Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Prihatiningsih
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat di gudang
farmasi RS ASRI tahun 2011. Hasil penelitian menemukan sistem penyimpanan obat
tidak memenuhi indikator penyimpanan obat yang efisien, ini tercermin dari (i)
ketidakcocokan antara obat dengan kartu stok, (ii) terdapat beberapa obat kadaluarsa, (iii)
sistem penataan gudang belum sesuai standar. Studi ini menyarankan agar gudang dibuat
sesuai persyaratan dan dilengkapi dengan saran adan prasarana yang dibutuhkan.

Abstract
This study aims to know the description of the drug storage in The
Pharmacy warehouse of Asri Hospital in 2011. The results found that storage
systems of medicine did not meet the indicators of drug store efficiency, it
appeared from (i) incompatibility between some drugs with card stock (ii) there
were some expired drugs (iii) storage system did not meet the standard setup. This
study suggested that the warehouse was made according to the requirements and
equipping facilities and infrastructure as required."
2012
14-17-310858052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartiningsih
"Farmasi merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medis terapeutik yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara menyeluruh. Dan unit Farmasi memegang peranan yang sangat penting terhadap pengeluaran dan pendapatan rumah sakit.Pelayanan Unit Farmasi RS Asri (RSA) terhadap resep yang dikeluarkan oleh unit Rawat Jalan di RSA belum optimal, dilihat dari jumlah resep keluar (tidak ditebus di unit Farmasi RSA) sebesar 16%.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menebus resep pada pelayanan resep rawat jalan RSA. Diketahuinya hubungan antara faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan survey cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan faktor predisposisi pasien umum di unit rawat jalan RSA adalah mayoritas berumur antara 25 - 45 thn, mayoritas perempuan, berpendidikan tinggi, mayoritas pegawai swasta untuk yang menebus resep dan tidak bekerja untuk yang tidak menebus resep, mempunyai persepsi terhadap harga obat di Farmasi RSA sedang dan menyatakan ketersediaan obat mayoritas lengkap.
Berdasarkan faktor pendukung adalah sebagian besar responden mempunyai penghasilan tinggi yaitu >10 juta dan mempunyai waktu tempuh ke RSA > 30 menit. Berdasarkan faktor pendorong adalah sebagian besar responden menyatakan pelayanan petugas Farmasi RSA cepat, ramah, jelas dalam memberikan informasi, area Farmasi bersih, dan cukup nyaman untuk ruang tunggu Farmasi baik berdasarkan suhu dan kebisingan maupun tata letaknya. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi terhadap ketersediaan obat dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA.
Saran yang di ajukan kepada manajemen RSA adalah dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap ketersediaan obat. Metode yang dapat dilakukan antara lain adalah analisa ABC dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan Formularium RSA. Dibuat alur pelayanan resep rawat jalan yang mengarahkan pasien ke Farmasi setelah keluar dari poliklinik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah kesediaan dokter dan petugas poliklinik memberikan informasi tentang Farmasi dan menyarankan untuk menebus resepnya di RSA.Dibuat sistem informasi yang dapat mencegah penebusan resep obat di luar rumah sakit seperti Paperless Information System dan pembenahan sistem informasi yang terkait dengan logistik Farmasi. Dibuat layanan pengantaran obat ke rumah pasien.

Pharmacy is one of the medical therapeutic support services that can not be separated from overall hospital services. And Pharmaceutical unit plays a very important towards hospita expenses and income. Asri Hospital (RSA) Pharmacy Unit Services to the prescription issued by the Outpatient unit in RSA is not optimal, judging from the number of prescriptions out (not redeemed in unit of Asri Hospital Pharmacy) by 16%.
The purpose of this study was to determine the factors that influence prescription behavior at RSA outpatient prescripti on services. Knowing the relationship between predisposing factors, supporting factors and the factors driving the prescription behavior in the RSA Pharmacy. This study is analytic with quantitative approach. Collecting data with cross sectional survey. Statistical analysis was done in univariate and bivariate.
Results Univariate analys is showed patients with predisposing factors common in the outpatient unit of RSA is the majority aged between 25-45 years, the majority of women, highly educated, the majority of private employees who fill a prescription for and does not work for that does not fill a prescription, have perceptions of drug prices in Pharmacy RSA is intermediate and the majority expressa complete drug availability.
Based on the supporting factoris that most respondent shave a high income that is > 10 million and has a travel time to the RSA > 30 minutes. Based on the factors driving the majority of respondents stated RSA Pharmacy services officer fast, friendly, clear in providing information, Pharmacy area clean, and comfortable enough for both of Pharmacy waiting room based on temperature and noise as well as its layout. While the results of bivariate analysis shows that there is a relationship between perceptions of the availability of drugs to the prescription behavior in Asri Hospital Pharmacy.
Ask advice of the Asri hospital management is evaluated and a review of drug availability. The method can be performed include ABC analysis and evaluation of the implementation of RSA formulary compliance. Created flow out patient prescription service that directs patients to the pharmacy after the exit of the polyclinic. One way that can be done is the willingness of doctors and clinic staff provide information about the Pharmacy and suggested to make up the prescription at the RSA. Created an information system that can prevent the redemption of prescription drugs outside hospitals such as Paperless Information System and the improvement of information systems related to thelogistics of Pharmacy. Created drug delivery service to the patient's home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Indah PSP
"Studi pelayanan farmasi di rumah sakit dilaksanakan di Rumah Sakit PMI Bogor dengan indikasi awal masih rendahnya nilai inventory turn over. Pendekatan action research dengan fokus pada pendistribusian dan penyimpanan perbekalan farmasi dipilih sebagai jenis penelitian yang digunakan. Metodologi yang digunakan untuk melakukan perbaikan adalah kombinasi Lean dan Six Sigma. Studi dilakukan terhadap proses pendistribusian, periode permintaan barang, buffer stock, besaran permintaan, kondisi-kondisi permintaan barang, ROP, indikator farmasi, kesesuaian jumlah stok barang, barang dan obat kadaluwarsa, penanganan kadaluwarsa, penanganan barang di gudang. Rendahnya nilai inventory turnover dapat disebabkan belum dipahaminya dengan baik makna persediaan perbekalan farmasi bagi pengelola perbekalan farmasi. Data pendukung menunjukkan besarnya jumlah permintaan barang farmasi pada setiap kali periode permintaan barang yaitu data standar deviasi kelipatan permintaan barang farmasi sebesar 54.8 dan standar deviasi kelipatan pemenuhan barang farmasi adalah 50.4. Nilai Six Sigma Deffect Per Million Opportunities untuk ketepatan pemenuhan permintaan barang farmasi sesuai perkiraan permintaan barang yang tertera di dokumen surat permintaan barang farmasi adalah 0.09. Pada proses pendistribusian barang farmasi terdapat 47.6% merupakan proses tidak mempunyai nilai tambah dan menimbulkan variasi dalam langkah proses tersebut.
Faktor yang mendukung terjadinya hal ini adalah waktu permintaan barang yang panjang, belum tepatnya peramalan yang dilakukan oleh ruang perawatan, tidak dipahaminya standar perkiraan permintaan yang tertera di surat permintaan barang farmasi, pemakaian barang farmasi yang belum terdata dengan akurat, bottleneck proses distribusi terdapat pada Instalasi Farmasi belum melakukan secara optimal pengendalian permintaan barang farmasi dari ruang perawatan, belum dilakukan pemantauan terhadap perputaran, persediaan, belum rincinya prosedur. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi sistem inventori. Belum memiliki standar maksimum dan minimum setiap jenis barang farmasi dan belum menerapkan standar penyimpanan dan manajemen pergudangan. Untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas Rumah Sakit PMI Bogor perlu dilakukan beberapa perbaikan pendistribusian dan penyimpanan perbekalan farmasi antara lain: Perbaikan kebijakan dan prosedur secara rinci dan operasional. Mengembangkan otomasi sistem inventori untuk mengurangi kesalahan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM pengelola melalui pelatihan. Mengembangkan Key Performance Indicator seperti Inventory Turn Over, kesesuaian jumlah barang, penataan 5-S.

Initial Study of pharmacy service at PMI Hospital found that inventory turnover was low. Action research approaching with focus on pharmacy distribution and inventory storage is chosen as a research method used. Methodology used to do improvement is combination of Lean and Six Sigma. Scope of study includes distribution process, material request period, buffer stock, quantity of demand, material request conditions, ROP, pharmacy indicator, adjusting stock quantity, expired material and medicines, expired item management, material handling in pharmacy warehouse. Inventory turnover is low could be caused by meaning of pharmacy inventory stock by pharmacy personnel is not clearly understood. Supporting data shows the quantity pharmacy item requested per each period of item request is deviation standard data of multiply pharmacy item request is 54.8 and deviation standard of completeness multiply of pharmacy item is 50.4. The value of Six Sigma Defect Per Million Opportunities for completeness accuracy of pharmacy item request is appropriate as estimation of item request that documented in pharmacy item request form is 0.09. The value in pharmacy item distribution process is 47.6% that means it is non value added and leads to variation in that process step.
The contributing factors of this problem are item request time is too long, inaccuracy estimation by nursing ward, request estimation standard attached in pharmacy item request form is not clearly understood, pharmacy item consumption have not been documented accurately, bottleneck occurs during distribution process at pharmacy installation due to controlling of pharmacy item request from nursing ward has not been done optimally, monitoring of stock rotation has not been done, detail of procedure has not been done, using of technology on inventory system has not been done optimally, has no minimum and maximum standard for each pharmacy item and has not implemented the standard of storage and warehouse management. To increase productivity and profitability PMI Hospital Bogor should have to do some improvement on pharmacy distribution and inventory storage are as follows : to improve policy and procedure with detail and operationally ; to develop automatic inventory system for reducing error; to improve knowledge and skill of pharmacy personnel by training ; to develop Key Performance Indicator (KPI); one of KPI could be developed is Inventory Turnover, the conformity of item quantity, 5S Program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nydia Andriani
"Penelitian ini membahas tentang pelayanan administrasi pasien rawat inap di Instalasi Administrasi Pasien Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dengan ruang lingkup penelitian menyesuaikan dengan alur pasien masuk mulai dari IGD, ruang rawat inap, instalasi administrasi pasien dan bagian pembayaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan sistem yang meliputi input, proses dan output.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen didapatkan bahwa pelaksanaan pelayanan administrasi pasien rawat inap sudah cukup baik, namun masih ada beberapa kekurangan baik dalam komponen input, proses dan output. peneliti memberikan saran bahwa perlu meningkatkan pelayanan administrasi pasien rawat inap dan lebih teliti dalam melengkapi berkas pasien rawat inap sebagai arsip administrasi yang berguna untuk berbagai pihak di luar rumah sakit.

This research discusses the inpatient administrative services at Drugs Dependence Hospital Patient Administration Installation with the research scope adjust the flow of incoming patient from the emergency room, inpatient room, patient administration installation and cashier. The type of research is a qualitative descriptive study through a systems approach that includes input, process and output.
Based on interviews, observation and document review found that the implementation of inpatient administrative services is good enough, but there are still some shortcomings in both the component inputs, processes, and outputs. Researchers gave advice to increase inpatient administrative services and more thoroughly in completing the inpatient files as archive administration that used for various parties outside of hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aminah Kherid
"Anggaran belanja rumah sakit (RS) berhubungan erat dengan pengelolaan obat karena menghabiskan 40% dari total dana kesehatan. Persediaan obat di RS “Universitas Indonesia” memiliki permasalahan seperti stockout yang menyebabkan pemesanan secara cito dan overstock menyebabkan persediaan yang berlebih sehingga mengalami kedaluwarsa. Oleh karena itu, dilakukan studi perencanaan pengendalian persediaan obat dengan analisis matriks ABC-VEN dan MMSL untuk menentukan prioritas obat per kelompok, serta jumlah persediaan obat. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan desain cross-sectional yang pengumpulan datanya diambil secara retrospektif. Hasil dari penelitian menunjukkan, analisis di RSUI menggunakan ABC-VEN dari 1207 obat dapat diprioritaskan pemesanan dan pengawasan pada kategori I (320 item), kategori II (757 item), dan kategori III (130 item). Kemudian, dari perhitungan MMSL didapatkan stok minimal, yaitu pada rentang 1-21.329 item dan stok maksimal rentang 1-58.460 item yang terdiri dari berbagai jenis sediaan. Selain itu, menggunakan metode MMSL dapat menurunkan stok akhir tahun hingga 75%, sehingga potensi terjadinya overstock berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa dua analisis tersebut membantu RS untuk menentukan prioritas dan melakukan pemesanan sesuai perhitungan, sehingga dapat mencegah terjadinya kelebihan dan kekosongan persediaan.

Hospital spending budget is closely related to drug management because it is 40% of the total health fund. There are some issues related to drugs supply in RSUI, such as stockout and overstock which cause orders to be made in “cito” and a lot of excessive inventory leads to expiration. Therefore, a drug supply control study using matrices ABC-VEN and MMSL was conducted to determine drug priorities per group, and the number of drug supplies. This research performed using an observational descriptive method with a cross-sectional design by collecting data retrospectively. The results of the study showed that the analysis of drug items in hospitals using ABC-VEN of 1207 items can be prioritized for ordering and monitoring in category I (320 items), category II (757 items), and category III (130 items). Then, from the MMSL calculation, the minimum stock was obtained, which ranged of 1-21,329 items and the maximum stock was in the range of 1-58,460 items consisting of various types of medicine. In addition, MMSL method can reduce year-end stock up to 75%, so that the potential for overstock is minimized. This shows that the two matrices can help hospitals to determine priorities and place orders according to calculations, so as to prevent excess and inventory.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Hidayatie
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frita Nadia
"Pengendalian persediaan obat antibiotik di RS Puri Cinere menunjukkan belum adanya keseimbangan antara pembelian dengan pemakaian obat. sehingga perlu untuk dilakukan analisis pengendalian persediaan obat antibiotik di gudang medik RS Puri Cinere. Jenis penelitian ini adalah studi kasus untuk melihat pengendalian persediaan obat antibiotik yang memiliki nilai investasi paling besar pada periode Januari hingga Desember 2011. Penelitian ini memperlihatkan bahwa pengendalian persediaan obat antibiotik di Gudang Medik belum optimal walaupun kebijakan mengenai persediaan obat telah mendukung kegiatan pengendalian persediaan obat. Hal ini dapat dilihat dari belum ada perhatian khusus terhadap jenis persediaan obat antibiotik dengan analisis pareto berdasarkan nilai pemakaian dan investasi. Penentuan jumlah pemesanan belum menerapkan perhitungan Economic Order Quantity (EOQ).
Perhitungan EOQ dalam menentukan jumlah optimal dapat meningkatkan efisiensi pada persediaan obat antibiotik sebesar Rp149.818.987,00. Penentuan nilai stok minimal masih berdasarkan asumsi darinilai pemakaian lalu. Nilai stok minimum saat melakukan pemesanan bervariasi antara 4-353 unit. Frekuensi pemesanan bervariasi antara 69-249 kali dalam satu tahun. Demand forecast belum dapat mendukung pelaksanaan pengendalian persediaan di Gudang Medik karena belum menggunakan peramalan sebagai pertimbangan dalam menentukan jumlah pemesanan obat. Rumah Sakit Puri Cinere telah mempunyai kebijakan berupa Standard Operating Procedure (SOP) yaitu ; prosedur perencanaan pembelian, penerimaan obat dari supplier, pendistribusian obat, alur invetorisasi dan Surat Keputusan (SK) tentang Standarisasi Obat dan Alkes. Kebijakan yang tertulis dalam SOP dan SK telah sesuai dengan panduan dari Kementrian Kesehatan.
Penulis menyarankan Instalasi Farmasi perlu memberi perhatian pada perencanaan pembelian sebagai awal titik pengendalian persediaan antiobiotik. Sebaiknya Instalasi Farmasi mengendalikan persediaan obat antibiotik dengan penggunaan pareto untuk mempermudah pengendalian variasi jenis obat, perhitungan EOQ dimana biaya pemesanan dan penyimpanan dipertimbangkan dalam menentukan jumlah pemesanan, perhitungan ROP untuk menentukan batas stok minimum, dan penggunaan demand forecast sebagai informasi masukan perencanaan pembelian.

Inventory control of antibiotic drug have shown yet the balancing between purchasing and the use of those drugs so there need to be analyzed about inventory control of antibiotic in medical warehouse at Puri Cinere Hospital. The type of this research is a case study to see inventory control of antibiotic drug that has the highest investment in the period January to December 2011. This research has shown that the inventory control in antibiotic drugs have not been optimal, although policy in Medical Warehouse regarding drug supplies has supported activities to control drug supplies. This can be seen from there has been no special attention to items of supplies antibiotic drugs with pareto analysis based on consumption and investment value. Determination of the number of purchasing have yet to apply the calculation of Economic Order Quantity (EOQ).
EOQ calculations in determining optimal amount on efficiency can provide supplies of antibiotic drug 149.818.987 rupiahs. Determining of minimum stockhas not set a minimum value still based on assumption. Minimum stock of antibitoic drugs got varied between 4-353 unit when ordering. The frequency of antibiotic order got varies between 69-249 times a year. Demand forecasts have not been supported inventory control of antibiotic drug because of applying forecasting as a consideration in determining the amount of ordering antibiotic drugs. Puri Cinere Hospital has some policy , such as Standard Operating Procedure : purchasing planning procedure, receiving drug from suppliers, drug distribution, inventory flow, and standard of drugs and medical devices based on guideline from Ministry of Health.
The author recommends to pharmaceutical installations to have attention to purchasing planning as a early inventory control of antibiotic drugs. Installation of Pharmachy have to control antibiotic drugs inventory with pareto. It would be making control the variety of item easier, use of the calculation of EOQ which ordering and storage cost considered to determining the order size, use of ROP calculations to determine the minimum stock, and the use of demand forecast as information of planning of purchasing or ordering.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nur Fathiya
"Penyimpanan obat bertujuan untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, mengendalikan persediaan, dan memudahkan pencarian serta pengawasan. Studi ini membahas mengenai manajemen penyimpanan obat di Unit Farmasi Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran manajemen penyimpanan obat di klinik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa unsur input dan proses telah dijalankan dengan cukup baik, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian pengaturan penyimpanan obat berdasarkan ketentuan. Studi ini menyarankan untuk mengadakan pelatihan bagi SDM dan pengaturan penyimpanan obat perlu diperbaiki.\

Drug storage aims to maintain the quality of drugs, avoid irresponsible use, control supplies, and facilitate search and supervision. This study discusses the management of drug storage at Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok in 2019. The purpose of this research is to know the overview of drug storage management in clinics. This research is a qualitative study with descriptive design through direct observation, in-depth interviews, and document study. The results found that the input and process elements had been executed quite well, but found some inconsistency in the drug storage arrangement based on provisions. This study suggests to conduct training for human resources and drug storage arrangements need to be repaired."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Chasanah
"Jumlah kunjungan poli orthopaedi menempati urutan pertama yang menyumbang lebih dari 50% angka kunjungan. Jumlah kunjungan poliklinik diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja rawat inap dari suatu rumah sakit karena sebagian besar pasien yang akan dirawat inap terlebih dahulu melakukan rawat jalan. Sedangkan RS Siaga Raya memiliki nilai kinerja rawat inap dibawah standar yang ditetapkan oleh Depkes RI. Oleh karena itu, dengan bauran pemasaran poli orthopaedi yang tepat diharapkan menambah kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan kinerja rumah sakit.
Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif melalui metode wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan telaah dokumen. Secara umum bauran pemasaran poli orthopaedi RS Siaga Raya sudah cukup baik. Namun, masih belum adanya perencanaan program pemasaran yang baik serta kurangnya alat penunjang medis menjadi masalah dalam pelaksanaan poli orthopaedi.

MDs poly has first rank in the number of visit which accounts more than 50% the number of visit. Poly's number of visit can be assumed to affect the performance of an inpatient hospital for most patients should have to do outpatient treatment before hospitalized. While, Siaga Raya Hospital has a value of inpatient performance under the standards set by Depkes RI. Therefore, the appropriate marketing mix of MDs poly are expected to increase patient visits that can improve hospital performance.
This study was conducted by qualitative descriptive through in-depth interview methods, observation and document review. Generally, marketing mix of MDs poly Siaga Raya Hospital has been good enough. However, insufficient marketing program planning and lack of medical support tools has been a problem in the implementation of MDs poly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>