Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Mayangsari
Jakarta: Media Bangsa, 2013
657.45 SEK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Theodorus M.
"Profesi auditing memainkan peranan yang teramat penting dalam era ekonomi informasi. Profesi ini mungkin terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, dan kurang menyadari bahwa ia merupakan bagian penting dari kehidupan demokrasi.
Bertolak dari agency theory dan asymmetric information di sektor swasta dan publik, tulisan ini menelusuri peran profesi auditing dalam menguji informasi yang disajikan "penguasa informasi". Profesi auditing dikedua sektor ini sama-sama berupaya menekan Qsymetric information dengan memberikan reasonable (bukan absolute) assurance."
2006
EBAR-II-April2006-17
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Tanzil
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Indrawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erly Satya Graha Putri
"Karya tulis berupa laporan magang ini membahas mengenai alasan perubahan auditor dan prosedur audit tahun pertama ketika KAP 111 mengaudit Dana Pensiun 12 sebagai auditee baru. Auditor perlu menganalisis alasan sebenarnya dalam pergantian Kantor Akuntan Publik KAP untuk membantu menentukan penerimaan penugasan audit tahun pertama. Secara garis besar, pergantian KAP dibedakan menjadi pergantian secara wajib dan sukarela. Alasan utama Dana Pensiun 12 mengganti KAP secara sukarela yaitu mengharapkan reputasi KAP yang lebih tinggi. Risiko perikatan audit tahun pertama cenderung lebih tinggi daripada recurring audit, sehingga butuh beberapa prosedur audit untuk mengatasinya. Terdapat beberapa prosedur audit tambahan yang khusus untuk perikatan audit tahun pertama dan tidak diperlukan bagi perikatan audit berulang yang perlu diterapkan dalam seluruh tahapan audit, kecuali tahap pelaporan. Oleh karena itu, auditor membutuhkan waktu kerja yang relatif lebih lama dalam mengaudit auditee baru. Prosedur audit tambahan untuk perikatan audit tahun pertama pada tahap penerimaan klien yaitu mencari informasi mengenai integritas calon auditee, komunikasi dengan KAP pendahulu, memastikan auditor independen dan kecukupan sumber daya KAP 111, menyusun proposal audit yang berfokus pada manfaat serta kebutuhan calon auditee berpindah KAP, negosiasi biaya audit, dan surat perikatan audit yang berfokus pada perbedaan pendekatan informasi komparatif. Pada tahap perencanaan, perluasan prosedur audit, yaitu kesepakatan untuk review kertas kerja auditor pendahulu, menentukan prosedur audit terkait saldo awal, dan prosedur lain sesuai pedoman KAP itu sendiri. Terdapat tiga perluasan prosedur audit pada tahap fieldwork, yaitu walkthrough, mengumpulkan dokumen permanen, dan prosedur untuk memastikan ketepatan saldo awal. KAP 111 telah melakukan prosedur audit tahun pertama sesuai dengan standar audit, kecuali komunikasi dengan auditor pendahulu yang terlambat karena kesibukan auditor pendahulu.

This internship report discusses about auditor or accounting firm switching and initial audit procedures while KAP 111 auditing Dana Pensiun 12 as its new auditee. Auditor need to analyze the real reason behind auditor switching in order to make an appropriate decision during client acceptance stage. Broadly speaking, there are two types of auditor switching, mandatory and voluntary. The prime reason of auditor switching voluntarily in Dana Pensiun 12 is the expectation of better auditor's reputation. The nature of first-year audit will have higher risk than recurring audit so that auditor need some additional audit procedures as safeguards. There are some additional audit procedures that specifically needed for first year audit, but not for recurring audit. Those additional audit procedures are properly implemented in all of the audit stages, except reporting stage. Therefore, audit period for new auditee is longer than recurring audit. Additional audit procedures for initial audit during client acceptance stage are gathering information about prospective auditee rsquo;s integrity, communicating with the previous auditor, ensuring the independent and adequate resources of KAP 111, arranging audit proposal focusing on benefit urgency of auditor switching, negotiating audit fee, and aproving engagement letter focusing on different approaches-of comparative information. In the planning stage, there are several extended audit procedures which are agreement to review working paper of the previous auditor, determining the audit procedures of beginning balance, and other procedure based on accounting firm's audit manual. There are three extended audit procedures in fieldwork stage, i.e., walkthrough, gathering permanent files, and ensuring the right movement of beginning balance. Initial audit procedures. KAP 111 implemented initial audit procedures which are in accordance with Standar Audit audit, except communication with the previous auditor late in giving response due to bustle in peak season."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yullyan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan rotasi audit yang melahirkan pro dan kontra. Penelitian sebelumnya menemukan hasil yang tidak konsislen mengenai dampak rotasi terhadap peningkatan kualilas audit yang dicerminkan oleh ada atau tidaknya praktek earnings management. Tujuan utama penelitian ini adalah unluk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara lamannya hubungan audit firm-klien (auditor tenure) dengan level earnings management yang diukur melalui level absolute discretionary accrual. Berdasarkan aturan rotasi yang mengharuskan partner audit dirotasi setiap 3 tahun sekali, maka penelilian ini juga ntelakukan pengujian unluk mengetahui apakah level earnings management sebelum atau sama dengan periode tiga tahun dan sesudah tiga tahun herbeda secara signifikan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan dan 317 firm-year. Menggunakan pengujian korelasi dan regresi multivariate basil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara auditor tenure dan level absolute discretionary accrual. Hasil pengujian t-test-paired-tiiw sample for means menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan Mara level absolute discretionary accrual sebelum atau sama dengan 3 tahun dan sesudah tiga tahun, Tetapi hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa perbedaan tersebul bukan karena adanya hubungan antara tenure dan level ABDAC. Hasil pengujian juga menunjukkan adanya indikasi hubungan yang non linear antara Tenure dan ABDAC. Adanya indikasi hubungan yang non linear ini mungkin menyehabkan tidak signifikannya hubungan anlara Tenure dan ABDAC pada hasil pengujian dengan model linear.
Secara keseluruhan, herdasarkan hasil pengujian, kesimpulan penelitian ini tidak mendukung rotasi audit yang telah diatur karena tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tenure dan praktek earnings management yang diukur dari level absolute discretionary accruals.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Seta Perdhana
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang menentukan audit lag pada perusahaan publik di Indonesia. Sampel terdiri atas 138 perusahaan dalam industri manufaktur dan 22 perusahaan dalam industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2007. Statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata audit lag lebih dari 76,2 hari untuk tiga tahun penelitian dengan standar deviasi 20 hari. Penelitian ini menguji empat hipotesis mengenai pengaruh ukuran perusahaan, opini audit, ukuran kantor akuntan publik, dan jenis industri terhadap audit lag. Hasil utama dalam penelitian ini adalah bahwa audit lag secara signifikan lebih panjang pada perusahaan yang menerima opini audit selain wajar tanpa pengecualian dan termasuk dalam industri nonkeuangan. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam literatur saat ini mengenai audit lag.

This paper analyzes the determinant factors of audit lag in public companies in Indonesia. The sample comprises 138 companies in manufacturing industry and 22 companies in banking industry listed in the Indonesian Stock Exchange during the period 2005-2007. Descriptive statistics indicate the audit lag mean to be more than 76,2 days for the three years under study with a standard deviation of 20 days. This study tests four hypotheses relating the effect of company size, audit opinion, auditor firm size, and industry classification to audit lag. The primary findings are that the audit lag is significantly longer for companies that (1) receive other than unqualified audit opinions, and (2) are non-financial industry. It is hoped that this study can contribute towards the current literature on audit lag."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Theodorus M.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982
657.45 TUA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Theodorus M.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982
657.45 THE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>