Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan
Jakarta: Puslitbang - PJKA, [date of publication not identified]
625.14 DAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Hatmawan
"Skripsi ini mernbahas mengenai perkembangan transportasi kereta api di Batavia, pada periode tahun 1870 -- 1925. Diawali dengan menjelaskan peranan penting kereta api di Jawa dan menunjukkan bahwa Batavia sebagai pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang mengalami perkembangan dengan munculnya perusahaan-perusahaan kereta api. Pembahasan mengenai kondisi kota Batavia pada abad XIX - XX terdapat di bab kedua, dengan melukiskan keadaan demografis dan geografis yang menunjang dibangunnya jaringan rel kereta api di Batavia. Dijelaskan pula tentang kondisi perekonomian masyarakat betawi sebelum dibangunnya jaringan rel kereta api. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai infrastruktur transportasi kota Batavia. Perkembangan transportasi kereta api di Batavia pada tahun 1870 - 1925 dibahas dalam skripsi, yaitu pada bab ketiga. Pada bab ini menjelaskan faktor - [aktor yang mendorong dibangunnya jaringan rel kereta api di Batavia. Dijelaskan pula kebijakan -- kebijakan yang diambil pemerintah Hindia Belanda dalam pelaksanaan pembangunan jaringan tersebut. Hal ini menimbulkan tumbuhnya perusahaan - perusahaan kereta api di Batavia diantaranya NISM (Nederlansch Indische Spoorweg Maatschapij), SS (Staats Spoorwegen) dan BOS (Bataviasche Ooster-Spoorweg Maatschaapij), yang pada akhirnya semuanya berada di bawah bendera SS. Pada akhir bab ini dijelaskan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan jaringan rel kereta api di Batavia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Ivan
"Rencana kereta api cepat untuk di Indonesia adalah terobosan untuk memecahkan masalah transportasi, migrasi, dan isu-isu ekonomi di Pulau Jawa. Dalam perkembangan rencananya, kereta api cepat membutuhkan sejumlah besar uang untuk di realisasikan. Di karenakan sejumlah besar uang yang di butuhkan, uang muka, pendapatan, biaya operasi dan pemeliharaan adalah faktor - faktor keuangan utama yang harus dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perbandingan biaya operasi dan pemeliharaan beberapa teknologi kereta api cepat dari beberapa teknologi di dunia yang digunakan sebagai patokan, dan yang kedua untuk menciptakan pendekatan yang ideal untuk pembangunan kereta api cepat di Indonesia dalam hal operasi dan biaya pemeliharaan berdasarkan rencana RIPNAS dan perkembangannya.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah studi banding, dijelaskan dalam tujuan pertama, biaya operasi dan pemeliharaan dari beberapa teknologi dibandingkan untuk menentukan teknologi terbaik untuk diterapkan di kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Untuk mendapatkan tujuan kedua penelitian, hasil masalah pertama diproyeksikan di rute kereta api cepat Jakarta - Surabaya untuk mendapatkan nilai dari biaya operasi dan pemeliharaan. Dalam penelitian ini, biaya operasi dan pemeliharaan ditampilkan sebagai operasi dan biaya pemeliharaan per perjalanan dan per perjalanan per kursi untuk Jakarta - Surabaya rute pertama, Jakarta - Rencana rute melalui Bandung, dan Jakarta - Bandung Surabaya melalui cirebon. Sebagai hasil dari analisis, AVE teknologi dari Spanyol terpilih sebagai teknologi terbaik dari aspek keuangan.

Jakarta - Surabaya High Speed Train plan in Indonesia is a breakthrough idea to solve transportation, migration, and economic problem in Java Island. In advance to the plan, High Speed Train needs a huge amount of money to be built. In advance to that huge money needed, initial cost, revenue, and operation and maintenance are the main financing factor to be considered. This research is aimed to provide a comparison of operation and maintenance cost from several High Speed Train technologies around the world that is used as a benchmark, and secondly to make an ideal approach for operation and maintenance cost in Indonesia's High Speed Train based on RIPNAS plan and its development.
The research method of this research is a comparative study, which explained in first aim that operation and maintenance from several technologies are compared to determine the best technologies to be applied in Jakarta- Surabaya High Speed Train. To get the second purpose of the research, the result from first problem is projected in Jakarta - Surabaya High Speed Train route to get the value of operation and maintenance. In this research the cost of operation and maintenance is shown as operation and maintenance cost per trip and per trip per seat for Jakarta - Surabaya first route plan, Jakarta - Bandung route plan, and Jakarta - Surabaya through Bandung route plan. As a result of the analysis, AVE technology from Spain is chosen as the best technology from financial aspect.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryawan Sudibyo
"Skripsi ini membahas tentang penilaian tata kelola teknologi informasi pada PT Kereta Api Indonesia (persero) yang berdasarkan pada kerangka kerja COBIT khususnya pengukuran maturity level. Hal ini dilakukan karena tata kelola teknologi dibutuhkan untuk memastikan bahwa investasi teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat membantu dan selaras dengan tujuan bisnis perusahaan. Berdasarkan hasil pemetaan tujuan bisnis PT Kereta Api Indonesia (persero) dengan tujuan bisnis COBIT terdapat 30 IT Process dan 183 Control Objectives yang teridentifikasi. PT Kereta Api Indonesia (persero) memiliki 4 proses pada level Managed and Measurable, 11 proses pada level defined, 13 proses pada level repeatable but intuitive dan 2 proses level pada level ad-hoc.

This paper discusses about the assessment of information technology governance on PT Kereta Api Indonesia (persero) based on COBIT framework and specifically with maturity level models. Evaluation of IT governance is needed to make sure that the investment made by organization is aligned with their business goals. Mapping of PT Kereta Api Indonesia's business goals with COBIT's business goals identified 30 IT Process and 183 Control Objectives. PT Kereta Api Indonesia has 4 process at level managed and measurable, 11 process at level defined, 13 process at level repeatable but intuitive and 2 process at level ad-hoc."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Ambar Wulan
"ABSTRAK
Transportasi, sebagai alat pengangkutan merupakan sa_lah satu sarana yang panting dalam kehidupan manusia. Transportasi ini akan terus berkembang bergandengan dengan tuntutan kabutuhan manusia yang senantiasa bertambah pula. Pada mulanya orang hanya cukup menggunakan kepala, pungngung, pinggang dan pundaknya sendiri untuk menyelenggarakan transportasi. Keadaan yang lebih maju membuat orang akan terus-menerus mencari cara bagaimana menyelenggarakan transportasi yang cepat dan lancar.
Bertambahnya angkutan yang semakin berat dan banyak meriyebabkan beberapa jenis hewan seperti, kuda, onta dan kerbau mulai dimanfaatkan tenaganya untuk menarik kereta atau gerobak. Lama-kelamaan orang menggunakan rel sebagai jalan khusus bagi kereta atau gerobak tersebut, sehingga keadaan ini telah membantu meringankan beban hewan-hewan dalam menarik angkutannya.
Perkembangan usaha pengangkutan melalui jalan rel menjadi maju terutama setelah ditemukannya mesin uap pada...

"
1985
S12163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S33873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusufhadi Miarso
Jakarta: Rajawali, 1986
302.2 MIA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar
"Transportasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam segala aktivitas kehidupan rnanusia. Ada berbagai macam jcnis iransportasi dalain icalitas kehidupan manusia. Salah satunya yang diperkenalkan pemerintahan kolonial Belanda dalam kehidupan masyarakat Sumatra Barat adalah kereta api.
Adanya transporiasi keiela api ui Sumatra Barat yang sebelumnya hanya nicngenal jenis alat angkut tradisional, tentu mcmbawa pengaruh tertentu terhadap aktivitas kchidupaii masyarakat Sumatra Barat. Oleh karena itu ada dua pokok permasalahan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana proses dan perkembangan pembangunan jalan kereta api di Sumatra Barat? Kedua, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Sumatra Barat? Untuk mendapatkan pemahamafi secaia baik pennasalahan ini digunakan teori inovasi sebagaimana diungkapkan Marcel Clement dan teori perkembangan ekonomi seperti yang dijcWf.*m Liudblad. Penelitian ini menempuh tahapan sesuai metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan sektmder. Data primer meliputi arsip, dokumen, koran, majalah sezaman. Sedangfcan data sekunder terdiri dari buku-buku dan artikel.
Angkutan kereta api iiu scmiiri muncul tidak bisa dilepaskan dari potensi ekonomi yang terdapat di Sumatra Barat. Potensi yang terdapat di wilayah ini tidak saja karena adanya batu bara yang dibutuhkan pada masa itu untuk dunia pelayaran, tetapi juga disebabkan hasil pertanian yang tumbuh menjadi komoditi ekspor. Faktor lainnya yang mempercepat dibangunnya jaringan. laiu lintas kereta api itu adalah kondisi lalu lintas di Sumatra Barat yang masih sederhana dan ditemukannya teknologi kereta api pegunungan. Jalan raya yang ada kurang menguntungkan untuk kepentingan perdagartgan, karena barang-barang yang diperdagangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kota Padang sebagai basis ekspor pemerintahan kolonial Belanda.
Dalam membangun jaringan lalu lintas kereta api di Sumatra Barat, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1887-1896 yang mempakan tahap utama dari seluruh rute jaringan lalu lintas kereta api Sumatra Barat. Pada tahap ini pembangunan tertuju kc daerah darek (pedalaman). Tahap kedua tahun 1906-1924 yang dalam pembangunannya merupakan rute tambahan sebagai akibat munculnya sentra ekonomi baru, selain sentra yang telah ada pada tahap pertama, Pembangunan dilaksanakan dengan memberikan kompensasi ganti rugi tanah terhadap tanah rakyat yang digunakan.
Sampai tahun 1910 pemanfaatan angkutan kereta api belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah itu sejalan dengan makin meningkaifwa jumlan barang yang di ekspor ke pasaran internasional maupun di impor ke pasaran regional
Sumatra Barat dan tingginya mobilhas penduduk yang nampak dari jumlah barang dan penumpang yang dibawa, fungsi ekonomi transportasi kereta api ini meningkat
pesat.
Sejak adanya angkutan kereta api semakin banyak para pemilik modal yang mengembangkan usahanya di Sumatra Barat. Mereka di samping membuka usaha perkebunan, adajuga yang membuka usaha tambang dan pabrik. Kedatangan para investor tersebut ikut mempengaruhi rneningkatnya jumlah ekspor dan impor, juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk. Meskipun para pekerja umumnya bekerja sebagai kuli, yang jelas jumlah pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Bagus Prayogo
Yogyakarta: Jogja Bangkit, 2017
385.598 YOG k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>