kudus city, with sample of 80 household ( house-wives, either accompanied by their husbands or bs them selves) as respondents chosen with stratified random, at three RW' s. The method which is used is discriptive, and the techniques used in collecting the data are depth-interviews, questionairs, and literary studies.
What have been found in this study are pattern of home environmental cleanliness programme implemented in a small town with heterogeneous social-cultures with modullar garbage services. The implementation includes the involvement of the inhabitants in spreading information on the importance of clean environment, putting garbage into containers,contributing cleanliness fund and getting garbage-taking-away services from every home. They were previously influenced by knowledge, belie£, customs, opportunities and decisions on throwing away hone waste and sewage traditionally (put into square holes in the ground around the houses, burned, and covered with soil and open sewage ditch). They tend to agree at the new ideas wastes management, but the practice on warning on other who throw garbages not provided repositories is relatively weak. Social mechanism does not seem to change old cleanliness practices on overcome domestic waste. Because of the weaknesses in the innovative package (syllabi, staff, participants). As a result the inhabitants have not been fully committed to the innovative movement. Nevertheless,the have got some knowledge on modern way of keeping the environment waste have been seplaced by modular waste services.
Thus, weather or not the society has the full commitment to the inovative way of wastes overcome has much to do with the perfectness of the innovative program components and the levels of complexities of the psychological-social-cultures of the society.Then, stages in the processes of adoption-rejection theory is also true to the above-mentioned society."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ajeng Anisa Wulandari
"Bahaya kimia dari berbagai sumber dan jenis zat kimia sebagian besar memiliki efek akumulasi di dalam tubuh manusia terutama pada masyarakat yang mengonsumsi air mengandung logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko pajanan logam berat yang akan menimbulkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan Metode ARKL jenis kajian lapangan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Fisika Kimia Air BBTKLPP Yogyakarta dengan jumlah sampel manusia 110 responden usia dewasa 18-55 tahun dan sampel lingkungan 20 titik mata air. Pengumpulan data terhadap responden melalui wawancara langsung menggunakan kuisioner dan pengukuran antropometri, pada sumber mata air dilakukan pemeriksaan terhadap kandungan Cd dan Pb di Desa Krinjing dan Sewukan bulan Mei-Juni 2019. Konsentrasi Cd dan Pb di Desa Krinjing lebih rendah dibandingkan di Desa Sewukan.
Hasil semua kadar logam berat masih di bawah nilai baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Apabila kadar logam berat melebihi dari nilai baku mutu efek yang ditimbulkan mulai dari timbulnya gejala ringan seperti gatal-gatal, batuk, iritasi ringan hingga kanker, mutasi gen bahkan kematian. Dari konsentrasi Cd dan Pb didapatkan intake dan nilai RQ. Risiko ada dan perlu dikendalikan jika RQ>1 dan tidak perlu dikendalikan apabila RQ≤1. Variabel yang terdapat perbedaan proporsi besarnya tingkat risiko terhadap gangguan kesehatan responden adalah variabel berat badan responden dan variabel durasi pajanan pada konsentrasi Cd.
Dari hasil penelitian didapatkan 13 responden dengan RQ>1 pada Cd dan 8 responden pada Pb. RQ>1 didapatkan di Desa Sewukan artinya penduduk Desa Sewukan memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan akibat pajanan Cd dan Pb pada air minum dibandingkan pada penduduk Desa Krinjing sehingga perlu dilakukan pengelolaan risiko dengan menentukan batas aman konsumsi, melakukan inovasi pengelolaan risiko dengan pendekatan teknologi pengolahan/penyaringan air seperti Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menurunkan kadar logam berat pada sumber air yang mengandung logam berat.

Most of hazards from various sources and types of chemicals have the accumulation effects in human body, especially in people who consume water containing heavy metals. This study aims at determining the risk level of heavy metal exposure which will cause health problems to the community. This study uses the ARKL Method type of field study which carried out an examination at the Water Chemistry Physics Laboratory of BBTKLPP Yogyakarta. It brings samples of 110 respondents aged 18-55 years and environmental samples of 20 springs. Respondents data is collected through direct interviews using questionnaires and anthropometric measurements. The researcher has an examination onthe content of Cd and Pb at the source of the spring in Krinjing and SewukanVillage in May-June 2019. The concentration of Cd and Pb in Krinjing Village is lower than in Sewukan Village.
The results of all levels of heavy metals are still below the value of quality standards in accordance with the Regulation of the Minister of Health Number 492/Menkes/Per/IV/2010 about Drinking Water Quality Requirements. If the levels of heavy metals exceed the value of the quality standard, it will have very effects from the onset of mild symptoms such as itching, coughing, mild irritation to cancer, gene mutations and even death. From the concentration of Cd and Pb, the intake and RQ values were obtained. Risk exists and needs to be controlled if RQ>1 and does not need to be controlled if RQ≤1. There are variables that have differences in the proportion of to respondents risk level of health problems: the variable weight of the respondent and the variable duration of exposure to the concentration of Cd.
From the results of the study, it is found that 13 respondents with RQ>1 in Cd and 8 respondents in Pb. While, RQ>1 was found in Sewukan Village, which means that the residents of Sewukan Village have a higher risk of health problems due to exposure to Cd and Pb in drinking water compared to Krinjing Village residents. So, the risk management is needed by determining safe consumption limits, innovating risk management with an approacg of water processing/filtering technology such as Appropriate Technology (TTG) to reduce levels of heavy metals in water sources containing heavy metals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Abdillah
"Skripsi ini meneliti pengaruh hubungan signifikan antara dimensi kepemimpinan spiritual di organisasi, seperti cinta altruistik dan juga visi serta harapan/keyakinan, terhadap dua dimensi outcome organisasi seperti komitmen organisasi dan produktivitas yang dimediasi oleh dimensi spiritual survival organisasi, seperti makna/arti dan keanggotaan. Subjek pada penelitian ini adalah 200 perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudus, Jawa Tengah. Penelitian yang dilakukan pada Oktober sampai Desember 2014 ini terdiri dari tiga tahap penelitian, pertama studi lapangan untuk memberikan gambaran mendalam terhadap RSUD Kudus sebagai organisasi subjek penelitian, lalu pre-test uji validitas dan reliabilitas alat ukur kuesioner di RSUD Depok, setelah itu survei kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi dengan subjek penelitian di RSUD Kudus. Hasil penelitian ini terungkap bahwa dimensi kepemimpinan spiritual di organisasi terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap dimensi outcome organisasi, yaitu produktivitas seseorang dengan nilai-t sebesar 3,23 untuk makna/arti dan 3,77 untuk keanggotaan dalam spiritual survival sebagai mediasinya. Penelitian ini membuktikan aktivitas kepemimpinan spiritual menjadi sangat penting untuk diterapkan bagi organisasi untuk mendorong setiap anggota dalam organisasi memiliki makna dan semangat dalam menjalani tugas yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas perawat.

This thesis examines the significance influence of three dimensions of spiritual leadership in organization, such as altruistic love/reward, also vision/performance, and hope/faith works, toward two dimensions of outcome organizations such as productivity and organization commitment which mediated by spiritual survival dimensions, such as calling and membership. Subjects of this study were 200 nurses at Region General Hospital of Kudus, Central Java. The research which conducted in the span of October until December 2014 consists of three stages of research, first exploratory field study to provide in depth overview of Region General Hospital of Kudus as research subject, then conducting pre-test to testing the validity and reliability of questionnaires that used as measurement instrument in Region General Hospital of Depok, and last quantitative surveys using validated questionnaires in Region General Hospital of Kudus. In this study, it was revealed that the dimensions of spiritual leadership in organization which are proven to significantly affect the dimensions of outcome organizations such as productivity with t-values 3.23 for calling and 3.77 for membership in spiritual survival as its mediated. This research proven that spiritual leadership activity become very important to implemented by organization to push each member of organization have meaning and spirit to do their job, and it implies to nurses productivity.;"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kudus is one of sub province in central Java with have the fresh water availability problem. Condition of insufficiency "Standard water" has been regoinezed in some part of regional area, those are Karangrowo area, Undaan District...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yunita
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai konteks elite capture dan persepsi perwakilan masyarakat terhadap hasil dan implementasi Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa Musrenbangdes tahun 2016 di dua Desa: studi komparatif Desa Sempor Lor dan Desa Cilapar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui di antara faktor latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan pendapat-pendapat yang berkembang yang berhubungan dengan hasil dan implementasi Musrenbangdes tahun 2016 di dua desa yang berbeda dengan konteks hadir dan tidaknya elite capture. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan dari Grindle, konsep latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, pendapat-pendapat yang berkembang, persepsi, dan konsep hasil Musrenbangdes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode perbandingan dan menggunakan analisis korelasi Pearson dan regresi linear sederhana. Hasil dari temuan ini memperlihatkan bahwa di Desa Sempor Lor faktor latar belakang budaya yang memiliki hubungan dengan hasil dan implementasi Musrenbangdes 2016. Sementara itu, di Desa Cilapar faktor pengalaman masa lalu yang memiliki hubungan dengan hasil dan implementasi Musrenbangdes tahun 2016.

ABSTRACT
This study discusses the context of elite capture and perceptions of community representatives on the results of the 2016 Village Planning and Development Musrenbangdes in comparative study between two villages Sempor Lor village and Cilapar village in Purbalingga Regency, Central Java. The purpose of this study is to learnt between cultural background, past experience, shared values, and emerging opinions, related and influence to the results and implementation of Musrenbangdes in 2016 between two diffeferent villages in the context of presence and absence of elite capture. This paper uses Grindle rsquo s policy implementation theory, cultural background concept, past experience, shared values, developing opinions, perceptions and concept of Musrenbangdes rsquo s result. In addition, the researcher wanted to find out among the four independent variables cultural background, past experience, shared values, and developing opinions, which variables similarly affect the perceptions of community representatives in Sempor Lor Village and Desa Cilapar. This research uses Grindle 39 s policy implementation theory with cultural background concept, past experience, shared values, developing opinions, perceptions, and results concept of Musrenbangdes. This research used a quantitative approach, comparasion method and also Pearson correlation analysis and simple linear regression. The result of key finding pointed out in Sempor Lor Village the cultural background factor is related to the result and implementation of Musrenbangdes 2016. In other hand, in Cilapar Village, past experience factor has a relationship with the result and implementation of Musrenbangdes 2016. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masnur Esterida Cornelia
"Tesis ini merupakan analisis kebijakan program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan melihat dari aspek pembangunan sosial dan bagaimana pendekatan inklusi sosial diterapkan di dalam implementasi program dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Magelang-Jawa Tengah dan Kabupaten Lebak- Banten, yang merupakan mitra program. Layanan perpustakaan yang bertransformasi adalah layanan yang melibatkan masyarakat, terbuka bagi semua kalangan masyarakat, dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini merupakan applied research untuk mengetahui social impact dari program ini dengan pendekatan studi kualitatif. Untuk memperkuat analisis, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari implementasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua kalangan masyarakat dijangkau dan dilibatkan dalam layanan dan program-program perpustakaan, dikarenakan kurangnya sosialisasi, belum optimalnya strategi penjangkauan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan desa di Kabupaten Magelang lebih banyak menjangkau kelompok masyarakat mulai dari pemuda, anak-anak, ibu-ibu dan ada sebagian kecil kelompok pria dan lanjut usia, dibandingkan dengan Kabupaten Lebak yang didominasi oleh pelajar dan pemuda. Keterbatasan sumber daya dan sosialisasi serta strategi penjangkauan menjadi penyebab belum optimalnya penerapan pendekatan inklusi ini. Modal sosial dibangun melalui layanan dan kegiatan perpustakaan yang memberi kesempatan masyarakat untuk bertemu dan saling berinteraksi sehingga memperkuat hubungan dan jejaring di antara mereka. Modal sosial yang sudah ada di masyarakat juga turut mempengaruhi pencapaian program, seperti masyarakat di Magelang dengan latar belakang Nahdlatul Ulama dan budaya yang kuat memberi respon positif terhadap perpustakaan dan terbuka untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan dibandingkan dengan Kabupaten Lebak. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelembagaan dari perpustakaan desa dengan adanya ketetapan kebijakan dan alokasi sumber daya rutin untuk memastikan keberlanjutan program. Pengelola perpustakaan perlu melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok di masyarakat, menganalisis kebutuhan masyarakat, serta merancang strategi-strategi penjangkauan yang praktis untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang inklusif.

This thesis is an analysis of the policy of the Library Transformation program based on social inclusion, by looking at the aspect of social development and how the social inclusion approach is applied in program implementation by taking case studies in Magelang District-Central Java and Lebak-Banten. Transformed library services are services that involve the community), are open to all circles of society (inclusive), and adapt to advances in information and communication technology (ICT). This research is applied research to find out the social impact of this program with a qualitative study approach. To strengthen the analysis, this research also uses secondary data from program implementation. The results of the study indicate that not all communities are reached and involved in library services and programs, due to lack of socialization, not optimal outreach strategies and limited resources owned by libraries. Village libraries in Magelang District reached more community groups ranging from youth, children, mothers and there is a small group of men and the elderly, compared to Lebak District which is dominated by students and youth. Limited resources and socialization and outreach strategies are a concern for further efforts. Social capital is built through library services and activities that provide opportunities for people to meet and interact with each other so as to strengthen relationships and networks between them. The social capital that already exists in the community also affects the achievement of the program, as the community in Magelang with a strong Nahdlatul Ulama background and culture gives a positive response to the library and is open to being involved in activities in the library compared to Lebak District, which so far is still reaching children and youth, so that relationships between youths are built. This study recommends the need for institutionalization of the library with policy provisions and regular resource allocations to ensure program sustainability. Library managers need to map out groups in the community, analyze community needs, and design practical outreach strategies to enhance inclusive library services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanto Aji Prihastono
"Skripsi ini membahas mengenai bertahannya dua aktor penyedia kredit utama bagi masyarakat nelayan Desa Pasir, yaitu rentenir dan LKM formal. Dengan metode kualitatif, penelitian ini berusaha menggambarkan aspek praktis dan sosiologis yang membuat Mino Murti, dan "juragan" mampu bertahan dalam masyarakat. Mino Murti sebagai LKM formal mengedepankan sistem kredit yang sehat untuk mengupayakan kesejahteraan. Sebagai LKM formal, Mino Murti idealnya dilengkapi dengan fitur prosedural dan sistem kredit yang diatur sistematis. Sedangkan di sisi lain, juragan mengandalkan kemudahan dan kepraktisan akses terhadap pinjaman jumlah besar, namun dengan konsekuensi bunga hutang dan potensi penurunan pendapatan nelayan (akibat jerat hutang) yang juga besar.

This thesis tried to give a comprehensive description about the survival of two credits provider in a fisherman settlement of Pasir Village, they were a formal microcredit institution and a moneylender. By using qualitative method, this thesis tried to describe practical and sociological aspects that made Mino Murti and "juragan" have chances to survive in society. Mino Murti as a formal microcredit institution tried to promote a healthy credit mechanism for the sake of improving society"s welfare. As an FMI, Mino Murti ideally featured by some procedural process for accessing the wanted money. On the other hand, juragan promoted the easiest access to the credits, even to the big numbered credits. However, that mechanism potentially emerged big interests and decreasing fisherman income."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Setiyanti
"ABSTRAK
Salah satu aspek yang penting dari pembangunan pertanian berkelanjutan adalah sumber daya manusianya. Oleh karena itu, regenerasi petani menjadi hal penting untuk dilakukan, terutama dalam menarik pemuda desa yang produktif untuk melanjutkan usaha di sektor pertanian. Akan tetapi, dalam kurun waktu belakangan ini, jumlah tenaga kerja petani yang berusia muda semakin menurun. Pemuda desa lebih memilih untuk migrasi ke kota untuk mencari pekerjaan. Studi-studi sebelumnya menyebutkan bahwa para pemuda memiliki persepsi negatif terhadap sektor pertanian seperti pekerjaan kotor, pekerjaan orang tua, dan pendapatan rendah. Studi-studi lain juga menyebutkan bahwa status sosial ekonomi dan lingkungan turut mempengaruhi pilihan pemuda untuk meninggalkan sektor pertanian di desa. Penelitian ini mengambil studi di Desa Pulosaren Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah yang berfokus pada keluarga petani hortikultura dengan menggunakan metode kualitatif yang didukung pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Di Desa Pulosaren, struktur agraria mengalami perubahan yang ditandai dengan fenomena penyewaan lahan kepada perusahaan. Hasil lain dari penelitian ini adalah proses regenerasi petani terjadi karena ketimpangan struktur agraria yang ada di Desa Pulosaren, di mana keluarga yang memiliki akses dan kepemilikan lahan yang lebih dari 2.000 meter persegi memiliki kesempatan untuk meregenerasi keluarganya, baik itu mengelola lahannsendiri atau sebagai petani penggarap di perusahaan.

ABSTRACT
One of the important aspects of sustainable farming development is its human resources. Therefore, the regeneration of farmers becomes an important thing to do, especially in attracting the productive village youth to continue their efforts in the agriculture sector. However, over the recent period, the number of young farmers workforce is declining. The village youth prefer to migrate to the city to find work. Previous studies have mentioned that young people have a negative perception of agriculture sectors such as dirty work, parental work, and low income. Other studies have also mentioned that socio-economic and environmental status have influenced young peoples choices to abandon the farming sector in the village. This study took a study in Pulosaren village in Wonosobo Central Java that focuses on the family of horticultural farmers using qualitative methods supported data collection in the form of in-depth interviews and observations. In Pulosaren Village, the agrarian structure has undergone changes marked by the land rental phenomenon to the company. Another result of this research is the process of regeneration of farmers occurs because of the inequality of agrarian structures existing in the village Pulosaren, where families who have access and land ownership of more than 2,000 square meters have the opportunity to Regenerate their families, whether they manage their own land or as a farmer in the company."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>