Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Salahuddin
"Kepuasan mempengaruhi minat beli ulang atau minat berkunjung kembali pelanggan ke tempat pelayanan jasa yang sama (Ziethaml, Parasuraman dan Berry, 1990). 'Menurut Barnes (2003) pembelian· u ang. perekomendasian konsumen kepada orang lain dan peningkatan jumlah pembelian adalah bentuk loyalitas yang dapat d itunjukkan oleh konsumen.
Penelitian Abdurrahman (2002) menemukan bahwa minat pasien mengunjungi kembali ke Puskesmas yang sama disebabkan pelayanan yang mereka dapatkan amat memuaskan. Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam hal minat beli, yaitu faktor budaya, faktor sosial factor pribadi dan factor psikologis.
Berdasarkan data laporan tahunan yang diperoleh dari P.uskesmas Calang, jumlah kunjungan pasien rawat jalan umum pada tahun 2006 berjumlah 27468 orang dan 23985 pada tahun 2007 ini menunjukkan terjadi penurunan kunjungan pasien rawat jalan umum ke Puskesmas Calang sebanyak 12,68%, hal ini diduga disebabkan belum maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas petugas kepada pasien di unit rawat jalan umum puskesmas calang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widowati
"Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada adalah rumah sakit swasta di daerah Pondok Cabe dengan jumlah kunjungan rawat jafan dari tahun ke tahun meningkat. Untuk rmengetahui kualirns pelayanan salah satunya perlu dilakukan survei kepuasan yang belum pernah dijalankan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan Poliklinik Spesialis Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Cara. Jenis (69,61 %). Lama waktu tempuh responden dari tempat tinggal ke rumah sakit sebagian besar?: 30 menit 55,58 %, dan cara pembayaran cash 93,5 %. Faktor karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama waktu tempuh dan cara bayar tidak ada yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan. Dimensi kepuasan wujud (tangible) merupakan dimensi kepuasan yang paling basar responden menyatakan kurang puas (90,39%). Yang merupakan prioritas utama untuk perbaikan pelayanan (kuadran A dalarn diagram kartesius) adalah faktor dokter datang tepa!waktu, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa, dokter segera datang saat dibutuhkan, dokter memeriksa tidak terburu buru, kondisi peralatan pemeriksaan rnenimbulkan rasa arnan dokter mernperlakukan pasien dengan penuh perhatian paslen memperoleh cukup waktu untuk bertanya kepada dokter, dokter memberikan waktu untuk konsultasi, perawat memherikan pelayanan tanpa membedakan pesien, we yang bersih. Disarankan kepada rumah sakit terutama manajemen untuk memperbaiki faktor-faktor yang berda peda kuadran A

Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada is a hospital in Pondok Cabe area which has significant increase of patient each year. In order to determine the quality on service of this hospital, survey on satisfaction needs to be applied to this hospital which has never been applied before. The aim of this research is to obtain the character of patient regarding to the age. gender occupation) education, and payment This cross sectional research used primary data which collected from 385 specialist clinical patient and has been analyzed using hospital and payment have no significant relation related to the satisfaction respondent who satisfied is 9,6% and not satisfied 90,39%, at dimension respondent satisfied 16,88%, and not satisfied 83 12 assurance satisfied is 18,7 could not satisfied 81,30 %, emphatic dimension satisfied 21,30% and not satisfied 78,70 5, tangible satisfied 9,61 %and not satisfied 90,39 %. Regarding to the Cartesian diagrams, the components lying in A quadrants are The doctors come on time, patients wait in short time, doctors arrive immediately when they are needed, doctors diagnose un hurry, equipment condition is safedoctors treat and take attention to patients and patients have enough time for discussion, doctors provide time for consultation, nurses service patients in same conditions, Toilet is in clean condition. Regarding to the result the Bhineka Bakd Husada hospital management shall improve al1 factors that stay in A quadrant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Kuntoro Harjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepuasan pasien rawat inap kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Pasar Rebo, untuk mengkaji bagaimana gambaran kualitas pelayanan di RSUD Pasar Rebo terhadap pasien rawat inap kelas III, dan untuk mengetahui kaitan kualitas pelayanan RSUD Pasar Rebo dengan Ketahanan Lembaga RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini dilakukan melalui metode survei secara kuantitatif untuk menghitung kualitas pelayanan RSUD Pasar Rebo dengan menggunakan rumus SERVQUAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Pasar Rebo telah sangat memuaskan Pasien Rawat Inap Kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan, hal ini didasarkan pada Nilai Aktual SERVQUAL pada masing ? masing indikator Kualitas Pelayanan RSUD Pasar Rebo yang rata ? rata berada diatas 89 persen dan berada pada rentang skala 84 < IKP ≤ 100. Namun masih adanya skor kesenjangan pada setiap indikator kualitas pelayanan menunjukkan adanya kualitas pelayanan yang diharapkan masih bisa lebih ditingkatkan lagi oleh pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien. Adapun skor kesenjangan tertinggi pada masing ? masing indikator kualitas pelayanan meliputi butir pertanyaan : kebersihan kamar mandi/toilet pasien, pelayanan adminstrasi, kesediaan dokter jaga, kemampuan dokter untuk mendiagnosa penyakit pasien, dan kesediaan petugas rumah sakit untuk meminta maaf saat terjadi kesalahan dalam pemberian pelayanan. Kepuasan pasien rawat inap kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan akan semakin meningkatkan rasa kepercayaan pasien terhadap kinerja dan kredibilitas rumah sakit didalam melayani masyarakat sehingga tentunya akan semakin meningkatkan Ketahanan Lembaga RSUD Pasar Rebo.

This study aims to assess patient satisfaction class III patients who has health insurance in particular the service quality provided by Pasar Rebo hospital, to examine how the image of service quality in Pasar Rebo hospital against class III-patients, and to determine the link of service quality of Pasar Rebo hospital with Resilience Institute of Pasar Rebo Hospital.
The research was carried out through a quantitative survey methods to quantify the service quality of Pasar Rebo hospital using SERVQUAL formula. The results show that the service quality which provided by hospitals has been satisfied Pasar Rebo Inpatient particularly Class III patients who has health insurance, this is based on Actual SERVQUAL on each indicator shows taht the average Pasar Rebo Hospital?s services quality are above 89 percent and were in the range scales 84 "
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Nurwinata
"Rumah Sakit Putera Bahagia merupakan Rumah Sakit yang pada awalnya adalah Rumah Sakit Bersalin yang kemudian berubah menjadi Rumah Sakit. Umum sejak tahun 2006. Sejak menjadi mmah sakit umum terjadi kenaikan BOR (Bed Occupancy Rate) yang terus meningkat, dimana komposisi pasien terbanyak di kelas Ill dan VIP, dan dilihat dari jarak dari tcmpat tinggal pasien ke rumah sakit, sebagian besar justru pasien berasal dari jarak yang jauh dari rumah sakit. Untuk itu ingin diketahui faktor penentu yang menyebabkan kepuasan pasien rawat inap RS Putera Bahagia Kepuasan pasien adalah salah sam indikator untuk mengukur tingkat pelayanan rumah sakit dan dengan melihat tingkat kepuasan tersebut dapat menjadikan feedback bagi manajemen rumah sakit Kualitas pelayanan mempunyai lima faktor, yaitu Tangible, Reliabiligu, Responsiveness; Assurance dan Empafhy. Faktor faktor tersebut berefek pada kepuasan pasien rawat inap selain itu dengan adanya kepuasan pasien rawat inap juga akan mengahasilkan pasien yang loyal terhadap rumah sakit, sehingga tingkat Minat Pemanfaatan Kembali tinggi.
Penelititian ini mempakan survey pasien dengan mcnggunakan penelitian cross sectional yang dilakukan sejak bulan November 2006 dcngan jumlah responden sebanyak 96 orang pasien. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, bivariat korelasi Pearson dan Regresi Linier Ganda.
Hasil peneltian menunjukkan pasien rawal inap mcmpunyai persepsi cukup puas sampai puas tcrhadap pelayanan rumah sakit Putera Bahagia Pelayanan Perawatan mempunyai hubungan yang paling kuat dengan kepuasan ( r=0,854 p=0,000)_ Pada analisa Regresi Linier Ganda menunjukkan nilai koefisien detenninasi (r2)-0,482 yang berarti 48,2% variasi tingkat kepuasan dapat dijclaskan oleh seluruh variable pelayanan sedangkan sisanya oleh faktor lain. Pclayanan ruang perawatan merupakan variabel yang dalam menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
Untuk meningkatkan kepuasan disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, yang lerutama adalah Pclayanan Ruang Perawatan, khususnya layanan makanan. Sedangkan Pelayanan Laboratorium, Radiology dan Apotek disarankan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi sehingga komunikasi dengan pasien dalam memberikan informasi kepada dapat lebih baik lagi.

Background : Putera Bahagia Hospital based on women hospital, since 2006 increase its statue to the general hospital. Since Putera Bahagia become a general hospital, BOR (Bed Occupancy Rate ) increase and Most patients are in 3” class and VIP. Most patient lived far from Hospital ( more than 5 Km). Therefore, the hospital have to know dominant factor for the inward patient satisfaction. Patient satisfaction is one of the indicators for measuring hospital services and giving feedback to the management, because of a good sen/ice quality will give satisfaction. The service quality had five factors, including tangible ( physical appearance), reliability, responsiveness, assurance and empathy factors. The factors resulted in a effect on the inpatient satisfaction while this satisfaction produced an influence on the patient loyalty.
This was a research-survey performed cross-sectionally, beginning li'om November 2006, with total of 96 ward patients as respondents. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate (Pearson Correlation) and Multiple Linier Regressions.
Result : Patient has fair to satisfaction to service quality at the all service sections. Inward sen/ice has strongest relation with satisfaction ( r=O,8S4 p=0,000)Linear regression analysis showed that perceptions of all sector can can explain 48,2% of patient satisfaction variation (r’=0,482)m inward service quality perception is dominant factor related to patient satisfaction.
Improving patient satisfaction is to be suggested to increased its quality service. The most important is improving inward quality service especially food service. For Laboratory, radiology, pharmacy service is to improve all staff communication ability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cissie Nugraha
"Rumah sakit harus selalu berusaha untu.k meningkatkan mutu pelayanannya kepada pasien untuk menjadi yang terbaik di era globalisasi saat ini, Salah satu upaya untuk mengukut mutu pelayanan kesebatan adalah dengan mengukur kepuasan pasien. Saat ini beJum ada instrumen yang sahih dan handal untuk mengukur kepuasan pasien di lnsta1asi Rawat Jalan Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan handa1, untuk mendapatkan gambaran karakteristik pasien dan tingkat kepuasan pasien. Jenis penelitian berupa kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara acak dengan menggunakan metode systemaric random sampling, Metode pengukuran kepuasan dengan menggunakan konsep ServQual.
Penelitian ini menghasilkan instrumen yang sahih dan handal untuk mengukur kepuasan pasien, dengan nilai corrected item total correlation dan Crombach S alpha > 0,361, dan mempunyai bubungan yang kuat dan sempurna (r > 0.5). Sebagian besar responden memiliki persepsi baik terhadsp cilta RS (68,4%). persepsi mabal terhadap tarif(89,55%), ingin kembali berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM (86,5%) dan ingin merekomendasikan kepada teman atau keluarga (84,2%). Responden yang puas adalab 18,8% dan yang Hdak puas adalah 81.2%. Nilai kapuasan tertinggi didapat pada aspek empati (0,84) dan teretulah pada aspek ketanggapan (0,80).
Diperlihatkan juga adanya bubungan antara persepsi responden terhadap citra RS dengan tingkat kapuason (p=0.036), kepuasan dengan keinginan berobat kembali (p=0.024), kepuasan dengan keinginan merekomendasikan (p=O,Ol3), persepsi terhadap citra RS dengan keinginan berobat kembali (p=O,OOO), persepsi terhadap klinik RS dengan keinginan merekomendasikan klinik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurina Sari
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan layanan rumah sakit yang berguna memberikan feedback bagi pihak manajemen, karena dengan mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan. Kepuasan pasien sendiri akan memberikan dampak minat beli ulang pasien dan promosi bagi rumah sakit.
Latar belakang penelitian ini adalah kinerja rawat inap RS Haji yang rendah dan menurun dibawah angka ideal dan belum adanya informasi mengenai kepuasan pasien serta hubungannya dengan minat beli ulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap dan minat beli ulang serta hubungan keduanya.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, dengan desain cross sectional dengan melakukan wawancara kepada 100 orang pasien rawat inap RS Haji. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji Fisher dan korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari 5 dimensi ServQual dimana nilai persepsi kenyataan sama atau melebihi harapan mereka. Hal ini dapat dilihat dari diagram kartesis dimana 86% atribut dimensi kualitas pelayanan berada pada kuadran dua, tiga dan empat dan rata-rata tingkat kepuasan pasien yaitu sebesar 100%. Jumlah pasien yang puas sebesar 89 % dan yang kurang puas sebesar 11%. Selain itu kepuasan diketahui secara bermakna mempunyai hubungan yang lemah dengan minat beli ulang (r = 0,378 dan p = 0,00).
Untuk meningkatkan kepuasan pasien dan minat beli ulang rawat inap maka disarankan untuk melakukan perbaikan dengan melengkapi fasilitas rumah sakit dengan peralatan yang modem, membuat ruang rawat inap yang bersih dan nyaman, memberikan pelatihan kepada seluruh petugas, perawat dan dokter untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah pasien dan menanamkan pentingnya kepuasan pasien sehingga para dokter dapat dengan mudah dihubungi untuk selalu membantu masalah pasien. Survei kepuasan pasien dilakukan secara rutin sebagai salah satu alat untuk memantau kualitas pelayanan.

Patient satisfaction is one of the indicators for measuring hospital service and giving feedback for management, because of a good service quality will give satisfaction, in the other hand patient satisfaction will give effect for reutilization interest and hospital promotion.
Background: hospital effort achievement still low, especially inpatient with low BOR and BTO. Surely it is a challenge for hospital in its effort facing competitions. And there is no information about pasien satisfaction related to reutiliziation interest. Objective of this research is to describe patient satisfaction and inpatient reutilization interest and the relationship between both.
Method: descriptive analysis with cross sectional design and interviewing to 100 patients. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate (Fisher test and Spearman Correlation).
Result: Patient satisfaction is high through five dimension of ServQual. The score for the reality is same or even more than their expectation. In scatter diagram, 86% of service attributes are in second, third and fourth quadrant. The average of customer satisfaction score is 100% with 89% patients were satisfied and 11% were not satisfied. Satisfaction is known significantly related to inpatient reutilization interest with weak correlation.
Improving patient satisfaction and reutilization is to increase its quality service. The important is improving inward quality service with adding more modem equipment, make a clean and comfortable inpatient room, giving a training for employees, nurses, and doctors to raise their ability to solve patient problem and the important of patient satisfaction, so that the doctors can be easy to contact for helping the patient problem. Beside that, routine patient satisfaction survey as a tool for observing hospital service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mela Roselawaty
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk menguknr keberhasilan layanan rumah sakit yang berguna memberikan feedback bagi pihak manajemen, karena dengan mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan . Kepuasan pasien sendiri akan memberikan dampak yang positif bagi promosi rumah sakit.
Latar belakang penelitian ini adalah kinerja rawat inap RS Bhakti Mulia yang rendah dengan BOR dan BTO dibawah angka ideal dan banyak keluhan terhadap pelayanan. Padahal RSBM dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik agar dapat bertahan dan bersaing dengan rumah sakit sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap dan minat pemanfaatan kembali serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, desain cross sectional dengan melakukan wawancara kepada 80 orang pasien perawatan umum. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, hivariat korelasi Pearson dan Regresi Linier Ganda.
Hasil penelitian meniinjukkan bahwa pasien mempunyai persepsi yang cukup terhadap kualitas pelayanan di seluruh titik simpul pelayanan . Kualitas pelayanan di masing-masing titik simpul pelayanan menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan (nilai pe-a). Sedangkan kualitas pelayanan ruang perawatan secara bermakna mempunyai hubungan yang paling kuat dengan kepuasan keseluruhan (r=0.694 p=0.000) . Hasil regresi linier ganda menunjukkan bahwa pelayanan seluruh titik simpul dapat menjelaskan 52,7% variasi kepuasan dan pelayanan ruang perawatan merupakan fakior dominan yang berhubungan dengan kepuasan keseluruhan (Beta=O,481, p=0.000). Selain itu kepuasan diketahui secara bermakna mempunyai hubungan yang kuat dengan minat pemanfaatan kembali rawat inap (r=0.648 p=0.000).
Untuk meningkatkan kepuasan pasien dan pemanfaatan rawat inap maka disarankan untuk melakukan perbaikan pelayanannya, terutama pada pelayanan ruang perawatan dengan cara meningkatkan jumlah dokter spesialis full time atau dibuat suatu kebijakan ketaatan komitmen waktu terhadap dokter spesialis part time. Sedangkan upaya lainnya adalah pelatihan customer service kepada petugas TPP, radiologi dan kasir untuk meningkatkan kemampuan berromunikasi, perlu dipikirkan meningkatkan alat pemeriksaan laboratorium dan obat-obatan di apotik. Survey kepuasan pasien dilakukan secara rutin sebagai salah satu alai untuk memantau kualitas pelayanan .

Patient satisfaction is one of the indicators for measuring hospital service and giving feedback for management, because of a good service quality will give satisfaction, in the other hand patient satisfaction will give positive effect for hospital promotion.
Background: hospital effort achievement still low, especially inpatient with low BOR and BTO and it is still found more complaint for hospital services; surely it is a challenge for hospital in its effort facing competition.
Objective of this research is to describe patient satisfaction and inpatient reutilization interest with its related factors.
Method: descriptive analysis with cross sectional design and interviewing to 80 patients in general ward. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate (Pearson Correlation) and multiple linear regressions.
Result: Patient has fair perception to the service quality at the all service sections. Inward service has strongest relation with satisfaction (r=-0,594 p=0.000). Linear regression analysis showed that perceptions of all sector can explain 52, 7% of patient satisfaction variation (r2 = 0.527). Inward service quality perception is dominant factor related to patient satisfaction. Satisfaction is known significantly and strong correlation with inpatient reutilizations interest.
Improving patient satisfaction and reutilization is to be suggested to increase its quality service. The most important is improving inward quality service with adding for full timer specialized, or to be made. a time commitment policy for part timer specialized, further more giving service customer training for employee who directly contact with client to improve their communication ability. It needs to be raised laboratory equipment and drugs in the pharmacy. Besides that, routine patient satisfaction survey as a tool for observing hospital service quality."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinthia Eksanti
"Perilaku peduli merupakan posisi sentral dalam praktik keperawatan, karena kepedulian memiliki sikap dinamis, dimana para perawat bekerja dan berusaha untuk meningkatkan rasa pedulinya kepada pasien. Di Indonesia, kepedulian menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna pelayanan kesehatan, khususnya Rumah Sakit. Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien pada beberapa Rumah Sakit di DKI Jakarta menunjukan hasil bahwa 14% klien merasa tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan karena perilaku peduli yang kurang baik. Berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Menteri Kesehatan (2008), standar pelayanan rawat inap untuk kepuasan pelanggan adalah ≥90%, namun diketahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit Syarif Hidayatullah secara general masih berkisar 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kepuasan pasien rawat inap terkait kepedulian perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2020. Subjek yang dinilai dalam penelitian ini adalah perawat rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Data yang dibutuhkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada pasien rawat inap Rumah Sakit Syarif Hidayatullah. Dari hasil uji univariat dan hasil Importance Performance Analysis diketahui masih ada 5 atribut yang sangat penting untuk di prioritaskan agar diilakukan perbaikan. Akan tetapi 8 atribut lainnya sudah sangat baik di implementasikan dan patut di apresiasi pencapaianya. Penelitian ini didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya (literature review) guna menambah informasi terhadap penelitian yang dilakukan dengan topik dan kriteria yang sama. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar rumah sakit mengadakan pelatihan Customer Service Excellent dan pemberian edukasi secara rutin untuk para perawat yang berada di garda terdepan dalam melayani pasien."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Kasim
"Pada era globalisasi saat ini, maka pelayanan Rumah Sakit dituntut untuk ditingkatkan mutu pelayanannya. Dimana salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di bidang kesehatan yang diberikan adalah kepuasan pasien sebagai pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap RS Immanuel Bandung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan di ruang rawat inap, serta untuk meneliti ada tidaknya hubungan antara asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien dan penyediaan fasilitas dengan kepuasan pasien, juga untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berhubungan atau mempengaruhi kepuasan pasien.
Variabel penelitian terdiri dari tahapan asuhan keperawatan, meliputi tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta penyediaan fasilitas medis, non medis, obat-obatan dan fasilitas makanan dan minuman. Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RS Immanuel periode September-November tahun 2001 merasa puas, akan tetapi variabel pengkajian keperawatan, masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya.
Variabel pelaksanaan diagnosa keperawatan, penyediaan fasilitas fisik RR inap dan peneyediaan fasilitas medis, non medis dan obat-obatan adalah variabel yang berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien.
Variabel diagnosa keperawatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Masih adanya kendala kemampuan komunikatif edukatif teurapeutik pelayanan yang bersifat holistik, meliputi aspek bio psiko spiritual, serta adanya kendala ewuh pakeuweuh, berpengaruh terhadap pelaksanaan dilapangan oleh perawat.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal dan komunikasi teurapeutik, pengayaan SDM dilingkungan RS Immanuel, agar tercapai kesinambungan peningkatan kepuasan pasien.

The Patients Satisfaction Deals with Hospitalization and Service Facility at Bandung Immanuel Hospital In 2001In this globalization the hospitals are demanded to increase their service qualities of health care. The patients? satisfaction is one of the indicator to measure the quality of health service.
This research aimed to gain the level of patient satisfaction at Immanuel Hospital Bandung to hospitalization and the provided of rooms, also included the relation between the hospitalization with patients satisfaction ,and facility provided with patients satisfaction, also to know free variable that directly related or impact the patients satisfaction.
The research variable consist of hospitalization steps which method observation, diagnosis, planning, execution and evaluation, also with physical facility provided ,medical facility, non medic, drugs and food and drink facility.
This research is like a survey, with cross sectional research planning. Primary data was gained through questionnaire filling by patients. This research is used univariat analysis to know the description, chi square bivariat analysis to know the relationship between the patient with hospitalization and service facility provided, regression logistic analysis to know which variable is the most influential to patient satisfaction.
This research provided that all the hospitalized patients at Immanuel Hospital Bandung from September - November 2001, felt satisfied, but the hospitalization variable is still needed to be improved and increased.
The diagnosis of hospitalization variable, physical facility provided of the rooms and medical facility, provided non medic and drugs were the most related variable that significant patient satisfaction was the diagnosis of hospitalization variable.
The problem that influence with the execution by nurses were the ability of therapeutic educative communicative, holistic service, which method biophysical spiritual aspect, and also ewuh pakeuhweuh.
Based on this research is advised to increase field to management, interpersonal communication and therapeutic communication ,human resources, provided at Immanuel Hospital, to gain the increase continuity of patient satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 3710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>