Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Kapitono DJ.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hand tractor utilization in Indonesia keeps growing as a result of a more limited time available for farming and shortage of animal and human resources for soil tillage. One of the farmers' problems is that the process of innovation adoption of hand tractor remains low due to static role of farmers, communication network. Carried out in Neglasari village (Bojongpicung Sub-district, Cianjur Regency of West Java province) this study shows that in the sociometric communication network, the interaction in innovation adoption of hand tractor tend to form open-shape,star-shape or cicle -shape network. Generally, communication is a two-way connection and dominated by public figures with a star role. Farmers' communication network in relation to connectedness , diversity, integration, and openness value may be classified into middle and low category. Times needed by farmers to adopt technology innovation of hand tractor are as follows: innovators 31,4% early adopters 23,7%, early majority 11,2% and laggards 11,2%. Regression analysis indicates that farm productivity has a positive influence on diversity value (0,017) and integration value (0,213) but has a negative influence on connectedness value (-0.017) and integration value (-0.472) and openness level (-0.642). Cost of land preparation has a positive effect on diversity level (0,162) and cosmopolitanism level (0.173) and has the highest contribution on communication network at the connectedness (0.204). Farm gate price of paddy has a negative effect on connectedness level (-0.067),but a positive influence on communication network at diversity level (0.087) connectedness level (0.040) and openness level (0.080)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nuraeni
"Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh steam inhalation terhadap usaha bernapas pada balita dengan pneumonia. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan jenis rancangan pre-posttest non equivalent control group dengan pengambilan sampel berdasarkan consecutive sampling. Jumlah sampel 28 balita pneumonia terdiri dari 14 responden sebagai kelompok kontrol dan 14 responden sebagai kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan penurunan rerata frekuensi napas setelah dilakukan steam inhalation tetapi tidak bermakna (p value >0,05). Hal ini dipengaruhi karena pelaksanaan steam inhalation hanya dilakukan satu kali sedangkan dalam referensi harus dilakukan sebanyak 4 kali sehari.

The objectives of this research was to determine the effects of steam inhalation on breathing effort in children under five with pneumonia. This study used quasi experiment research design with non equivalent control group, pre-posttest design. The study used devided into consecutive sampling involving 28 sample a control group of 14 respondents and 14 respondents as a group intervention. Show that there was no significant difference in children breathing effort. The implementation of steam inhalation only once while in the reference should be made as much as 4 times a day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31047
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Baroroh
"Pertanian, khususnya pertanian padi sangat bergantung pada ketersediaan air. Terjadinya perubahan iklim mempengaruhi pola musim dan ketersediaan air, sehingga mengakibatkan perubahan lingkungan bagi petani padi. Perubahan lingkungan yang terjadi menyebabkan perubahan perilaku, yaitu adaptasi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh petani padi pada perbedaan wilayah ketinggian. Adaptasi yang dilakukan petani padi adalah untuk menyesuaikan diri terhadap dampak-dampak perubahan iklim pada tanaman padi. Bentuk adaptasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Perbedaan keadaan lingkungan dalam penelitian ini adalah pebedaan wilayah ketinggian, dimana mempengaruhi pula perbedaan budaya bertani yang pada akhirnya mempengaruhi perbedaan pola adaptasi.
Bentuk adaptasi yang dilakukan petani berupa teknologi, sumber pendapatan, dan perubahan pola tanam, dimana wilayah ketinggian 25-500m memiliki kapasitas adaptif yang paling tinggi dan wilayah ketinggian diatas 500m memiliki kapasitas adaptif paling rendah.

Agriculture, especially rice farming it's depends on water availability. Climate change affects weather patterns and water availability, resulting in changes in the environment for rice farmers. Environmental changes that occur cause behavioral changes, namely adaptation.
The purpose of this research is to know the difference adaptations made by rice farmers in the difference in height. Adaptations made rice farmers is to adapt to the impacts of climate change on rice. Form of adaptation is influenced by environmental conditions. The difference in environmental conditions in the study area is the average difference between the height, which influence the differences in farming culture, which in turn affects the different patterns of adaptation.
Forms of adaptation by farmers in the form of technology, sources of revenue, and changes in cropping patterns, which the height of 25-500m region has the highest adaptive capacity and areas above 500m altitude the lowest adaptive capacity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
"Pembangunan desa adalah pembangunan yang dilaksanakan diwilayah pemorintahan terendah, yaitu desa atau kelurahan dengan ciri utama keikutsertaan masyarakatnya yang dilaksanakan secera langsung dalam bentuk swadaya gotong-royong (PEPRES 21, 1984). Adapun sasarannya 'menjadikan desa-desa yang maju den berkembang, sehingga masyarakat' desa memiliki taraf bidup dan tingkat kesejahteraan yang akan terus meningkat. Dikemukakan oleh Bintarto (1983), bahwa maju mundurnya desa dapat tergantung pada beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah potensi nonfisik desa. Potensi nonfisik desa tentu tidak sama untuk tiap desa, karena liagkungan geografi dan keadaan penduduknya berbeda. Kenyataan ini akan mengakibatkan adanya perbedaan bagi desa yang bersangkutan, khususnya dalam hal kondisi desanya yakni: kaya, sedang dan miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui penyebaran desa-desa kaya di kabupaten Subang, serta hubungan potensi nonfisik desa terhadap status desa (desa kaya). Sesuai dengan tujuan tersebut make pembahasan tulisan ini terbatas pada masalah: Dimana saja desa kayà di kabupaten Subang, serta, faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap status desa (desa kaya). Atas dasar masalah tersebut pada hipotesa dikemukakan: Faktor yang paling berpengaruh terbadap status desa adalah pamong desa. Untuk menjawab permasalahan diatas didkn analisa sebagai berikut: untuk mendapatkan status desa (kaya, sedang dan 'miskin) dipergunakan indikator, pendapatan per kapita, persentase rumah permanen, persentase jalan yang baik, persentase penduduk tamat sekolah dasar. Sedangkan untuk potensi non-fisik desa (baik, sedang dan buruk) diperoleh dari swadaya gotong-royong, kelembagaan desa, adat Istiadat, katagori lkmd den pamong desa. Metode pendekatan yang digunakan adalah analisa model matrik penilaian, korelasi pets dan analisa korelasi Karl Pearson. Setelah dihitung, diklasifikasi dan dianalisa diperoleh: desa yang termasuk dalam status desa kaya adalah: Sukamelang Pagaden, asuk dalain status desa keys adalab: Sukamelang
Pagaden, Lengkong, Marluk, Rancasari, Gempol, Blanka,
Ciberes, Parapatan, Sagalaherang, Kawungluwuk dan
Tambakan. Hubungan antare potensi desa terhadap
status desa erat, dengan besar r/kp. = 0 1 89. Pamong
desa merupakan faktor yang paling bepengaruh terhadap
status desa. Dengan demikian atas dasar kesimpulan
tersebut make hipotesa menunjukan kecenderungannya atau terbukti."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S7711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Agustine
"Permasalahan utama individu dewasa muda yang dalam tahap perkembangan dewasa muda adalah intimacy versus isolation. Intimasi merupakan kemampuan individu untuk membangun hubungan yang akrab dengan orang lain. Jika seorang dewasa muda tidak dapat membuat komitmen personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan terisolasi, sehingga diperlukan latihan dan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan intimasi mereka. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test with control group, untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dewasa muda ; terhadap perkembangan intimasi mahasiswa di Akademi Keperawatan kabupaten Subang dan Sumedang Provinsi Jawa Barat. Sampel berjumlah 72 orang, 36 orang kelompok kontrol dan 36 orang kelompok intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan perkembangan intimasi secara bermakna (p-value < α = 0,05) pada kelompok intervensi setelah terapi kelompok terapeutik, sedangkan yang tidak mendapatkan, tidak terjadi peningkatan yang bermakna. Saran dari penelitian ini adalah diterapkannya terapi kelompok terapeutik untuk meningkatkan perkembangan intimasi dewasa muda di masyarakat sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan jiwa pada dewasa muda.

The main problems that young adult individuals in the development stage of young adulthood is intimacy versus isolation. Intimacy is the ability of individuals to build close relationships with others. If a young adult can not make a deep personal commitment to another person, then they will be isolated, so it is necessary to exercise and stimulation to enhance their intimacy. This research uses quasi-experiment design with pre-post test with control group, to determine the effect of therapy is a therapeutic group of young adults; to the development of intimacy in the College of Nursing students Subang and Sumedang district of West Java Province. Sample of 72 people, 36 of the control group and 36 intervention group.
The results showed an increase in capacity development of intimacy were significantly (p-value < α = 0.05) in the intervention group after therapy is a therapeutic group, whereas no gain, no significant increase. Suggestion of this research is the therapeutic application of group therapy to improve intimacy development of young adults in the community as a form of nursing service life in young adults."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31246
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lestari
"Salah satu unsur Panca Usaha Tani yaitu adanya pengairan yang teratur. Irigasi menjamin tersedianya air pada saat dibutuhkan. Namun demikian, urituk meninqkatkan efisiensi penggunaan air perlu diatur pemberian air dengan ketat, antara lain untuk pengolahan tanah Sawah selama tiga puluh han. Dilain pihak, alasan penggunaan traktor antara lain, disektor pertanian terjadi kekurangan tenaga kerja, baik manusia maupun ternak. Sehingga upaya penggunaan traktor diharapkan dapat mempersingkat lama pengolahan tanah. Makin singkat lama pengolahan tanah, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih rendah. Dengan demikian, penggunaan traktor juga diharapkan dapat menekan biaya pengolahan tanah sawah.
Maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peranan penggunaan traktor dalam mempersingkat lama pengolahan tanah dan menekan biaya pengolahan tanah sawah rata-rata per hektar. Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas maka masalah yang akan dicoba dijawab adalah Di wilayah mana saja yang pengolahan tanah sawah dengan tenaga kerja tersedia (manusia dan ternak) melebihi masa pengolahan tanah sawah, di Kabupaten Karawang, bagaimana penyebaran traktornya, bagaimana peranan penyebaran traktor tersebut.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama pengolahan tanah dengan tenaga kerja manusia dan ternak, lama pengolahan tanah dengan tenaga kerja manusia, ternak dan traktor, selisih lama pengolahan tanah dan selisih biaya pengolahan tanah sawah rata-rata per hektar.
Untuk mengetahui peranan penggunaan traktor, dilakukan korelasi peta penyebaran traktor denqan vaniabel tersebut diatas berdasarkan sekala nilai, dimana sebelumnya masing - masing vaniabel tersebut diberikan nilai, yang kemudian diklasifikasikan dalam region nilai peranan penggunaan traktor. Sebagal penunjang digunakan perhitungan statistik, dalam hal ini adalah korelasi rank Spearman, dan untuk mengetahuj besarnya peranan penggunaan traktor yaitu dengan menghitung Koefisien Penentuan (KP)."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Mubarak
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Okky Miftachuddin
"ABSTRAK
Kabupaten Brebes merupakan salah satu wilayah perbatasan antara daerah
pengguna bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Mayoritas profesi di kabupaten Brebes
adalah Petani. Penggunaan bahasa yang umum digunakan di kalangan petani yaitu
istilah aktifitas pertanian dan istilah dalam sosialisasi. Mobilitas menjadi salah
satu faktor pengaruh perbedaan penggunaan bahasa. Pengaruh motif Mobilitas
oleh Petani berupa motif ekonomi berupa pekerjaan dan belanja serta motif sosial
berupa silaturahmi menimbulkan perbedaan sifat ruang dalam penggunaan
bahasa. Sifat ruang terbuka dibentuk oleh motif ekonomi berupa pekerjaan dan
belanja yang berlokasi di lingkungan dengan penggunaan bahasa lain. Sedangkan
sifat ruang tertutup dibentuk oleh motif ekonomi dan sosial yaitu belanja dan
silaturahmi dengan lingkungan bahasa yang sama.

ABSTRACT
Brebes Regency is one of the local border area between Javanese and
Sundanese. The majority of the profession in the Brebes Regency is Peasant. The
use of language commonly used among peasant that term agricultural activity and
in terms of socialization. Mobility is one factor the effect of differences in
language use. The Influence of peasant’s mobility patterns in the form of
economic incentives in the form of jobs and shopping and social motives in the
form of the relationship cause differences in space of language use. The nature of
open spaces formed by economic motives in the form of jobs and shopping are
located in the environment with the use of other languages. While the nature of
the closed space formed by social and economic motives are shopping and
relationship with a common language environment."
2016
S63955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>