Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Diana Galman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran densitas mineral tulang (DMT) pada mahasiswi Reguler Gizi dan Komunikasi UI angkatan 2009. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan dengan sampel penelitian total sampling sebesar 161 responden. Penelitian ini dilakukan pada April sampai Juni 2012. Data variabel dependen yang diteliti yaitu DMT menggunakan alat quantitative ultrasound (QUS). Sedangkan data variabel independen meliputi IMT melalui pengukuran antropometri (berat badan menggunakan timbangan seca dan tinggi badan menggunakan stadiometri), pengetahuan dan merokok menggunakan kuesioner, aktivitas fisik menggunakan GPA Questionnaire, asupan kalsium, fosfor, vitamin D, dan protein melalui wawancara food recall 24 hour sebanyak 3 kali (1 kali pada hari libur dan 2 kali pada hari biasa), kebiasaan minum kopi, teh, dan minuman berkarbonasi, yang didapat melalui pengisian FFQ. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dan T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21,7% responden memiliki DMT tidak normal dan terdapat hubungan yang signifikan (nilai p < 0,05) antara IMT dengan DMT tidak normal, dan ada perbedaan rata-rata antara pengetahuan dan kebiasaan konsumsi kopi dengan DMT normal dan DMT tidak normal. Disarankan untuk melakukan intervensi melalui peningkatan pengetahuan mengenai status gizi dan kesehatan tulang serta pemeriksaan DMT secara berkala.

This study aim's to know the description of bone mineral density (BMD) of regular class female student majoring nutrition and communication University of Indonesia for the class of 2009. This is a quantitative study with study design cross sectional performed by total sampling 161 respondents. The study was conducted from April to June 2012. Data collected were BMD (measured by quantitative ultrasound), BMI was measured by anthropometric measurements (using seca and stadiometry for measuring weight and height), knowledge and smoking were measured by filling a questionnaire, intake of calcium, phosphor, vitamin D, and protein were measured by 3 times interviewed food recall 24 hour (1 day for weekend and 2 days for weekday), drinking coffee, tea, and soft drink frequency which was measured by filling FFQ. Data was analyzed by Chi-square and T-test. The result of this study showed 21,7% of respondent having abnormal BMD. The result showed that BMI was significantly associated (p value < 0,05) with BMD and there're mean average differences of knowledge and drinking coffee frequency with BMD normal and BMD abnormal. It's recommended to do an intervention by increasing knowledge of nutrition status and bone health, and checking BMI levels regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beck, Mary E.
Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica, 1995
613.2 BEC nt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Prayogo
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedoktern Universitas Indonesia, 2006
641.SAV g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: MIT Press, 1978
362.5 NUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dunne, Lavon J.
New York: McGraw-Hill, 2001
613.2 DUN n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnandi Rusmi
Jakarta: Sagung Seto, 2023
613.2 KUS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Ayuningtyas
"Diet, jika dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan perilaku makan menyimpang. Perilaku diet banyak ditemukan remaja putri di belahan dunia, maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara faktor individu dan lingkungan perilaku diet pada mahasiswi Prodi Gizi dan Ilmu Komunikasi UI angkatan 2009.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan dengan cara total sampling pada 173 mahasiswi. Penelitian dilakukan pada April-Mei 2012. Variabel dependen dari penelitian ini adalah perilaku diet dan variabel independennya adalah IMT, citra tubuh, penghargaan diri, pengetahuan diet, pengaruh keluarga, teman sebaya, dan media massa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, seca, dan stadiometer. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 36.4% responden melakukan diet dengan tujuan paling banyak adalah agar lebih sehat, yaitu sebanyak 73% responden. Cara diet yang paling banyak dilakukan adalah diet sehat, yaitu sebanyak 60.3% responden. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara IMT, citra tubuh, pengetahuan diet, dan pengaruh paparan media massa terhadap perilaku diet.
Sesuai dengan perkembangan psikososialnya, remaja mulai berusaha nyaman dengan tubuhnya dan risau untuk menjadi lebih menarik. IMT memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku diet. Selain itu, citra tubuh juga berhubungan bermakna karena internalisasi "kurus adalah ideal" oleh media akan menanamkan ketidakpuasan citra tubuh bagi yang belum kurus sehingga remaja banyak melakukan diet untuk menjadi "ideal". Selain itu, pengetahuan diet juga akan berhubungan dengan perilaku diet. Media massa menampilkan gambar atau model yang kurus sehingga berhubungan dengan citra tubuh dan akhirnya berhubungan bermakna dengan perilaku diet.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa IMT, citra tubuh, pengetahuan diet, dan pengaruh paparan media massa memiliki hubungan bermakna dengan perilaku diet. Disarankan untuk melakukan intervensi melalui penyuluhan atau pelatihan mengenai gizi seimbang, diet, perhitungan IMT kepada remaja putri serta kerja sama dengan media massa.

Excessive diet can cause eating disorder. Dieting behavior is common found in girl adolecents in the world and even in Indonesia. The objective of this study was to determine the description and relationship of individual and environmental factors with dieting behavior among university students of Nutrition and Communication Science Universitas Indonesia Batch 2009.
The method used in this study is cross sectional design which was conducted towards 173 samples with total sampling. The study was done at April-May 2012. The dependent variable is dieting behavior and the independent variables are BMI, body image, self-esteem, diet knowledge, family, peer group, and mass media influence. The instruments that used in this research are questionnaire, seca, and stadiometer.The statistical analysis is using chi-square test.
The result of this study found that proportion of respondents who are dieting was 36.4% with the purpose of that behavior was to be more healthy at most (73%). Healthy diet is the most common which was 60.3% respondents. The result of analysis showed that BMI, body image, diet knowledge, and mass media influence have significant association with dieting behavior.
As their psychosocial development, adolecents start trying to pleasant with their body and concern to looks attractive. The BMI has the significant relation to dieting behavior. Besides that, body image also significantly related to dieting behavior because the internalization of thin is ideal by mass media will instill body disatisfaction to those who are not thin so that they diet to be ideal. The diet knowledge also related to dieting behavior. Mass media show the pictures and the models that are thin so that those are related to body image and eventually related to dieting behavior.
The conclusion of this study is BMI, body image, diet knowledge, and mass media influence have significant association with dieting behavior. The author suggest to do the intervention through education or training related to balance nutrition, diet, BMI measurment to girl adolecents and also cooperation with mass media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Safrita Oktaviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, asupan serat, asupan cairan, dan gaya hidup (aktivitas fisik, stres, konsumsi kopi, konsumsi minuman probiotik, dan posisi saat buang air besar) dengan konstipasi fungsional. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan pada 99 orang mahasiswi FKM UI tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, Food Recall 2 x 24 jam, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak stratifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian konstipasi fungsional di FKM UI sebesar 52,5%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,014), ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,045), dan ada hubungan yang bermakna antara posisi saat buang air besar dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,043). Diharapkan mahasiswi dapat meningkatkan kualitas kesehatannya sehingga dapat mengurangi kejadian konstipasi fungsional.

This study aim’s to know the relationship between knowledge, fiber intake, fluid intake, and lifestyle (physical activity, stress, coffee consumption, probiotic consumption and body position on defecation) with functional constipation. This study used cross sectional design and the data were collected from 99 FKM UI students in 2013. The study was conducted from April to Mei 2013. Data collected with self administered questionnaire, Food Recall 2 x 24 hour, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data was analyzed by Chi-square. Sample was selected by stratified random sampling method. The result showed that the prevalence of functional constipation was 52,5%. The results of bivariate analysis showed that there was a significant association between knowledge with incidence of functional constipation (p value = 0,014), there was a significant association between fiber intake with incidence of functional constipation (p value = 0,045), and there was a significant association between body position on defecation with incidence functional constipation (p value = 0,043). Students is expected to further improve the quality of their health so as to reduce the incidence of functional constipation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Cipako Sinamo
"Skripsi ini membahas hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh (PLT), asupan zat gizi makro (kalori, karbohidrat, lemak dan protein), asupan zat gizi mikro (thiamin, riboflavin, piridoksin, vit.C dan Fe), dan aktivitas fisik dengan VO2max. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 81 mahasiswa Reguler Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI angkatan 2010 dan 2011. VO2max diukur dengan menggunakan alat Fitmate Med Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan negatif antara IMT (r= -0,231) dan persen lemak tubuh (r= -0,447) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Terdapat hubungan positif antara asupan Fe (r=0,231), dan aktivitas fisik (r=0,338) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar pada atlet dengan pengendalian yang lebih ketat terhadap faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan bias dalam penelitian agar korelasi variabel indepenen dengan data VO2max dapat merepresentasikan kekuatan hubungan yang sebenarnya.

This thesis discusses the relationship between body mass index (BMI), body fat percent (BFP), the intake of macro nutrients (calories, carbohydrates, fats and proteins), the intake of micro nutrients (thiamin, riboflavin, pyridoxine, vit. C and Fe), and physical activity with VO2max. The study was a quantitative study with cross sectional design conducted in 81 undergraduate students of Public Health University of Indonesia majoring Nutrition in 2012. VO2max was measured by using Fitmate Med. The result of correlation test showed a negative relationship between BMI (r= -0,231) and percent body fat (r= -0,447) with VO2max in the overall respondents. Artifacts positive association between intake of Fe (r=0,231) and physical activity (r=0,338) with VO2max in the overall respondents. There were no significant relationship between other independent variables with VO2max. Further research is needed with larger samples in athletes with a more strict control of other factors that could potentially lead to bias in the study so that the data correlation with VO2max independen variables can represent the real strength of the relationship."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Hapsari Heriyanto
"Masalah berat badan lebih (overweight) dan obesitas merupakan masalah gizi yang sedang dihadapi dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Para wanita dan pria dengan berat badan normal namun persen lemak tubuhnya tinggi, akan mengalami proses inflamasi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan para wanita dan pria dengan berat badan dan persen lemak tubuh yang normal dan berisiko besar terkena penyakit kardiovaskular.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan gizi, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, dan gaya hidup dengan persen lemak tubuh di mahasiswi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan desain studi cross sectional dan dilakukan pada 173 mahasiswi Program Studi Gizi dan Komunikasi UI pada tahun 2012 angkatan 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), 31.8% mahasiswi tergolong kedalam persen lemak tubuh tinggi. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan persen lemak tubuh adalah indeks massa tubuh dan asupan lemak. Penulis menyarankan agar IMT dan persen lemak tubuh diupayakan selalu berada pada kondisi yang normal dengan mengontrol serta mengurangi jajanan yang mengandung tinggi lemak seperti gorengan dan meningkatkan aktivitas fisik.

Overweight and obesity issue are commonly happen in either developed or developing country. Males and females with normal weight but high body fat percentage, will has higher inflammation process than males and females with normal weight and body fat percentage, and also can give a high risk of cardiovascular diseases. The focus of this study is the body fat percentage of female students of Nutritional Science and Communication UI 2012.
The purpose of this study is to understand the association between nutrient intakes, body mass index, physical activity, nutritional knowledge, and lifestyle to body fat percentage in females students. This study using cross sectional design. Data were collected from 173 female students at Nutritional and Communication Study Program, badge 2009.
The result shows that based on measured by Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) method, 31.8% of the respondents belong to have a high body fat percentage. BMI and fat intake are significantly associated to body fat percentage. The author suggests that female students should control the BMI and body fat percentage on the normal level by reducing fat intake especially from fried food and also increasing physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>