Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Tjiptoadinugroho
Jakarta: Pradnya Paramita, 1975
332.1 TJI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Latumaerissa, Julius R.
Jakarta : Bumi Aksara , 1996
332.1 LAT e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Jelita Novalentina
"Perjanjian adalah sepakat dari satu atau lebih pihak untuk melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan. Suatu perjanjian yang dibuat oleh para pihak harus memenuhi ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang syarat sahnya perjanjian. Perjanjian haruslah memenuhi kata sepakat dari para pihak, para pihak tersebut telah cukup dewasa untuk membuat perjanjian, adanya tujuan yang jelas dari perjanjian dan perjanjian yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan undangundang, kepatutan maupun kesusilaan.
Hal terpenting dari pelaksanaan perjanjian adalah masalah wanprestasi, force majeure dan penyelesaian sengketa. Perjanjian Kerjasama Sponsorship yang diadakan B11 dengan PB Pelti, perlu mendapatkan pengkajian. Yaitu dalam hal apakah perjanjian tersebut telah sempurna dan sah sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, apakah suatu perbuatan melawan hukum karena wanprestasi dapat dijatuhkan pada pihak yang tidak melaksanakan perjanjian, dan apakah keadaan darurat yang dialami salah satu pihak dapat menyebabkan perjanjian menjadi diakhiri, serta kajian terhadap cara penyelesaian sengketa yang dilakukan Bli. Pertanyaan tersebut dikaji dengan metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif. Perjanjian Kerjasama Sponsorship antara B11 dengan PB Pelti dalam Penyelenggaraan Turnamen Tennis telah sah namun belum sempuma. Wanprestasi adalah perbuatan melawan hukum. Keadaan darurat tidak dapat serta merta mengakhiri perjanjian namun juga dapat mengakhiri perjanjian. Jadi sifatnya relatif. Prosedur penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh BII adalah musyawarah untuk mufakat serta jika jalan musyawarah untuk mufakat gagal maka penyelesaian sengketanya menggunakan Pengadilan Negeri."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T17322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadif Ammar Taufik
"Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak market power dan regulasi perbankan terhadap pengambilan resiko pada 705 bank di 14 negara Asia-Pasifik dari tahun 2012-2018. Demikian terdapat tiga faktor yaitu main effect market power terhadap pengambilan risiko, main effect regulasi perbankan terhadap pengambilan risiko, serta dampak interaction effect antara market power dan regulasi perbankan terhadap pengambilan risiko. Terdapat delapan jenis pengambilan risiko yang dijadikan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan regresi panel dengan model fixed-effects. Penelitian ini menemukan tiga hasil yang penting. Pertama, market power mempunyai dampak meningkatkan pengambilan risiko secara keseluruhan (default risk-taking), namun mengurangi pengambilan risiko portofolio. Hasil ini mendukung teori bahwa adanya dampak negatif dari market power terhadap modal bank. Kedua, penelitian ini menemukan bahwa regulasi kekuatan pengawasan, keketatan permodalan, dan larangan aktivitas memiliki dampak meningkatkan pengambilan risiko. Namun, regulasi lainnya memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung tipe pengambilan risiko yang digunakan. Penemuan terakhir adalah adanya dampak mitigasi dari regulasi terhadap pengambilan risiko dengan adanya kenaikan market power pada bank. Selebihnya, terdapat perbedaan dalam penemuan pada negara berpendapatan menengah dan tinggi. Secara kesulurhan, penelitian ini mendukung teori competition-stability pada literatur market power dan private-interest pada literatur regulasi perbankan. Lebih lanjut, penemuan juga mendukung teori market-stealing dan dampak positif regulasi kekuatan pengawas pada pasar perbankan dimana ada tingkat market power yang tinggi.

This research aims to analyze the impact of market power and banking regulation towards bank risk-taking in 705 banks within 14 Asia-Pacific countries from 2012-2018. In particular it has tests three factors; the main effect of market power towards risk-taking, the main effect of banking regulation towards risk-taking, and the interaction effect between bank market power and banking regulation towards risk-taking. There are eight risk-taking measures (dependent variables) tested in this study. Utilizing a fixed-effects panel regression, there are several main findings of the study. Firstly, it finds that market power has a increasing impact on overall (default) risk-taking, but decreases portfolio risk-taking, and provides evidence for the negative impact of market power on capital. Secondly, it finds that official supervisory power, capital stringency, and activity restrictions regulations tends to also have an increasing effect on risk-taking. However, other regulation tends to have a more varied result depending on the different risk-taking measures. Lastly, while official supervisory power and capital stringency regulation increases overall risk-taking for all banks, this effect is mitigated for higher-market power banks. Furthermore, these results are seen to have differing effects based on the level of income of the countries within the sample. Overall, this research supports the competition-stability view of market power and private-interest view of regulation in banking literature. Furthermore, it provides support for the market-stealing effect for capital regulation and the beneficial impact of official supervisory power in high-market power environments.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Fajarini
"Menaikkan tingkat kesejahteraan di negara berkembang menjadi prioritas utama dari agenda pembangunan dunia. Orientasi pembangunan ataupun kesejahteraan sekarang telah mengalami pergeseran paradigma dari awalnya berorientasi pertumbuhan material/ekonomi menjadi berfokus pada pembangunan manusia. Indikator yang digunakan untuk mengukur pembangunan manusia adalah Human Development Index , membawa nilai yang dibuat oleh UNDP tahun 2010, yang juga selaras dengan pembangunan manusia perspektif islam yang berlandaskan maqashid sharia.
OKI atau Organisasi Kerjasama Islam dikenal dengan organisasi dengan organisasi dengan label islam memiliki anggota yang banyak dan besar  baik dari segi daratan yang luas, persebaran negara, dan jumlah populasi. Persebaran populasi negara anggota OKI tersebar di 58 negara. Dari 58 negara anggota, mayoritas negara masih dikategorikan sebagai negara berkembang/kurang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari perdagangan terhadap pembangunan manusia di Organisasi Kerjasama Islam. Penelitian ini menggunakan data negara anggota OKI di periode 2013 – 2015(lima tahun), menggunakan data sekunder, dan diestimasi dengan metode sys-GMM.Teknik estimasi menggunakan system-GMM digunakan untuk mengatasi masalah endogenitas. Studi ini menemukan perdagangan memberikan dampak negatif  signifikan terhadap pembangunan manusia bagi seluruh negara anggota OKI.

Increasing the level of welfare in developing countries is a top priority of the world development agenda. Development or welfare orientation has now undergone a paradigm shift from initially oriented material / economic growth to focusing on human development. The indicator used to measure human development is the Human Development Index, bringing the value made by UNDP in 2010, which is also in line with the human development of an Islamic perspective based on maqashid sharia.
Organization of Islamic Cooperation is known as an organization with an organization labeled Islam that has many and large members both in terms of land area, country distribution, and population size. The distribution of the population of OKI member countries is spread in 58 countries. Of the 58 member countries, the majority of countries are still categorized as developing / less developed countries. This study aims to analyze the impact of trade on human development in the Organization of Islamic Cooperation. This study uses data from OIC member countries in the period 2013 - 2015 (five years), uses secondary data, and is estimated by the sys-GMM method. The estimation technique using the GMM-system is used to overcome endogenous problems. This study found that trade had a significant negative impact on human development for all OIC member countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izaldi Fikri Muhammad
"an di Indonesia, karena merupakan salah satu cara untuk memperkuat perbankan Indonesia dan memberikan peluang bagi perbankan Indonesia untuk bersaing di kancah internasional. Akuisisi bank telah ada dan diatur sejak tahun 1999 dengan lahirnya Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1999 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Akuisisi Bank. Namun integrasi bank merupakan hal yang relatif baru, apalagi dibandingkan dengan akuisisi, dan dengan telah dialihkannya tugas pengaturan dan pengawasan bank dari Bank Indonesia ke OJK, maka telah dibuat peraturan baru yang tentunya akan merubah bagaimana hal tersebut semula. Sebelumnya, untuk akuisisi dan integrasi bank, kami sekarang mengacu pada POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Konsolidasi, Akuisisi, Integrasi dan Konversi Bank Umum. Tesis ini berfokus pada konsep akuisisi dan integrasi oleh bank asing serta potensi masalah hukum dan dampak dari tindakan tersebut. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif. Sejalan dengan semakin populernya akusisi dan integrasi bank asing, regulasi dan pengawasan oleh OJK juga perlu disempurnakan, dan juga harus diperhatikan bagaimana dampaknya terhadap pihak-pihak terkait. Oleh karena itu penulis merekomendasikan kepada OJK dan pihak terkait untuk memperbaharui undang-undang terkait yang sudah ketinggalan zaman, namun tidak lupa juga memperhatikan isu hukum atau dampak yang ditimbulkannya.

Acquisition and integration of banks have been popularized in Indonesia for quite some time, as it is one way to strengthen Indonesian banks and give Indonesian banks a chance to compete on an international stage. Bank acquisitions have been around and regulated since 1999 with Government Regulation No. 28 of 1999 regarding Merger, Consolidation, and Acquisition of Banks. However, bank integration is a relatively new thing, especially compared to acquisition. As the regulatory and supervisory duty of banks has been transferred from Bank Indonesia to OJK, new regulations have been made, which would give a change to how it was back in the day. For acquisition and integration of banks, we now mainly refer to POJK No. 41 of 2019 regarding Merger, Consolidation, Acquisition, Integration, and Conversion of Commercial Banks. This thesis focuses on the concept of acquisition and integration by foreign banks and the potential legal issues and impacts of such acts. This thesis uses the juridical-normative research method. As the act of acquisition and integration of foreign banks becomes more popularized, regulations and supervision by OJK should also be improved, and it should also be kept in mind how it would affect relevant parties. For that reason, the author recommends that OJK and relevant parties update the outdated relevant laws and not forget to take care of the legal issues or impacts from it."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmanta
"Kredit yang disalurkan oleh sektor perbankan pasca krisis 1997 mengalami penurunan yang sangat tajam sehingga angka Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai titik terendah pada bulan Maret 2000. Sementara itu meskipun LDR tahun 2003 sudah menunjukkan peningkatan sehingga menjadi sebesar 48,53% pada bulan Desember 2003 namun angkanya masih jauh di bawah angka LDR sebelum krisis. Kredit yang disalurkan belum cukup memadai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kembali pada level sebelum krisis, yang berarti fungsi intermediasi perbankan masih belum pulih atau terjadi disintermediasi perbankan.
Belum pulihnya fungsi intermediasi perbankan antara lain disebabkan oleh belum mampunya sektor riil menyerap kredit dan masih berlangsungnya konsolidasi internal perbankan. Studi Iiteratur menunjukkan bahwa sebab-sebab menurunnya penyaluran kredit perbankan kepada sektor swasta di Asia pasca krisis 1997 masih menimbuikan perdebatan. Sebagian ekonom menganggap menurunnya penyaluran kredit perbankan disebabkan oleh "credit crunch" yang menimbulkan fenomena credit rationing sehingga terjadi penurunan penawaran kredit. Ekonom lain berpendapat menurunnya penyaluran kredit perbankan lebih disebabkan oleh menurunnya permintaan terhadap kredit sebagai konsekuensi logis terjadinya kontraksi permintaan agregat.
Mengetahui penyebab menurunnya penyaluran kredit perbankan apakah Iebih dipengaruhi dari faktor permintaan kredit atau faktor penawaran kredit mempunyai irnpiikasi penting terhadap kebijakan ekonomi. Berdasarkan hal tersebut di atas, studi ini mengkaji faktor-faktor (variabel ekonomi) yang menyebabkan menurunnya penyaluran kredit perbankan di Indonesia pasca krisis 1997 apakah lebih dipengaruhi oleh faktor penawaran kredit atau oleh permintaan kredit melalui analisis empiris. Berbeda dengan pendekatan ekonometrik tradisional Walrasian yang mengasumsikan pasar dalam kondisi equilibrium, dalam penelitian ini digunakan pendekatan new-Keynesian yang mengemukakan bahwa pada dasarnya pasar keuangan, seperti pasar kredit, seringkali tidak berfungsi secara sempurna sehingga pasar dalam kondisi disequilibrium.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas persoalannya adalah bagaimana mengidentifikasi bahwa kredit yang disalurkan perbankan lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor penawaran atau oleh permintaan kredit tersebut. Identifikasi ini dilakukan dengan metode "switching regression" untuk memperoleh informasi apakah kredit yang disalurkan dapat dihubungkan dengan fungsi penawaran kredit atau permintaan kredit. Sebagai konsekuensinya model mengasumsikan pasar kredit dalam kondisi disequilibrium. Dengan asumsi bahwa dalam kondisi tidak adanya informasi berkaitan dengan proses penyesuaian suku bunga dan asumsi bahwa residu merupakan variabel acak yang terdistribusi normal, penggunaan metode estimasi Maximum Likelihood (ML) dengan sendirinya dapat mendeterminasi "probabilitas" setiap observasi kredit aktual apakah Iebih ditentukan oleh persamaan penawaran kredit atau oleh permintaan kredit.
Data yang digunakan dalam mengestimasi model tersebut adalah data time series variabel makro dan mikro ekonomi. Data tersebut merupakan data bulanan dari Januari 1993 s.d. Desember 2003. Data dimulai dengan rentang waktu 5 tahun sebelum dan 5 tahun setelah krisis ekonomi tahun 1997/98 dengan pertimbangan untuk meiihat perbedaan perilaku penyaluran kredit antara periode sebelum krisis dan setelah krisis. Sumber data berasal dari Bank Indonesia, Bursa Efek Surabaya, dan Badan Pusat Statistik.
Hasil estimasi Maximum Likelihood terhadap persamaan permintaan kredit dan penawaran kredit Bank Umum pada periode sampel Januari 1993 s.d. Desember 2003 (sebanyak 132 observasi) menunjukkan bahwa nilai fungsi maximum likelihood adalah Sebesar 181,5O. Nilai maksimum fungsi likelihood tersebut tercapai setelah dilakukan evaluasi terhadap 236 fungsi dan tercapai konvergen setelah dilakukan 66 iterasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Granzetta Chandikya Kencana Bhaskari
"ABSTRAK
National Australia Bank (NAB) adalah institusi keuangan yang memiliki lima nilai utama yang membangun budaya terbuka dan positif, dan juga menyediakan peluang pekerjaan bagi mahasiswa yang telah lulus sarjana. Laporan ini membahas nilai-nilai dan budaya NAB, hal-hal yang dibutuhkan bagi seorang lulusan, termasuk keahlian dan kualitas yang membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya dalam mendaftar pekerjaan di NAB. Saya juga akan memberikan kesimpulan dan rekomendasi di akhir laporan, yang menyatakan bagaimana seorang lulusan akan menyiapkan diri mereka dalam mendaftar pekerjaan di NAB

ABSTRACT
The National Australia Bank (NAB) is a financial institution, which holds five core values that builds open and positive culture as well as provides career opportunities to graduates. In this report, I am going to discuss the values and culture of the NAB, graduate qualities, and personal branding for the graduates when apply in the NAB. I will also put conclusion and recommendation at the end of the report, in suggesting how graduates will prepare themselves in applying for a job in the NAB."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eugenia Mardanugraha
"Dalam disertasi ini, akan ditemukan berbagai ukuran yang menjelaskan efisiensi perbankan yang diperoleh dengan mengestimasi fungsi biaya perbankan. Secara teoritis, fungsi biaya mengukur biaya minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu dengan menggunakan tingkat harga input tertentu. Sedangkan fungsi biaya yang diestimasi secara ekonometris digunakan sebagai frontier, untuk mengetahui efisiensi suatu bank, melalui ukuran-ukuran tertentu yang diturunkan dari fungsi biaya tersebut.
Skor efisiensi suatu bank pada suatu waktu tertentu diperoleh dengan menggunakan dua metode yaitu Distribution Free Approach dan Stochastic Frontier Approach. Kedua metode ini membandingkan error term dari bank yang paling efisien dalam sampel dengan error term dari suatu bank. Perbedaan asumsi distribusi error term menyebabkan perbedaan metode perhitungan keduanya. Dari hasil pengukuran efisiensi perbankan diperoleh kesimpulan bahwa kelompok Bank Campuran merupakan kelompok bank yang paling efisien dibandingkan dengan kelompok lainnya, yaitu Bank Persero, Bank Swasta Nasional Devisa, Bank Swasta Nasional Non Devisa, Bank Asing, Bank Pembangunan Daerah, Bank Tutup dan Bank Merger. Paling efisiennya Bank Campuran disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan oleh bank campuran dan alokasi input nya lebih optimal dibandingkan dengan kelompok bank lainnya.
Proses merger menurunkan efisiensi tetapi meningkatkan stabilitas dari keefisienan bank merger. Kestabilan ini menunjukkan terbentuknya manajemen yang lebih kokoh dari bank basil merger. Adanya resiko yang harus ditanggung oleh bank hasil merger dan proses konsolidasi yang membutuhkan biaya tinggi, antara lain merupakan penyebab dari menurunnya tingkat efisiensi bank basil merger. Skala ekonomi bank setelah merger mengalami peningkatan.
Secara rata-rata, perbankan di Indonesia sudah mencapai economies of scale dan economies of scope. Namun, perbankan di Indonesia belum menunjukkan kemajuan teknis. Economies of scale, economies of scope dan kemajuan teknis baru dapat dirasakan oleh perbankan apabila bank sudah cult-up efisien. Dalam disertasi ini ditunjukkan bahwa apabila skor efisiensi DFA nya sudah mencapai 0,7, maka bank baru merasakan manfaat dari economies of scale, economies of scope dan kemajuan teknis untuk meningkatkan efisiensinya. Sementara rata-rata skor efisiensi DFA untuk periode 1994 - 2003 adalah 0,152. Hal ini berarti bahwa bank secara internal harus melakukan efisiensi terlebih dahulu, seperti meningkatkan produktivitas dan karyawan dan penggunakan teknologi, sebelum melakukan upaya-upaya external, seperti merger dan meluncurkan produk-produk baru, agar efisiensinya lebih meningkat lagi.
Efisiensi perbankan juga akan meningkatkan kinerja makroekonomi Indonesia, terutama ditunjukkan oleh meningkatnya pertumbuhan dari total investasi dan total kredit pada bank komersial apabila terjadi perbaikan efisiensi dalam industri perbankan.
Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi: pertama, Bank Indonesia harus mengupayakan agar manajemen dari bank tetap baik, sehingga bank dapat menggunakan dan mengalokasikan biaya-biaya operasionalnya secara optimal. Kedua, harus adanya upaya untuk mempercepat pulihnya efisiensi bank setelah merger, sehingga tingkat efisiensinya kembali ke level semula. Ketiga, Bank Indonesia harus mendorong perbankan untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin.
Permasalahan-permasalahan yang sudah mengemuka namun belum sempat diuji dalam penelitian ini, antara lain resiko perbankan, akses informasi bank terhadap nasabah dan pemanfaatan teknologi dalam perbankan dapat menjadi topik-topik yang bermanfaat bagi penelitian yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
D533
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>