Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Annisa Hamid
"Dalam periklanan, tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna, dan bunyi. Iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik verbal maupun yang non verbal. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pemaknaan remaja terhadap lambang pada iklan televisi provider seluler dengan menggunakan teori pemaknaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menggali maknamakna yang pada remaja setelah melihat iklan IM3 versi kamseupay. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan makna terhadap lambang dalam iklan provider seluler.

In advertising, not only use language for it's tool, but also other communication tools like pictures, colors, and voices. Advertising use symbol system like verbal and non verbal symbol. This research aims to analyze meaning of the symbols on television commercial advertising using reception theory. This research use qualitative approach to find descriptions in teenagers after saw IM3 commercial advertising Kamseupay version. Data collection found by in depth interview use descriptive analysis. This research result shows description about symbol in cellular phone commercial advertising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Murni Rachel
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5406
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Devi Paat
"Tesis ini membahas bagaimana kekuasaan mitos maskulinitas pada iklan TV rokok Djarum Super ?Great Adventure of Indonesia?. Penelitian ini adalah penelitian kritis dengan desain kualitatif interpretif yang menggunakan metode semiotika Barthes. Konsep kekuasaan Foucault yang digunakan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa iklan TV ini menghadirkan kategori atas maskulinitas dan normalisasi terhadap mitos maskulinitas. Tanda-tanda konotatif yang ikut terbawa dalam iklan ini bekerja dalam melanggengkan mitos maskulinitas yang menjadi bagian dari legitimasi ideologi patriarki. Model praktik yang digunakan yaitu menampilkan laki-laki sebagai subyek. Resistensi terhadap mitos maskulinitas tidak terlihat.

The focus of this study is the power of masculinity myth in cigarette TV commercial Djarum Super ?Great Adventure of Indonesia?. This is a critical qualitative interpretative research with Barthesian semiotic. Foucault's concept of power, that is used in this research, shows that this TV commercial is presenting categories of masculinity and normalization of masculinity myth. The connotative signs carried away in this commercial work in continuing masculinity myth as part of legitimacy of patriarchal ideology. The type of practice used in this commercial is featuring man as a subject. Resistance to masculinity myth does not appear in this commercial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nindita Pande
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desesri Ralifia
"ABSTRAK
Green advertising merupakan persuasi massal yang mengkomunikasikan aspek pro-lingkungan suatu produk. Penelitian ini melihat hubungan persepsi pada komponen visual green advertising terhadap niat pembelian, bagaimana memori mempengaruhi hubungan kedua hal tersebut, dan bagaimana rata-rata niat pembelian antara experimental dan control group. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, logika deduktif, dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen two-group posttest-only design.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan persepsi pada komponen visual green advertising dan niat pembelian adalah positif, dimana memori dapat melemahkan hubungan diantara keduanya. Kekhasan temuan penelitian ini adalah pada produk high involvement berbasis lingkungan, iklan televisi tidak dapat secara signifikan mempengaruhi niat pembelian konsumen wanita kelas SSE A1, meskipun iklan tersebut memiliki komponen visual yang sesuai dengan esensi produk. Hal ini diketahui melalui hasil independent-sample t test dimana pemberian treatment tidak menyebabkan perbedaan signifikan rata-rata niat pembelian antara experimental dan control group.

ABSTRACT
Green advertising is a mass persuasion that advertises pro-environment side of commercial products. This research discerns how participant?s perception to green advertising?s visual component affects their purchase intention, how memory influences it; and how purchase intention?s mean between experimental and control group. This research uses quantitative approach, positivist paradigm and deductive logic. Data collected using two-group posttest-only design experimental method.
The result shows positive relation between perception to green advertising?s visual component and purchase intention, in which memory?spresence weaken their relationship. The specificity of finding is the television advertising cannot significantly influences purchase intention of women consumers in SSE A1 class, although it presents the visual component that appropriate with product?s essence. It is known by the result of independentsample t test which the treatment given does not make significant differences of purchase intention between experimental and control group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Oktafianto
"Fungsi media selain sebagai sumber informasi, juga mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi kesadaran khalayak. Produsen Extra Joss menggunakannya melalui penciptaan simbol atau tanda dalam upaya mempengaruhi kesadaran, yang mencakup pembentukan makna melalui audio, benda-benda, dan aktivitas yang merupakan sistem tanda. Dalam iklan Extra Joss versi laki, nilai-nilai maskulin dikembangkan dalam narasi iklannya. Permasalahan yang diteliti ialah “Bagaimana representasi maskunilitas pada produk minuman energi dalam iklan televisi?” Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis dengan metode semiotika Roland Barthes yang menganalisis pemaknaan dua tahap tanda. Hasilnya, ditemukan adanya konstruksi pesan maskulinitas pada iklan televisi Extra Joss versi laki secara jelas dan terepresentasi dalam iklan Extra Joss versi laki. Terdapat tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss dan tidak dijumpai karakteristik maskulinitas baru atau yang disebut juga metroseksual. Tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss versi laki yang ditemukan adalah bahwa laki-laki tidak boleh mengeluh walaupun dalam kondisi capek. Yang kedua adalah mitos kejantanan laki-laki dan ketiga adalah mitos kekuatan laki-laki. Media pun turut andil dalam membentuk citra maskulin. Iklan sebagai tayangan yang sering tampil di televisi telah memproduksi representasi maskulinitas yang ada di Indonesia.

The function of the media apart from being a source of information, also has the power to influence public awareness. Extra Joss producers use it through the creation of symbols or signs in an effort to influence consciousness, which includes the formation of meaning through audio, objects, and activities which are a sign system. In the Extra Joss Television ad, masculine values ​​are developed in the advertising narrative. The problem studied is "How is the representation of masculinity in energy drink products in television commercials?" The paradigm used in this research is the constructivist paradigm with Roland Barthes' semiotic method which analyzes the two-stage sign's meaning. As a result, it was found that the construction of a masculinity message in the television ad “Extra Joss versi laki” was clearly represented in the television ad “Extra Joss versi laki”. There are three characteristics of traditional masculinity in Extra Joss advertisements and there is no new masculinity characteristic or what is also called metrosexual. Three characteristics of traditional masculinity in the television ad “Extra Joss versi laki” that were found were that men should not complain even when they are tired. The second is the myth of male virility and the third is the myth of male power. The media also took part in forming a masculine image. Advertisements as shows that often appear on television have produced representations of masculinity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rachdian Salerino
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana khalayak memaknai pesan atau
wacana dari iklan televisi. Pertanyaan utama dari penelitian adalahbagaimana
khalayak memaknai fenomena iklan dengan tema ke-Indonesiaan tersebut dan
bagaimana kemudian khalayak mengartikan atau memaknai nasionalisme Indonesia.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai
metode untuk mencari data primer. Hasil dari penelitian mengacu kepada teori
televisual Stuart Hall bahwa analisis resepsi khalayak terbagi menjadi tiga posisi
pemaknaan, yaitu dominan-hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Penelitian ini
memiliki implikasi teoritis terhadap pemahaman nasionalisme di Indonesia, terutama
di kalangan generasi muda dan juga akan berguna bagi perkembangan industri terkait
dengan ke-Indonesiaan di kemudian hari.

ABSTRACT
This research has a goal which is to see and understand how audiences interpret the
message of the advertisement in the television. The main question from this
research?s are how the audiences understand and interpret the phenomenon of the
advertisement that has an Indonesian theme in it, and also how the audiences
understand and interpret the Indonesian nationalisme. The research is using
qualitative approach by in-depth interviews as a method to find a primary data. The
result of this research refers to Stuart Hall?s televisual theory that the audiences
receptions analysis divide into three positions of meaning, which are dominanthegemonic,
negotiated and opposition. This research has a theoritical implications
for the understanding of nationalism in Indonesia, especially among the younger
generation and it also useful for the development of related industries with
Indonesia?s nationalism in the future."
2012
T31052
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Paramitha Rahmayani
"Penghindaran terpaan iklan adalah perilaku yang umum bagi pengguna media, terlebih pada media televisi di era digital ini. Salah satu cara menghadapi masalah ini adalah mempengaruhi afeksi khalayak. Iklan transformasional adalah salah satu jenis konsep iklan yang fokus dalam menghibur khalayak sasarannya karena rendahnya motivasi untuk memproses pesan iklan. Jenis iklan ini umumnya digunakan untuk menciptakan sikap pada merek yang lebih positif dengan cara penggunaan elemen iklan yang menciptakan asosiasi perasaan terhadap merek dan kepribadian merek. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara terpaan iklan yang menciptakan afeksi terhadap sikap pada merek melalui asosiasi perasaan dan kepribadian merek dengan konsep classical conditioning.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara terpaan iklan dengan penciptaan sikap pada merek memerlukan asosiasi perasaan, sedangkan asosiasi kepribadian merek berkorelasi negatif dengan terpaan iklan sehingga tidak mempengaruhi sikap pada merek secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen iklan transformasional yang dapat menciptakan afeksi positif membuat khalayak menahan perhatiannya dan menciptakan sikap pada merek yang positif.

Advertising exposure avoidance is a common behavior of media user, even more on television in this digital era. One of the ways to face this problem is to affecting audience affection. Transformational advertising is one of advertising concept type that focus on entertain the target audience because of low motivation to processing an advertising message. This type of ad is commonly used to create more positive brand attitude by using ad elements that create feeling and brand personality association to brand. This quantitative research aims to analyze the relationship between advertising exposure that create affection to brand attitude by associate feelings and brand personalities with classical conditioning concept.
The result of this research shows the relationship between advertising exposure and the creation of brand attitude needs feeling association while brand feeling association has negative correlation with advertising exposure, so it doesn rsquo t affect brand attitude significantly. Based on the result of this study, the elements of transformational advertising can create a positive affection which makes the audience hold their attention and create a positive brand attitude.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Wijayanti
"Tesis ini benujuan untuk menggambarkan strategi pencitraan partai melalui iklan politik serta mengetahui pemaknaan yang dilakukan oleh khalayak terhadap iklan tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode encoding decoding dari Stuart Hall. Temuan penelitian menghasilkan 'bahwa sebuah strategi pencitraan yang direncanakan dengan matang belum tentu pesan yang disampaikan diterima sesuai dengan harapan. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan latar belakang khalayak, Khalayak yang mempunyai pengalaman organisasi kemahasiswaan yang berorientasi politik, sangat kritis dalam memaknai iklan tersebut, khalayak ini cenderung berada pada posisi pemaknaan oppositional code. Namun khalayak yang memplmyai pengalaman organisasi kemahasiswaan yang tidak berorientasi politik, cenderung berada pada posisi pemaknaan dominant-hegemonic position dan negotiated code.

This thesis aims to describe the imaging strategy of political parties through political advertising and to comprehend the reception of the advertisement by the public. This is done by applying constructivism paradigm with encoding-decoding method from Stuart Hall. The research iinds out that a well-planned imaging strategy may not always result in an expected message reception outcome. This happens due to the differences of public member backgrounds. Members of public that have politically- oriented student organizations backgrotmd are very critical in reading the advertisement, these people tend to be in oppositional code reception. But other members of public that do not have politically-oriented student organizations background tend to be in dominant-hegemonic position and negotiated code reception."
Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>