Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Pradipta Anwar
"Untuk menjadi organisasi yang sukses dibutuhkan karyawan yang bekerja efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut, organisasi perlu meningkatkan komitmen organisasi karyawannya. Faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi antara lain adalah iklim organisasi. Iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi terhadap lingkungan organisasinya yang menjadikannya sebuah karakteristik organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara iklim organisasi dengan komitmen organisasi. Hasil korelasi berganda menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan (0,55, p<0,02) antara iklim organisasi dengan komitmen afektif. Penelaahan lebih lanjut menunjukkan bahwa dimensi iklim organisasi: penghargaan yang diterima, kompetensi kerja, pengambilan keputusan memiliki korelasi yang positif dan signifikan (0,72, 0,56, dan 0,78, p<0,05 dan p<0,01) dengan komitmen afektif. Intervensi yang dilakukan adalah penelaahan sistem performance review untuk mengoptimalkan komitmen afektif karyawan.

To become a successful organization, one must has effective and eficient working employee. In order to do that, the organization has to improve their employees? organizational commitment. One of the factors affecting organizational commitment is organizational climate. Organizational climate is perception of the employees about the working environment that differentiates from other company. This study examine the relationship between organizational climate and organizational commitment. The result showed significant positive correlation (0,55, p<0,02) between organizational climate and affective commitment. Further analysis showed that performance rewards, employee competence, and decision making have positive and significant correlation with affective commitment (0,72, 0,56, dan 0,78, p<0,05 dan p<0,01). The intervention that was done is reviewing the performance review system to optimizing the employees? affective commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melisya Caterina Fazrin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah intervensi guna mengatasi permasalahan persepsi dukungan organisasi tentang keadilan yang diterima karyawan dalam agenda transformasi organisasi PT IN, untuk meningkatkan kesiapan untuk berubah pada diri karyawan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan terisi oleh 127 karyawan. Kuesioner dikembangkan berdasarkan Readiness for Organizational Change Questionnaire (Holt et al., 2007), Three-component Commitment Scale (Allen & Meyer, 1990), dan Survey of Perceived Organizational Support (Rhoades & Eisenberger, 2002). Kuesioner yang telah dimodifikasi, lalu peneliti uji coba dan selanjutnya dianalisis itemnya dan didapatkan 55 item valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan persepsi dukungan organisasi. Dibandingkan dengan besarnya nilai Beta dan Sig. milik variabel persepsi dukungan organisasi yang sebesar 0,490 dan 0,000, nilai Beta dan Sig. variabel komitmen organisasi hanya bernilai masing-masing 0,095 dan 0,311. Ditinjau lebih jauh lagi, ditemukan bahwa dimensi yang memiliki nilai rata-rata skor paling rendah dalam variabel persepsi dukungan organisasi adalah dimensi keadilan (fairness).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT IN mempersepsikan perusahaannya masih belum secara adil dan terbuka dalam menginformasikan agenda perubahan yang dijalankan serta kurangnya pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan fakta tersebut, maka dirancang program intervensi untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi di diri karyawan PT IN, khususnya dalam hal memperbaiki gap communication yang terjadi antara karyawan dengan manajemen PT IN serta dimungkinkannya mekanisme pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Desain intervensi yang direkomendasikan terdiri dari dua program yaitu (1) reorientasi visi, misi, strategi, dan tujuan perusahaan, dan (2) sosialisasi tentang perubahan.

This study aimed to develop an intervention to address the problem of employee’s perceived organizational support about the fairness in organizational transformation agenda at PT IN, to increase employee’s readiness for change. This research was conducted using a quantitative approach through questionnaires on data collection and filled by 127 employees. The questionnaire was developed based on the Readiness for Organizational Change Questionnaire (Holt et al., 2007), Three-component Commitment Scale (Allen & Meyer, 1990), and the Survey of Perceived Organizational Support (Rhoades & Eisenberger, 2002). Item analysis was held on the questionnaire that has been modified, then obtained 55 valid items.
The results showed that organizational commitment had no significant effect compared to the perceived organizational support. Compared with the value of Beta and Sig. belong to perceived organizational support variables which valued 0.490 and 0.000, the value of Beta and Sig. of organizational commitment variables each only worth 0,095 and 0,311.Furthermore, it was found that the dimension which had the lowest means score in the perceived organizational support variable is fairness.
This results showed that employees of PT IN perceived that the organization was not fair and open enough on informing the change message and they were also feeling the lack of employee involvement in decision-making. Based on these facts, the intervention program designed to improve employee’s perceived organizational support, particularly in terms of solving the communication gap between employees and the management of PT IN and to create employee involvement in decisionmaking as well. The intervention designed consist of two programs: (1) reorientation of the vision, mission, strategies, and objectives of the company, and (2) change socialization.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Fitraza Kosmaya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational support (POS) terhadap komitmen organisasi karyawan di PT XYZ. Tipe penelitian action research dengan responden sebanyak 66 karyawan. Alat ukur dalam penelitian ini adalah adaptasi dari Organizational Commitment Questionnare (Allen dan Meyer, 1997) dan Survey Perceived of Organizational Support (Eisenberger dkk., 1986).
Hasil uji regresi berganda (R2=0,208, p<0,05), menunjukkan bahwa ketiga komponen POS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan. Adapun dimensi POS yang memiliki sumbangan terbesar terhadap ketiga komponen komitmen organisasi adalah perceived of supervisor support (PSS). Oleh karena itu, intervensi dirancang untuk meningkatkan PSS melalui pelatihan coaching terhadap atasan dan pendampingan saat atasan memberikan coaching kepada bawahannya.
Dari hasil uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test, diketahui bahwa intervensi yang diberikan berhasil meningkatkan POS (t=-2,899, p<0,05), namun tidak berhasil meningkatkan komitmen organisasi karyawan (t=-1,489, p>0,05). Hal ini disebabkan rendahnya pengalaman kerja responden (dibawah 2 tahun) atau jarak pengukuran pre-test dan post-test yang terlalu singkat. Dengan demikian, perusahaan perlu memberikan bentuk dukungan lain yang dapat meningkatkan komitmen organisasi, misalnya kebijakan, penghargaan, dan kondisi kerja yang dipersepsikan adil oleh karyawan.

The study was conducted to determine the effect of perceived organizational support (POS) to organizational commitment of XYZ employees. Type of action research study with the respondents as many as 66 employees. Measuring tool in the study were adapted from the Organizational Commitment Questionnare (Allen and Meyer, 1997) and the Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger et al., 1986).
The results of multiple regression test (R2=0,208, p<0,05), showed that all three components of POS is jointly significant effect on organizational commitment of employees. The dimensions of POS which has the largest contribution to the three components of organizational commitment is perceived supervisor support (PSS). Therefore, the interventions was designed to improve the PSS through coaching training and supervisory to superordinates.
The results of pre-test and post-test significance differences that intervention given had been able to improve POS (t=-2,899, p<0,05), but have not been able to improve organizational commitment (t=-1,489, p>0,05). This is due to lack of work experience of respondents (under 2 years) or a distance measurement of pre-test and post-test that is too short. Thus, companies need to provide other forms of support that can improve organizational commitment, such as policies, fair rewards, and working conditions are perceived by employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Bahri Biki
"Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji pengaruh keterikatan kerja, kepercayaan, dan iklim organisasi terhadap komitmen organisasi pada PT Media Milenial. Penelitian ini melibatkan 201 karyawan PT Media Milenial. Data demografi diperoleh dari peserta yang menyerahkan data jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, status, masa kerja, dan status kerja. Analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh signifikan antara keterikatan kerja, kepercayaan, dan iklim organisasi terhadap komitmen organisasi; Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat dalam pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya tentang beberapa langkah untuk peningkatan komitmen karyawan di perusahaan media dan dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk para praktisi agar dapat meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan komitmen karyawan di perusahaan media.

This quantitative research aims to examine the effect of work engagement, trust, and organizational climate on organizational commitment to PT Media Milenial. The study involved 201 employees of PT Media Milenial. Demographic data were obtained from respondents who fill data of gender, age, educational background, status, employment, and employment status. Sturctural Equation Modeling were calculated to know the relationship between these variables. The results of the study indicate that there is a significant influence of work engagement, trust, and organizational climate on organizational commitment. In addition, this research is also useful in the development of human resources management science, especially about some steps to increase employee commitment in media companies and from this research is expected to be input for practitioners in order to improve organizational performance through increased employee commitment in media companies become more committed and perform well especially for media employees. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrida Elisa
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan pada level staf di kantor pusat PT. X. Berdasarkan hasil identifikasi masalah organisasi, ditemukan bahwa karyawan merasa adanya unfair rewards di perusahaan dimana karyawan yang mempersepsikan hal tersebut sebagian besar merupakan karyawan pada level staf yang bekerja setelah PT. X di akuisisi oleh salah satu bank ternama di Indonesia. PT. X saat ini masih melakukan pembenahan diri setelah diakuisisi oleh perusahaan induk yang diasumsikan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Iklim Organisasi yang dimodifikasi dari alat ukur Kolb dan Rubin (1984) serta alat ukur Kepuasan Kerja yang diadaptasi dari alat ukur The Job Satisfaction Survey oleh Spector (1985 dalam Spector, 1994). Hasil penelitian pada 87 karyawan level staf PT. X menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja (r = 0.761, p < 0.05) serta dimensi iklim organisasi yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja adalah standar pelaksanaan pekerjaan dan kejelasan organisasi. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyusun format uraian jabatan baru dan rancangan kegiatan goals setting yang disampaikan ke perusahaan dalam bentuk kegiatan pelatihan.

This study was conducted to determine the relationship and influence between organizational climate and job satisfaction of employees at the headquarters of PT. X. Based on the identification of organizational problems, it was found that employees feel there was unfair rewards at the company where employees who perceive it is largely a new staff who work after PT. X got acquired by one of Indonesia's leading banks. PT. X itself is still reform themselves after being acquired by the parent company which is assumed to affect employees satisfaction. Measuring instrument used in this study is Organizational Climate Questionnaire which modified from Kolb and Rubin (1984) Questionnaire and Job Satisfaction Questionnaire which adapted from The Job Satisfaction Survey by Spector (1985 in Spector, 1994). The results of the study on 87 staff of PT. X found that there is a positive and significant relationship between organizational climate and job satisfaction (r = 0.761, p < 0.05) and the dimensions of organizational climate which has a positive and significant impact on job satisfaction is employment standard and organizational clarity. Based on these results, researchers construct a new job description format and design goals setting activities that delivered to the company by training."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelpa Priantalo
"Dirjen PQR mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagian besar pendapatan Indonesia berasal dari dana yang dikumpulkan oleh Dirjen PQR. Untuk meningkatkan efektivitas Dirjen PQR, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengadakan perubahan organisasi. Kesiapan organisasi untuk berubah ditentukan oleh kesiapan pegawai. Sedangkan kesiapan pegawai sangat erat kaitannya dengan pandangan pegawai terhadap organisasi tempat ia bekerja. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kesiapan pegawai untuk berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keadilan organisasi, dukungan organisasi, komitmen organisasi, dan iklim psikologis terhadap kesiapan untuk berubah. Penelitian menggunakan kuesioner dalam pengumpulan dan sampel 327 orang. Sampel diambil dari 10 kantor cabang Dirjen PQR di wilayah DKI Jakarta. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian adalah keadilan organisasi, dukungan organisasi, dan iklim psikologis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan untuk berubah. Sementara, komitmen organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan untuk berubah. Saran penelitian, Dirjen PQR hendaknya secara terus menerus memberikan informasi mengenai perubahan kepada pegawai.

Dirjen PQR has significant role in Indonesia economic. Most of Indonesia income comes from fund which is collected by Dirjen PQR. Indonesia government decided to do significant changes to this organization. The Aim of change is to increase work effectiveness. Organizational readiness depends on employee readiness for change. While, employee readiness depends on employee?s view on organization. It is so important to know influential factors to readiness for change. The aim of research is to know effect of organizational justice, organizational commitment, organizational support, and psychological climate on readiness for change. This research used questionnaire to gather data and 327 subjects. It was taken from 10 branch offices in DKI Jakarta. Multiple regressions was used to analyze data. The conclusion of the research is organizational justice, organizational support, and psychological climate have significant effect on readiness for change. But, organizational commitment does not. The suggestion is Dirjen PQR must give organizational change information continuously."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
158.7 JEL p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Woromita Fathlistya
"Persepsi Dukungan Organisasi (PDO) karyawan yang positif sangat penting bagi keberlangsungan organisasi. Munculnya ketidakjelasan peran dari pihak organisasi dalam menjalankan pekerjaan dapat menurunkan PDO. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara ketidakjelasan peran dan PDO (Studi 1) dan mengetahui efek intervensi analisis jabatan dan sosialisasi hasilnya terhadap ketidakjelasan peran serta PDO (Studi 2) pada karyawan area PT Z. Penelitian korelasional pada studi 1 menggunakan desain penelitian cross sectional dari 176 karyawan area PT Z. Penelitian komparatif pada studi 2 menggunakan desain penelitian before and after study design. Hasil studi 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara ketidakjelasan peran dan PDO (r = -0.443, p < .01). Hasil evaluasi studi 2 pada sepuluh karyawan yang telah diberikan intervensi analisis jabatan dan sosialisasi hasilnya menunjukkan penurunan ketidakjelasan peran yang signifikan (z = -2.533, p < .05, r = .011), namun tidak terdapat perubahan yang signifikan pada PDO (z = -1.123, p > .05, r = .262). Selanjutnya terdapat perbedaan signifikan pada ketidakjelasan peran (z = -2,394, p < .05, r = .017), namun tidak terdapat perbedaan PDO yang signifikan (z = -1.745, p > .05, r = .081) antara kelompok intervensi dan kelompok pembanding. Dengan demikian, dapat disimpulkan intervensi analisis jabatan dan sosialisasi hasilnya efektif dalam menurunkan ketidakjelasan peran, namun tidak efektif dalam meningkatkan PDO.

Employee Perceived Organizational Support (POS) are very important for the sustainability of the organization. The emergence of role ambiguity due to the lack of clarity on the role of organizational agents in carrying out work can reduce POS. The purpose of this research was to see the relationship between role ambiguity and POS (Study 1) and to find out the effect interventions of job analysis and its socialization on the role ambiguity of POS participation (Study 2) among employees of the PT Z area. Correlational research in study 1 used a cross-sectional research design of 176 employees. The comparative research in study 2 used the pre and post study design. The results of study 1 indicate that there is a negative and significant relationship between role ambiguity and POS (r = -0.443, p <.01). The results of the evaluation study 2 on ten employees who had been given the intervention of job analysis and socialization showed a significant reduction in role ambiguity (z = -2.533, p <.05, r = .011) but there was no significant change in P0S (z = -1.123, p> .05, r = .262). Furthermore there was a significant difference in role ambiguity (z = -2.394, p <. 05, r = .017) but there was no significant difference in POS (z = -1.745, p> .05, r = .081) between the intervention group and the comparison group. Thus, it can be concluded that interventions of job analysis and its socialization is effective in reducing role ambiguity, but it is not effective in increasing POS."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Qulbi Khairunisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim organisasi dengan komitmen organisasi pada pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian X. Peneliti menggunakan Organizational Climate Measure (OCM) untuk mengukur iklim organisasi dan Organizational Commitment Scales (OCS) untuk mengukur keterikatan organisasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 63 orang.
Gambaran iklim organisasi dan komitmen organisasi di Kementerian X diketahui cukup positif dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan (r=.496, p<0.01, 2-tailed) antara iklim organisasi dengan komitmen organisasi pada pegawai negeri sipil (PNS) dalam Kementerian X.

This research aimed to detect the relationship between organizational climate and organizational commitment among government employees in the Ministry of X.The researcher use Organizational Climate Measure (OCM) to quantify organizational climate and Organizational Commitment Scales (OCS) to measure organizational commitment. Sample that used in this research are 63 people.
Description of organizational climate and organizational commitment in the Ministry of X are known quite positive and high. The result of this research indicate that there is positive and significant relationship (r=.496, p<0.01, 2-tailed) between organizational climate and organizational commitment in the Ministry of X.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadi Prabowo
"Berbagai organisasi mengalami tantangan dan perubahan yang begitu cepat, sehingga perlu diimbangi dengan mengoptimalkan komitmen afektif organisasi (KAO) dari para karyawan. Peneliti berargumen bahwa LMX berpengaruh terhadap KAO. Dengan kata lain, semakin baik LMX akan semakin tinggi pula KAO yang dirasakannya.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh LMX terhadap KAO dan membuktikan efektivitas intervensi berupa program pengembangan kepemimpinan dalam meningkatkan kualitas hubungan atasan-bawahan, yang terdiri dari pelatihan, one-on-one conversation, dan dilengkapi dengan leader-member work activities. Peneliti berargumen bahwa program intervensi tersebut dapat meningkatkan LMX yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya KAO. Sebanyak 35 karyawan Plant C PT X berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, terdapat sepuluh orang leader Plant C PT X berpartisipasi dalam program intervensi. Desain Pre-test/Post-test digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas dari intervensi yang diberikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LMX berpengaruh secara signifikan terhadap KAO (β = 0,48; R2 = 0,23; p = 0,00). Sementara itu, intervensi yang diberikan belum dapat meningkatkan kualitas hubungan atasan-bawahan secara berarti sehingga peneliti menyarankan perusahaan untuk mengimplementasi one-on-one conversation secara kontinu, mengalokasikan waktu yang lebih terstruktur dan rutin, dan mengevaluasi serta mengoptimalkan program-program interaktif yang sudah ada sebelumnya.

Many organizations experienced challenges and rapid changes. It is requires the optimation of affective organizational commitment (AOC) among employees in the organization. It is argued that the quality of leader-member relationship (LMX) influenced AOC. The better the relationship quality, the AOC will also increased.
This study aims to investigate that LMX can predict affective commitment, and also looks into the effectiveness of the leadership development intervention program which consisted of training, one-on-one conversation, and supplemented by leader-member work activities, in improving the relationship. It is argued that the intervention program can improve both the LMX and AOC. Thirty-five employees of Plant C, PT X participated in this study. Additional 10 employees then joined the intervention. Pre-test/post-test research design was used to measure the effectiveness of the intervention.
The result of this study showed that there was a significant influence from the LMX to AOC (β = 0,48; R2 = 0,23; p = 0,00). However, the intervention cannot be used to improve the relationship. Based on the result, there are some suggestion for the organization, such as the continuous implementation of the one-on-one conversation, allocating a better structure of time for the leaders, also both evaluate and optimize some existed interactive programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Teja Astuti
"Jumlah sumber daya manusia yang tersedia di dalam suatu organisasi, mengharuskan suatu organisasi untuk melakukan berbagai strategi dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan kinerja karyawannya. Tentunya PT Telkom Indonesia dengan visinya The King of Digital Company in Indonesia melakukan penerapan budaya organisasi dengan e-learning, dimana diharapkan akan memberikan dampak secara maksimal terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional sebagai variabel intervening.
Atas dasar tersebut penelitian ini ditujukan untuk menganalisa bagaimana pengaruh budaya organisasi melalui komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan dan bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif dan path analysis.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa budaya organisasi dengan teknologi e-learning yang diimplementasikan oleh Telkom Group dalam rangka memenuhi visinya sebagai The King Of Digital Company in Indonesia nampaknya masih membutuhkan optimalisasi dalam penerapannya kepada internal karyawan. Namun di sisi lain pada hasil penelitian budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasional dimana variabel ini mendapatkan nilai yang signifikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

The amount of the available human resources in an organization, requires an organization to perform a variety of strategies in utilizing and optimizing the performance of employees. Of course, PT Telkom Indonesia with its vision The King of Digital Company in Indonesia doing the application of organizational culture with elearning, which hopefully will provide maximum impact on performance of employees through high organizational commitment.
On the basis of the current study aimed to analyze how the influence of organizational culture employee performance through organizational commitment and the influence between organizational culture and employee performance. This researchers use quantitative methods with descriptive analysis techniques and path analysis.
The results of this research is that cultural organizations with e-learning technology implemented by Telkom Group in order to meet its vision as The King Of the Digital Company in Indonesia still seems to be in need of optimization in its application to the internal employees. But on the other hand the results of research on organizational culture have a influence on organizational commitment in which the variable is getting significant value has an impact on employee performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>