Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Wita Triana Hakim
"Sebagai akibat dari krisis moneter yang berkepanjangan yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997 yang lalu, saat ini makin banyak debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dalam dunia hukum, debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dapat dinyatakan pailit ataupun apabila debitur masih merasa dapat memenuhi kewajibannya namun masih memerlukan waktu untuk itu, maka dapat mengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pengaturan mengenai Kepailitan dan PKPU selama ini terdapat di Failisement Vervordening yang diundangkan dalam Staatblad tahun 1905 No. 217 Juncto Staatblad tahun 1906 No. 308 yang kemudian dirubah dengan Perpu No. 1 tahun 1998 yang ditetapkan menjadi Undang-undang No. 4 tahun 1998. Walaupun Undang-undang No. 4 tahun 1998 merupakan Undang-undang hasil perubahan dan penyempurnaan dari Undang-undang Kepailitan pada zaman Hindia Belanda, namun dalam penerapannnya Undang-unaang Kepailitan ini masih terdapat hal-hal yang bermasalah seperti kasus kepailitan perusahaan asuransi ET . Manulife Indonesia yang sempat menjadi perdebatan masyarakat. Selain itu dalam kasus Pembatalan Perjanjian Perdamaian dalam PKPU yang merupakan kasus yang jarang terjadi, juga ditemukan beberapa permasalahan baik diakibatkan kurang sempurnanya Undang-undang Kepailitan maupun akibat perbedaan penafsiran Hakim dan para pihak. Melalui Skripsi ini akan dibahas mengenai permasalahan tersebut. Bagaimana pengaturan umum mengenai PKPU. Bagaimana pengaturan umum mengenai perjanjian perdamaian dalam PKPU. Bagaimana studi kasus putusan Pembatalan Perjanjian Perdamaian dalam PKPU. Bagaimana akibatnya bila para pihak tersebut lalai dalam melaksanakan isi Perjanjian Perdamaian. Bagaimana penafsiran wanprestasi/overmacht. Bagaimana prosedur Pembatalan Perjanjian Perdamaian dalam Undang-undang Kepailitan dan bagaimana penerapannya dalam praktek."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S21047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Amputra
"Badan usaha berbentuk perseroan terbatas ini banyak diminati oleh pengusaha di Indonesia karena mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri, mampu mengadakan kapitalisasi modal dan sebagai wahana yang potensial untuk memperoleh keuntungan baik bagi instansinya sendiri maupun bagi para pendukung (pemegang saham). Tetapi sejak krisis moneter yang terjadi di beberapa negara di Asia dan Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan dampak terhadap badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas adalah diakhirinya kelangsungan badan usaha tersebut dengan pembubaran dan dilanjutkan dengan proses likuidasi karena Perseroan Terbatas tidak dapat memberikan keuntungan lagi.
PT. CIKARANG JASA ASTON Dalam Likuidasi dibubaran berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena tidak dapat menghasilkan keuntungan lagi. Pembubaran perseroan diikuti dengan likuidasi oleh likuidator yang ditunjuk dari Direksi perseroan tersebut yang melakukan tindakan pemberesan kekayaannya dengan memindahkan asetnya berupa tanah kepada pihak ketiga.
Penelitian ini adalah penelitian Yuridis Normatif dan data yang digunakan adalah data primer yaitu mewawancarai pihak-pihak terkait dan data sekunder yaitu mempelajari bahan-bahan kepustakaan. Likuidator berwenang mewakili Perseroan Terbatas dalam likuidasi pada waktu pemindahan hak atas tanah aset perseroan tersebut dan akta jual belinya dibuat oleh PPAT lalu didaftarkan pemindahan haknya ke Kantor Badan Pertanahan Nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih Hayu Pangesthi
"Distributor sebagai suatu Lembaga yang lahir dari suatu kebutuhan masyarakat berkembang saat ini, belum diatur secara khusus di dalam suatu Undang-undang, sehingga segala sesuatunya yang menyang kut perjanjian itu masih tergantung pada kebiasaan dalam praktek dan kesepakatan para pihak sesuai dengan azas Kebebasan berkontrak yang dianut di dalam hukum Perjanjian. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, terdapat suatu kasus dengan permasalahan hukum yang terjadi pada perjanjian distribusi berupa Perbuatan Melawan Hukum. Dalam kasus tersebut, terjadi Pembatalan perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh PT. Roche kepada PT. Tempo tanpa adanya suatu alasan yang telah di tentukan di dalam perjanjian, yaitu Wanprestasi. Pembatalan Perjanjian secara sepihak ini kemudian berakibat kerugian bagi pihak lain yaitu PT. Tempo. Oleh karenanya PT. Tempo mengajukan gugatan kepada PT. Roche melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Setelah dilakukan upaya perdamaian dan proses persidangan, akhirnya gugatan dimenangkan oleh PT. Tempo dengan dikabulkannya petitum yang diajukan oleh PT. Tempo."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S20784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situngkir, Frans Palti H.
"Perkembangan dunia perbankan di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang sejak dilakukannya deregulasi yang luas di bidang perekonomian. Deregulasi yang luas tersebut dilakukan dengan dikeluarkannya Paket 27 Oktober 1988, yang dikenal dengan PAKTO 1988. Kebijakan deregulasi ekonomi tersebut dilakukan dalam suatu paket yang lebih luas menyangkut bidang keuangan, moneter dan perbankan, terutama berkaitan dengan pengaturan permodalan bagi usaha bank yaitu modal disetor minimum bagi pendirian suatu bank bank umum dan bank pembangunan swasta yang relatif kecil.
Sejak saat itu bank-bank yang baru didirikan tumbuh dan berkembang seperti jamur di musim penghujan. Pelaku usaha yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perdagangan yang mulai mendirikan bank-bank baru. Dengan cara itu mereka berusaha mengakumulasikan kapital secara horisontal dari kedua jenis usaha yang berbeda. Akibatnya, terdapat serangkaian mekanisme transfer o f pricing yang semata-mata diabdikan bagi kepentingan kelompoknya sendiri dan tidak lagi mengelola bank sebagaimana seharusnya, namun lebih dipakai sebagai ?kasir? si pemilik modal (konglomerat). Hal itu mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Pada akhirnya bank-bank tersebut menjadi tidak sehat dan lambat laun menjadi bangkrut dan akhirnya dicabut izinnya serta diikuti dengan proses likuidasi.
Implikasi atau dampak dari likuidasi bank dapat teijadi terhadap pemegang saham. Adapun dampak yang akan diterima oleh pemegang saham adalah pertanggung jawaban harta pribadi (unlimited liability), jika yang bersangkutan turut serta menjadi penyebab kesulitan keuangan yang dihadapi oleh bank atau menjadi penyebab kegagalan bank, yaitu apabila perseroan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sehubungan dengan itu maka pemegang saham mempunyai pertanggungjawaban tidak terbatas yang berarti kekayaan pribadi pemegang saham harus menjadi jaminan pelunasan utang-utang. Hal tersebut dikarenakan pemegang saham telah turut campur dalam kegiatan usaha perseroan sehingga teijadi pelampauan batas-batas pertanggung jawaban yang terbatas bagi para pemegang saham perseroan (doktrinpiercing the corporate veil).
Pemegang saham yang melakukan tindakan yang melanggar piercing the corporate veil akan berusaha sekuat tenaga agar pertanggung jawaban yang dibebankan kepadanya tidak sampai terlalu jauh membebani harta pribadinya. Dalam rangka likuidasi bank, maka tindakan pemegang saham agar dapat menghindarkan akibat terhadap kekayaan pribadinya adalah dengan melakukan pemanggilan RUPS untuk meminta pertanggung jawaban Tim Likuidasi atas tugas dan kewajibannya dalam melaksanakan proses likuidasi walaupun proses likuidasinya sendiri belum selesai.
Tesis yang berjudul Tinjauan Yuridis Tindakan Pemegang Saham Bank Dalam Likuidasi Yang Melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Sebelum Proses Likuidasi Selesai (Studi Kasus Pada PT Bank X (Dalam Likuidasi) ini dengan menggunakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analitis, yang berdasarkan teori-teori, kaidah-kaidah hukum tertentu serta fakta kasus yang ada, diharapkan dapat mengkaji mengenai tindakan pemegang saham yang memanggil RUPS sebelum Tim Likuidasi menyelesaikan seluruh kewajibannya dalam proses likuidasi."
2004
T37037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Vanessa Oktania
"Akhir-akhir ini obligasi merupakan salah satu instrumen pasar modal yang menjadi alternatif sumber pembiayaan yang efektif bagi emiten dan juga sebagai alternatif investasi bagi investor. Pihak emiten mendapatkan keuntungan karena mendapatkan dana segar untuk pengembangan usaha, sedangkan pihak investor sebagai pemegang obligasi berhak untuk mendapatkan pembayaran kembali utang pokok beserta bunga dari obligasi. Seperti badan-badan usaha lainnya, bank sebagai badan usaha membutuhkan dana yang sangat besar untuk usahanya agar dapat bertahan dalam persaingan antar bank yang semakin ketat. Salah satu sumber pembiayaan bagi perbankan adalah obligasi. Masalah yang mungkin timbul dalam hal bank menjadi penerbit obligasi adalah jika pada suatu saat Bank Indonesia sebagai bank sentral mencabut izin usaha dari bank yang menerbitkan obligasi. Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis akan membahas mengenai bentuk-bentuk perlindungan hukum yang terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang dapat melindungi kepentingan para pemegang obligasi.
Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yang ditunjang oleh penelitian lapangan dengan tipologi penelitian fact finding dan preskriptif. Berbagai peraturan yang berlaku saat ini telah memberikan perlindungan hukum kepada pemegang obligasi. Namun perlindungan tersebut masih sangat minim, karena masih terdapat ketidakteraturan dan ketidakselarasan antara peraturan yang satu dengan lainnya, bahkan masih ada hal yang belum jelas pengaturannya. Untuk itu, Bapepam sebagai pengawas pasar modal dan Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas perbankan perlu menyempurnakan dan melengkapi berbagai peraturan yang terkait dengan obligasi subordinasi agar pemegang obligasi mendapatkan kepastian hukum dan kepentingannya dapat terlindungi secara hukum."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S24107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hastuti Setyorini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan matriks perubahan probabilitas transisi rating kredit dengan mempertimbangkan perubahan faktor makro, yaitu: tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap USD, dan tingkat suku bunga SBI yang secara signifikan mempengaruhinya, serta menentukan keakuratan metode Macro Simulation Approach dengan backtesting dan Kupiec Test. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh debitur kredit korporasi PT Bank BHS selama kurun waktu Oktober 2005 ? Agustus 2008.
Setelah dilakukan penelitian, disimpulkan bahwa perubahan probabilitas transisi rating kredit dengan mempertimbangkan perubahan faktor makro dapat ditentukan melalui matriks conditional. Matriks transisi conditional menunjukkan probabilitas terjadinya transisi kredit dari rating awal menjadi rating akhir sebagai akibat pengaruh faktor makro. Pendekatan Macro Simulation Approach menunjukkan bahwa tidak semua perubahan probabilitas transisi rating kredit dipengaruhi oleh faktor makro. Faktor makro yang mempengaruhi secara signifikan antara lain yaitu:
1. Tingkat inflasi mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A+ menjadi BB+ dan kestabilan rating AA, AA-, BBB+, serta BB-.
2. Nilai tukar rupiah terhadap USD mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A menjadi AA+, rating BBB menjadi BBB-, dan kestabilan rating BBB+.
3. Tingkat suku bunga SBI mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A+ menjadi BB+ dan kestabilan rating AA-, BBB+, serta BB-.
Berdasarkan hasil backtesting dengan tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa Macro Simulation Approach sebagai metode dalam mengestimasi faktorfaktor makro yang mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating kredit PT. Bank BHS cukup akurat. Sedangkan berdasarkan perhitungan Kupiec Test, diperoleh nilai Likelihood Ratio sebesar 3.7353 dan nilai Chi-square sebesar 3.8415. Angka Likelihood Ratio yang lebih kecil dibandingkan Chi-square menunjukkan bahwa model persamaan regresi dimana probabilitas transisi rating sebagai variabel dependen dan faktor makro sebagai variabel independen cukup akurat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Macro Simulation Approach cukup akurat untuk memprediksi perubahan probabilitas transisi rating kredit PT. Bank BHS.

The purpose of the research is to define the changes matrix of credit ratings transition probability by taking into accounts the following macro factor changes: inflation rates, IDR/USD exchange rates, and the SBI rates, each of which play significant role, and to measure the accuracy of the Macro Simulation Approach through means of Backtesting and Kupiec Test. The analytical units used in the research are the entire corporate credit debtors of PT Bank BHS during Oktober 2005 - Agustus 2008.
Having conducted the research, it is concluded that the changes in credit ratings transition probability in consideration with macro factor changes can be measured by conditional matrix. The conditional transitional matrix demonstrated that the probability of transition from early rating into final rating is affected by changes in macro factor. Whereas the Macro Simulation Approach showed us that not all the changes in credit ratings transition probability are affected by macro factors. While, the macro factors affecting significantly are:
1. Inflation rates influenced the changes in probability of transition from A+ ratings to BB+ ratings and the stability of AA, AA-, BBB-, and BB- ratings.
2. IDR/USD exchange rates influenced the changes in probability of transition from A ratings to AA+ ratings, BBB ratings to BBB-, and the stability of BBB+ ratings.
3. SBI rates influenced the changes in probability of transition from A+ ratings to BB+ ratings and the stability of AA-, BBB+, and BB- ratings.
Based on the results of the backtesting with 95% confidence level, it is concluded that the Macro Simulation Approach as the method used to estimate the macro factors affecting the changes in probability of PT BHS? credit ratings transition is considerably accurate. Meanwhile, through Kupiec Test, a Likelihood Ratio of 3.7353 and a Chi-square of 3.8415 is achieved. Smaller Likelihood Ratio as compared to Chi-square implies a regression equation model of which the ratings transition probability as dependent variable and macro factors as independent variables are considerably accurate. As such, it is concluded the Macro Simulation Approach is considerably accurate to predict the changes in PT BHS? credit ratings transition probability."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26375
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lasamahu, Ferry R.
"The franchise is a variety of interesting business for entreprenur to doing their investment funded for. By the famous trade mark and the experienced business approach it made almost entrepreneur feels settled But later the dispute is occured on loss-recovery towards franchisee either prior or post contact be sealed. Afterward the resolution will be fully under the judge opinion given. The explanation can be submitted under such assumptions applied. The first, regarding to classical theory on contract law which tends on the formal aspects of contract will implicated breach contract disputes, but will be different under the second alternative (the modern) theory. The last theory does intent to more justice matter ?s will open alternative to suit it by breach of law argument."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
HUPE-36-3-(Jul-Sep)2006-306
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>