Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186895 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inong Febi Fikriyah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Rustifar Rustana
"Skripsi ini membahas tentang perancangan sistem informasi surveilans HIV/AIDS dalam upaya percepatan distribusi data dan kelancaran arus informasi sehingga dapat menghasilkan gambaran situasi kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Cirebon. Rancangan sistem informasi surveilans HIV/AIDS ini dapat mengolah laporan bulanan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS, dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Access, yang akan menghasilkan keluaran berupa informasi sebaran kasus, informasi indikator-indikator dalam kegiatan penanggulangan HIV/AIDS, yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik secara rinci. Dengan demikian cakupan kegiatan yang masih rendah atau terjadinya kasus yang perlu penanganan khusus dapat dilakukan penanggulangan secara efektif dan efisien. Hasil akhir dari penelitian ini adalah prototipe perangkat lunak komputer dari rancangan sistem informasi surveilans HIV/AIDS di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

This thesis describes the process of developing an information system for HIV/AIDS surveillance in Cirebon Health District. The work starts out with a study of the existing system, based on two study methods: observation and in depth-interviews at Cirebon Health District Office. The primary goal of this thesis is to design a prototype of HIV/AIDS surveillance information system that can accelerate the distribution of data and ensure the smooth running of information that is most useful in reducing the spread of HIV/AIDS and in providing care for those affected in Cirebon district. This prototype, developed using database management system in Microsoft Access 2007, can process the HIV/AIDS and STI reporting which will produce the information about distribution of HIV infections, AIDS and STI cases, and also some indicators of HIV/AIDS programme that displayed in more detail in tables or graphs. The result of this study is a prototype of information system for HIV/AIDS surveillance design in Cirebon Health District."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rattih Diyan Pratiwi
"[ABSTRAK
Jumlah kasus HIV/AIDS yang meningkat di Provinsi DKI Jakarta menjadi posisi yang pertama dibandingkan daerah lain. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran kematian berdasarkan karakteristik individu dan faktor risiko pada ODHA di Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Surveilans Penderita HIV/AIDS di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2014. Sampel berjumlah 1575 responden, merupakan pasien HIV/AIDS yang terlapor dari rumah sakit di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menemukan angka kematian terhadap kasus HIV/AIDS sebesar 11 kematian per 100 kasus, serta didapatkan proporsi kematian tertinggi pada kelompok umur 26-45 tahun, mereka yang bekerja, yang berdomisili di wilayah Jakarta Timur, dan perbandingan laki-laki terhadap perempuan adalah 3:1. Berdasarkan faktor risiko penularan yang tertinggi ialah melalui hubungan heteroseksual, kadar CD4 <200/µl, dan kematian yang disertai dengan infeksi oportunistik. Berdasarkan karakteristik individu dan faktor risiko didapatkan adanya hubungan kelompok umur >45 tahun (PR=4,1; 95%CI:4,03-4,37), kelompok umur 26-45 tahun (PR=2,4; 95%CI:2,03-2,87), kelompok umur 12-25 tahun (PR=2,1; 95%CI:1,88-2,42), penggunaan narkotika suntik (PR=1,6; 95%CI: 1,12-2,23), jumlah CD4<200 (PR=4,1; 95%CI:1,62-10,22), infeksi oportunistik (PR=1,6; 95%CI:1,1-2,37) dengan kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS. Perlu dilakukan adanya program pencegahan dan penanggulangan serta diagnosis dini pada kelompok yang mulai berisiko.

ABSTRACT
;The number of HIV / AIDS is increasing in Jakarta became the first position compared to other regions. This study aims to look at the overview of death based on individual characteristics and risk factors in people living with HIV in Jakarta year 2013-2014. This research is a quantitative research with cross sectional study design using secondary data Surveillance in Health Departement of DKI Jakarta Year 2013-2014. The sample totaled 1575 respondents. This study found the death rate for HIV / AIDS cases by 11 deaths per 100 cases, the highest proportion of deaths in the age group 26-45 years, those who work, live in East Jakarta, and the ratio of men to women is 3: 1, through heterosexual transmission, CD4 count <200 / ml, and death are accompanied by opportunistic infections. There are correlation between age > 45 years (PR = 4.1; 95% CI: 4.03-4.37), age 26-45 years (PR = 2.4; 95% CI : 2.03-2.87), age 12-25 years (PR = 2.1; 95% CI: 1.88- 2.42), IDU (PR=1,6; 95%CI: 1,12-2,23), CD4 <200/ml (PR = 4.1; 95% CI : 1.62-10.22), opportunistic infections (PR = 1.6; 95% CI: 1.1- 2.37) with deaths caused by HIV / AIDS. Needs to be done for prevention and control program, and early diagnosis on start-risk groups.
, The number of HIV / AIDS is increasing in Jakarta became the first position compared to other regions. This study aims to look at the overview of death based on individual characteristics and risk factors in people living with HIV in Jakarta year 2013-2014. This research is a quantitative research with cross sectional study design using secondary data Surveillance in Health Departement of DKI Jakarta Year 2013-2014. The sample totaled 1575 respondents. This study found the death rate for HIV / AIDS cases by 11 deaths per 100 cases, the highest proportion of deaths in the age group 26-45 years, those who work, live in East Jakarta, and the ratio of men to women is 3: 1, through heterosexual transmission, CD4 count <200 / ml, and death are accompanied by opportunistic infections. There are correlation between age > 45 years (PR = 4.1; 95% CI: 4.03-4.37), age 26-45 years (PR = 2.4; 95% CI : 2.03-2.87), age 12-25 years (PR = 2.1; 95% CI: 1.88- 2.42), IDU (PR=1,6; 95%CI: 1,12-2,23), CD4 <200/ml (PR = 4.1; 95% CI : 1.62-10.22), opportunistic infections (PR = 1.6; 95% CI: 1.1- 2.37) with deaths caused by HIV / AIDS. Needs to be done for prevention and control program, and early diagnosis on start-risk groups.
]
"
2015
S61214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Haryanti
"Di seluruh dunia saat ini diperkirakan sebanyak 11,8 juta remaja usia 15-24 tahun hidup dengan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko terhadap HIV/AIDS. Di Indonesia, kasus AIDS terus meningkat tiap lahunnya.
Akibat minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi. maka remaja merupakan kelompok umur yang rentan untuk menderita penyakit HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Penelitian deskriptif sederhana ini dilakukan pada 96 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar remaja aktif mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, kemudahan mengakses informasi melalui berbagai media juga turut mendukung remaja dalam mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.

Nowadays, for about 11,8 million teenagers up to 15 -24 year live with HIV/AIDS in the world. Instead of adults and children, teenagers have high risk to get it. In Indonesia, HIV/AIDS issues increased each year. Lack of genital hygiene information is the reason why the amount of someone who get on HIV/AIDS increase and the teenagers become object that easy to infect. The aint of this research is to get description about level of teenagers knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. The object of this descriptive research is 96 teenagers. The result shows that teenagers have high level of knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. It is caused by their initiative to out about genital hygiene. Besides that, there are many ways to access the information through media that make the teenagers get the right information about genital hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5784
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fardillah
"Stigma terhadap penderita HIV/AIDS juga dilakukan oleh sektor pelayanan kesehatan seperti dokter dan perawat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengarui stigma terhadap stigmatisasi penderita HIV/AIDS pada mahasiswa kesehatan tingkat akhir program reguler di beberapa fakultas di Universitas Indonesia. Peneiitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal pengalaman masa lalu terkait HIV/AIDS saja yang memiliki hubungan terhadap stigmatisasi penderita HIV/AIDS karena nilai p(0,007) < α,(0,05). Sedangkan faktor-faktor intemal dan ekstemai lain (tingkat pengetahuan, niiai kepercayaan/agama, niiai sosial budaya dan faktor lingkungan sekitar) tidak memiliki hubungan dengan stigmatisasi pada responden yang diambil di Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Keperawatan ini.
Dari 77 orang responden yang diteliti didapatkan hasil yaitu sebesar 40 orang (51,9%) responden memiliki stigma negatif dan 34 orang lainnya (48,1%) memiliki stigma positif tingginya stigma negatif pada mahasiswa kesehatan harusnya menjadi perhatian khusus dunia pelayanan kesehatan.

Stigma related people with HIV/AIDS are belonging to the health worker like doctor and nurse. The objective of this research is to know the relationshhn between the factors that contributing the stigma with stigmatize related people with HIV/AIDS in the freshman students of healthy at the last stage regular program in several faculties in University of Indonesia.
The analysis result shows that just internal factor experienced related HIV/AIDS that have relation with stigmatize related people with HIV/AIDS because the p value (0,007) < α (0,05). The other internal and external factors (degree of knowledge, the value of believed the value of social culture, and environment) have not relation with stigmattize people with HIV/AIDS in the subjective of this research that token in the Medical Faculty Dental Medical Faculty, and Nursing Faculty.
This research used a descriptive correlation From 77 samples that have been researched the result shown about 40 people (5.19%) samples have a negative stigma and 34 other people (48, 1 %) have a positive stigma. The high level of stigma negative in the ji-eshrnan students of healthy must be have more intention from the healthy world side.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5723
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Martua Hidayana
"ABSTRAK
Beberapa studi epidemiologi yang pernah dilakukan di Indonesia memperlihatkan bahwa prevalensi HIV/AIDS rendah dan beberapa PMS, seperti chlamidia, cukup problematik. Dari penelitian ini juga terungkap bahwa beberapa kegiatan surveilans sentinel sedang berjalan yang seringkali tumpang tindih. Pekerja seks di Surabaya misalnya mengeluhkan bahwa mereka dites oleh beberapa tim peneliti yang berbeda.
Dalam meninjau kegiatan-kegiatan HIV/AIDS dan PMS yang ada, ditemukan 2 bidang yang masih lemah yaitu advokasi dan pengembangan kebijakan strategi. Pengembangan penelitian sebaiknya diarahkan untuk memperbaiki 2 bidang penting ini.
Penelitian-penelitian berikut sebaiknya mengkombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif, tetapi bukan merupakan kombinasi antara penelitian epidemiologi dengan penelitian sosial/behavorial karena bisa menimbulkan persoalan. Orang akan cemas atau khawatir karena adanya komponen surveilans dan mungkin tidak akan terbuka dan jujur dalam penelitian behavioral atau perilaku.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kegiatan dan penelitian tentang PMS dan HIV/AIDS. Pertama, masalah etika yang menyangkut kerahasiaan dan anonimitas dalam penelitian, termasuk akuntabilitas dan transparansi. Kedua, aspek gender yang belum nampak kuat dalam berbagai kegiatan PMS dan HIV/AIDS yang ada sekarang. Organisasi-organisasi perempuan banyak yang masih manganggap bidang ini tidak sebagai prioritas. Ketiga, proses partisipatoris yaitu dengan melibatkan kelompok sasaran, misalnya pekerja seks atau waria dan juga LSM, dalam perencanaan program. Keempat, pengembangan jaringan di antara lembaga pemerintah, LSM dan universitas yang bergerak daiam kesehatan reproduksi untuk mengurangi tumpang tindih kegiatan, bahkan konflik. Kelima, pengembangan self-help activities di dalam kelompok sasaran, misalnya kelompok Berdaya di Surabaya atau Bandungwangi di Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Muryani
"Penyakit HIV/AIDS memunculkan persepsi yang beragam. Persepsi tersebut tergantung pada tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa tentang HIV/AIDS, selain itu terpaparnya siswa-siswi dengan lingkungan (keluarga, sekolah, dan teman sebaya) serta berbagai media cetak maupun elektronik juga mempengaruhi pembentukan persepsi.
Penelitian dengan judul "Persepsi siswa terhadap bahaya HIV/AIDS di SMK Amaliyah, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan". Dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi siswa terhadap bahaya HIV/ AIDS di SMK Amaliyah, Srengseng Swah, Jakarta Selatan.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif sederhana. Tekhnik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah sampel 65 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar siswa mempunyai persepsi positif (69,4 %), pengetahuan yang baik (56,5 %), lingkungan yang positif (61,3 %), dan terpapar sumber informasi dengan baik (61 ,3 %),"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5295
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizchi Mustika Putry
"Stigma HIV/AIDS adalah pandangan negatif tentang ODHA yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk rnengidentifikasi hubungan stigma dengan harga diri rendah pada klien HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana yang dilakukan pada 30 ODHA di LSM PKBI Jakarta.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuisoner untuk mengkaji data demografi, adanya stigma negatif masyarakat terhadap ODHA dan adanya HDR yang dialami ODHA karena stigma tersebut. Data yang dikumpul dengan metode pendekatan Chi-Squaren dengan uji dependensi dengan pendekatan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adanya hubungan stigma dengan harga diri rendah pada klien HIV/AIDS di LSM PKBI Jakarta. Hasil analisa responden yang menyatakan Stigma negatif sebanyak 70 %, lebih banyak dibandingkan dengan stigma positif sebanyak 30 %. Sedangkan hasil dari analisa data yang diperoleh bahwa responden yang mengalami HDR sebanyak 63,33 %, lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami sebanyak 36,67 %.

HIV/AIDS Stigma is a negative opinion sight about people live with HIV/AIDS (ODHA. This research aim to identify the relation between stigma with low self regard at HIV/AIDS patient. This research applies simple descriptive design with 30 ODHA in LSM PKBI Jakarta.
Data where collected through questionnaire in order to study the demography data, the existence of public negative stigma to ODHA and the existence of low self regard (HDR) experienced by ODHA because of that stigma. The data analwed with Chi-Square test with sigiincant level 0,05.
Result fiom this reseanch showed that there is relation between the existence of the of stigma with low self regard at HIV/AIDS patient in LSM PKBI Jakarta. Result of respondent analysis showed negative stigma with percentage of 70 % compared to positive stigma 30 %. While result from data analysis obtained that respondent experiencing low self regard (HDR) 63,33 % compared to 36,67 % respondent that is not experiences low self regard (HDR).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5837
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyatmi
"AIDS merupakan bentuk paling berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan injeksi HIV stima dari masyarakat dan petugas kesehatan masih trerjadi, salah satu kelompok petugas kesehatan tersebut adalah perawat.
Perawat adalah anggota multidisiplin yang memberikan perawatan kepada pasien HIV/AIDS Pemberian perawatan yang optimal kepada pasien HIV/AIDS hanya dapat diberikan apabila perawat mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang baik pula diharapkan perawat mempunyai Persepsi positif dalam merawat pasien HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Persepsi perawat dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini diadakan di Rumah Sakit Internasional Bintaro pad a bulan mei 2008.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif koreIasi dengan jumlah responden 118. Dari analisa data didapatkan p sebesar 0, 02. Nilai ini lebih kecil dari a yang sudah ditetapkan sebesar 0, 05.
Hasil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan persepsi perawat dalam merawat pasien HIV /AIDS. Dari penelitian ini diharapkan perawat dapat menyadari bahwa dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan pada pasien HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5676
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Irvani Dewi
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Tujuan penelitian ini adalah diidentifikasinya stres dan koping perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS. Sejumlah 6 orang partisipan berpartisipasi dalam penelitian. Pengumpulan data dengan teknik Observasi, wawancara mendalam dan telaah literatur. Hasil analisis didapatkan 7 tema: 1) khawatir terhadap keselamatan janin, 2) diperlakukan berbeda dari perempuan hamil Iainnya, 3) banyak membutuhkan biaya pengobatan, 4) tidak nyaman didiagnosis HIV/AIDS, 5) kebutuhan dukungan dari keluarga dan teman, 6) koping, dan 7) harapan memiliki anak yang sehat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sumber stres perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS adalah khawatir terhadap keselamatan janin, diperlakukan berbeda dari perempuan hamil lainnya, banyak membutuhkan biaya pengobatan dan tidak nyaman didiagnosis HIV/AIDS. Untuk membantu perempuan hamil dalam penelitian ini, mereka membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman, koping yang digunakan adalah koping adaptif seperti menonton TV, banyak beribadah, banyak makan dan koping mal adaptif seperti merokok dan menggunakan narkoba. Motivator terbesar bagi perempuan hamil didiagnosis HIV/AIDS adalah harapan memiliki anak yang sehat. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengelolaan dan memahami stres yang dialami perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS, sehjngga asuhan keperawatan yang diberikan efektif dan optimal. Penelitian ini memberikan implikasi berupa informasi yang bermanfaat untuk penentuan kebijakan bagi pemerintah dan LSM yang terkait dalam pengelolaan perempuan hamil yang didiagnosis HIV/AIDS, perawat yang bekerja di area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya sehingga akan meminimalkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>