Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rubi Ginanjar
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26642
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jholighten D.
"Tesis ini membahas mengenai perbaikan data stack seismik yang jelek. Permasalahan utama mengapa data seismik bisa menjadi jelek adalah disebabkan karena noise - noise yang masih terekam didalam data seismik. Noise - noise ini sangat mengganggu karena menyebabkan data seismik sangat susah untuk diinterpretasi. Struktur seismik, reflektor lapisan, dan fault menjadi kabur karena noise yang masih terkandung didalam data seismik. Tesis ini bertujuan untuk menghilangkan noise yang mengganggu data seismik dengan menggunakan 1D time-varying median filter (TVMF), sehingga reflektor, fault, dan struktur dari seismik bisa menjadi lebih jelas untuk diinterpretasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan software komputasi MATLAB untuk menganalisa sinyal seismik dan membuat program filtering 1D TVMF. Hasil yang diharapkan dari tesis ini adalah hilangnya noise - noise yang mengganggu data seismik, sehingga data seismik bisa diinterpretasi. Kesimpulan akhir adalah bahwa filter 1D time-varying median filter sangat efektif untuk menghilangkan noise - noise yang terkandung didalam data seismik, serta menguatkan gambaran struktur geologinya.

The thesis study about enhancement of bad stack seismic data. The reason for seismic data being bad is because of noises that still remain in the seismic data. These noises causing the seismic data become very difficult to interpret. Events such as structure, bed, and fault become blurred because of noises that remain in the seismic data. The objective of this thesis is to repair seismic data by reducing the noise using 1D time-varying median filter (TVMF), so that interpreter could see more clearly of the reflector, fault, and structure. The research is done by using MATLAB as its main tools to analyze seismic signal and to make the 1D TVMF filtering programme. The expected result of this thesis is that the noise of seismic data is completely removed. We can conclude then, the 1D TVMF is very efective to remove noises in seismic data and strengthen the sturcture geology."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29620
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Buono
"Suara merupakan suatu besaran yang memenuhi syarat sebagai ciri biometrik yang efektif dan efisien. Namun demikian, suara adalah fenomena yang merupakan perpaduan multidimensi serta dipengaruhi berbagai aspek, seperti karakteristik pembicara (dimensi titik artikularis, emosi, kesehatan, umur, jenis kelamin, dialek), bahasa, dan lingkungan (background dan media transmisi), sehingga sistem yang telah dikembangkan hingga sekarang belum bisa bekerja dengan baik pada situasi real. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan.
Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap teknik higher order statistics (HOS) dan model Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) sebagai ekstraksi ciri yang diintegrasikan dengan Hidden Markov Model (HMM) sebagai pengenal pola untuk menghasilkan sistem identifikasi pembicara yang lebih robust terhadap noise, khususnya Gaussian Noise. Penelitian yang dilakukan lebih difokuskan pada bagian ekstraksi Ciri dari sistem identifikasi pembicara. Sementara ini, bagian pengenal pola menggunakan teknik yang telah banyak dikaji pada berbagai riset pemrosesan suara dan memberikan hasil yang baik, yaitu HMM. Strategi yang dilakukan adalah melalui pendekatan empiris untuk menunjukkan kegagalan teknik ekstraksi ciri konvensional, yaitu ID-MFCC yang berbasis power spektrum, pada lingkungan ber-noise, dilanjutkan dengan mengkaji permsalahannya, dan diusulkan teknik ekstraksi berbasis HOS untuk mengatasi pemasalahan tersebut. Berikutnya adalah melakukan serangkaian percobaan untuk menunjukkan efektifitas teknik yang diusulkan, studi komparasi dan mengajukan suatu usulan rancangan sistem.
Berdasar bukti empiris, terlihat bahwa permasalahan 1D-MFCC adalah pada inputnya, yaitu power spektrum yang bersifat tidak stabil terhadap noise. Pada penelitian ini diusulkan untuk mengganti power spektrum dengan bispektrum yang secara teori lebih robust terhadap noise. Teknik yang diusulkan adalah suatu metodologi untuk mengekstrak nilai bispektrum sinyal suara dengan MFCC dan diintegrasikan dengan HMM untuk membentuk sistem identitikasi pembicara. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan perluasan teknik ID-MFCC menjadi 2D-MFCC. Untuk meningkatkan efektifitas sistem, diusulkan teknik kuantisasi sebagai cara merepresentasikan nilai bispektrum sehingga distribusi spasialnya terakomodasi, dan dilanjutkan dengan transformasi wrapping dan kosinus seperti pada MFCC.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa teknik konvensional yang berbasis pada power spektrum dapat menangkap ciri suara tanpa penambahan noise dengan baik dan jika dipadukan dengan Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) sebagai ekstraksi ciri dan HMM sebagai pengenal pola, maka akan menghasilkan sistem dengan akurasi di atas 98.8%. Namun demikian, dengan penambahan noise 20 dB, nilai power spektnlm mengalami perubahan secara nyata, sehingga akurasi sistem jatuh hingga level di bawah 50%. Teknik penghapusan noise secara adoptive mampu meningkatkan akurasi menjadi 77.7%, namun dengan noise yang lebih besar, teknik ini gagal bekeqia dengan baik.
Sistem yang dikembangkan dengan menggunakan bispektrum sebagai penentu ciri dipadukan dengan MFCC yang diperluas ke dua dimensi berhasil memberikan akurasi 99.9% untuk sinyal suara asli. Namun untuk sinyal dengan noise 20 dB, akurasi sistem menjadi sekitar 70%. Optimasi pada bentuk Elter pada proses MFCC dengan algoritma genetika mampu meningkatkan alcurasi menjadi 88.8% Akan tetapi dengan noise yang lebih tinggi, sistem gagal bekerja dengan baik.
Teknik kuantisasi skalar terhadap nilai bispektrum yang dilanjutkan dengan proses wrapping dan transfomasi kosinus seperti yang dilakukan pada MFCC mampu meningkatkan robustness sistem terhadap noise dengan akurasi 99.5% dan 83% masing-rnasing untuk sinyal asli dan sinyal dengan penambahan noise 20 dB. Namun untuk noise 10 dB, teknik ini gagal bekerja dengan baik. Dari percobaan dengan teknik kuantisasi velctor, terlihat bahwa rata-rata nilai bispektrum di atas kuartil tiga adalah penduga terbaik bagi nilai bispektrum setiap channel dengan jumlah 400 channel. Selain itu nilai parameter yang optimum pada proses ekstraksi ciri dengan kuantisasi vektor dilanjutkan dengan proses wrapping dan transformasi kosinus pada sinyal dengan penambahan noise adalah jarak filter linear 75, jarak Elter logaritma 1.06 dan proporsi filter linear dan legaritma 30:20. Kinerja sistem menunjukkan peningkatan yang berarti dengan akurasi 88% dan 75.5% masing-masing untuk sinyal dengan penambahan noise 20 dB dan 10 dB. Namun demikian untuk sinyal asli justru lebih rendah, yaitu dengan akurasi maksimum hanya 94.5%. Hal ini berarti bahwa teknik ekstraksi ciri yang efektif tergantung dari kualitas sinyal masukan. Oleh karena itu sistem yang dikembangkan sebaiknya dilengkapi di bagian awalnya dengan kemampuan untuk menduga kualitas sinyal masukan.
Dari studi eksploratif terhadap nilai autokorelasi dan ragam sinyal suara, diperoleh bahwa kualitas sinyal dapat diidentifikasikasi dengan besaran yang dirumuskan sebagai negatif dari logaritma perkalian nilai absolut autokerelasi dari lag 1 hingga lag 21. Nilai ambang untuk membedakan sinyal sesuai kualitasnya dengan besaran tersebut adalah di antara 7 hingga 15. Jika nilai besaran tersebut kecil, maka teknik 1D-MFCC lebih sesuai untuk diterapkan. Sedangkan untuk hal lainnya, disarankan menggunakan teknik kuantisasi vektor terhadap nilai bispektrum sebagai pengekstraksi ciri. Berdasar nilai ambang inilah disusun prototipe sistem identifikasi pembicara menggunakan software Matlab.

Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) as speech signal feature extraction technique and integrated with Hidden Markov Model (HMM) as classifier to form a speaker identification system that more robust to Gaussian Noise. The experiments is focused on the subsystem of feature extraction, whereas in the subsystem of classifier, we use the HMM. In this research, we show the ineffectiveness of lD-MFCC as feature extraction in the noisy environment empirically, analysis the problem and propose some techniques for feature extraction to handle the problem. Next, we conduct a series of experiments to show the effectiveness of the propose methods. Finally, we make a comparison among methods to capture the characteristics of each and propose a prototype of speaker identification system.
According to the result, the main problem with 1D-MFCC is in the aspect of its input, i.e. power spectrum. This quantity is not stable enough with existing noise. In this research we replace the power spectrum by bispectrum that more robust to noise. Then, the propose methods is focused on how to extract the bispectrum value and integrate with HMM to form the speaker identification system. Firstly, 1D-MFCC extended into 2D-MFCC, so the technique workable for bispectrum value as the input. In order to improve the system performance, we use scalar and vector quantization for bispectrum value representation and continue with wrapping and cosines transform prior to classifier process.
The experiments show that the conventional method based on power spectrum (ID-MFCC) gives a good result for signal without addition by Gaussian noise, with 98.8% of accuracy. Nevertheless, with noise only 20 dB, the system performance drop significantly with accuracy below 50%. The noise canceling technique can improve the accuracy up to 77.7%, but fails for noise more than 20 dB. The 2D-MFCC that developed using bispectrum as speech signal feature gives 99.9% of accuracy for original signal and 88.8% for signal corrupted by 20 dB of noise. Compare with ID-MFCC, this system performance is higher. Nevertheless, for noise more than 20 dB, the system fails.
In order to improve the system performance, we propose scalar and vector quantization for representation the bispectrum value, and continue with wrapping and cosines transform prior to classifier process. The vector quantization technique yield the system more stable with noise, and gives the highest recognition compare with others, especially for signal corrupted by noise. The accuracy for signal with addition by 20 dB and 10 dB of noise are 89% and 75.5%, respectively. But, for original signal, the accuracy is only around 90%. It means the effective technique for feature extraction depend on the quality of input signal.
According to the exploration of autocorrelation of speech signal, it is shown that the signal quality can be divided by the negative value of multiplication of absolute value of its autocorrelation from lag 1 until lag 21. The threshold lies between 7 and 15. If the value is small enough, it is better for use the lD-MFCC technique. Otherwise, we advise to use the system based on bispectrum represented by vector quantization and continue by the wrapping and cosines transform prior to the classifier process. By using this threshold, we propose a prototype for speaker identification system developed by Matlab software.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
D958
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyidin
"Tesis ini membahas analisis kebisingan kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan hubungannya dengan tekanan darah dan risiko hipertensi pada pekerja. Desain penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan data primer (usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APT, dan stres) menggunakan kuesioner dan data sekunder (intensitas kebisingan, indeks massa tubuh, diabetes, kolesterol total, LDL/low density lipoprotein, dan tekanan darah pekerja) yang diperoleh dari PT XYZ. Sebanyak 101 pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini dengan purposive sampling sesuai similar exposure group (SEG). Uji analisis Mann-Whitney dan Chi Square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Intensitas kebisingan diukur menggunakan noise dosimeter selama 8 jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tekanan darah dan prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tingkat risiko terkena hipertensi lebih tinggi dengan OR = 3,19 dibandingkan dengan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah dan hipertensi. Akan tetapi terdapat kecenderungan dosis-respon antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan hipertensi.

This thesis discusses the analysis of occupational noise in a Geothermal Power Plant and its relationship with workers’ blood pressure and risk of hypertension. The study design was a cross-sectional method using primary data (age, sex, years of service, smoking habits, use of hearing protection, and stress) using a questionnaire and secondary data (noise intensity, body mass index, diabetes, total cholesterol, LDL/low density lipoprotein, and workers' blood pressure) obtained from PT XYZ. A total of 101 workers participated in this study by purposive sampling according to the similar exposure group (SEG). Mann-Whitney and Chi Square analysis tests were used to investigate the relationship between the dependent variables and the independent variables. Noise intensity was measured using a noise dosimeter for 8 working hours. The results showed that workers exposed to noise >80 dBA had higher blood pressure and hypertension prevalence than workers exposed to noise ≤80 dBA. Workers exposed to noise >80 dBA had a higher risk of hypertension with OR = 3.19 compared to workers exposed to noise ≤80 dBA. There was no association between noise intensity and blood pressure and hypertension. However, there is a dose-response trend between noise intensity and systolic blood pressure, diastolic blood pressure and hypertension."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Khairani
"ABSTRAK
Tingkat kebisingan yang terpapar pekerja di suatu industri yang melebihi Nilai Ambang Batas dapat menyebabkan mekanisme stres yang akan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan kejadian hipertensi pada pekerja di bagian Refining PT X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional pada 51 responden pekerja di bagian Refining. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan kejadian hipertensi pada pekerja dengan nilai p = 0,029 (OR 4,857: 95% CI 1,318 - 17,896). Ada juga hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dan riwayat herediter hipertensi dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Pada uji multivariat tingkat kebisingan penderita hipertensi memiliki nilai p = 0,019 dan nilai OR 7,540 (95% CI 1,4 - 40,605) setelah dikontrol dengan variabel IMT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pekerja yang terpapar kebisingan tinggi dapat berisiko mengalami hipertensi. Perlu adanya perhatian lebih dari pihak perusahaan dalam upaya pencegahan penyakit tertentu akibat lingkungan kerja.
ABSTRACT
The noise level that workers in an industry are exposed to in excess of the Threshold Value can cause a stress mechanism that will increase heart rate and blood pressure. This study aims to determine the relationship between noise levels and the incidence of hypertension among workers in the Refining Section of PT X. This study used a quantitative research method with a cross sectional study design on 51 respondents of workers in the Refining section. The statistical test used in this study was the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that there was a significant relationship between the noise level and the incidence of hypertension among workers with a value of p = 0.029 (OR 4.857: 95% CI 1.318 - 17.896). There was also a significant association between noise levels and hereditary history of hypertension and Body Mass Index (BMI). In the multivariate test, the noise level of hypertensive patients has a p value = 0.019 and an OR value of 7.540 (95% CI 1.4 - 40.605) after being controlled with the BMI variable. So it can be concluded that workers who are exposed to high noise can be at risk of developing hypertension. There needs to be more attention from the company in efforts to prevent certain diseases due to the work environment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Billy Falian
"Pendahuluan: Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak diinginkan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan gangguan non-pendengaran, seperti kondisi fisiologis, psikologis, dan komunikasi. Gangguan fisiologi dan psikologi dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Dampak fisik yang mungkin terjadi dari pajanan kebisingan, adalah kram otot, pusing, mual, muntah dan peningkatan sekresi katekolamin dan kortisol, di mana akan mempengaruhi sistem saraf yang kemudian berpengaruh pada detak jantung, dan akan meningkatkan tekanan darah. Menurut WHO, hipertensi diperkirakan menyebabkan 7.5 juta kematian, sekitar 12.8 dari total semua kematian. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25.8 , sesuai dengan data Riskesdas 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kebisingan >85 dB terhadap kejadian hipertensi.
Metode: Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain penelitian potong lintang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan interval kepercayaan 95 . Dalam penelitian ini juga dilakukan tes laboratorium untuk memvalidasi dan mendapatkan data kondisi stres biologis pada pekerja melalui pengujian hormon kortisol dari air liur.
Hasil: Seluruh variabel independen memiliki faktor risiko > 1 terhadap variabel dependen. Terdapat hasil yang signifikan dari variabel independen kebisingan, lama kerja, umur, riwayat keturunan hipertensi, aktivitas fisik, penggunaan APT, indeks massa tubuh, dan kadar hormon kortisol terhadap hipertensi, melalui pengujian secara statistik dengan p value < 0.05. Sedangkan, untuk variabel perilaku merokok dan konsumsi alkohol memiliki p value > 0.05. Kebisingan sebagai variabel utama memiliki OR 19.067 melalui uji multivariat, setelah dilakukan kontrol oleh variabel perancu lama kerja, riwayat keturunan hipertensi, aktivitas fisik, penggunaan APT, dan indeks massa tubuh terhadap hipertensi.
Kesimpulan: Pekerja yang terpapar kebisingan berisiko untuk mengalami hipertensi. Pekerja yang memiliki lama kerja lebih dari lima tahun, tidak melakukan aktivitas fisik, tidak menggunakan APT, dan memiliki indeks massa tubuh yang tidak normal berisiko lebih besar untuk mengalami hipertensi.

Introductions: Noise is defined as an unwanted noise that can cause auditory and non auditory disorders, such as physiological, psychological, and communication conditions. Physiology and psychology disorders can increase heart rate and blood pressure. Possible physiological effects of noise exposure are muscle cramps, dizziness, nausea, vomiting and increased secretion of catecholamines and cortisol, which affects the nervous system which then affects the heart rate, and increases blood pressure. According to WHO, hypertension is estimated to cause 7.5 million deaths, about 12.8 of all deaths. Hypertension is a health problem with a high prevalence of 25.8 , in accordance with Basic Health Research Republic of Indonesia rsquo s 2013 data. The objective in this study to analyze relationship between noise 85 dB to hypertension.
Methods: The research approach used in this research is quantitative approach. The research method used is a combination of quantitative and qualitative methods, with cross sectional study design. The sampling technique used in this research is proportionate stratified random sampling with inclusion and exclusion criteria. Data processing was done by univariate, bivariate, and multivariate analysis with 95 confidence interval. In the experiment also conducted laboratory tests to validate and get the biological stress condition data on workers through testing the hormone cortisol by its saliva.
Results: All independent variables have risk factor 1 to dependent variable. There were significant results by statistical testing with p value 0.05. Noise as the main variable has OR 19.067 through multivariate test, after controlled by long working confounding variables, hereditary factors, physical activity, PPE usage, and body mass index on hypertension.
Conclusions: Workers exposed to noise are at risk for hypertension. The risk for having hypertension will be greater in workers who have worked longer than five years, do no physical activity, do not use PPE, and have an abnormal body mass index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ully Haque Ussianti
"Sensor identifikasi cairan merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi karakteristik suatu jenis cairan. Sensor identifikasi ini mengkaji karakteristik air suli 5, aquades, air zamzam, air nestle, dan air kran FTUI. Dengan mengetahui karakteristik masing-masing air, maka diketahui karakteristik air yang diuji berbeda-beda. Sensor dibuat menggunakan gelas kimia yang diisi dengan cairan yang diukur. Gelas tersebut diberi medan elektromagnetik untuk menghasilkan katoda anoda dan floating agar tidak terjadi kapasitansi. Alat tersebut diberi hambatan 100 KΩ, frekuensi utama dengan range 400, 500, 600 KHz dan frekuensi ganggu (3, 5, 7, 10, 30, 50, 70, 100, 300, 500, 700) KHz, (1, 3, 5, 7, 10) MHz. Pengukuran menggunakan function generator dan picoscope osilator untuk memunculkan sinyal input dan output dari alat tersebut. Setelah dilakukan pengukuran data yang didapat diolah menggunakan software Matlab, dengan mengolah data diketahui karakteristik dari masing-masing air yang diukur. Pengujian dilakukan dengan mengolah data dari sekali pengukuran dan tiga kali pengukuran. Data pada sekali pengukuran diolah tanpa menggunakan standart deviasi, sedangkan data tiga kali pengukuran diolah menggunakan standar deviasi. Mengolah data dengan standart deviasi ini akan didapatkan hasil yang lebih akurat, sebab pengukuran dilakukan berulang-ulang dan dibandingkan dengan hasil data pada sekali pengukuran.

Identification of water sensor is a sensor whose function is to detect characteristic of water. Sensor identification examines the characteristics of suli 5 water, aquabides, Zamzam water, Nestle water, and faucets water FTUI. By knowing the characteristics of each water, the known characteristics of the tested water is different. The sensor is made using a beaker filled with liquid to be measured water. Glasses are given electromagnetic field to produce the anode and cathode in order to place floating so there is no capacitance. Beaker were given electromagnetic field to produce the anode and cathode in order to place floating capacitance. The tool is given a 100 KΩ resistance, with the main frequency range 400, 500, and 600 kHz and noise frequency (3, 5, 7, 10, 30, 50, 70, 100, 300, 500, 700) KHz, (1, 3, 5, 7, 10) MHz. Measurements using a function generator and to bring forth picoscope oscillator signal input and output of the tool. After the measurement data was processed using Matlab software, to process data from the known characteristics of each fluid being measured. Testing is done by processing the data from three measurements and once measurement. Data once measurements processed without the use of standard deviation, while the data is processed using the standard deviation of three times measurements. Process data with a standard deviation of this will get more accurate results, because the repeated measurements and compared with the results of the measurement data at once."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Endah Dewina AB
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan sistem identifikasi bahan yang merupakan sebuah terobosan untuk kasus pengamatan kualitas air. Pada sistem ini terdapat sensor molekul untuk melihat karakteristik jenis-jenis air, agar bisa mengamati titik-titik ion atau molekul air pada bahan air mineral. Sistem identifikasi bahan ini memanfaatkan spektral noise empat dimensi dengan sumber tegangan 20 Volt, sinyal utama 200KHz, 500KHz, dan 800KHz, dan sinyal pengganggu (3, 5, 7, 10, 30, 50, 70, 100, 300, 500, 700) KHz, (1, 3, 5, 7, 10) MHz. Air mineral yang diukur sebagai riset dalam analisa ini adalah air zam-zam, air suli5, air aquades, dan air kran DTE FT UI. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali agar data yang telah didapat bisa jadi perbandingan dan terlihat jika ada perbedaan karakteristik disetiap pengukuran.

This Script describes how the design of the material identification system is a resolutin in the case of water quality observations. In this system there is a molecular sensor to see the characteristics of the types of water, in order to observe the points of ions or water molecules on the material mineral water. System material identification utilizes four-dimensional spectral noise voltage source 20 volts, the main signal is 200KHz, 500KHz, and 800Khz, and disturbance signals (3, 5, 7, 10, 30, 50, 70, 100, 300, 500, 700) KHz, (1, 3, 5, 7, 10) MHz. Mineral water is measured as the research in this analysis is zam-zam water, suli5 water, distilled water and tap water DTE FT UI. Measurements were made 5 (five) times that the data has been obtained, and comparisons can be seen if there are differences in the characteristics of each measurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahreza Mohamad Aditama
"ABSTRAK
Dipo Lokomotif Jatinegara merupakan tempat perawatan lokomotif kereta api yang menghasilkan bising dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di Dipo Lokomotif Jatinegara dan mencari faktor-faktor seperti usia, masa kerja, perilaku merokok, konsumsi alkohol, riwayat keturunan, obesitas serta pemakaian alat pelindung telinga APT dengan terjadinya penyakit tekanan darah tinggi. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 51 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tingkat kebisingan pada area Monthly Check dan Daily Check Dipo Lokomotif serta pajanan bising harian secara langsung di lapangan. Penyakit tekanan darah tinggi diukur melalui alat Spyhgmomanomter. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di area Daily Check dipo lokomotif diketahui berada diatas Nilai Ambang Batas. Hasil pengukuran tekanan darah tinggi dari 51 responden diperoleh teknisi yang menderita tekanan darah tinggi sebanyak 13 orang 25,5 . Analisis pajanan bising efektif dengan terjadinya hipertensi menggunakan uji chi square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan. Namun, analisis antara masa kerja dan tingkat obesitas dengan terjadinya hipertensi mendapatkan hasil hubungan yang signifikan. Sedangkan analisis antara variabel usia, riwayat keturunan, penggunaan APT, konsumsi alkohol dan merokok dengan terjadinya hipertensi diperoleh hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gangguan hipertensi yang dialami teknisi lebih disebabkan oleh masa kerja dan obesitas. Rekomendasi yang diberikan yaitu penggunaan alat pelindung telinga yang sesuai secara konsisten dan rotasi pekerja per area baik DC atau MC dilakukan dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama.

ABSTRACT
Jatinegara Locomotive Depot is a place of locomotive maintanance where produce noise in daily basis. The purpose of this research is to describe noise level at Dipo Lokomotif and determine factors between age, duration of work, smoking habit, alcohol consumption, heredity, obesity and use of hearing protective equipment with hypertension . This research using cross sectional study with total sample 51 people. Collecting data is done by noise level meter at daily check and monthly check area. Hypertension is measured with Spyhgmomanomter. The result is noise level at Daily Check above threshold value. 13 out of 51 respondens 25,5 suffered hypertension. Based on statistic analysis done with chi square test showed no significant relationship between noise dose effective, age, heredity, use of hearing protective equipment, alcohol consumption and smoke with hypertension. However, duration of work and obesity found significally associated with hypertension. Recommendation for this problem to utilization of hearing personal protective equipment consistently and rotating between technician in DC or MC with a period of not too long."
2017
S67755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovitya Nivo Firdareza
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja konstruksi di proyek A PT. X tahun 2022 dengan adanya variabel-variabel confounding berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, masa kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan stress) dan perilaku pekerja (kebiasaan merokok, konsumsi garam, dan penggunaan APD). Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 175 orang pekerja. Data intensitas kebisingan didapatkan dari pengukuran langsung menggunakan sound level meter. Data tekanan darah didapatkan dengan mengunakan data primer menggunakan tensimeter digital. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja (P-value = 0,001 OR = 5,772 ). Variabel lain yang diamati tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tekanan darah.

This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of construction workers in project A PT. X in 2022 with confounding variables in the form of worker characteristics (age, hereditary history, years of service, Body Mass Index (BMI), and stress) and worker behavior (smoking behavior, salt consumption, and use of PPE). The study used quantitative research methods with a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 175 workers. Noise intensity data obtained from direct measurements using a sound level meter. Blood pressure data was obtained using primary data using a digital sphygmomanometer. Based on the chi-square test, there is a significant relationship between noise intensity and worker’s blood pressure (P-value = 0.001 OR = 5.772 ). Other variables observed did not show a significant relationship with blood pressure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>