Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84576 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyaningsih Rini Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen keorganisasian karyawan tetap PT Telkomsel dengan menggunakan teori motivasi kerja menurut Herzberg yang meliputi dimensi intrinsik (motivator) dan ekstrinsik (hygiene), sedangkan variabel komitmen keorganisasian menggunakan teori Allen dan Meyer yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel, Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 156 karyawan tetap kantor pusat PT Telkomsel dengan karakteristik telah bekerja minimal 1 tahun. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan KMO Bartlett dan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach, sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi rank spearman.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel motivasi kerja memiliki korelasi positif dengan variabel komitmen keorganisasian, dimana nilai hubungan tersebut sebesar 0.591, artinya motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup kuat dengan komitmen keorganisasian para karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel.

This study aims to determine the relationship between motivation to work with the organizational commitment of employees of PT Telkomsel that use the Herzberg's theory of work motivation which includes the dimensions of the intrinsic (motivators) and extrinsic (hygiene), while the variable organizational commitment using Allen and Meyer's theory is affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. The samples used in this study are permanent employees at Head Office of PT Telkomsel, Jakarta.
This study uses a quantitative approach, involving 156 permanent employees of PT Telkomsel who has worked at least 1 year. Validity in this study using the KMO and Bartlett and test of reliability using Cronbach alpha, whereas the analytical techniques used rank spearman correlation.
From the results of this research note that the variable of work motivation has a positive correlation with organizational commitment variables, where the value of that relationship for 0591, it means that motivation has a strong enough relationship with organizational commitment of permanent employees at Head Office of PT Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Laras Safitri
"Tingkat komitmen keorganisasian yang dimiliki karyawan sangatlah penting karena menjadi hal yang menentukan apakah seorang karyawan ingin tetap bertahan dalam organisasi atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen keorganisasian dan pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap masing-masing dimensi komitmen keorganisasian (komitmen afektif, kontinu, dan normatif). Variabel persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan kuesioner baku Survey of Perceived Organizational Support, sedangkan variabel komitmen keorganisasian diukur menggunakan kueisoner baku Affective Commitment Scale, Continuance Commitment Scale, dan Normative Commitment Scale yang merepresentasikan masing-masing dimensi. Responden penelitian ini adalah 54 orang karyawan tetap non-manajerial di kantor pusat PT Wika Realty yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen keorganisasian secara keseluruhan. Selain itu, persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen afektif dan komitmen normatif, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen kontinu.

The level of organizational commitment become very important, because it determines whether the employees want to continue their employment or not. The purpose of this research is to analyze the influence of perceived organizational support on organizational commitment and the influence of perceived organizational support on each dimensions of organizational commitment (affective, continuance, and normative commitment). Perceived organizational support was measured by standard questionnaire Survey of Perceived Organizational Support, while Organizational Commitment was measured by standard questionnaires Affective Commitment Scale, Continuance Commitment Scale, and Normative Commitment Scale that represents each dimension. Respondent includes 54 permanent and non-managerial employees in PT Wika Realty who has worked for more than one year. The result showed that perceived organizational support is significantly influence overall organizational commitment. In addition, perceived organizational support significantly influences affective and normative commitment, but not significantly influences continuance commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifya Musytamila
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen keorganisasian dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderating. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan survei yang dilakukan pada 125 karyawan tetap Kantor Pusat PT. Japan Tobacco International Indonesia dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis dan sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci.
Hasil analisis jalur mengindikasikan bahwa iklim organisasi mempengaruhi komitmen keorganisasian secara signifikan. Hasil analisis jalur juga mengindikasikan bahwa iklim organisasi mempengaruhi kepuasan kerja secara signifikan. Sedangkan kepuasan kerja mempengaruhi komitmen keorganisasian secara signifikan. Hasil analisis jalur juga mengindikasikan bahwa iklim organisasi mempengaruhi komitmen keorganisasian melalui kepuasan kerja secara signifikan. Hasil Sobel Test membuktikan pengaruh tidak langsung iklim organisasi terhadap komitmen keorganisasian melalui kepuasan kerja signifikan.

The study aims to examine the effect of climate organization on Organizational Commitment through Job Satisfaction as a moderating variable. This research used a quantitative approach. Data was collected through secondary data and survey which conducted on 125 head office employees at PT. Japan Tobacco International Indonesia by total sampling method. Path analysis and Sobel Test were used to test the direct and mediating relationship between key variables.
Path analysis shows that climate organization affects Organizational Commitment significant. It also shows climate organization affects Job Satisfaction significant but Job Satisfaction affects Organizational Commitment significant. It also shows that climate organization affects Organizational Commitment with Job Satisfaction as a variable moderating significant. Sobel Test reveals a statistical support for the indirect effect of climate organization on Organizational Commitment through Job Satisfaction significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Rahardianto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan komitmen organisasional dengan efektivitas kerja pada karyawan tetap PT PLN (Persero) Pusdiklat. Komitmen organisasional diukur menggunakan organizational commitment questionnaire (Mowday, Steers, dan Porter, 1979) dan Efektivitas Kerja diukur menggunakan conditions of work effectiveness questionnaire (Kanter,1989) dengan empat dimensi (Acces to Opportunity, Acces to Support, Acces to Information, Acces to Resources). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei yang dilakukan pada 69 karyawan tetap PT PLN (Persero) Pusdiklat dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan Pearson Correlation untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komitmen organisasional berhubungan secara positif dengan efektivitas kerja pada karyawan tetap PT PLN (Persero) Pusdiklat.

ABSTRACT
This research aims to examine and analyze the relationship of Organizational Commitment with Work Effectiveness on Permanent Employees at PT PLN (Persero) Pusdiklat. Organizational Commitment can be measured by using organizational commitment questionnaire (Mowday, Steers, dan Porter, 1979) and work effectiveness measured by conditions of work effectiveness questionnaire (Kanter, 1989) with four dimensions (Acces to Opportunity, Acces to Support, Acces to Information, Acces to Resources). This research used a quantitative approach. Data was collected through survey which conducted on 69 permanent employees at PT PLN (Persero) Pusdiklat by total sampling method. Pearson Correlation were used to test the relationship between variables. The result of this research shows that organizational commitment provide positif relationship with work effectiveness on Permanent Employees at PT PLN (Persero) Pusdiklat.
"
2015
S60867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fadhilla
"Penelitian in bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap komitmen keorganisasian dengan orientasi tujuan sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan survei yang dilakukan pada 162 karyawan tetap non manajerial kantor pusat PT Medco E&P Indonesia dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis jalur (causal step) dan sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung mediasi di antara variabel-variabel kunci. Hasil analisis jalur mengindikasikan bahwa pelatihan mempengaruhi komitmen keorganisasian secara signifikan.
Hasil analisis jalur juga mengindikasikan bahwa pelatihan mempengaruhi orientasi tujuan secara signifikan, dan orientasi tujuan mempengaruhi komitmen keorganisasian secara signifikan. Hasil analisis jalur juga mengindikasikan bahwa pelatihan mempengaruhi komitmen keorganisasian melalui orientasi tujuan secara signifikan. Hasil sobel test membuktikan pengaruh tidak langsung pelatihan terhadap komitmen keorganisasian melalui orientasi tujuan signifikan.

This study aimed to examine the effect of training on organizational commitment through goal orientation as a mediating variable. This research used a quantitative approach. Data was collected through secondary data and survey which conducted on 162 non managerial head office employees at PT Medco E&P Indonesia by total sampling method. Path analysis (causal step) and sobel test were used to test the direct effect and indirect effect of mediating relationship between key variables.
Path analysis shows that training affects organizational commitment significantly. It also shows training affects goal orientation significantly, and goal orientation affects organizational commitment significantly. It also shows that training affects organizational commitment with goal orientation as a mediating variable significantly. Sobel test reveals a statistical support for the indirect effect of training on organizational commitment through goal orientation significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gebrina Ghaisani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keterlibatan kerja terhadap komitmen keorganisasian karyawan. Dalam penelitian ini variabel keterlibatan kerja menggunakan instrumen penelitian baku dari Lodhal dan Kejner 1965. Sedangkan untuk komitmen keorganisasian menggunakan instrumen penelitian dari Porter et al 1974 yang menyatakan bahwa komitmen keorganisasian dapat dilihat dari 3 tiga dimensi yaitu penerimaan oleh karyawan terhadap tujuan dan nilai organisasi kesediaan berupaya lebih keras untuk mencapai tujuan organisasi dan memiliki keinginan kuat untuk tetap mempertahankan keanggotannya dalam organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dengan sampel sebanyak 72 karyawan non manajerial PT Virama Karya Uji yang digunakan adalah uji validitas menggunakan korelasi pearson reabilitas menggunakan aplha cronbach dan analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif meskipun lemah dari keterlibatan kerja terhadap komitmen keorganisasian karyawan.

This researched study aimed to examine the influence of job involvement on employees organizational commitment. In the research job involvement is using standard research instruments as proposed by Lodhal and Kejner 1965 For the organizational commitment is using theory and research instruments as proposed by Porter Steers and Mowday 1974 which states that the organizational commitment can be seen from three dimensions i.e including acceptance of the organization 39's goals and values by employees willingness to work harder to achieve the organization 39's goals and a strong commitment to maintain his membership in the organization. This quantitative research is using data that is collected through questionnaires from a sample of 72 non managerial employees of PT Virama Karya Data analysis is using the validity test of Pearson Correlation the Cronbach Alpha Reliability and also a Regression Analysis. Results from this study indicates that there is a positive but weak influence job involvement on employee's organizational commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Cipto Hutomo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover intention karyawan tetap pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bintaro Jaya Sektor 7. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data dan informasi dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan terkait komitmen organisasional maupun turnover intention. Pada penelitian ini, pengukuran komitmen organisasional menggunakan OCS (Organizational Commitment Scale) yaitu untuk mengukur affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Pada dimensi turnover intention menggunakan thoughts of quitting dan intentions to quit. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Uji F dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasional dengan turnover intention karyawan tetap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bintaro Jaya Sektor 7.

This study aims to determine whether there is any influence of organizational commitment on turnover intention of permanent employees at PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bintaro Jaya Sektor 7. The study uses a quantitative approach, where the data and information collected by questionnaires and literature studies related to organizational commitment and turnover intention. In this study, organizational commitment is measured by using OCS (Organizational Commitment Scale) to measure affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. On the dimension of turnover intention, is using thoughts of quitting and intentions to quit. Analysis of the data is calculated by using F-test and a simple linear regression analysis. The results showed that there is a significant influence between organizational commitment to turnover intention of permanent employees at PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Bintaro Jaya Sektor 7."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriwulan Ferindian Falatehan
"PT PQR merupakan satu-satunya perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) yang bergerak di bidang perkeretaapian di Indonesia. Meskipun memiliki kekhususan bidang kerja di bidang perkeretaapian tersebut, namun kinerja PT PQR dinilai belum memuaskan dari berbagai media. Hal ini disebabkan banyaknya kendala yang ada pada PT PQR seperti kecelakaan, dana pensiun bagi karyawan yang tidak lancar, laporan keuangan yang tidak jelas hingga demonstrasi yang dilakukan karyawannnya sendiri agar mengembalikan satusnya menjadi pegawai negeri kembali. Berbagai kendala tersebut perlu diperhatikan oleh Direksi PT PQR, salah satunya adalah dengan lebih memperhatikan kinerja karyawannya. Kinerja karyawan PT PQR tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal jika karyawannya tidak memiliki keikatan psikologis dengan PT PQR.
Salah satu bentuk keikatan psikologis yang seharusnya dimiliki karyawan PT PQR adalah identifikasi organisasi. Identifikasi organisasi merupakan salah satu bentuk kesatuan anggota dengan visi, misi, dan tujuan organisasinya yang terdiri dari dimensi kognitif, afektif, evaluatif, dan tingkah laku. Identifikasi organisasi penting dimiliki karyawan karena dapat menimbulkan perasaan bangga pada karyawan dengan menjadi bagian dari organisasinya tersebut. Kemenarikan perusahaan memiliki hubungan dengan identifikasi organisasi ketika berkontribusi pada self-continuity, self-distinctiveness, dan self-enhancement anggota organisasi.
Identifikasi organisasi dapat meningkatkan perilaku yang mendukung pencapaian tujuan organisasi dan membuka kesempatan bagi munculnya keikatan psikologis lainnya bagi karyawan, yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis yang menentukan karyawan untuk tetap tinggal di organisasi yang meliputi komponen afektif, kontinuans, dan normatif.
Sebagai organisasi yang besar, apakah semua karyawan di unit kerja PT PQR memiliki hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi yang sama? Terlebih lagi bagi unit kerja yang cakupan pekerjaan yang berbeda dan karakteristik struktural yang jaraknya berbeda terhadap PT PQR Pusat, seperti unit kerja A dan unit kerja X. Unit A bekerja untuk menjalankan suatu daerah operasi kereta api sedangkan unit X lebih pada perawatan kereta api. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus Difference dari dua koefisien korelasi yang tidak berhubungan (Guilford, 1978) ternyata terdapat perbedaan hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan PT PQR di unit kerja A dan unit kerja X.

PT PQR is the only one company in Indonesia train services. Eventhough PT PQR has a uniqueness as a company in train services, but PT PQR performances still have a negative evaluation from media. This is bacause some obstacle helds PT PQR like a train accident, retire-fee are not clear for their employees, their economic proposal is never can be undersood, or form their employees demonstration which is strive for their status to be back in Pegawai Negeri. One way to cope with that obstacle is PT PQR must give more attention to the employee performances. Employee performances is never rise a peak level if they do not have an attachment with their company.
One of the employee attachment to their company is organizational identification. Organizational identification is one belongingness of employee with the company?s vision, mission, and golas which include dimensions of cognitive, afective, evaluatif, and behaviour. Organizational identification is important to be held by employee because it can produce a pride for them with their current organizational citizenship. Organizational attractivenss has correlated too with organizational identification as contribute to self-continuity, selfdistinctiveness, dan self-enhancement of organizational members.
Organizational identifikcation can develop the other organizational attachment like organizational commitment. Organizational commitment is psychological attachment in employee to maintance their membership in organization that include component of afective, continuans, and normative.
As a large organization, are employees of PQR in a whole level have a same correlations between organizatinal identification with organizational commitment? There are characteristic structural and role-related characteristic which influence the correlation between orgnizational identification and organizational commitment. The example is in unit A which has a nearer to PT PQR Pusat than unit X. Unit A responsible to operate one area of train in the other side unit X is responsible to take care a train healthy. Further more this papper has a goals to analyzes the differences between organizational identification and organizational commitment in PT PQR employee in unit A and unit X. Based on statistical analyzes Difference of two uncorrelated coefficient correlations from Guilford (1978) there is a differences between organizational identification and organizational commitment within PT PQR employees in unit A and unit X."
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Anindyka
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perusahaan yang melakukan penyesuaian nilai-nilai budaya organisasinya, termasuk di antaranya adalah AJB Bumiputera 1912. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai-nilai budaya organisasi perusahaan yang baru (SEMANGAT: Sinergi, Empati, Moral, Aktif, Nasionalis, Gigih, Apresiatif dan Teladan) terhadap komitmen organisasional dengan studi kasus pada pegawai kantor pusat AJB Bumiputera 1912. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori model perubahan budaya organisasi oleh Lundberg. Metode penelitian yang digunakan adalah positivisme dengan sifat penelitian adalah eksplanatif. Pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan data berupa penyebaran kuesioner kepada 118 responden dengan model skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan nilai-nilai budaya organisasi terhadap komitmen organisasional.

This research is triggered by a number of companies that have made adjustments to its cultural values of the organization, including Bumiputera 1912 Mutual Life Insurance Company (MLIC). This study aims to determine the effect of the new corporate cultural values (SEMANGAT: Synergies, Empathy, Moral, Active, Nationalist, Persistent, Appreciative, Exemplary) on organizational commitment employees of AJB Bumiputera 1912 head office. This research theoretical approach was on the organizational culture change model by Lundberg. The research method used positivism because the nature of the research is explanatory. The approach used quantitative data collection techniques in the form of questionnaires with Likert scale models to 118 respondents. Results of this study indicate that there is positive and significant effect of organizational culture values on organizational commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Ghia Yunita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari work-life balance terhadap komitmen keorganisasian karyawan. Dalam penelitian ini, variabel work-life balance menggunakan instrumen penelitian dari Fisher (2001) dengan tiga dimensi yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan work/personal life enhancement. Sedangkan untuk komitmen keorganisasian menggunakan instrumen penelitian dari Allen dan Mayer (1991) yang memiliki tiga dimensi, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner terhadap 81 sampel yang merupakan karyawan tetap non-manajerial direktorat administratif PT. X dengan teknik penarikan sampel menggunakan sampel total. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 48,9% komitmen keorganisasian karyawan dipengaruhi oleh work-life balance. Cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan work-life balance dan komitmen keorganisasian karyawan adalah dengan memperketat jam kerja serta membatasi jam kerja lembur, adanya dukungan yang diberikan organisasi pun secara tidak langsung dapat meningkatkan komitmen keorganisasian karyawan.

This study aims to examine the impact of work-life balance on employess? organizational commitment. In this research, work-life balance using standard research instruments as proposed by Fisher (2001) with three dimensions that work interference with personal life, personal life interference with work, dan work/personal life enhancement. For organizational commitment is using standard research instruments as proposed by Allen and Mayer (1991) which have three dimensions that affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. This quantitative research is using data that collected through questionnaires from a sample of 81 non-managerial permanent employees of PT. X. Variables were measured using regression analysis and coefficient of determination analysis. This study found that 48,9% of employees? organizational commitment influenced by work-life balance. Organization can increase employees? work-life balance and organizational commitment with tighten the working hours and give the limit for overtime, also by perceive organizational support that given to the employees can indirectly increase the employees? organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>