Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raisa Muthmaina
"Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan Piala Dunia FIFA 2010 sebagai suatu diplomasi yang melalui acara olah raga dalam memperluas marketing power Afrika Selatan, baik secara internasional maupun domestik. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penulisan naratif deskriptif. Penulis menemukan peran dari Piala Dunia FIFA 2010 sebagai berikut: menandai merek Afrika Selatan, mensinyalkan gambaran positif, mengedepankan kontinen Afrika sesuai kebijakan, dan mendorong kohesi dan kebanggaan nasional. Afrika Selatan mampu menarik perhatian, mensinyalkan pesan, dan melegitimasi langkah kebijakannya selama Piala Dunia namun tetap dibutuhkan kebijakan konsisten dan berkesinambungan untuk mengukuhkan dan meningkatkan posisi Afrika Selatan dalam kompetisi global.

This thesis discusses the use of the 2010 FIFA World Cup as sportdiplomacy in expanding South Africa's Marketing Power, both internationally and domestically. This thesis is qualitative descriptive narrative. Author finds the role of FIFA World Cup 2010 as follows: marking South Africa's brand, signaling a positive image, promoting African continent according to South African policy, and encourage national cohesion and pride. While South Africa was able to attract attention, signaling messages, and legitimize their policy during the World Cup, consistent and sustainable policies are still needed to strengthen and improve South Africa's position in global competition."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
O.K Fachru Hidayat
"ABSTRAK
Soft power merupakan komponen dari power yang berbeda dengan hard power.
Ketika hard power menggaris bawahi pentingnya keberadaan kekuatan militer dan
ekonomi, soft power lebih mengutamakan pada potensi-potensi masyarakat, budaya,
dan olahraga. Dalam panggung internasional saat ini, soft power telah banyak
mendapat sorotan dari berbagai negara, seperti pergelaran Mega Sporting Events
(MSE). Dari sudut pandang ini, pergelaran MSE menjadi perlu untuk dilihat dari sisi
pengejawantahan soft power. Pergelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan sebagai
salah satu MSE terbersar di dunia menjadi menarik untuk diteliti mengingat pertama
kalinya perhelatan ini di Afrika. Dengan mengkaji dari konsep soft power dapat
dilihat dalam penelitian ini bahwa komponen soft power Afrika Selatan yang
dominan dalam menghasilkan Piala Dunia 2010 adalah lobby politik, interaksi
kepentingan dan solidaritas Afrika yang diusung oleh Afrika Selatan dengan gaung
‘Afrikanis.’

ABSTRACT
Soft power is one of power components besides hard power While hard power mainly highlight about military and economic power soft power mainly argue about the importance of people culture and sports instead In current international stage many international actors see the importance of soft power which may be seen by the hosting Mega Sporting Events MSE Through this perspective MSE could be seen as a conduct of soft power World Cup 2010 as one of the biggest MSE and become appealing to be examined since it was the first time the event took place in Africa By examining elements of soft power this research leads to the main components of soft power that successfully brought World Cup 2010 to South Africa political lobby mutual interest interaction and African solidarity which sounded by South Africa with the term lsquo Africanist rsquo "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafshah Nurizzah
"Qatar adalah negara yang konservatif, namun berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022. Qatar memanfaatkan ajang Piala Dunia FIFA 2022 untuk melakukan diplomasi budaya dengan tujuan nation branding dan mengubah stigma negatif yang melekat pada Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan tentang unsur-unsur budaya Qatar yang ditransmisi kepada masyarakat internasional pada ajang Piala Dunia FIFA 2022 berdasarkan teori Diplomasi Budaya menurut Milton Curtis Cummings. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data dari sumber kepustakaan lalu mendeskripsikan hasil interpretasi ke dalam tulisan. Hasil temuan dari penelitian ini adalah Qatar mentransmisi aspek bahasa, kesenian, peralatan, dan agama saat proses diplomasi budaya. Qatar menggunakan media daring seperti situs web dan sosial media dalam memperkenalkan budayanya agar dapat menjangkau masyarakat di seluruh dunia secara lebih luas. Dan Qatar mendapatkan banyak keuntungan nasional setelah Piala Dunia FIFA 2022 usai yang menandakan diplomasi budaya yang dilakukan pada ajang tersebut berhasil.

Qatar is a conservative country, but succeeded in hosting the FIFA World Cup 2022. Qatar is using the FIFA World Cup 2022 to carry out cultural diplomacy with the goal of nation branding and changing the negative stigma attached to Islam. The purpose of this research is to explain the elements of Qatari culture which are transmitted to the international community at the FIFA World Cup 2022 based on the theory of Cultural Diplomacy according to Milton Curtis Cummings. This research uses a descriptive qualitative method by collecting data from literary sources and then describing the results of the interpretation in writing. The results of this research are that Qatar transmits aspects of language, arts, tools, and religion during the process of cultural diplomacy. Qatar uses online media such as websites and social media in introducing its culture so that it can reach people around the world more broadly. And Qatar gained many national benefits after the FIFA World Cup 2022 was over which indicated that the cultural diplomacy carried out at the event was successful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Siagian, Marshal Timoteus
"Penelitian ini menjelaskan tentang Rusia yang memaksimalkan instrumen-instrumen soft power nya untuk memenangkan proses bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 untuk mencapai national interest nya. Dalam tujuan tersebut, Rusia menggunakan soft power nya, Rusia mengandalkan nilai-nilai, budaya, dan sejarah yang yang sudah dimiliki oleh Rusia sejak berdirinya negara tersebut. Sementara, untuk memenangkan proses bidding, Rusia melakukan beberapa strategi, yaitu memberikan buku penawaran terhadap FIFA serta menggunakan kemampuan pendekatan dan strategi komunikasi dengan mengandalkan aktor state dan non-state untuk memastikan Rusia dapat menjadi tuan rumah Pesta Sepakbola Piala Dunia FIFA 2018.

This research explains about Russia maximizing its soft power instruments to win the bidding process to host the 2018 FIFA World Cup to reach its national interest. In this goal, Russia uses its soft power, Russia relies on the values, culture and history that Russia has had since the establishment of the country. Meanwhile, to win the bidding process, Russia carried out a number of strategies, namely giving the bidding book to FIFA and using the ability of communication approaches and strategies by relying on state and non-state actors to ensure Russia could host the 2018 FIFA World Cup Football Event. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Dewi Pangestu
"Tujuan skripsi ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyelenggaraan sebuah acara olahraga akbar Piala Dunia FIFA 2002 Jepang-Korea Selatan terhadap jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang dan karakteristik wisatawan asing yang datang saat acara berlangsung. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Dalam kurun waktu satu bulan pelaksanaan, Piala Dunia FIFA ini memberikan keuntungan besar bagi tuan rumah acara. Bagi tuan rumah acara, penyelenggaraan Piala Dunia FIFA adalah sebuah ajang promosi pariwisata negaranya. Tercatat pada tahun 2002, Jepang mengalami peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang dan hal ini juga berdampak pada peningkatan perekonomian.

This thesis aims to find out how the influence of organizing a mega sport event FIFA World Cup 2002 Japan South Korea against the number of foreign tourists who come to Japan and how the characteristics of foreign tourists who come during the event. The method used in writing this thesis is descriptive analysis with literature study. Within a month of implementation, this FIFA World Cup provides a great advantage for the event host. For the event host, the FIFA World Cup is an event of tourism promotion of the host country. Recorded in 2002, Japan experienced an increase in the number of foreign tourists who come and this also has an impact on the economy improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwa Safrina Danaya
"Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis posisi pembaca saat terpapar liputan media dari berbagai media Australia tentang Matildas selama Piala Dunia FIFA 2023, yang berlangsung dari 20 Juli hingga 20 Agustus, dan diadakan di Australia dan Selandia Baru. Matildas adalah tim nasional sepak bola wanita Australia yang telah mencatatkan kehadiran penonton sepak bola yang mencetak rekor dalam sejarah Australia dan meraih salah satu kerumunan terbesar dalam catatan olahraga selama Piala Dunia Wanita FIFA 2023. Artikel ini memaparkan bagaimana pembaca berinteraksi dengan liputan media mengenai Matildas dengan menerapkan teori resepsi dari Stuart Hall. Studi ini menggunakan metode penelitian sekunder dengan menguji artikel ilmiah yang ada dan sumber jurnalistik yang terpercaya yang ditemukan dalam artikel berita. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa posisi pembaca dalam menginterpretasi narasi media terkait dengan identitas, budaya, dan nilai personal seseorang.

This article analyses the audience’s positions when exposed to media coverage from various Australian media about the Matildas during the 20 July to 20 August FIFA World Cup 2023, which took place in Australia and New Zealand. Matildas is the Australian national women’s team that has established record-breaking football attendance in the history of Australia and secured one of the largest crowds in the sport’s records during the FIFA Women’s World Cup 2023. This article delineates how readers interact with media coverage on Matildas by applying Stuart Hall’s audience reception theory. This study implements secondary research methods by examining extant scholarly articles and reputable journalistic sources found within news articles. This study concludes that the position of interpreting these media narratives is intricately linked to one’s identity, culture, and personal value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Zahira Fatin
"Terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 menimbulkan kontroversi. Qatar di mata dunia masih sering dilabeli dengan citra yang konservatif dan intoleran. Tidak hanya itu, Qatar juga menerima berbagai isu, kritik, dan framing negatif dari berbagai pihak yang semakin memperburuk citra negaranya. Di tengah hal tersebut, sosok Jungkook kemudian muncul dan terpilih bersama dengan Fahad Alkubaisi untuk menyanyikan lagu tema Piala Dunia Qatar 2022. Timbul pertanyaan, mengapa Piala Dunia yang dilaksanakan pertama kali di negara Qatar ini justru untuk pertama kalinya pula dimeriahkan oleh artis yang berasal dari negara Korea Selatan? Tujuan penelitian adalah meneliti faktor atas dipilihnya Jungkook untuk menyanyikan lagu tema Piala Dunia Dreamers sebagai studi kasus atas proses hibridisasi budaya dan diplomasi lunak yang terjadi di Qatar. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi citra negara ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka berupa artikel jurnal, buku, maupun media. Pemilihan Jungkook dipengaruhi oleh kuatnya efek Korean Wave di Qatar dan dunia. Efek tersebut serta supremasi yang dimiliki Jungkook diperlukan Qatar untuk memberi citra positif bagi negaranya selama ajang Piala Dunia. Kehadiran Jungkook sebagai figur non-lokal yang berkolaborasi dengan artis lokal memberikan gambaran Qatar sebagai negara yang tidak konservatif melainkan terbuka, toleran, dan mendukung koeksistensi antarbudaya. Pengaruh besar yang dibawa oleh Jungkook dapat dilihat dari respons positif yang diberikan masyarakat dunia terhadap lagu Dreamers hingga digelarnya Festival Musik Korea pertama di Qatar

Qatar, being chosen to host the WC, caused some controversies. This country is still often labelled with the image of conservatism and intolerance. Not only that, Qatar also encountered various issues, criticisms, and negative framings from various parties which further worsened the country's image. In the midst of this, Jungkook then appeared and was chosen, together with Fahad Alkubaisi, to sing the Qatar 2022 World Cup theme song. The question arises, as to why is the World Cup, which was held for the first time in an Arabic country, also enlivened up by a singer from South Korea? The aim of the study is to examine the factors in the choosing of Jungkook to sing the World Cup theme song Dreamers as a case study of the process of culture hybridization and soft diplomacy that occurred in Qatar. In addition, this research also explains how these things affected the image of this country. The method used in this research is descriptive-qualitative. Data was collected through literature study in the form of journal articles, books and media. Jungkook's selection was influenced by the strong effect of the Korean Wave in Qatar and the world. This effect and the supremacy that Jungkook has are needed by Qatar to give a positive image for this country during the World Cup. The presence of Jungkook as a non-local figure collaborating with local artist illustrates Qatar as a country that is not conservative but rather open, tolerant and supports intercultural coexistence. The great influence brought by Jungkook can be seen from the positive response that the world community gave to the song Dreamers until the holding of the first Korean Music Festival in Qatar"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ifrul Dwimachyar
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh World Cup effect terhadap return dan volatilitas IHSG di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunalcan metode statistik, sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi return IHSG selama periode l994, 1998, 2002, 2006, 20l0.
Metode statistik yang digunakan dalam peneiitian ini meliputi analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan adanya volatilitas pada saat berlangsungnya World Cup namun pengaruh World Cup terhadap return IHSG tidak menunjukkan hasil yang signitikan secara statistik.

The focus of this study is to the influence of the World Cup effect on Jakarta Composite Index return and volatility at Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative Study which used statistical method, the sample which used in this study are Jakarta Composite Index for 1994, 1998, 2002, 2006, 2010 period.
The statistical method which is used at this study such as regression linear analysis. These Endings showed the volatility during the ongoing World Cup But, the World Cup effect at Jakarta Composite Index return was not statistically significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33203
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>