Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meilisa Putri Zerlindayanti
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan adanya butir soal yang berfungsi berbeda kepada dua jenis kelamin yang merespon tes membaca dan menyimak bahasa Inggris. Data diambil dari respon siswa SMA yang mengikuti Ujian Nasional bahasa Inggris di kota Depok tahun 2011, sehingga dapat memotret pola penyusunan tes terkini. Data berjumlah 1.065 respon yang diambil secara stratified random sampling dan hasil pengacakan yang didapat berupa respon dari siswa yang mengambil paket 12 (Utama). Data dikelompokkan menjadi 2 variabel jenis kelamin dengan membuat kelompok fokal yaitu murid laki-laki, dan kelompok referen yaitu murid perempuan. Pada tahap pertama, data dianalisis dengan menggunakan metode CTT (Clasiccal Test Theory) untuk menentukan proses penyaringan. Dari hasil penyaringan, terdapat 33 butir yang digunakan untuk analisis lebih lanjut. Analisis tahap kedua menggunakan teknik penjangkaran untuk menentukan data yang baik dijadikan pedoman. Setelah itu data diaalisis dengan metode IRT (Item Response Theory). Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 33 itu, 6 di antaranya mengandung DIF. Tiga butir menguntungkan siswa laki-laki dan tiga butir menguntungkan siswa perempuan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa butir yang berfungsi berbeda itu disebabkan karena topik yang lebih diakrabi oleh satu kelompok. Dilihat dari kurva karateristik butir, secara umum siswa perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada siswa laki-laki dalam tugas bahasa.

ABSTRACT
The research aimed to demonstrate the presence of differential item functioning (DIF) on reading and listening test of English based on sex. Data were taken from the responses of SMA students who participated on the English test on the National Examination in Depok city in 2011, so as to capture the pattern of the current test preparation. As many as 1,065 responses were taken as data, using stratified random sampling method and the obtained result is the response of the students who took package 12 (Utama). Data are grouped into 2 variables of sex by creating focal group i.e male students and reference group i.e female students. In the first stage, the data were analyzed by using CTT (Clasiccal Test Theory) method to determine screening process. Of the screening result, there were 33 items that could be used for further analysis. The second stage analysis used anchoring method to subtract the data which are good as anchors. After that, the data were analyzed with IRT (Item Response Theory) method. The study found that among those 33 items, 6 of which contain DIF where three items favored male students and three items favored female students. The finding of this research also suggets that the items serving differently are caused by the topic that is familiar to certain group. Seen from item characteristic curve, generally female students performed better compared to male students on language tasks. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Putri Rahmah
"Pemahaman menyimak bahasa Inggris merupakan salah satu kemahiran yang sangat penting untuk dikuasai oleh pelajar SMA di Indonesia. Akan tetapi, kemahiran menyimak bahasa Inggris juga menjadi sebuah permasalahan karena kesulitan pelajar dalam memahami kemahiran tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya pelajar SMA di Indonesia yang masih banyak mendapatkan nilai rendah dalam kemahiran menyimak. Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk menjawab pertanyaan menyimak dalam bahasa Inggris dengan menggunakan bahasa Indonesia merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah rendahnya nilai kemahiran menyimak bahasa Inggris ini disebabkan oleh kemampuan berbahasa Inggris pelajar yang masih harus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tingkat kemampuan pemahaman menyimak melalui perbandingan nilai tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelajar SMA memiliki kesulitan menjawab tes kemahiran menyimak dalam bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Indonesia memiliki rerata nilai yang lebih tinggi dibandingkan hasil tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, dari kuesioner yang disebarkan setelah pelaksanaan tes menyimak bahasa Inggris, para pelajar dari semua kelas memberikan persepsi yang positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam tes menyimak yang mereka kerjakan. Pelajar menyampaikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia membantu mereka dalam mengungkapkan pemahaman menyimak. Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia dalam tes menyimak bahasa Inggris membuktikan bahwa kemampuan pemahaman menyimak bahasa Inggris pelajar sesungguhnnya baik. Rendahnya nilai bahasa Inggris mereka dikarenakan kemampuan menjawab dalam bahasa Inggris terkendala oleh penguasaan bahasa Inggris mereka yang kurang baik.

English listening comprehension has been one of the most important skills to be acquired by the senior high school students in Indonesia. However, English listening comprehension has been a problem for the senior high school students. This case is proven by the number of students who got low scores below the standardization score of English listening comprehension skill. By giving a chance to the students on answering the listening test by using Indonesian is one of the ways that can be used for knowing whether the low score of the students is caused by the inability of the students in using English to answer the question. This study aims to investigate the students rsquo ability in comprehending and listening materials through the scoring comparison of the English listening test answered by using Indonesian and English language.
The result shows that the senior high school students found difficulties in answering the listening test by using English. This is proven by the fact that the average score of the English listening test answered by using Indonesian is higher than the average score of the English listening test answered using English language. Moreover, the results of the questionnaire distributed to all classes to investigate students rsquo perception towards the use of Indonesian in the English listening test show that the students from all the classes have positive perception on the use of Indonesian in the English listening test that has been conducted. Students conveyed that the use of Indonesian helped them to comprehend the listening materials. Thus, the use of Indonesian in the English listening test proved that the students comprehension on listening is good. Their low score of English listening test is mostly caused by incapability on answering because of their poor mastery of English.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maydiva Al`caesar Basty Putri Qadr
"Literasi pangan dan gizi adalah kemampuan individu dalam memperoleh, memproses, dan memahami informasi pangan dan gizi yang dibutuhkan, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat. Pada remaja, tanpa tingkat literasi pangan dan gizi yang cukup, dapat terbentuk perilaku makan yang tidak sehat dan berlanjut hingga masa dewasa. Penelitian secara lokal maupun internasional, menunjukan masih rendahnya tingkat literasi pangan dan gizi pada remaja. Literasi pangan dan gizi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis kelamin, uang saku, tingkat pendidikan ayah dan ibu, peran guru, penggunaan media, dan lainnya. Untuk mengetahui perbedaan proporsi literasi pangan dan gizi berdasarkan faktor-faktor tersebut, dilakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif pada 218 siswa/i SMK-SMAK Bogor yang menggunakan desain studi cross-sectional dan metode quota sampling. Hasil penelitian menunjukan mayoritas siswa/i memiliki tingkat literasi pangan dan gizi yang baik (52,8%). Setelah melakukan analisis statistik menggunakan uji chi-square, ditemukan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang bermakna pada literasi pangan dan gizi siswa/i berdasarkan jenis kelamin (p-value = 0,046), peran guru (p-value = < 0,001), dan penggunaan media (p-value = < 0,001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Azalea Celena
"Penelitian ini menganalisis perilaku impulse buying konsumen di Internet dengan menggunakan dua faktor pembanding, yaitu jenis kelamin dan self-construal. Penelitian dilakukan terhadap 387 pengguna internet yang pernah melakukan pembelian barang di internet, berusia 15-24 tahun, serta tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Data dikumpulkan melalui metode survey dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Faktor jenis kelamin digunakan untuk membagi data sampel ke dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Faktor self-construal digunakan untuk membagi data sampel ke dalam dua kelompok, independent dan interdependent. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan tipe self-construal yang signifikan pada konsumen online muda di Jakarta yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta tidak terbukti adanya perbedaan perilaku impulse buying di internet pada kelompok self-construal yang berbeda. Namun, didapatkan hasil yang menunjukan bahwa konsumen online muda di Jakarta yang berjenis kelamin perempuan lebih cenderung berperilaku impulse buying di internet daripada konsumen laki-laki.

This study analyze the impulse buying behavior of consumers online by using the comparison of two factors, sex and self-construal. Research conducted on 387 internet users who had been make purchases on the internet, 15-24 years old, and live in Jakarta and surrounding areas. Data were collected through survey method with questionnaire research instrument. Sex factor is used to divide the sample data into two groups, male and female. Self-construal is used to divide the sample data into two groups, independent and interdependent. Results of the analysis showed that there were different types of self-construal significant in young online consumers in jakarta sex male and female, and no evidence of differences in the behavior of impulse buying on the internet in groups of different self-construal. However, the data obtained showed that young online consumers in Jakarta who are female is more likely to behave impulse buying on the internet than male consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hanesty
"Tugas kelancaran fonemik adalah salah satu tugas dari tes kelancaran verbal yang dapat digunakan untuk melihat mekanisme kognitif seseorang ketika mencoba mengelompokkan kata berdasarkan kriteria tertentu (clustering) dan melakukan perpindahan dari satu kelompok kata ke kelompok/kata baru lainnya (switching). Sejumlah faktor demografis dipercaya memiliki pengaruh terhadap performa dalam tugas kelancaran fonemik, diantaranya adalah jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Di Indonesia sendiri penggunaan tugas kelancaran fonemik masih sangat terbatas. Penelitian dari Hendrawan, Hatta dan Ohira (in press) menemukan bahwa huruf S, L, dan J adalah stimulus huruf yang paling sesuai digunakan dalam tugas kelancaran fonemik bagi mereka yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya. Namun, sejauh ini belum ditemukan penelitian terkait tugas kelancaran fonemik yang berusaha melihat mekanisme clustering dan switching pada partisipan berbahasa Indonesia. Selain itu, pengaruh dari jenis kelamin dan tingkat pendidikan pada performa tugas kelancaran fonemik juga belum jelas gambarannya pada partisipan berbahasa Indonesia. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dari jenis kelamin dan tingkat pendidikan pada performa tugas kelancaran fonemik yang dilihat melalui clustering dan switching dengan stimulus yang sudah disesuaikan dengan bahasa Indonesia (S, L, dan J). Penelitian dilakukan terhadap 80 partisipan laki-laki dan 80 partisipan perempuan yang tinggal di Jabodetabek, sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, dan pernah/sedang menjalani pendidikan di tingkat tinggi/menengah/dasar. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap clustering dan switching pada tugas kelancaran fonemik, sedangkan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap clustering dan switching. Selain itu, hasil juga tidak menunjukkan adanya pengaruh interaksi yang signifikan antara jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap clustering dan switching. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan adalah prediktor yang lebih baik dari jenis kelamin dalam clustering dan switching pada tugas kelancaran fonemik.

honemic fluency task is a part of verbal fluency test and known to have the ability to measure the underlying cognitive mechanism reflected by the way an individual subcategorizes the words he/she produces (clustering) and then how he/she shifts from one subcategory to the other subcategory/single word (switching). A number of demographic factors have been found to influence the performance of phonemic fluency task; two of them are sex differences and education. In Indonesia, the use of phonemic fluency task is still rarely applied. A study from Hendrawan, Hatta & Ohira (in press) has successfully discovered that S, L, and J are the representative stimuli of phonemic fluency for participants with Bahasa Indonesia as their native language. However, a study about underlying mechanism of clustering and switching on participants with Bahasa Indonesia is none to be found up until now. Furthermore, it is still unclear how sex differences and education affect the performance of phonemic fluency for Indonesian native speakers. This study aimed to seek the effects of sex differences and education on clustering and switching of phonemic fluency task conducted to participants with Bahasa Indonesia as the native language. A total of 80 males and 80 females in Jabodetabek, with different levels of education (high/medium/low) joined this study. Results showed that the level of education had a significant main effect toward clustering and switching in phonemic fluency task, while sex differences had no effect. Also, there is no interaction effect between sex differences and education toward clustering and switching. However, there was no main effect from sex differences toward clustering and switching in phonemic fluency task. In addition, the interaction effect between sex differences and education toward clustering and switching was also not found. In conclusion, results of this study indicated that education is a better predictor than sex differences in clustering and switching of phonemic fluency task.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Milha Addiba
"Di jenjang pendidikan perguruan tinggi, kemampuan membaca dalam bahasa Inggris dianggap sebagai kemampuan penting dalam belajar. Bagi mahasiswa English as a Foreign Language (EFL), diperlukan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan membaca dalam bahasa Inggris. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan strategi metakognitif dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara motivasi dan sikap membaca bacaan berbahasa Inggris dengan penggunaan strategi metakognitif. Partisipan penelitian terdiri atas 215 orang mahasiswa aktif semester tiga yang dalam kesehariannya tidak menggunakan bahasa Inggris. Penelitian bersifat kuantitatif dan alat ukur yang digunakan meliputi Metacognitive Reading Strategies Questionnaire (MRSQ), Motivation for Reading Questionnaire (MRQ), serta Reading Attitudes (RA). Hasil perhitungan regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat 11.4% varians strategi metakognitif dalam membaca yang dapat dijelaskan oleh motivasi dan sikap membaca dan hanya variabel motivasi membaca yang secara signifikan berhubungan dengan penggunaan strategi metakognitif dalam membaca. Disarankan bagi tenaga pengajar untuk memperhatikan pentingnya peranan motivasi membaca pada mahasiswa dan untuk memfasilitasi adaptasi terhadap kegiatan membaca dalam bahasa Inggris yang dilakukan oleh mahasiswa.

At a higher education level, students’ ability to read in English is considered an important skill in learning. For English as a Foreign Language (EFL) students, a way is needed to improve their English reading skills. One of the ways is to use metacognitive reading strategies. This study aims to see whether there is a relationship between english reading motivation and attitude with the use of metacognitive reading strategies in English reading. Research participants consisted of 215 active third semester students who do not use English in their daily life. This research is quantitative and the measuring tools used include the Metacognitive Reading Strategies Questionnaire (MRSQ), Motivation for Reading Questionnaire (MRQ), and Reading Attitudes (RA). The results of multiple linear regression calculations show that there is 11.4% variance of metacognitive strategies in reading which can be explained by motivation and reading attitudes and only reading motivation is significantly related to the use of metacognitive reading strategies. It is recommended for teachers to pay attention to the important role of reading motivation in students and to facilitate the adaptation to English reading activities carried out by students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Husna Annisa H Monu
"ABSTRAK
Faktor perbedaan individu siswa mempengaruhi pembelajaran dan pemerolehan bahasa asing/kedua, maka penting bagi guru bahasa asing/kedua untuk mengakomodasi perbedaan individu siswa dalam pengajaran. Penelitian ini smembahas sejauh mana guru mengakomodasi faktor perbedaan individu siswa dalam pengajaran. Peneliti melakukan tiga kali observasi kelas dari total 14 kali pertemuan dalam satu semester. Kegiatan-kegiatan kelas, tindakan dan tuturan guru diteliti untuk melihat apakah guru mengakomodasi atau mengabaikan faktor perbedaan individu siswa dalam pengajaran bahasa Inggris. Melalui rekaman video proses belajar mengajar, pengidentifikasian faktor perbedaan individu dengan kuesioner, stimulated recall kepada siswa dan guru peneliti menemukan 25 kegiatan kelas, tindakan dan tuturan guru mengakomodasi faktor perbedaan individu siswa. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menjadi rujukan bagi guru bahasa Inggris dalam merancang kegiatan-kegiatan kelas, melakukan tindakan dan menyampaikan tuturan untuk mengakomodasi faktor perbedaan individu siswa.

ABSTRACT
Individual differences factors influence foreign/second language learning and acquisition, so it is important for foreign/second language teachers to accommodate students? individual factors in teaching. This study discusses how far teacher accommodate students? individual differences factors. Researcher did classroom observation for three times of 14 meetings in one semester. Class activities, teacher?s act and utterances is examined to see does teacher accomodate or neglect students? individual differences in teaching English. By video-recording teaching and learning process, identifying students? individual differences factors with questionaires and stimulated recalling to the students and the teacher, researcher find that 25 class activities, teacher?s act and utterances accommodating students? individual differences factors. A desirable use of this study would be a refference for English teachers in designing class activities, doing act and giving utterances to accomodate students? individual differences factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Sylvia Basman
"Latar Belakang: Rugae palatal bersifat tahan akan perubahan, stabil dan unik berbeda antar individu. Analisis rugae palatal dapat dijadikan metode identifikasi sekunder untuk membantu mengidentifikasikan individu seperti jenis kelamin.
Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan bentuk rugae palatal laki-laki dan perempuan pada subpopulasi Indonesia.
Metode: Melakukan pengamatan terhadap 100 model cetakan rahang atas yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan berdasarkan klasifikasi Basauri.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bentuk rugae palatal antara laki-laki dan perempuan pada palatum kanan dan kiri namun secara distribusi bentuk rugae palatal terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada palatum kiri dan kanan.
Kesimpulan: Rugae palatal pada setiap individu berbeda namun belum dapat meggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada subpopulasi Indonesia.

Background: Palatal rugae are known for their resistance to environmental challange, stability, and uniqueness different for each other. Palatal rugae analysis can be one of secondary identification methods to help identifying individuals such as gender.
Objective: To know whether there are differences in palatal rugae shape between female and male of Indonesian subpopulation.
Methods: Observing 100 maxillary dental study of 50 male and 50 female based on Basuri classification.
Result: No significant difference in palatal rugae shape between male and female either on left or right side but distributively the shape of palatal rugae between male and female were different.
Conclusion: Palatal rugae on each individuals are different but this still can 39 t show differences between both female and male in Indonesian subpopulation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Oktoviandry
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap hubungan antara penguasaan kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia pelajar Madrasah Aliyah MA dengan kemampuan membaca bahasa Inggris mereka serta untuk mengetahui sikap mereka terhadap kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 48 pelajar Madrasah Aliyah Negeri MAN Muara Labuh, Solok Selatan. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori kosakata kognat Park dan Dronjic: 2013 . Tes kosakata dan tes membaca bahasa Inggris dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penguasaan kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia dengan kemampuan membaca bahasa Inggris mereka. Untuk mengetahui sikap pelajar terhadap kosakata kognat diberikan instrumen berupa kuesioner dan stimulated recall. Dari hasil olah data penelitian ditemukan bahwa nilai kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia pelajar MA masih sangat rendah dengan nilai rata-rata 43 dari total nilai yaitu 100. Sementara itu, nilai rata-rata tes kemampuan membaca bahasa Inggris berada pada kategori kurang dengan rata-rata 47 dari total nilai 100.Setelah dianalisis, terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia dengan kemampuan membaca untuk pemahaman bahasa Inggris. Terakhir, Berdasarkan hasil kuesioner, juga diperoleh bahwa para pelajar MA memiliki sikap yang positif terhadap kosakata kognat bahasa Inggris-Indonesia.

ABSTRACT
This research aimed at identifying correlation of English Indonesias Cognate rsquo s Mastery of Madrasah Aliyah Students and their reading comprehension skills in English and also knowing the attitude of the students toward English Indonesian cognate. The research used a mix method, quantitative and qualitative. The samples were 48 students of Madrasah Aliyah Negeri MAN Muara Labuh Solok Selatan, Sumatera Barat. The theory used in this research is the theory of cognates Park and Dronjic 2013 . Vocabulary test and reading comprehension test were conducted to identify student rsquo s mastery of English Indonesian cognates and English reading comprehension. A questionnaire was also distributed to know students rsquo attitude toward English Indonesian cognates. The finding showed that the students rsquo score on the cognate test was low with an average of 43 from total score which is 100. Meanwhile, the score of English reading comprehension test was also low with an average of 47. The analysis showed that there was a significant correlation between the mastery of English Indonesian cognates and English reading comprehension skills . Based on the questionnaire, it was found that the students have a positive attitude toward English Indonesian cognates."
2017
T49327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabaria Umahuk
"Ujian Nasional merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah dan penentu kelulusan siswa pada jenjang pendidikan tertentu yang secara periodik dilakukan setiap tahun. Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan, soal ujiannya dikembangkan oleh pusat penilaian dengan melibatkan guru-guru yang terlatih dalam membuat soal.
Ujian Nasional tahun pelajaran 200412005, bentuk tes bahasa Inggris SMA/MA berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 60 soal, terdiri dari 20 soal listening comprehension dan 40 soal reading comprehension dengan alokasi waktu 120 menit. Untuk daerah Propinsi Maluku .Utara, ada 2 paket soal yang diujikan untuk jenjang pendidikan SMA/MA dengan jumlah populasi sebanyak 7148 orang.
Analisis soal dilakukan berdasarkan masing-masing program yaitu IPAI1PS dan BAHASA.Selain itu, juga dilakukan analisis gabungan yaitu analisis IPA dan IPS paket 1 serta TPA dan IPS paket 2. Hasil uji psikometrik untuk data ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu secara klasik dengan ITEMAN dan IRT dengan menggunakan fasilitas program komputer BIGSTEPS.
Hasil analisis dengan ITEMAN menunjukkan bahwa untuk program IPAIIPS paket 1 dan 2 secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat 1tesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Koefisien reliabilitas alpha dari tes paket 1 tinggi (> 0.8), sehingga skor tes ini dapat dipercaya penggunaanya. Sedangkan dari tes paket 2 alpha = > 0.7, artinya bahwa tingkat keajekanlkonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Untuk program BAHASA paket 1, secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Tapi Koefisien reliabilitas alpha = > 0.7, artinya tingkat keajekanikonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Dan untuk program BAHASA paket 2 memiliki tingkat kesukaran yang sedang dan rata-rata skor peserta tes juga sedang, tetapi daya pembeda soal bemilai negatif (Point Bis negatifj. Alpha = > 0.8.
Analisis dengan BIGSTEPS hanya dilakukan untuk program IPA dan IPS. Hasil untuk program IPA paket I dan 2 , total data orang yang tidak fit = 73 orang, dan item = 23 butir; untuk program IPS paket 1 dan 2, total data orang yang tidak fit = 83 orang, dan item = 14 butir. Data orang dan item dianggap tidak fit karena memiliki nilai outfit > + 2.0 dan atau nilai Point Biserial yang negatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>