Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandoro Rangga Dewanto
"Knsis multi dimensl yang menimpa Indonesia pada tahun 1998 tidak menyurutkan aktivitas di dunia perbukuan. Adanya reformasi sendiri cenderung mendorong munculnya penerbitan dan buku-buku baru. Hal ini diikuti dengan berdirinya toko-toko buku dengan konsep yang berbeda
dibanding dengan toko-toko buku konvensional Iainnya. Toko buku ini
menyajikan konsep suasana toko yang sangat nyaman ditunjang dengan koleksi buku yang menank dan pelayanan yang memuaskan. Salah
satunya adalah Toko Buku Aksara. Aksara yang memilki 2 cabang di Kemang dan Cilandak, merupakan toko buku bilingual dimana 70% dan koleksinya adalah buku-buku import. Ditunjang desain interior, suasana
yang nyaman, dan pelayanan yang memuaskan, Aksara memiliki prospek usaha yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi faktor-faktor dan Retail Mix Strategy yang mempengaruhi penlaku konsumen di Aksara, mengetahul
hubungan antara faktor-faktor Retail Mix Strategy dengan image yang ditimbulkan Aksara, dan mengetahui hubungan antara faktor-faktor Retail Mix Strategy yang berhubungan dengan kepuasan konsumen Aksara.
Dan hasil penelitian dengan mengunakan analisis faktor diketahui bahwa
variabel harga buku tidak masuk ke dalarn ketiga faktor yang terbentuk.
Ketiga faktor yang terbentuk adalah faktor Experience, faktor Merchandise, dan faktor Location. Ketiga faktor ini akan memudahkan manajemen Aksara untuk lebih berfokus pada peningkatan value yang diterima pengunjungnya. Dan hasil pengujian korelasi, diketahui bahwa variabel Store Atmosphere, Merchandise, Advertising & Promotion, Location, dan
Customer Service berhubungan dengan image yang ditimbulkan Aksara,
walau variabel Customer Service sendiri mempunyah korelasi yang terlemah diantara kelima variabel tersebut. Sedangkan berdasal hasil pengujian korelasi dengan kepuasan konsumen ksara, diketahui bahwa
semua variabel Retail Mix Strategy (Store Atmosphere, Advertising & Promotion, Merchandise, Location, Cuètomer , Service dan Price) memiliki keterkaitan dengan kepuasan konsumen, walau variabel Customer Service dan Price mempunyai korelasi yang paling-lemah.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
S18752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Sugiyanto
"Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian terhadap kinerja Perusahaan manufaktur akibat penghentian kegiatan produksi dan pemasaran sehingga produsen semakin sulit memprediksi penjualan. Peramalan penjualan adalah titik awal bagi pembuat keputusan untuk membuat anggaran dan menyusun strategi Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel apa yang berpengaruh signifikan terhadap penjualan kosmetik di PT XYZ dan membuat prediksi penjualan berdasarkan variabel tersebut. Metode Structural Equation Modeling berbasis kovarians dengan variabel indikator reflektif (CB-SEM) digunakan untuk membuat dan menguji hubungan kausal dari konstruk Permintaan dan Penawaran terhadap Kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjualan ke distributor menjadi faktor utama yang mempengaruhi penjualan PT XYZ, namun demikian penjualan tersebut belum mengikuti pola penjualan ke konsumen akhir dan tren permintaan di pasar domestik. PT XYZ perlu membuat strategi penjualan dan pemasaran serta rencana supply chain yang lebih berfokus kepada permintaan pasar. Analisis ramalan penjualan menunjukkan hasil tingkat akurasi terendah sebesar 95,5% untuk regresi random forest sedangkan tingkat akurasi tertinggi sebesar 96,2% untuk regresi polynomial, hasil tersebut lebih baik dibandingkan metode yang digunakan PT XYZ saat ini.

The Covid-19 pandemic has caused uncertainty over the performance of manufacturing company due to the suspension of production and marketing activities, making it difficult for manufacturers to predict sales. Sales forecasting is the starting point for decision makers to prepare budgets and develop Company strategy. This study aims to analyse what variables have significant effect on cosmetic sales at PT XYZ and make sales predictions based on these variables. The covariance-based Structural Equation Modeling with reflective indicator variables (CB-SEM) is used to develop and test the causal relationship of the Demand and Supply variables to Performance. The results of this study indicate that sales to distributor are the main factor influencing PT XYZ's sales, however it have not follow the pattern of end-consumers demand and sales trends in the domestic market. PT XYZ need to develop sales and marketing strategies as well as supply chain plans that are more focused on market demand. Sales forecast analysis shows the lowest accuracy rate of 95.5% for random forest regression while the highest accuracy rate is 96.2% for polynomial regression, these results are better than the current method used by PT XYZ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werry Buswir
"Dewasa ini, perkembangan teknologi canggih dan pentingnya komunikasi dan informasi menjadikan televisi
sebagai salah satu media perantara sangat dibutuhkan. Hal ini menyebabkan dampak peningkatan permintaan terhadap
produk televisi. Beberapa perusahaan televisi berusaha memenuhi permintaan konsumen Persaingan beberapa produsen televisi sekarang ini cukup ketat, masing-masing perusahaan menjalankan kegiatan pemasarannya secara lebih efektif dan efisien dibanding
para pesaingnya, dan salah satu kegiatan pemasaran yang aktif dilakukan adalah promosi.
Seperti pada televisi yang sedang tumbuh pesat dan bersaing ketat, permasalahan yang dihadapioleh produsen dalam kegiatan promosi antarg lain bahwa peningkatan biaya
promosi tidak selalu dapat meningkatkan hasil penjualan
yang sama besar atau lebih.
Atas dasar alasan tersebut, dipilih salah satu televisi sebagai objek penelitian, yaitu PT. Panasonic Gobel. Diadakan penelitian atas marketing mix yang dilakukan, terutama hubungan antara kegiatan promosi terhadap penjualan televisinya.
Hasil analisa terhadap perusahaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel
tersebut, artinya bahwa kegiatan promosi yang dilakukan antara tahun kwartal 1990-1993 telah meningkatkan hasil penjualannya. Namun, penulis mencoba untuk memberikan
saran-saran bagi peningkatan efektivitas kegiatan promosi
yang terangkum dalam akhir pembahasan skripsi ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Arsal
"Penulisan Skripsi mi bertujuan untuk melihat
Pertama, seberapa besar efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan dálam meningkatkan penjualan. Kedua, apakah antara promosi yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai Hubungan kausal (timbal balik) dengan tingkat penjualan yang texjadi. Déngan kata lain, di satu sisi, apakah kegiatan promosi mempengaruhi tingkat penjualan, sedangkan disisi lain, apakah tingkat
penjualan yang teijadi mempengaruhi kebijaksanaan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Semua data yang digunakan adalah data time series primer. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis regresi dengan mendemonstrasikan model umum
dengan dua variabel, di maná data yang diperoleh terlebih dahulu diperbaiki
dengan metode Exponential smoothing untuk menghilangkan pengaruh musiman.
Kemudian dilakukan Uji Kausalitas C ranger dengan mendemonstrasikan The
instantaneous Causality Model.
Berdasarkan analisa regresi, ternyata kegiatan-kegiatan promosi yang
dilakukan perusahaan yaitu Advertising, Personal Seling, Sales Promotion, dan Public Relation sangat besar pengaruhnya dalam mertingkatkan penjualan produk shampo yang diproduksi perusahaan. Hal mi berarti semakin gencar usaha promosi yang
dilakukan perusahaan, semakin besar pula tingkat penjualan yang .terjadi.
Sedangkan berdasarkan Uji Kausalitas Granger dapat disimpulkan, báhwa
antara kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dan tingkat penjualan
terdapat hubungan timbal balik (bidirectional feedback relationship). Hal ini berarti, kegiatan promosi mempengaruhi penjualan produk perusahaan, sedangkan tingkat penjualan yang terjadi juga mempengaruhi kebijaksanaan
promosi yang akan dianibil.
Dengan kedua hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwá perusahaan
sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi yang dilakukan untuk dapat
meningkatkan penjualan. Sedangan tingkat penjualan yang terjadi dapat
dimasukkan sebagai salah satu pertimbangan dalain menentukan kebijaksanaan promosi yang akan diambil.
Meskipun uji kausalitas dapat melihat apakah antara dua variabel terdapat
hubungan timbal balik, tapi uji kausalitas mi mempunyai beberapa keterbatasan,
yaitu, hanya dapat melihat arah hubungan antara dua variabel, tanpa bisa menjelaskan besarnya (magnitude) dari hubungan yang terjadi. Di samping itu, Uji Kausalitas Granger mi baru bisa diterapkan untuk perusahaan yang sedang dalam tahap-tahap awal dari Product life cycle-nya yaitu pada tahap Introduction dan Growth, sehingga harus dilengkapi dengan metode 1ainnya yang bisa menjelaskan
hubungan kausal pada tahap Maturity dan Decline.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Grace Eunice Patricia
"Dampak kemajuan teknologi yang semakin meningkat pesat sangat berdampak bagi sektor usaha, khususnya usaha menengah. Ditengah persaingan yang semakin ketat, suatu usaha harus bisa mempertahankan eksistensinya menuju keberlanjutan bisnis mereka. Untuk mewujudkan keberlanjutan usaha bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial maka usaha harus memiliki kapabilitas untuk melakukan inovasi. Kapabilitas inovasi bisa diwujudkan melalui adanya inovasi produk, inovasi layanan, inovasi proses, dan inovasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kapabilitas inovasi memberikan pengaruh positif kepada keberlanjutan bisnis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif yang perolehan datanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara daring kepada 135 pemilik dan manajer usaha menengah bidang food and beverages di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi pemasaran terhadap keberlanjutan bisnis.

The impact of rapidly increasing technological advances has a huge impact on the business sector, especially medium-sized businesses. In the midst of increasingly fierce competition, businesses must be able to maintain its existence towards the sustainability of their business. To create business sustainability for the environment, economy, and social aspects, businesses must have the capability to innovate. Innovation capability can be realized through product innovation, service innovation, process innovation, and marketing innovation. This study aims to determine whether innovation capability has a positive influence on business sustainability. This research is a quantitative study with an explanatory design which the data acquisition was carried out by distributing questionnaires online to 135 owners and managers of medium-sized food and beverages businesses in DKI Jakarta. The results showed that there is a positive influence between product innovation, process innovation, and marketing innovation on business sustainability."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Rachel Natalia Hansiga
"Pengadaan barang dan/atau jasa yang diselenggarakan oleh Pemerintah seringkali berkaitan dengan persaingan usaha tidak sehat, yaitu persekongkolan tender. Kegiatan persekongkolan ini memiliki dampak negatif bagi persaingan dalam menciptakan hambatan untuk saling bersaing antar pelaku usaha. Di sisi lain, Australia memiliki kebijakan dalam menghadapi persekongkolan tender yang sudah terbukti secara efektif dapat mengurangi perilaku persekongkolan. Kebijakan tersebut adalah leniency program yang dalam praktiknya disebut sebagai civil immunity dan criminal immunity. Kebijakan ini memberikan imunitas terhadap sanksi maupun pengurangan denda kepada pelaku usaha yang bersedia untuk bekerja sama dengan otoritas persaingan usaha dalam mengungkap praktik kartel, termasuk persekongkolan tender. Terdapat dua pokok permasalahan dalam penelitian ini, yakni perbedaan perspektif Indonesia dan Australia dalam menangani persekongkolan tender dan potensi pelaksanaan leniency program bagi kasus persekongkolan tender di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji larangan persekongkolan tender dalam pengadaan barang dan jasa di bawah hukum persaingan usaha antara Indonesia dan Australia. Penelitian ini merupakan penelitian doktrinal yang memaparkan peraturan terkait suatu kategori hukum tertentu secara sistematis, menganalisis hubungan antar peraturan, dan mengidentifikasi potensi dari peraturan tersebut di masa depan. Adapun hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa perbedaan perspektif Indonesia dan Australia dalam menanggapi persekongkolan tender dapat dilihat dari ketentuan hukum persaingan usaha Australia yang menggolongkan persekongkolan tender sebagai bagian dari kartel. Persekongkolan tender tidak diatur secara eksplisit dalam satu pasal tersendiri sebagaimana diatur dalam UU Anti Monopoli di Indonesia. Perbedaan perspektif tersebut mengakibatkan implikasi terhadap persekongkolan tender di Australia mendapatkan kebijakan yang sama dengan kartel, salah satunya leniency program. Berdasarkan efektivitas leniency program di Australia, Indonesia memiliki urgensi untuk menerapkan kebijakan tersebut dalam hukum persaingan usaha. Adapun penerapan leniency program di masa depan dapat merujuk pada kebijakan Australia.

The Government’s procurement of goods and/or services is often related to unfair business competition, namely bid-rigging. This collusion activity has negative impacts on competition by creating barriers for businesses to compete with each other. On the other hand, Australia has a policy that has proven to be effective in reducing bid-rigging. This policy is called the leniency program, known in practice as civil immunity and criminal immunity. This policy provides immunity from sanction and fine reductions to businesses who are willing to cooperate with authorities in exposing cartel conduct, including bid- rigging. There are two main issues in this research, namely the different perspectives between Indonesia and Australia in handling bid-rigging and the potential implementation of the leniency program for bid-rigging cases in Indonesia. This research aims to examine the prohibition of bid-rigging in the procurement of goods and services under competition law between Indonesia and Australia. This research is a doctrinal study that systematically outlines regulations related to a certain legal category, analyzes the relationship between regulations, and identifies the potential of these regulations in the future. The results of this research state that the differences in perspectives between Indonesia and Australia in responding to bid-rigging can be seen in Australia’s competition law which classifies bid- rigging as part of a cartel provision. Bid-rigging is not explicitly regulated in a separate article as stipulated in Indonesia's Anti-Monopoly Law. These differences result in implications for bid-rigging in Australia receiving the same policy as a cartel, including the leniency program. Based on the effectiveness of the leniency program in Australia, Indonesia has the urgency to implement such a policy in competition law. The future implementation of the leniency program may refer to Australia’s policy."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Cesilia Hapsari
"Perdagangan gula di dalam negeri merupakan salah satu komoditas penting, sehingga menjadi kegiatan yang perlu diawasi. Oleh karena itu Pemerintah melalui Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.594/MPP/Kep/9/2004 tanggal 23 September 2004 menunjuk PT Superintending Company of Indonesia dan PT Surveyor Indonesia untuk melaksanakan verifikasi impor gula. Berkaitan dengan hal timbul permasalahan dengan adanya Putusan KPPU No. 08/KPPU-I/2005 apakah telah sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999? Apakah tindakan kedua perusahaan tersebut termasuk dalam pengecualian UU Nomor 5 Tahun 1999. Dan bagaimanakah pertimbangan hukum Mahkamah Agung dalam memberikan putusannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif dengan menggunakan jenis data sekunder. Berdasarkan analisis yang dilakukan, KPPU telah salah dalam penerapan Pasal 50 ayat a, bahwa praktik penyediaan jasa verifikasi impor gula bukan merupakan pelanggaran terhadap UU Nomor 5 Tahun 1999. Hal ini dikuatkan pula oleh Keputusan Mahkamah Agung No. 03/K/KPPU/2006.

Sugar is a strategic for food security and increase economic growth in Indonesia, therefore the sugar trade in the country into the activities that need to be monitored. Therefore the Government through the Minister of Industry and Trade Decree No. 594/MPP/Kep/9/2004 dated September 23, 2004 appointed PT Superintending Company of Indonesia dan PT Surveyor Indonesia to implement verification on sugar import. On the matter of issue that arises from KPPU Decision No. 08/KPPU-I/2005, does it go accordingly with UU Nomor 5 Tahun 1999? And how the Supreme Court processes the law consideration in order to decide a verdict? This research use literature research method of juridical-normative using secondary data. According to the analysis, KPPU had taken an incorrect direction implementing the Article 50 letter a, that the providing service of verification on import sugar is not against the UU Nomor 5 Tahun 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition. A Supreme Court Decision No. 03/K/KPPU/2006 adds affirmation on this matter."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27491
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Made Widyadnya
"Di era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat ini, infrastruktur pertahanan menjadi semakin penting untuk menjaga keutuhan dan keamanan bangsa di mana ia berdiri. Peran Indonesia sebagai anggota ASEAN semakin mempertegas betapa pentingnya untuk tidak hanya memiliki kerjasama ekonomi dengan sesama negara anggota ASEAN tetapi juga kerjasama militer untuk memerangi ancaman pertahanan di masa depan di seluruh Asia Pasifik. Untuk membangun postur militer yang kuat sesuai dengan Minimum Essential Force (MEF), Indonesia sangat bergantung pada pemberdayaan industri pertahanannya untuk membuka jalan menuju pencapaian tujuan tersebut. Namun, dalam perjalanan untuk mencapai keberhasilan dalam memenuhi persyaratan MEF, pemerintah harus melihat ke dalam untuk mewaspadai praktik akuisisi pertahanannya sendiri untuk mencegah merugikan kesehatan industri pertahanannya sendiri, baik publik maupun swasta. Tesis ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang praktik industri pertahanan berupa prosedur Offset dalam akuisisi Alpalhankam dibandingkan dengan aspek Hukum Persaingan Usaha untuk menciptakan lanskap bisnis yang lebih adil bagi para pelaku usaha dalam segala bentuk di industri pertahanan untuk mendukung upaya bangsa dalam menjaga dan mempertahankan perbatasannya.

In this era of globalization and rapid economic growth, a defense infrastructure is all the more essential to protect the integrity and security of the nation in which it stands. Indonesia’s role as a member of ASEAN further cements how important it is to have not only economic cooperation with fellow ASEAN member nations but also a military cooperation to combat future defense threats throughout the asia pacific. In order to build up a strong military posture in accordance with the Minimum Essential Force (MEF), Indonesia is heavily reliant on the empowerment of its defense industry to pave the way towards meeting that goal. However, on the road to achieving success in meeting the requirements of the MEF, the government must look inwards to be wary of its own defense acquisition practices to prevent harming the health of its own defense industry, both public and private. This thesis aims to provide clarity on the defense industry practice of Offset procedures in defense acquisitions in comparison to Business Competition aspects to create a fairer business landscape for business actors of all forms in the defense industry to support the nation’s effort in protecting and defending its borders. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Rahmania
"Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 memberikan kewenangan kepada KPPU untuk memberikan sanksi berupa denda administratif kepada pelaku usaha. Saat ini, pedoman bagi KPPU untuk menetapan besaran denda administratif diatur dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2009, namun pada praktiknya KPPU tidak melakukan keseluruhan langkah-langkah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2009 untuk menetapkan besaran denda administratif. Skripsi ini akan membandingkan beberapa Putusan KPPU dalam menetapkan besaran denda administratif pada kasus keterlambatan pelaporan pengambilalihan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian kepustakaan yang dilakukan terhadap aturan-aturan hukum tertulis, selain itu dapat pula dikatakan sebagai penelitian berfokus masalah yaitu melihat teori dengan praktiknya. Hasil dari penelitian tersebut adalah KPPU dalam menetapkan besaran denda administratif tidak mendasarkan pada nilai penjualan, namun didasarkan pada nilai maksimal denda, sehingga hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2009.

Law Number 5 of 1999 gives KPPU the authority to impose sanctions in the form of administrative fines. KPPU Regulation No 4 of 2009 is a guideline for the KPPU to assess the amount of administrative fines. In practice, KPPU doesn’t take all the steps as stipulated in the KPPU Regulation Number 4 of 2009 to determine the number of the administrative fines. This research will compare KPPU decisions in determining the number of administrative fines in cases of late acquisition reporting. This research uses a juridicial- normative research method, named library research conducted on written legal rules, also this research used problem focused research, named seeing theory with practice. The result of this research is KPPU in determining the number of administrative fines is not based on the sales value, but is based on the maximum value of the fines, it’s not in accordance with the KPPU Regulation Number 4 of 2009."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Firman Syahputra
"Perilaku kerja inovatif memiliki kontribusi pada perusahaan dalam bentuk proses, produk, dan layanan baru. Perusahaan membutuhkan inovasi untuk menghadapi kondisi meningkatnya persaingan bisnis. Dukungan organisasi dan etos kerja berperan penting dalam membentuk perilaku pegawai. Penelitian menggunakan metodologi berbasis survei untuk 316 pegawai perbankan di Indonesia. Hasil menunjukan dukungan organisasi terhadap kreativitas tidak dapat mempengaruhi perilaku inovatif pegawai secara signifikan. Kesesuaian pegawai dengan organisasi dan motivasi intrinsik mampu memediasi secara penuh antara etos kerja dan perilaku inovatif pegawai. Etos kerja pegawai mempengaruhi perilaku berinovasi pegawai perbankan, bila diikuti oleh tumbuhnya motivasi intrinsik dan terdapat kesesuaian antara pegawai dengan perusahaan mereka bekerja.

Employee's innovative work behavior contributes to company innovation in the form of new processes, products, and services. Companies and industries need innovation to face increasing business competition. Organizational support and work ethic have an important role in shaping employee behavior. This study used a survey-based methodology for 316 Indonesian banking employees. The results showed that organizational support of creativity could not significantly influence employee innovative behavior through person-organization fit and intrinsic motivation. Person organization fit and intrinsic motivation can fully mediate between work ethic and innovative work behavior. Work ethic can influence the innovative work behavior of banking employees, if it is followed by the growth of intrinsic motivation and there is a fit between the employees and the companies they work for."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>