Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S26909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsnanta Muhammad Fauzan
"Pasca merger antara MNO-1 dan MNO-2 menjadi entitas baru 'MNO-M', ada beberapa kewajiban dari pemerintah: Diperlukan untuk membuat pengembalian pita frekuensi 2x5 MHz pada 2,1 GHz, menambahkan situs baru untuk layanan hingga 2025, dan untuk meningkatkan Kualitas Layanan (QoS). Di atas kewajiban tersebut, selama konsolidasi jaringan, ada beberapa tantangan seperti kompleksitas infrastruktur jaringan besar dari MNO-1 &; MNO-2, konsolidasi jaringan harus dilakukan pada jaringan langsung yang berpotensi berdampak pada pengalaman pelanggan, dan banyak situs 3G yang mengharuskan sunset sebagai bagian dari government complianc. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan menganalisis data sekunder dari MNO-M dan review literatur ilmiah sebagai referensi pendukung. Strategi untuk dapat menghadapi tantangan adalah dengan membangun platform dan alat yang akan memberikan visibilitas end-to-end ke jaringan multi-operator.  Makalah ini memperkenalkan konsep dan solusi operasi digital baru bernama DIAMON (Digital Intelligence Automation Multi-Operator Network). DIAMON mengintegrasikan semua Network Elements (NEs) multi-vendor end-to-end dan memberikan visibilitas penuh untuk manajemen operasi jaringan (pemantauan jaringan, manajemen kinerja, kualitas layanan, dan manajemen pengalaman pelanggan). Platform dan alat operasi digital yang kuat melalui DIAMON juga sangat penting dalam mendukung jaringan multi-operator untuk menghadapi tantangan konsolidasi jaringan dan memberikan layanan operasional yang unggul di Indonesia.

Post-merger between MNO-1 and MNO-2 become new entity 'MNO-M', there are some obligations from government: It is required to make a frequency band return of 2x5 MHz at 2.1 GHz, adding new sites for services until 2025, and to improve its Quality of Service (QoS). On top of those obligations, during the network consolidation, there are some challenges such as big network infrastructure complexity from MNO-1 & MNO-2, network consolidation must be done on the live network which potentially impact to customer experience, and many 3G sites which require to be sunset as part of government compliance. The method that is used in this paper is by analysis secondary data from MNO-M and review of scientific literature as supporting reference. The strategy to be able to face the challenges by building a platform and tool that will provide end-to-end visibility to multi-operator networks.  This paper introduces a new digital operation concept and solution named DIAMON (Digital Intelligence Automation Multi-Operator Network). DIAMON integrates all of Network Elements (NEs) multi-vendor end-to-end and provides full visibility for network operations management (network monitoring, performance management, service quality, and customer experience management). A strong digital operation platform and tool through DIAMON is also very important to support the multi-operator network to face network consolidation challenges and provide excellence operational services in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Sumantra
"ABSTRAK
Dalam tesis ini, dibahas usulan penyederhanaan jaringan telekomunikasi nasional, untuk kondisi saat ini dan untuk kondisi masa depan. Untuk kondisi saat ini, diusulkan melakukan penyederhanakan jaringan PSTN dan jaringan jarak jauh.
Untuk jaringan PSTN, diusulkan memanfaatkan sentral kapasitas besar (kapasitas >150.000 SST), sebagai pengganti dari sejumlah sentral kapasitas kecil (kapasitas < 50.000 SST) yang saat ini banyak uioperasikan di lingkungan PT. TELKOM. Sedangkan untuk jaringan jarak jauh diusulkan menerapkan sistem SDH dengan topologi ring, sebagai pengganti dari sistem PDH topologi star.
Hasil penyederhanaan pada jaringan PSTN adalah adanya pengurangan jumlah sentral lokal, sedangkan hasil penyederhanaan pada jaringan jaringan jarak jauh adalah dapat dikuranginya jumlah hirarki yang semula 3 level menjadi 2 level saja.
Dengan berdasarkan kepada karakteristik daerahnya masing-masing (kondisi geografis, potensi sarana/perangkat eksisting), dalam tesis ini diusulkan secara makro suatu konfigurasi jaringan.
Untuk kondisi masa depan, di mana pada waktu itu pelayanan telekomunikasi sudah memasuki era pelayanan pita lebar, diusulkan adanya pemisahan dalam hal pengelolaan jaringan ke dalam 2 kelompok, yakni kelompok penyedia pelayanan dan kelompok penyedia jaringan. Dengan adanya pemisahan ini diharapkan tercapai efisiensi yang maksimal dalam hal pemanfaatan sumber daya yang ada.

ABSTRACT
This thesis discuss proposal on the simplification of a national telecommunication network for both the present and the future condition. For the current condition, it is proposed a simplification of local (PSTN) networks and long distance networks.
For the local networks, it is suggested to use large capacity switch (capacity > 150.000 L.U), as a replacement for a number of small capacity switch (capacity < 50.000 L.U) being operated a lot by PT. TELKOM. For the long distance networks, it is proposed to implement the SOH system with ring topology to replace star topology.
The result of the simplification on the local network is the decrease of the local switches, and the result of the simplification on long distance networks is the decrease of the amount of hierarchies from 3 levels at the beginning into 2 levels.
Based on the characteristic of each area, such as geographical condition and existing equipment, this thesis proposes the macro design of the network configuration.
For the future condition in which telecommunication services entered broadband era, it is recommended that network management to be divided into 2 groups, service provider and network provider. Hoping by the separation, a maximum efficiency could be achieved in used of telecommunication infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Dwiharsanto R.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marpaung, Hendrik
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, John
"This book explains the principles of intelligent telecommunications networks and illustrates them with many practical examples of applications. Although international standards are beginning to emerge, they are far from simple and this text will assist clarity in understanding the underlying principles. The enabling technologies are reviewed but much of the book is devoted to practical issues such as service control points, existing switches, call party handling etc. The principles are then extended into the technologies of mobility, broadband and the Internet, together with discussion of managing intelligence in communications and how to charge for it."
London: Institution of Engineering and Technology, 2002
e20452545
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Nikanor Nugroho
"ABSTRAK
Deteksi anomali merupakan solusi bagi operator seluler untuk mengatasi sulitnya kontrol kualitas terhadap penggunaan telepon seluler yang marak. Sistem pemantauan jaringan telekomunikasi dengan deteksi anomali memungkinkan penemuan masalah segera sebelum menjadi kompleks. Sistem pemantauan meliputi proses manajemen dan pengolahan data, visualisasi, serta analisis deteksi anomali dilakukan dengan berbagai modul ELK. Penelitian mengimplementasikan integrasi jaringan telekomunikasi dengan
deteksi anomali untuk membentuk sistem pemantauan cerdas.
Sistem diujicobakan menggunakan lingkungan kerja yang nyata. Lingkungan kerja tersebut bersifat portabel karena hanya menggunakan sebuah komputer dengan menerapkan emulator. OpenAirInterface (OAI) merupakan alternatif membentuk jaringan telekomunikasi seluler secara portabel dengan bantuan perangkat USRP B210 yang dapat mengimplementasikan sinyal radio secara fleksibel. Jaringan telekomunikasi dalam penelitian ini mengimplementasikan berbagai elemen dalam teknologi LTE seperti HSS, MME, SGW, PGW, eNB, dan UE untuk menghasilkan data real-time yang diteruskan ke ELK.
Penelitian yang dikembangkan mampu mengimplementasikan sistem pemantauan dengan deteksi anomali yang memiliki keakuratan rata-rata sebesar 91,5%. Analisis tersebut didukung rata-rata nilai proporsi dari keadaan normal yang diprediksi dengan benar sebesar 99,31%. Di sisi lain, sistem tetap dapat mempertahankan fungsionalitas dari
jaringan telekomunikasi seluler dengan predikat sangat baik pada kualitas layanan.

ABSTRACT
Anomaly detection is a solution for cellular operators to overcome the difficulty of quality control over the proliferation of cellular phone usage. The telecommunications network monitoring system with anomaly detection enables immediate discovery of problems before they become a complex one. The monitoring system includes the process of data management and processing, visualization, and anomaly detection analysis performed with various ELK modules. Our research implements the integration of telecommunications networks with anomaly detection to form an intelligent monitoring system.
The system was tested using a real work environment. The work environment is portable because it only uses a computer by implementing an emulator. OpenAirInterface (OAI) is an alternative to forming cellular telecommunications networks in a portable manner with the help of USRP B210 devices that can implement radio signals flexibly. The telecommunications network in this study implements various elements in LTE technology such as HSS, MME, SGW, PGW, eNB, and UE to produce real-time data that is forwarded to ELK.
We implemented a monitoring system with an anomaly detection mechanism which has an average accuracy of 91.5%. This analysis is supported by an average value of the proportion of normal conditions that is correctly predicted at 99.31%. On the other hand, the system can still maintain the functionality of the cellular telecommunications network with an excellent predicate on service quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Pramitasari
"HCPT merupakan salah satu operator baru di Indonesia yang mendapatkan lisensi nasional 2G pada frekuensi 1800MHz dan 3G pada frekuensi 2100MHz. HCPT berencana mengembangkan jaringannya di pulau Kalimantan pada phase 3 pembangunannya. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jaringan inti memegang peranan penting, sebab jaringan inti memungkinkan pelanggan untuk melakukan komunikasi dengan sesama pelanggan lain, baik dalam satuan jaringan yang sama ataupun di jaringan yang berbeda, memunkinkan adanya interkoneksi dengan pelanggan operator lain, mengatur fungsi call, signaling dan memungkinkan pelanggan menikamati layanan baik yang sifatnya suara maupun data.
Softswitch merupakan perkembangan jaringan inti yang saat ini cukup dipertimbangkan penerapannya. Kehadiran teknologi softswitch banyak dilatarbelakangi oleh beberapa keadaan pada circuit switch. Diantaranya adalah ketergantungan terhadap vendor sangat tinggi, karena perangkat yang digunakan masih banyak yang bersifat proprietary, yang secara langsung mengakibatkan biaya investasi dan operasi yang tinggi.
Penelitian menganalisa jumlah dan type perangkat softswitch yang digunakan untuk melayani potensi pelanggan HCPT di kalimantan, perbandingan biaya investasi dan biaya operasional pada implementasi softswitch dan circuit switch. Serta melakukan kajian tekno ekonomi berkaitan dengan First Initial Cost (FIC), Life Cycle Cost (LCC), NPV, IRR dan PBP dalam pembangunan softswitch pada jaringan HCPT are Kalimantan.
Dengan analisis teknis dapat diketahui bahwa pada jaringan HCPT di area Kalimantan dibutuhkan satu buah MSC Server dan tiga buah media gateway, dan dengan analisis tekno ekonomi dapat diketahui bahwa softswitch merupakan solusi yang memperkecil biaya investasi dan biaya operasional jika dibandingkan dengan circuit switch dan berdasarkan kajian tekno ekonomi terhadap investasi perangkat softswitch dapat disimpulkan bahwa pada nilai pendapatan tertentu nilai investasi softswitch dengan menggunakan Ericsson MSS Release 4.1 baru dapat dikatakan layak.

HCTP is a new operator in Indonesia which got 2G national wide licensee on frequency 1800MHz and 3G on frequency 2100MHz. HCTP has planned for network extension in Kalimantan island on development phase 3. In the telecommunication network, core network is the most important part, because core network gives an ability to communicate between customer some operator in same network or in different network, this also makes interconnection with other operator?s customer, call function management, it also allows customer has a pleasant communication in any kind (voice and data).
Softswitch is an evolution of core network and recently all telecommunication company is considering this application. The background of technology Softswitch is base on lack on circuit switch. For an example highly vendor dependency, because of the equipments they use is proprietary, directly effects high investment cost and operation. Softswitch becomes first choice on core network within HCPT network plan in Kalimantan area, this is because Softswitch proprietary and also caused by dissociation between control function, service function, and network function on softswitch will facilitate operator to innovate and diversified their service.
The objective of this thesis are analyse type and number of thesis that required to HCPT network in Kalimantan, to analyse whether softswitch implementation will minimize capital expenditure and operational expenditure than circuit switch. Also doing techno economic analysis is related with First Installation Cost (FIC), Life Cycle Cost (LCC), NPV, IRR and PBP in softswitch implementation on HCPT network Kalimantan area.
Using technical analysis, we have known that HCPT need a MSC Server and three media gateway,using techno economic analysis we have known that softswitch is a solution that reduce capex and opex than circuit switch and base on techno economic analysis, softswich investment using Ericsson MSS Release 4.1 will be feasible in a certain potential revenue projection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Triharyanto
"Perkembangan di bidang teknologi informasi yang begitu pesat telah membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat, karena dengan adanya internet serta globalisasi telah mempengaruhi proses bisnis dalam suatu perusahaan baik yang bersifat lokal maupun internasional. PT. FMI dengan Divisi Farmasinya, selama ini melayani terutama kebutuhan obat -obatan pegawai dan pensiunan Bank Indonesia melalui gerai-gerai Apotek Farmarin. Adanya keinginan perusahaan untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan pengendalian atas kegiatan Apotek Farmarin ditambah dengan akan adanya perluasan bisnis Divisi Farmasi menjadi Pedagang Besar Farmasi, membutuhkan upaya-upaya untuk mencapai keinginan tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah mengkaji sistem informasi yang sudah ada dalam kegiatan operasional harian Apotek Farmarin. Pembuatan sistem informasi yang terintegrasi, selain meningkatkan kinerja dan meningkatkan pengendalian, juga akan mendukung upaya Divisi Farmasi untuk memperluas kegiatan bisnisnya menjadi Pedagang Besar Farmasi (PBF), karena sistem yang terintegrasi tersebut sudah mencakup fungsi supply chain management meskipun masih dalam skala yang terbatas. Fungsi tersebut akan mendukung keunggulan bersaing dari sebuah PBF, jika sistem ini diperluas untuk mencakup perusahaan di hulu dan hilir dari PBF tadi. Analis sistem menggunakan metodologi FAST untuk merumuskan langkah-langkah yang ditempuh dalam penyelesaian Laporan Akhir ini.. Untuk mengidentifikasi masalah, peluang-peluang dan arahan yang ada dalam sistem yang ada sekarang, analis sistem kembali menggunakan PIECES framework dalam menganalisa lebih lanjut hal-hal yang telah diidentifikasi dalam lingkup proyek. Untuk mendukung kegiatan operasional berbagai gerai Apotek Farmarin dan menjalankan fungsi-fungsi pelaporan yang dibutuhkan oleh Divisi Farmasi, analis sistem akan menggunakan sebuah sistem Basis Data untuk menyimpan seluruh data yang berkaitan dengan transaksi yang terjadi pada apotek, data pendukung kegiatan operasi dan data pendukung fungsi supply chain management. Teknologi Basis Data yang akan dipergunakan adalah teknologi relasional basisdata.

The development of information technology has grown very fast, make competition in the business world more tighter, because of the internet and the globalization that affects the business process in the organization either locally or internationally. PT FMI with its Pharmacy Division, after all the time serve the needs of medicine for Bank Indonesia?s employee and retirement through Apotek Farmarin outlets. With the company wants to improve services and controls every activities of Apotek Farmarin and the plan to expand its business to becoming a big medicine seller, needs to do something to gain the objectives. One thing that should try is to analyze existing daily operational information systems in Apotek Farmarin. The making of integrated information system, aside improving performance and controlling, also will support Pharmacy Division to expand its business and becoming big Pharmacy seller, because within this integrated information include Supply Chain Management function although its in the limited scale. Those functions will support the competitive advantages of becoming a big pharmacy seller, if this system expanded and included all the process from start to ends. System analyst use FAST methodology to formulate steps that will be taken in finishing this report. To identify problems, opportunities and directives in existing information system, analyst again uses PIECES framework for further analizing every task that has been identified in the project charter. To support every outlets daily operational activities and to run reporting function that will be needed by Pharmacy Division, system analyst uses database systems to store datas relations with every transactions in Apotek, operational activities supporting data and supply chain management supporting data. Database technology that will be used is relational database."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>