Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"DBD masih menjadi masalah kesehatan di kota besar. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah penderita DBD terbanyak di Indonesia. Untuk menanggulangi DBD, diperlukan gambaran kasus DBD di Kecamatan Gambir dan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada tahun 2005- 2009 yang mencakup jumlah kasus, insidens, case fatality rate (CFR), dan puncak kejadian. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang untuk mengetahui jumlah kasus, insidens, CFR, dan puncak kejadian DBD di Kecamatan Gambir dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat tahun 2005-2009. Besar sampel dihitung dengan software EpiInfo, lalu diambil total sampling yang nilainya lebih besar dari perhitungan besar sampel. Variabel penelitian ini adalah status DBD yang didasarkan pada laporan oleh pelayanan kesehatan yang ada pada Sudinkes Jakarta Pusat. Didapatkan gambaran kasus DBD di Kecamatan Gambir dan Sawah Besar yang meliputi jumlah kasus, insidens, CFR, dan puncak kejadian tahun 2005-2009: terdapat kecenderungan adanya penurunan terutama pada jumlah kasus, insidens, dan CFR. Terdapat perbedaan proporsi kasus DBD berdasarkan kepadatan penduduk, namun tidak pada proporsi kasus DBD berdasarkan jenis kelamin. Terjadi pula pergeseran puncak kejadian kasus DBD.

Abstract
DHF is a health problem that still persists in major cities. DKI Jakarta is the province with the most DHF patients in Indonesia. In order to control DHF, a trend of DHF in Gambir and Sawah Besar District, Central Jakarta over the period of 2005-2009 needs to be obtained, consisting of the number of DHF cases, incidence, case fatality rate (CFR), and peak incidence of DHF. This research used cross-sectional method to acquire the number of cases, incidence, CFR, and peak incidence in both districts in 2005-2009. The number of samples was calculated using EpiInfo. Total sampling was used, the number of which was greater than the number of samples calculated earlier. The variable in this research was DHF status based on health care reports available in District Health Care of Central Jakarta. It was concluded that the trend of DHF is decreasing in Gambir and Sawah Besar District, particularly in number of cases, incidence, and CFR. There is a difference in case proportions based on population density, but none in case proportions based on sex. There is a shift of peak incidence in both districts."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Nurcandrani H.
"Telah dilakukan penelitian tentang Rencanaan Strategis pengembangan RSUD Kota Bekasi tahun 2005-2009. Penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, meninjau kembali pernyataan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang sampai 2009 clan menentukan alternatif strategi terpilih yang sesuai bagi posisi RSUD Kota Bekasi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam sebagai sumber data primer dan , sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap input, meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal RSUD Kota Bekasi, analisis faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFAS dan IFAS dan meninjau kembali pernyataan visi dan misi RSUD Kota Bekasi. Tahap kedua adalah tahap pencocokan yang meliputi penetapan jangka panjang RSUD Kota Bekasi sampai tahun 2009 dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan IE. Selanjutnya pada tahap ketiga yaitu tahap keputusan, dimana dilakukan penetapan strategi terpilih RSUD Kota Bekasi untuk tahun 2005-2009 dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pertgambilan keputusan menggunakan metode CDMG (Consensus Decision making Group).
Berdasarkan analisis lingkungan ekstemal menghasilkan nilai total EFAS sebesar 3,10. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen RSUD Kota Bekasi sangat concern atas faktor eksternal dengan berusaha memanfatkan peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang muncul. Analisis lingkungan internal menghasilkan nilai total IFAS sebesar 2,90, artinya pihak manajemen sangat yakin secara internal kekuatan yang dimiliki memiliki daya saing yang cukup tinggi
Sesuai denan hasil identifikasi posisi eksternal dan internal, pihak manajemen memutuskan untuk tetap menggunakan rumusan visi dan misi yang sudah ada karena dianggap masih relevan, faktual dengan kondisi lingkungan serta masih sesuai dengan cita-vita dan tujuan RSUD Kota Bekasi. Sedangkan rumusan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai sampai tahun 2009 meliputi aspek operasional pelayanan dan perawatan, aspek keuangan, aspek SDM dan aspek manajemen.
Penetapan strategi alternatif dengan menggunakan QSPM menghasilkan rekomendasi strategi generik yang sesuai dengan RSUD Kota Bekasi adalah strategi pertumbuhan intensif.
Akhirnya disimpulkan bahwa strategi utama yang sesuai bagi RSUD Kota Bekasi untuk tahun 2005-2009 adalah strategi pengembangan produk. Selanjutnya dalam penelitian ini juga telah dirumuskan saran dan rekomendasi dalam mengimplementasikan strategi terpilih agar visi dan misi serta tujuan jangka panjang yang telah di tetapkan dapat tercapai.

Strategic Planning of RSUD Kota Bekasi 2005-2009 Research for strategic planning of RSUD Kota Bekasi 2005-2009 has been done. The scope of the research consist of external environment analysis, internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2009, define strategic alternative and the chosen strategy which suitable to its condition.
The kind of this research is descriptive analytic research used information as a base information of taking strategic decision. The collecting information were done through deep interviewed as primary data sources, secunder data sources and observation by the researcher herself.
The technichs strategy were done through three stages. Stage I is input stage, included external and internal environment analysis. Analyzing of external and internal environment factors used EFAS and IFAS matrix and reviewed vision and mission statement of RSUD Kota Bekasi. Stage II is matching stage included established of long term objective until 2009 and decided alternative strategy used SWOT and IE matrix . And stage III is decision stage were done by decided chosen strategy of RSUD Kota Bekasi for year 2005-2009 used QSPM. The taking of decision was made using CDMG (Concensus Decision Making Group) methode.
As a result, external environment evaluation produced 3,10 of EFAS total value meant that RSUD Kota Bekasi took a good responsible the opportunities and avoided threats. Internal environment evaluation produced 2,90 of IFAS total value meant internally the power of it is average.
After knowing external and internal position, the management decided to keep using vision and mission statement because it is still relevant and suitable with the aim of RSUD Kota Bekasi. The formula of long term objective they try to reach until year 2009 include operational services and nursing, financaial, SDM and management Determination of the alternative strategy produced is intensive strategy, The strategy was chosen by using QSPM.
This research concluded that the major strategy fit to the development of RSUD Kota Bekasi year 2005-2009 is product development. This research is also give ideas and suggestions to implementation chosen strategy to make vision and mission also determined long term objective to be accomplished.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Oni Isnenti
"Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematin ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan mellenium yaitu tujuan ke 5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Dan 11 % kematian ibu disebabkan oleh preeklampsia dan eklampsia.
Penelitian ini bertujuan untuk memperolah gambaran kejadian Preeklampsia dan Eklampsia berdasarkan karakteristik ibu hamil di RSUD Dr.Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan desain studi laporan serial kasus yang dilakukan pada bulan November Tahun 2012. Sampel penelitian adalah pasien ibu hamil di ruang bersalin yang tercatat di rekam medis pada bulan Januari sampai dengan September tahun 2012 dan terdiagnosa preeklampsia dan eklampsia.
Hasil penelitian kejadian Preeklampsia dan Eklampsia berdasarkan karakteristik ibu didapatkan proporsi kejadian preeklampsia sebesar 83,1% (157 ibu hamil) dan pada Eklampsia 16,9% (32 ibu hamil). Pada proporsi ibu yang mengalami Eklampsia lebih banyak pada ibu hamil yang berumur <20 tahun dan antara 20-35 tahun, yang bekerja, riwayat menggunakan KB dan tidak menggunakan KB, juga pada ibu yang primigravida dibandingkan dengan ibu hamil yang mengalami preeklampsia.

Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the indicators to look at the health status of women. Figures kematin mother is also one of the targets specified in the mellenium development goals aim to 5 to improve maternal health in which the targets to be achieved by 2015 is reduce by three quarters the maternal mortality risk is equal to 102 per 100,000 live births. And 11% of maternal deaths caused by preeclampsia and eclampsia.
This study aims to gain an overview Preeclampsia and Eclampsia events based on maternal characteristics in hospitals Dr.Adjidarmo Rangkasbitung Lebak Banten Province in 2012.
The design of this research study reported case series conducted in November 2012.The research sample was pregnant patient in the delivery room was recorded in the medical record in January to September in 2012 and diagnosed with preeclampsia and eclampsia.
The results Preeclampsia and Eclampsia events based on maternal characteristics obtained proportion of 83.1% incidence of preeclampsia (157 pregnant women) and in Eclampsia 16.9% (32 pregnant women). On the proportion of women who experienced more Eclampsia in pregnant women aged <20 years and between 20-35 years old, who work history using family planning and do not use family planning, as well as a primigravida mothers compared with mothers who had preeclampsia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Khairunnisa Fadli
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai gambaran proses pencatatan dan penagihan piutang pasien JAMKESDA SKTM & GAKIN DKI di RSUP Fatmawati Tahun 2011. Penelitian ini berdasarkan teori kendala dimana penulis ingin mengidentifikasi kendala yang terjadi dalam proses pencatatan dan penagihan piutang mulai dari persiapan berkas, pengiriman berkas, pelaporan penutupan rekening sampai dengan evaluasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian menunjukkan bahwa terjadi kendala dalam proses pencatatan dan penagihan piutang pasien JAMKESDA SKTM & GAKIN DKI pada variabel sarana dan pembayaran dari Dinas Kesehatan. Pada sarana ditemukan masih kurangnya program jaringan atau aplikasi pada komputer petugas klaim rawat jalan sehingga input masih manual. Sedangkan dari segi pembayaran Dinas Kesehatan masih belum sesuai dengan jumlah yang ditagih oleh pihak rumah sakit dan masih belum tepat Waktu, hal ini terjadi karena adanya selisih, kurang lengkapnya prasyarat administrasi terutama untuk kasus katastropik.

ABSTRACT
This research discusses on description of collecting process of account receivable for JAMKESDA SKTM and GAKIN DKI at Fatmawati Hospital in 2011. Analysis of this research based on theory of constraint, which specifically aims to identify on constraints occurred in the collecting process including preparing document, delivering document, reporting and evaluating. This research is a qualitative method with indepth interview, observation, and review document.
This study shows several important constraints in collecting process of account receivable for JAMKESDA SKTM & GAKIN DKI which are facilities and payment from Dinas Kesehatan. In the facility aspect, it is identified that the nformation system is still under developed, so almost all input data is done manually. With respect to payment unit from Dinas Kesehatan, many cases is still foend with discrepancy balance between hospital and Dinas Kesehatan. This may be the cause of delay in payment. Other constraint is also noted in fulhlling all the administrative document especially for catastrophic cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bawotong, Joice Elly Mariansi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indry Ratnawaty
"ABSTRAK
Nutrisi menjadi suatu bagian penting dalam menilai indikator kesembuhan pada pasien Tuberkulosis TB .Kondisi status nutrisi yang buruk akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis jika tidak segera ditangani akanmeningkatkan keparahan, konversi sputum tidak terjadi, dan risiko kematian. Sehingga penilaian status nutrisi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status nutrisi berdasarkan karakteristik pada pasien Tuberkulosis di Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional, dengan besar sampel 359 pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kabupaten Bogor, yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Penilaian status nutrisi dilakukan dengan mengukur indeks masa tubuh IMT . Hasil uji statistik menyatakan status nutrisi pada pasien Tuberkulosis di Kabupaten Bogor adalah normal 187 orang 52,1 . Penelitian ini merekomendasikan kepada pengelola program TB untuk mempertahankan pemberian edukasi kepada pasien TB sehingga status nutrisi terus meningkat.

ABSTRACT
Nutritional status is an important indicator of recuperation of patient with tuberculosis TBC . Poor nutritional status due to Mycobacterium tuberculosisinfection may lead to deterioration of condition, absence of sputum conversion, and risk of death. Therefore, assessment of nutritional status is critical. This study aimed to identify descriptive of nutritional status based on characteristics of patient with tuberculosis in Bogor. The study design was descriptive with cross sectional approach and total sample of 359 patients with tuberculosis in Health Centres of Bogor District selected through consecutive sampling. Nutritional status was assessed by measuring body mass index BMI . The result indicated that majority of patients with tuberculosis 52,1 , 187 respondents demonstrated a normal nutritional status. The study suggested for all stakeholders of tuberculosis program to keep providing education for tuberculosis patients to improve their nutritional status."
2017
S68365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Latar Belakang: Ketahanan hidup pasien kanker payudara di negara maju, seperti Amerika adalah sebesar 89,3% dan di Perancis adalah 82,3%. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sebagai salah satu rumah sakit rujukan terbesar di Indonesia, peringkat kedua untuk kasus rawat inap kanker selama tahun 2007 ? 2010 ditempati oleh kasus kanker payudara dengan ketahanan hidup yang belum diketahui.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketahanan hidup lima tahun pasien kanker payudara berdasarkan karakteristik demografi dan fakrot klinis di RSCM tahun 2007 ? 2010.
Metode: Populasi dan sampel penelitian adalah pasien rawat inap kanker payudara di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara total sampling sebanyak 138 pasien yang diambil dari rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariat serta gambaran ketahanan hidup pasien berdasarkan cox regression.
Hasil penelitian: Secara keseluruhan, ketahanan hidup relative 5 tahun pasien kanker payudara di RSCM tahun 2007 ? 2010 adalah sebesar 54,3%. Ketahanan hidup tertinggi berdasarkan karakteristik demografi adalah pasien yang didiagnosis pertama pada usia 31 ? 40 tahun (60,9%), berpendidikan menengah (70%), dan sudah menikah (85,7%). Sedangkan berdasarkan faktor klinis, ketahanan hidup tertinggi ditemukan pada pasien dengan ukuran tumor primer ≤ 5cm (71,9%), stadium klinis I (100%), jenis histology karsinoma payudara lainnya (85,7%), pasien dengan pengobatan yang lengkap (72,7%), derajat keganasan sel baik (83,3%), dan riwayat metastasis negatif (71,4%).
Kesimpulan dan saran: Ketahanan hidup 5 tahun pasien kanker payudara di RSCM masih tergolong rendah. Oleh karena itu, penemuan kasus secara dini dan dan meningkatkan kesadaran wanita untuk melakukan berbagai skrining kanker khususnya pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun sangat penting untuk dilakukan.

Background: The 5-year survival rate of female breast cancer patients in developed country, such as America is 89,3% and France is 82,3%. At Cipto Mangunkusumo hospital, as one of reference hospital in Indonesia, second ranked in cancer patients admitted during the year 2007 ? 2010 is breast cancer with improved survival is unknown.
Objectives: This study is conducted for determine 5-year survival rate of breast cancer patients in the Cipto Mangunkusumo Hospital based on demographic characteristic and clinical factor during 2007- 2010.
Methods: Population and sample are breast cancer patients hospitalized in the Cipto Mangunkusumo hospital who met the inclusion criteria and were selected in total sampling as many as 138 patients and collected from medical record. Data analysis was performed with univariate and bivariate tests as well as an overview of survival of patients by Cox regression.
Results: Overall, 5-year relative survival rate for breast cancer patients in the Cipto Mangunkusmo Hospital years 2007 to 2010 amounted to 54.3%. The highest of the 5-year survival rate based on demographic characteristic: age of first diagnosed between 31 and 40 years (60.9%), intermediate education (70%), married (58.7%). Then based on clinical factor: tumor size ≤ 5 cm (71.9%), clinical stage I 100% (n= 4) , another breast cancer histological type 85.7%, complete treatment (72.7 %), good grade (83.3%), and negative metastasis 71.4%.
Conclusions and suggestions: 5-year survival rates of breast cancer patients at RSCM is still low. Therefore, early case detection and increasing awareness of women to perform a variety of cancer screening, especially in those aged over 30 years is very important.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsih
"ABSTRAK
Rumah sakit berkembang melalui pasien yang puas di mana pasien tidak hanya akan kembali untuk membeli pelayanan tetapi juga dapat menjadi marketer yang dapat
membawa keluarga atau teman-teman lainnya. Minat konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasanya terhadap pelayanan yang telah diperoleh sebelumnya. Kepuasan pasien
merupakan nilai subyektif terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan diterima oleh pasien, meskipun nilai subjektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan lingkungan pasien, kepuasaan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan objektif yang dialami oleh pasien pada saat
menerima pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat variabel
karakteristik dan kepuasan pasien yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer,
pendekatan cross sectional, populasi adalah pasien rawat jalan, sampel dihitung
berdasar beda dua proporsi didapatkan 150 sampel pengambilan sampel dengan tekhnik Quota sampling. Di analisis komputer menggunakan regresi multivariat. Hasil tidak ada hubungan antara karakteritik pasien dengan minat kunjungan ulang nilai P value >0,05 :
jenis kelamin (p value=0,169), usia (p value= 0,539) pendidikan (p value=0,622),
pekerjaan (p value=0,319), pengalaman berkunjung sebelumnya (p value=0,352), ada hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang (p value=0,0001).
Variabel yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang adalah
kepuasan pasien dengan p value=0,0001, OR= 16,626. Artinya pasien yang memiliki
kepuasan baik akan mempunyai peluang sebesar 16,626 lebih tinggi melakukan kunjungan ulang dibandingkan pasien yang memiliki kepuasan kurang baik, setelah di kontrol oleh variabel jenis kelamin, variabel umur dan variabel pekerjaan.
"
2019
T52794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Kartika Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pegawai Instalasi Gizi RSUD Koja dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu variabel individu (jenis kelamin, umur, masa kerja, pelatihan, dan pendidikan), variabel organisasi (supervisi dan imbalan), dan variabel psikologis (motivasi). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel seluruh pegawai Instalasi Gizi. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara kinerja dengan variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis. Untuk meningkatkan kinerja para pegawainya hendaknya manajemen mengadakan pemilihan pegawai teladan untuk memotivasi para pegawainya, memberikan bimbingan dan dorongan motivasi kepada pegawai secara rutin dan berkala, dan membuat suatu sasaran atau target yang melibatkan para pegawai dalam membuatnya.

The purpose of this research is to get the illustration about Performance of Nutrition Installation's Employee on Koja General Hospital and factors that influence the employee's performance which is personal variable (sex, age, job length, training, and education), organizational variable (supervision and reward), and psychological variable (motivation). This research use cross sectional design which all of employees on Nutrition Installation as samples. Data which were collected is primary data with questioner. From the result has been found that there is no relation between performance and personal variable, organizational variable, and psychological variable. To increase employee's performances, management should establish the election of best employee to motivate them, giving supervision and motivation to the employee regularly, and make a target which involve the employee."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>