Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131550 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fika Fawzia
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S23817
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Muswati Putranti
"Abstract. The purpose of Clean Development Mechanism (CDM) is to reduce the emission of greenhouse gas through carbon credit. The mechanism allows projects or business enterprises related to the reduction of carbon emission in developing countries to receive the Certified Emission Reduction (CER). The current research uses the qualitative approach and analyzes policies on Value-Added Taxes (PPN) and the Income Tax (PPh) to determine the ones appropriate for CER transactions in Indonesia. India?s policies of PPN and PPh on CER transactions are used as a benchmark to analyze tax policies on CER transactions in Indonesia. The current research shows that, in regard to PPN taxable objects, CER is the equivalent of a marketable security or collateral. Article 4 Clause (2) Point d in UU PPN Indonesia states that marketable securities are categorized as non-taxable goods; therefore, in accordance with UU PPN, a CER transaction is exempt from PPN. PPh laws and regulations state that the income from CER sales in Indonesia is subject to the income tax. To support the policy on carbon emission reduction, the government can issue a policy in which PPN is not levied on imported machines or equipments used in technology transfer activities, and thus facilitate the growth of CDM projects."
2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Dhiny Rarastri
"Mekanisme pembangunan bersih, sebagai salah satu instrumen dalam mitigasi perubahan iklim, hingga saat ini adalah satu-satunya mekanisme fleksibel yang melibatkan negara-negara berkembang dalam pelaksanaanya. CDM memiliki dua tujuan utama yaitu menbantu negara berkembang yang menjadi tuan rumah proyek CDM untuk mencapai pembangunan berkelanjutan; dan membantu negara maju untuk mencapai target pengurangan emisinya (yang tidak mungkin dipenuhi di dalam negerinya) dengan cara mengambil kredit dari pengurangan emisi yang dihasilkan dan proyek-proyek yang dilakukan di negara berkembang. Emisi metan total TPA Piyungan tahun 1995-2010 sebesar 1.661,6 tCO2e dengan pemanfaatan gas metan tahun 2011-2019 dapat mereduksi emisi gas metan sebesar 447919 tCO2e menghasilkan listrik sebesar 24.605124 KwH/tCO2e dengan jumlah CERs senilai Rp.44.344.005.790. Dengan nilai IRR implementasi CDM TPA Piyungan sebesar 20,32% lebih besar dari suku bunga acuan (BI rate) saat ini sebesar 6,5%, kemudian nilai NPV bernilai positif, berarti kegiatan ini layak untuk dijalankan dan pengembalian modal kegiatan pada tahun 2015, total pengembalian modal sebesar Rp. 1S.408.909.401. Tahun 2011-2019 potensi emisf redulsi sebesar 447919 tCO2e.

Clean development mechanism as one of the instruments in the climate alteration mitigation at present is the only flexible mechanism that involved developing countries in their implementation. CDM owns two main intentions, such as: to help developing countries as a host of CDM project no achieve sustainable development; and to help developed or established countries to decrease the target of their emission (may not possibly fulfilled in their home country) by taking credit from the decrease of emission produced from the projects carried in the developing countries. Total landfill methane emissions in 1995-2010 amounted to 1661.6 Piyungan tCO2e with methane gas utilization in 2011-2019 to reduce methane emissions by 447,919 tCO2e generate electricity of 24,605,124 KwH/tCO2e with the number of CERs worth Rp.44.344.00S.790. with the implementation of CDM Landfill IRR of 20.32% Piyungan greater than the benchmark rate (BI Rate) is currently at 65%, then NPV is positive, it means that this activity is eligible to run and retum on capital activities in 2015, total payback amount of Rp 15,408,909,401. Year 2011-2019 emission reduction potential of 447,919 tCO2e."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rubidiyanti Domonica
"Mekanisme pembangunan bersih, sebagai salah satu instrumen dalam mitigasi perubahan iklim, hingga saat ini adalah satu-satunya mekanisme fleksibel yang melibatkan negara-negara berkembang dalam pelaksanaanya. CDM memiliki dua tujuan utama yaitu menbantu negara berkembang yang menjadi tuan rumah proyek CDM untuk mencapai pembangunan berkelanjutan; dan membantu negara maju untuk mencapai target pengurangan emisinya (yang tidak mungkin dipenuhi di dalam negerinya) dengan cara mengambil kredit dari pengurangan emisi yang dihasilkan dan proyek-proyek yang dilakukan di negara berkembang. Emisi metan total TPA Piyungan tahun 1995-2010 sebesar 1.661,6 tCO2e dengan pemanfaatan gas metan tahun 2011-2019 dapat mereduksi emisi gas metan sebesar 447919 tCO2e menghasilkan listrik sebesar 24.605124 KwH/tCO2e dengan jumlah CERs senilai Rp.44.344.005.790. Dengan nilai IRR implementasi CDM TPA Piyungan sebesar 20,32% lebih besar dari suku bunga acuan (BI rate) saat ini sebesar 6,5%, kemudian nilai NPV bernilai positif, berarti kegiatan ini layak untuk dijalankan dan pengembalian modal kegiatan pada tahun 2015, total pengembalian modal sebesar Rp. 1S.408.909.401. Tahun 2011-2019 potensi emisf redulsi sebesar 447919 tCO2e.

Clean development mechanism as one of the instruments in the climate alteration mitigation at present is the only flexible mechanism that involved developing countries in their implementation. CDM owns two main intentions, such as: to help developing countries as a host of CDM project no achieve sustainable development; and to help developed or established countries to decrease the target of their emission (may not possibly fulfilled in their home country) by taking credit from the decrease of emission produced from the projects carried in the developing countries. Total landfill methane emissions in 1995-2010 amounted to 1661.6 Piyungan tCO2e with methane gas utilization in 2011-2019 to reduce methane emissions by 447,919 tCO2e generate electricity of 24,605,124 KwH/tCO2e with the number of CERs worth Rp.44.344.00S.790.with the implementation of CDM Landfill IRR of 20.32% Piyungan greater than the benchmark rate (BI Rate) is currently at 65%, then NPV is positive, it means that this activity is eligible to run and retum on capital activities in 2015, total payback amount of Rp 15,408,909,401. Year 2011-2019 emission reduction potential of 447,919 tCO2e."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah terdapat pengaruh yang signifikan peran komisaris independen dan audit komite dalam penentuan struktur pembiayaan perusahaan. Model penelitian menggunakan regresi linier simultan. Pengujian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang telah go public dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara keberadaan komisaris independen dengan tingkat leverage perusahaan. Hubungan tersehut menunjukkan peran komisaris independen dalam upaya
mengurangi risiko gagal bayar atas utang jangka panjang perusahaan. Namun demikian tidak diperoleh bukti yang signifikan bahwa keheradaan komisaris independen dapat mengurangi permasalahan agensi dengan adanya kepemilikan managerial. Keberadaan komite audit dapat mengurangi insentif manager melakukan tindakan-tindakan oportunistik dalam penentuan struktur pembiayaan perusahaan. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa leverage dapat menjadi alternatif monitoring terhadap kepemilikan managerial."
JBPPK 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanuddin
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S22830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktioza Pratama
"Tesis ini membahas analisis rencana penerapan skenario kebijakan Proyek Penurunan Emisi dan Carbon Emission Credits pada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk menurunkan emisi CO2. Teori sistem dinamis digunakan sebagai basis untuk menerapkan skenario ini. Indikator hasil makro yang dianalisis adalah produksi baja, emisi CO2, dan laba kotor perusahaan. Disamping itu, diberikan juga analisis kelayakan setiap proyek untuk melihat sisi finansial dari skala mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan Proyek Penurunan Emisi dapat menurunkan emisi CO2, namun analisis kelayakannya masih belum layak meskipun telah ditambahkan dengan Carbon Emission Credits. Mengingat pentingnya penerapan Proyek Penurunan Emisi ini, maka dibutuhkan kebijakan lain untuk mendukung penerapan proyek ini.

The focus of this study is to analyze policy design for Emission Reduction Project and Carbon Emission Credits in PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. to reduce CO2 emission. System Dynamics model is used as basic for implementation the Emission Reduction Project scenario. Steel production, CO2 emission, and gross profit will be analyzed as macro output indicators. Moreover, feasibility study in every project will be analyzed as micro output indicator in finance point of view. This study shows that Emission Reduction Project can reduce CO2 emission. Unfortunately, the feasibility study said it is not feasible to implement although Carbon Emission Credits has been implemented too. Remembering how important the implementation of Emission Reduction Project is, it still needs another policies to support the implementation of project then."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yafiazmi Dhaniswara
"Indonesia terletak di Ring of Fire dan memiliki potensi panas yang tinggi mencapai 29.000 MW atau setara dengan 40% potensi panas bumi dunia. Potensi ini baru digunakan sebesar 8,9% atau 2.130,6 MW walaupun pemerintah sendiri menargetkan peningkatan penggunaan energi panas bumi sebesar 7.241, 5 MW atau setara dengan 16,8% dari total potensial di tahun 2025, masih banyak yang belum digunakan. Menurut CNN Indonesia (2016), pengembangan energi panas bumi membutuhkan waktu yang lama, memiliki risiko yang tinggi dan modal akan kembali pada waktu yang lama sehingga investor tidak tertarik untuk menelusuri bisnis ini dan sedikit yang tertarik berinvestasi pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Penelitian ini penting untuk dilakukan guna menganalisa strategi pendanaan investasi proyek geothermal. Terdapat tiga skenario pendanaan proyek panas bumi, yaitu: (1) 100% ekuitas untuk keseluruhan investasi; (2) Pinjaman untuk keseluruhan investasi pembangkit listrik dan ekuitas untuk keseluruhan investasi lapangan uap; (3) Pinjaman untuk investasi lapangan uap kecuali SAGS dan ekuitas pada SAGS dan make up well drilling. Skenario pendanaan tersebut juga akan dibandingkan sebagai berikut: (1) tanpa CDM dan REC; (2) dengan CDM; (3) dengan REC. Alat yang digunakan untuk menganalisis investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Discounted Payback Period (DPP) dan Profitability Index (PI). Hasil akhir akan dibandingkan menggunakan metode analisis skenario

Indonesia is located on the Ring of Fire and has a high heat potential of 29,000 MW or equivalent to 40% of the world's geothermal potential. This potential has only been used by 8.9% or 2,130.6 MW, although the government itself targets an increase in the use of geothermal energy by 7,241.5 MW or equivalent to 16.8% of the total potential in 2025, there is still much that has not been used. According to CNN Indonesia (2016), the development of geothermal energy takes a long time, has a high risk and the capital will return in a long time so investors are not interested in exploring this business and few are interested in investing in the development of geothermal energy in Indonesia. This research is important to do in order to analyze the funding strategy of geothermal project investment. There are three geothermal project funding scenarios, namely: (1) 100% equity for the entire investment; (2) Loans for the entire power plant investment and equity for the entire steam field investment; (3) Loans for investment in steam fields except for SAGS and equity in SAGS and makeup well drilling. The funding scenarios will also be compared as follows: (1) without CDM and REC; (2) with CDM; (3) with REC. The tools used to analyze the investments used in this research are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Discounted Payback Period (DPP), and Profitability Index (PI). The final results will be compared using the scenario analysis method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermien Hadiati Koeswadji
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992
614.1 HER b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Mukthie Fadjar
Malang: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 1996
340.115 MUK b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>