Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luisa Larasati
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran psychological well being pada mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia dan Singapura. Untuk pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 99 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura, yang berusia 17-25 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well Being yang telah diadaptasi oleh payung Psychological Well Being 2010 dan 2011. Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada skor mean psychological well being pelajar Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura.

This research was conducted to see the description of psychological well being of Indonesian college students currently studying in Australia and Singapore. To collect the data, this research used quantitative approach using questionnaire and qualitative approach using interview. The data then processed using descriptive statistic technique. The participants are 99 Indonesian college students studying in Australia and Singapore aged 17-25 years old. This research was using Ryff's Psychological Well Being Scale adopted from previous research by psychological well being group of researcher 2010 and 2011. The result shows significant differences of mean score psychological well being of Indonesian college students studying in Australia and Singapore."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Meliza Zubir
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Tahun pertama di perguruan tinggi memberikan tantangan bagi mahasiswa terutama dalam proses penyesuaian diri. Pada masa ini psychological well-being bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Psychological well-being penting bagi individu yang sedang mengalami masa transisi dalam kehidupan. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well-Being dan pengukuran college adjustment menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire yang disusun oleh Baker dan Siryk. Partisipan penelitian ini berjumlah 226 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Data penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia (r = 0.595; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01).

This research was conducted to find the correlation between college adjustment and psychological well-being among first-year college students of Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured by using Ryff's Scale of Psychological Well-Being and college adjustment was measured by using the Student Adaptation to College Questionnaire by Baker and Siryk. The participants of this research were 226 first-year college students of Universitas Indonesia. Data was processed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The main results of this research showed that psychological well-being positively correlated significantly with college adjustment (r = 0.595; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Octaviani Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara gratitude dan psychological well-being pada mahasiswa. Variabel gratitude diukur dengan SS8 (Skala Syukur 8) yang divalidasi dan diterjemahkan oleh Oriza dan Menaldi (2010), dari GQ6 (Gratitude Questionaire 6) yang diciptakan oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2001). Variabel psychological well-being diukur dengan alat ukur self-report yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Hapsari (2011), yang menggunakan Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB) (1989). Penelitian ini melibatkan 340 responden yang berusia 17 sampai 25 tahun dari seluruh fakultas di Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara gratitude dan psychological well-being. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa mean skor kedua variabel tersebut tidak signifikan berbeda antara responden yang tergabung dalam perkumpulan keagamaan dan yang tidak tergabung dalam perkumpulan keagamaan.

The aim of this research is to investigate the correlation between gratitude and psychological well-being among college students of. Gratitude measurement used SS8 (Skala Syukur 8) which is validated and translated by Oriza and Menaldi (2010), from GQ6 (Gratitude Questionaire 6) which is created by McCullough, Emmons, and Tsang (2001). Psychological well-being measurement used self-report scale which is adopted by Hapsari (2011) from Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB) (1989). Respondents of this research are 340 college students of Universitas Indonesia aged 17 to 25 years old.
Finding shows that gratitude and psychological well-being are significantly and positively correlated. Furhtermore, this research found there is no significant difference among respondents who are involved in religious group and who aren't involved in religious group.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Septiani
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran psychological well-being pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan keadaan populasi tertentu dengan menganalisis data yang diolah menggunakan perhitungan statistik. Responden dalam penelitian ini adalah 112 orang remaja berusia 11 sampai 21 tahun yang tinggal di panti asuhan. Pengukuran psychological well-being dilakukan menggunakan Ryff’s Scales of Psychological Well-Being yang berjumlah 18 item.
Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata psychological well-being seluruh responden sebesar 80,79 (SD=8,604). Dimensi psychologicial well-being yang menonjol adalah dimensi personal growth, sedangkan dimensi dengan skor paling rendah merupakan dimensi positive relations with others. Selanjutnya berdasarkan analisis tambahan ditemukan perbedaan yang signifikan antara skor psychological well-being remaja yang tinggal di panti asuhan dengan sistem asrama dan sistem cottage.

This research aims to depict psychological well-being in adolescents who live in orphanage. This is a descriptive research with a quantitative approach. Respondents of this research are 112 adolescents aged 11 to 21 years old who live in orphanage. The instrument that is used to measure psychological well-being is Ryff’s Scales of Psychological Well-Being which consists of 18 items.
The result shows that the mean score of psychological well-being is 80,79 (SD=8,604). The most prominent dimension is personal growth, while the dimension with the lowest score is positive relations with others. Furthermore, this research found a significant difference between respondents who live in orphanage with boarding system and cottage system.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvia Rahmah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan kecerdasan emosi dan psychological well-being pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran kecerdasan emosi menggunakan alat ukur Emotional Intelligence Inventory (EII) yang disusun oleh Lanawati (1999) dan pengukuran psychological well-being menggunakan Ryff?s Scales of Psychological Well-Being (RPWB) yang telah diadaptasi oleh Hapsari dan rekan-rekan (2011). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 207 orang mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dengan psychological well-being (r = 0,719, p = 0,000 signifikan pada L.o.S 0,01). Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang, semakin tinggi psychological well-being yang ia miliki. Dimensi kecerdasan emosi yang memberikan sumbangan paling besar dan signifikan terhadap psychological well-being adalah self motivation. Berdasarkan hasil tersebut, psychological well-being seseorang dapat diintervensi dengan meningkatkan kecerdasan emosi terutama self motivation yang ia miliki.

ABSTRACT
The research was conducted to find the correlation between emotional intelligence and psychological well-being of college students in Universitas Indonesia. This reserach used quantitative approach. The emotional intelligence was measured using Emotional Intelligence Inventory (EII) and psychological well-being was measured using Ryff‟s Scales of Psychological Well-Being (RPWB). Partisipant of this research were 207 of college student in University of Indonesia. The result showed that there is significant and positive correlation between emotional intelligence and psychological well-being (r = 0,719, p = 0,000 significant at L.o.S 0,01). That is, the higher one‟s emotional intelligence, the higher one‟s psychological well-being. Dimension of emotional intteligence given the biggest and significant contribution toward psychological well-being is self motivation. Based on the result, psychological well-being can be intervened by improving emotional intelligence, especially self motivation."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aminah Trikusumaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan psychological well-being pada mahasiswa Universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan mengukur variabel self-monitoring menggunakan Revised Self-monitoring Scale yang dikembangkan oleh Lennox dan Wolfe (1984) dan mengukur variabel psychological well-being menggunakan Ryff?s Scale of Psychological Well-being (1995). Responden penelitian sejumlah 198 orang yang tersebar dalam 12 fakultas dan Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-monitoring dan psychological well-being pada mahasiswa Universitas Indonesia (r = + 0,427, n = 198, p < 0,01 (one tailed). Hal ini menunjukkan semakin tinggi self-monitoring yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin tinggi pula psychological wellbeing-nya. Oleh karena itu, hipotesis alternatif ditolak dan dibahas lebih lanjut di dalam subbab diskusi.

This research aimed to find correlation between self-monitoring and psychological well-being of college students in Universitas Indonesia who having an age of 18-24 years old. Researcher used quantitative approach to find this correlation. Self-monitoring was measured using Revised Self-monitoring Scale (Lennox & Wolfe, 1984) and psychological well-being was measured using Ryff’s Scale of Psychological Well-being (Ryff, 1995). Participants of this research are 198 college students from 12 Faculties and Vocational Program in Universitas Indonesia.
The result of this research shows that there is positive significant correlation between self-monitoring and psychological well-being of college students in Universitas Indonesia (r = + 0,427, n = 198, p < 0,01 (one tailed). This result means the higher self-monitoring in participants, the higher their psychological well-being. Then, alternative hypothesis was rejected and be discussed further in discussion subchapter.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nendra Yelena Sarina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres akademis dengan psychological well being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 122 mahasiswa tingkat pertama berusia 17-20 yang sedang menempuh semester dua di Universitas Indonesia. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff?s Psychological Well- Being Scale (1995) yang telah diadaptasi oleh Yorike dan rekan-rekan payung penelitian psychological well-being tahun 2011. Pengukuran stres akademis menggunakan alat ukur Student-Life Stress Inventory yang dikembangkan oleh Gadzella (1994) dan telah diadaptasikan ke dalam konteks bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hubungan yang negatif dan signifikan antara stres akademis dan psychological well -being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Semakin tinggi skor stres akademis yang dimiliki maka semakin tinggi skor psychological wellbeing, begitu pula sebaliknya.

The objective of this research is to find the corelation between academic stress and psychological well-being among first-year college students in Universitas Indonesia . The participant for this research were 122 students aged 17-20 whose studied at the second term in Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured with Ryff?s Psychological well-being Scale (1995) which was constructed by Carol D. Ryff and had been adapted to Indonesian context by Yorike and colleagues in 2011. Academic stress was measured with Student-Life Stress Inventory which constructed by Gadzella and had been adapted to Indonesian context. The coefficient of Pearson Product Moment correlation showed that there is negative and significant correlation between psychological well being and academic stress among first-year college students in Universitas Indonesia. The more academic stress suffered by first-year college students, the lower score of psychological well being they have and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Vinandityo
"Menurut teori perkembangan, mahasiswa umumnya termasuk dalam rentang usia dewasa muda, dimana individu dihadapkan pada berbagai masalah, baik pada kehidupan di dalam maupun di luar kampus. Salah satu aset penting yang perlu dimiliki mahasiswa untuk menghadapi masalah-masalah serta memenuhi tugas perkembangannya adalah psychological well-being (PWB). Menurut literatur, studi mengenai PWB pada mahasiswa masih tergolong sedikit. Kreativitas merupakan elemen esensial pada kehidupan mahasiswa. Terdapat jenis kreativitas lain yang masih sedikit mendapat perhatian, yang disebut sebagai everyday creativity (EC). Kreativitas ini ditemukan berhubungan dengan psychological well-being, namun bagaimana kreativitas tersebut berperan dalam kehidupan mahasiswa masih belum banyak diketahui. Penelitian dilakukan pada sampel 120 mahasiswa Universitas Indonesia, menggunakan alat ukur Ryff’s Scales of Psychological Well-Being yang dikembangkan oleh Ryff (1989) dan Everyday Creativity Questionnaire yang dikembangkan Ivcevic & Mayer (2009). Hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan signifikan antara everyday creativity dan psychological well-being.

According to a developmental theory, senior college students in general are in the stage of young adulthood, where they encounter various kinds of challenges, both in and outside the campus. One of the most important resources that help college students cope with these challenges and accomplish the development tasks required in this stage is psychological well-being (PWB). According to the literature, there are not many studies on the psychological well-being of college students. Creativity is an essential element in the university life. A form of creativity, called everyday creativity, is reported to be rather neglected in the research on creativity. Everyday creativity is reportedly related to psychological well-being, but not much is known about the role it plays in the everyday life of college students. A study is conducted to a sample of 120 college students of Universitas Indonesia, using Ryff’s Scales of Psychological Well-being and the Everyday Creativity Questionnaire. Results show there is a significant correlation between everyday creativity and psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Mala Ursila
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan hubungan romantis dengan psychological well being pada mahasiswa yang sedang berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Relationship Assessment Scale (RAS) yang disusun oleh Hendrick (1988) untuk mengukur kepuasan hubungan romantis dan alat ukur Psychological Well-Being disusun oleh Ryff yang diadaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi mahasiswa di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini sejumlah 161 mahasiswa yang terdiri dari 97 perempuan dan 64 laki-laki dengan karakteristik berusia 18 ? 30 tahun dan sedang menjalin hubungan romantis dengan lama pacaran minimal 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kepuasan hubungan romantis dengan psychological well-being pada mahasiswa yang berpacaran.

This research was conducted to see the relationship between romantic relationships satisfaction and psychological well being in college students who are dating. This research used quantitative approach using Relationship Assessment Scale by Hendrick (1988) to measure satisfaction on romantic relationship and Psychological Well Being Scale by Ryff adapted to adjusting the conditions in Indonesia. The participants on this research were 161 college students which 97 females and 64 males with characteristics aged 18 - 30 years old and in a romantic relationships with long courtship at least 6 monts. The result shows that there is a significant and positive correlation between romantic relationships satisfaction and psychological well being in college students who are dating.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tamalati, Bianca P.
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan psychological well-being pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Data penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 111 orang mahasiswa tingkat akhir Universitas indonesia dengan rentang usia 20-25 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur trait neuroticism yang diambil dari NEO-FFI versi singkat dan alat ukur psychological well-being yaitu Ryff?s Scales of Psychological Well-Being yang dikembangkan oleh Ryff (1995). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dan psychological well-being.

This research was conducted to find the relationship between personality trait neuroticism and psychological well-being among senior college students of Universitas Indonesia. This research used quantitative approach. Data was collected using questionaire and then prossessed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The participants in this research were 111 students aged 20-25 years old. Instrument of trait neuroticism was taken from the NEO-FFI short version and instrument of psychological well-being is Ryff?s Scales of Psychological Well-Being that was developed by Ryff (1995). The result showed that there is negative and significant correlation between personality trait neuroticism and psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>