Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1993
S22976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puan Adria Ikhsan
"ABSTRAK
Perilaku harmonis antara pemerintah dan pelaku industri syariah dalam initial public offering menimbulkan kebutuhan kepastian hukum perjanjian penjaminan emisi efek syariah. Adapun pada situasi a quo terdapat kekosongan, ketidakpastian dan ketidakjelasan pengaturan perihal tersebut. Oleh karenanya muncul permasalahan sebagaimana dianalisis tesis, yakni perihal: 1 Bagaimana penerapan prinsip syariah di pasar modal pada Penjamin Emisi Efek sebagai pihak dalam perjanjian penjaminan emisi efek syariah? dan 2 Akad apa yang tepat digunakan dalam perjanjian penjaminan emisi efek syariah? Berdasarkan metode penelitian yuridis normatif yang berfokus pada taraf sinkronisasi peraturan, ditemukan 2 dua simpulan yaitu: 1 penerapan prinsip syariah di pasar modal pada Penjamin Emisi Efek harus dilaksanakan dalam setiap aspeknya baik internal maupun eksternal sebagai pihak dalam perjanjian penjaminan emisi efek syariah, dengan ancaman apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan karena termasuk kategori akad yang fasad; dan 2 akad yang tepat digunakan dalam perjanjian penjaminan emisi efek syariah adalah gabungan dari tiga akad dasar yang dikembangkan, yakni akad wakalah, syirkah abdan dan syirkah inan, dan al-ba i istishna. Adapun terdapat sejumlah saran kepada pemerintah dan Penjamin Emisi Efek Syariah, yaitu: 1 membuat dan/atau memperbaiki peraturan terkait; dan 2 peningkatan kesadaran dan kepatuhan Penjamin Emisi Efek dalam menerapkan prinsip syariah di pasar modal.

ABSTRACT
The harmonious behavior between the government and the sharia industry actors in initial public offering raises the need for legal certainty about Underwriting Agreement of Sharia Securities UASS . Nowadays, there is a vacuum, uncertainty, and unclear law about it. That is why there are problems as analyzed in this thesis 1 How is the implementation of Sharia principles in capital market where Underwriter as a party in the UASS and 2 What is the contract that shall be used in UASS Based on normative juridical research method focuses on regulatory synchronization, has found 2 two conclusions 1 the implementation of capital market s sharia principles in Underwriter must be applied thoroughly to the internal and external aspects as a party in the UASS, with the threat of cancellation of the contract because it is categorized as an contract that is fasad and 2 the contract that shall be used in UASS is a combination of three basic sharia contract that has been developed between wakalah, syirkah abdan dan syirkah inan, dan al ba i istishna. Then there are some suggestions to the government and Underwriters 1 to create and or revise regulations by government and 2 increasing awareness and compliance of Underwriters in applying UASS."
2017
T47861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mugiono
"Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan negara yang diharapkan mampu berperan secara dominan dalam sistem pembiayaan pemerintah. Dengan reformasi sistem perpajakan yang dilakukan sejak tahun 1984 Pajak telah mampu menunjukkan peranannya dalam menggalang penerimaan sehingga mencapai porsi lebih dari 50 % penerimaan negara yang dicapai sejak tahun anggaran 1987/1988.
Peningkatan penerimaan pajak secara umum dapat dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan ekonomi dan usaha yang dipicu oleh tingginya gairah berinvestasi. Salah satu hal yang ikut mempengaruhi berkembangnya dunia usaha antara lain dengan adanya mekanisme pendanaan melalui pasar modal. Melalui sistem pendanaan di pasar modal tersebut dunia usaha dimungkinkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya sekaligus memperbaiki struktur permodalan mereka. Di sisi lain masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan yang telah mempunyai kinerja dan reputasi yang cukup baik, sehingga mempunyai kesempatan untuk ikut meraih keuntungan dari hasil usaha perusahaan tersebut yang berupa deviden ataupun capital gain.
Berkembangnya pasar modal juga dapat dimanfaatkan oleh negara sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan penerimaan pajak penghasilan, antara lain melalui pengenaan pajak penghasilan yang bersifat gal atas transaksi penjualan saham oleh investor di bursa efek. Perlakuan final terhadap pajak penghasilan yang dibayar pada saat transaksi penjualan saham memungkinkan pihak investor untuk menghemat biaya administrasi perpajakan yang biasanya harus dilakukan dalam proses penghitungan capital gain yang diperoleh dan transaksi tersebut. Kemudahan sistem ini ikut mendorong masyarakat untuk berinvestasi saham di pasar modal. Dengan demikian kegiatan pasar modal menjadi bergairah. Dan peningkatan gairah investasi di pasar modal ini pada gilirannya kembali menghasilkan penerimaan pajak bagi negara.
Studi ini ditujukan untuk melihat seberapa besar hubungan antara pertumbuhan pasar modal dengan penerimaan pajak penghasilan final yang diterapkan atas transaksi penjualan saham di bursa efek Jakarta berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 dan Nomor 14 Tahun 1997."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S24087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyono
"ABSTRAK
Underpricing pada saham-saham perdana (Initial Public Offering, IPO) merupakan fenomena jangka pendek yang telah banyak ditemukan oleh peneliti-peneliti di Amerika Serikat, Amerika Latin, Inggris dan Indonesia. Namun hasil-hasil penelitian terbaru menunjukkan fakta bahwa saham-saham perdana tersebut adalah overpricing (harga saham perdana lebih tinggi dad pads harga saham di pasar sekunder) bila pengkajian difokuskan pada kinerja jangka panjang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja jangka panjang dari saham-saham perdana di Bursa Efek Jakarta, di mana tujuan yang lebih terperinci adalah: mengetahui kinerja jangka panjang saham-saham perdana untuk membuktikan adanya fenomena overpricing saham perdana pada jangka panjang, mencari hubungan antara Initial Return dengan kinerja jangka panjang saham perdana untuk membuktikan adanya overreaction market pada saham perdana dan menguji faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi kinerja jangka panjang.
Populasi penelitian ini adalah seluruh saham yang go public di Bursa Efek Jakarta, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah saham perdana yang melakukan Penawaran Perdana (IPO) tahun 1993-1995. Dalam penelitian ini digunakan seluruh anggota sampel, dengan pertimbangan karena jumlah sampel yang tidak terlalu banyak dan agar didapatkan hasil yang lebih teliti.
Dari pengamatan rata-rata abnormal return yang dihitung dengan variabel Indeks Harga Saham Individual (IHSI) dan variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun 1, tahun 2 dan tahun 3 setelah saham perdana listing di bursa, yaitu -18,30%, -19,81% dan -45,05% membuktikan adanya fenomena "overpricing" saham-saham perdana di Bursa Efek Jakarta untuk jangka panjang. Hal ini konsisten dengan temuan sebelumnya. Ritter (1991) menemukan rata-rata abnormal return -1,67 % pada tahun 3 setelah saham IPO di pasar Amerika Serikat, Aggarwal (1993) menemukan rata-rata abnormal return -76,6 % di pasar Brasil
Hasil pengujian korelasi antara Initial return pada hari pertama perdagangan di bursa dengan return tahun 1, return tahun 2 dan return tahun 3 tidak menunjukkan korelasi negatif yang signifikan. Hal tersebut berarti tidak ada korelasi antara Initial return dengan kinerja jangka panjang saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Hasil pengujian faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kinerja jangka panjang saham perdana dengan regresi linier berganda juga tidak memberikan hasil yang memuaskan. Dari hasil regresi ditemukan bukti hanya Jenis Industri yang berpengaruh terhadap terhadap kinerja jangka panjang saham perdana di Bursa Efek Jakarta, sedangkan faktor yang lain yaitu Initial return dan Nilai Emisi saham perdana tidak terbukti berpengaruh terhadap besarnya return jangka panjang saham perdana.
Penjelasan yang mungkin dari hasil tersebut di alas adalah bahwa kondisi pasar di Bursa Efek Jakarta yang tipis (thin market), di mana supply dan demand dari sekuritas yang tersedia di pasar sedikit dan jumlah investor yang bermain juga sedikit, maka diduga bahwa investor hanya tertarik pada sahamsaham yang "hot" saja atau dengan kata lain para investor cenderung untuk berinvestasi pada jangka pendek saja, yaitu membeli saham-saham yang menariklhot saja (misalnya saham perdana) dan menjualnya kembali jika sudah dianggap menguntungkan. Sehingga saham-saham yang lama nilainya akan.cenderung turun. Aggarwal (1993) juga tidak menemukan hubungan antara Initial return dengan return jangka panjang saham perdana di Amerika Latin. Menurut Aggarwal (1993) hal tersebut disebabkan oleh kecilnya sampel dan kebanyakan saham IPO terkonsentrasi pada beberapa tahun saja. Iamenulis bahwa fenomena tersebut terjadi pada hampir seluruh pasar saham kecuali di Amerika Serikat dan inggris.
Dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara fenomena underpricing saham perdana pada jangka pendek dan fenomena overpricing saham perdana pada jangka panjang seperti yang ditemukan oleh Ritter (1991) di pasar Amerika Serikat.. Maka sebagai saran dalam penelitian ini, perlu diteliti apakah jeleknya kinerja jangka panjang saham perdana itu disebabkan oleh karena adanya excess initial return emisi saham perdana atau karena investor sudah tidak tertarik lagi dengan saham-saham lama, dan lebih tertarik dengan sahamsaham baru atau saham yang hot saja ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cypriana Pranata
"Penelitian bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perjanjian penjaminan emisi saham, apalagi mengingat masih barunya jenis perjanjian ini dalam masyarakat Indonesia. Penulis mempergunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan tehnik wawancara. Perjanjian penjaminan emisi saham merupakan suatu perjanjian yang dibuat oleh emiten dan underwriter yang antara lain mengatur tugas pokok underwriter, yaitu untuk menawarkan dan menjamin penjualan dan pembayaran harga penawaran saham pada pasar perdana yang diterbitkan oleh emiten dan kewajiban-kewajiban lain underwriter dan emiten da1am rangka penyelenggaraan emisi saham dengan pemberian imbalan jasa kepada underwriter secara umum, ada tiga jenis penjaminan emisi saham oleh underwriter yaitu: Pertama, penjaminan emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment), kedua, penjaminan emisi dengan terbaik (best effort commitment) dan ketiga, kesanggupan penjaminan emisi dengan kesanggupan siaga (standby commitment). Dalam praktek, memang belum ada kasus tentang perjanjian penjaminan emisi saham yang sampai ke pengadilan. Ini tidak berarti bahwa perjanjian penjaminan emisi saham tidak menimbulkan masalah-masalah. Permasalahan dan kesulitan tetap ada, tetapi masih sampai taraf penyelesaian di luar pengadilan. Perkembangan pasar yang terus meningkat pada masa-masa sekarang ini menyebabkan permasalahan penjaminan emisi saham ini pun akan menjadi semakin kompleks sedangkan hukum secara nyata belum bisa mengimbangi perkembangan tersebut. Hal ini disebabkan karena sampai sekarang ini belum ada undang-undang yang khusus mengatur tentang pasar modal. Penulis menyarankan agar pemerintah Indonesia segera membentuk undang-undang mengenai pasar modal. Undang-undang yang baru nanti hendaknya mencakup aspek-aspek pasar modal secara luas termasuk penjaminan emisi serta memberikan dorongan bagi pengembangan pasar modal (termasuk kegiatan penjaminan emisi) pada masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ain Mubarikah
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Erlangga
"ABSTRAK
Skripsi ini adalah penelitian hukum dengan metode pendekatan yuridis normatif yang bersifat deskriptif dan perspektif analitis. Dalam skripsi ini membahas mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh penjamin emisi efek dalam penawaran umum yang oversubscribed dan akibatnya terhadap rencana penawaran umum. Dalam suatu initial public offering diperlukan perusahaan efek yang akan bertindak sebagai penjamin emisi efek untuk menjamin efek yang dikeluarkan kepada investor terjual habis, atau jika efek tersebut tidak terjual habis maka penjamin emisi efeklah yang akan membelinya berdasarkan sistem penjaminan emisi yang digunakan. Namun ada kalanya penjamin emisi efek melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan hasil penelitian dalam penulisan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa PT Minna Padi Investama yang bertindak sebagai penjamin emisi efek dalam IPO PT. Krakatau Steel Tbk yang mengalami kelebihan permintaan beli (oversubscribed), dapat dimintai tanggung jawab hukum atas pelanggaran yang dilakukannya, dimana PT. Minna Padi Investama membeli saham yang ditawarkan dalam IPO tersebut untuk rekeningnya sendiri, selain itu atas pelanggaran tersebut, Bapepam-LK telah mengehentikan proses IPO PT. Minna Padi Investama.

ABSTRACT
This thesis is the legal research with a normative juridical approach is descriptive and perspective analytical. In this thesis discussed the violations by securities company that act as underwriters in initial public offering is oversubscribed and consequently bought against the company plans an initial public offering. In an initial public offering is required securities company that will act as an underwriter to guarantee securities issued to investors were sold out, or if the securities are not sold out then the underwriter will buy it based underwriting system that is used. But there are times when underwriter perform acts that are prohibited by Law No.8 of 1995 about Capital Market. Based on the results of research in writing this thesis can be concluded that PT. Minna Padi Investama that acts as an underwriter in an initial public offering of PT. Krakatau Steel Tbk which have oversubscribed can be held legal responsibility for the offense, where PT. Minna Padi Investama purchase the shares offered in the IPO for its own account, other than that of offense, Bapepam-LK has suspended the IPO process of PT. Minna Padi Investama."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S549
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ronald
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S26328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>