Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahma Muthia
"Penelitian berupa peningkatan kualitas bio-oil dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit merupakan sebuah kontribusi untuk merealisasikan pemanfaatan biooil sebagai bahan bakar alternatif. Hingga saat ini, terdapat beberapa kendala yang menghalangi penggunaan bio-oil di tengah masyarakat, yaitu rendahnya nilai heating value, tingginya tingkat keasaman, korosif, dan tidak stabilnya produk. Permasalahan tersebut bersumber dari tingginya kandungan senyawa oksigenat di dalam bio-oil.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bio-oil dengan kadar oksigenat yang lebih rendah. Dalam penelitian ini, digunakan metode fast pyrolysis pada temperatur 550o C, dengan empat perlakuan, yaitu produksi bio-oil tanpa katalis, dengan katalis RCC komersial, dengan katalis zeolit alam lampung teraktivasi, dan dengan katalis nanokristal ZSM-5 yang disintesis di laboratorium.
Dari hasil sintesis katalis tidak terbentuk kristal SiO2, Al2O3, dan kristal mineral zeolit tertentu sehingga diperoleh beberapa evaluasi dari sintesis yang dijalankan. Produk bio-oil memiliki properti fisik dan kimia yang berbeda satu sama lain. Katalis zeolit terbukti mampu mereduksi senyawa oksigenat. Selain itu, katalis tersebut meningkatkan sejumlah kadar fenol yang mampu menaikkan nilai heating value.
Secara berurutan, kandungan senyawa oksigenat dan fenol pada bio-oil tanpa katalis, dengan RCC komersial, dengan ZAL teraktivasi, dan dengan katalis sintesis adalah 42,48% dan 10,74%; 31,79% dan 29,1%; 33,26% dan 26,49%; serta 36,09% dan 22,94%. RCC komersial merupakan katalis yang memberikan produk bio-oil terbaik dengan penurunan senyawa oksigenat. Hal ini disebabkan karena kekuatan kristal yang lebih baik dibandingkan katalis zeolit alam teraktivasi dan katalis yang disintesis di laboratorium.

Research in increasing quality of bio-oil with empty fruit bunch of palm as raw materials was a contribution to realize the utilization of bio-oil as an alternative fuel. There were several obstacles that inhibit the use of bio-oil, namely low heating value, high levels of acidity, corrosive, and unstable products. Those problem were due to the high content of oxygenate compounds in the bio-oil.
Purpose of the research is to get bio-oil product with less oxygenate compounds. This study uses methods of fast pyrolysis at 550o C, with four treatments: production of bio-oil without catalyst, with commercial RCC, with activated lampung zeolite catalyst, and with nanocrystal ZSM-5 catalyst synthesized in the laboratory.
Synthesis catalyst did not form crystal SiO2, Al2O3 and specific zeolite mineral, so it brings some evaluations. Bio-oil products have different physical and chemical properties. Zeolite catalyst can reduce oxygenate compounds. Besides, it is able to increase phenol quantity that makes effect for increasing of heating value.
Sequentially, oxygenates and phenol content in bio-oil produced without catalyst, with commercial RCC, with activated lampung zeolite catalyst, and with nanocrystal ZSM-5 catalyst synthesized are 42.48% and 10.74%; 31.79% and 29.1%; 33.26% and 26.49%; 36.09% and 22.94%. Commercial RCC gives best quality bio-oil with less oxygenates. It is caused by better crystalline strength compared with activated lampung zeolit catalyst and synthesized catalyst at laboratory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1536
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman
"Biomassa merupakan salah satu sumber energi alternatif yang berpotensi untuk dimaksimalkan di Indonesia. Sumber biomassa yang berpotensi salah satunya adalah kelapa sawit yang ketersediaannya melimpah dan limbah tandan kosongnya dapat diolah menjadi bio-oil. Namun produk bio-oil ini biasanya belum memiliki kualitas yang baik umumnya karena kandungan oksigenat yang tinggi sehingga belum bisa diaplikasikan secara luas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar senyawa oksigenat dalam bio-oil. Penelitian ini memakai temperatur operasi 550oC dengan lima perlakuan berbeda, yaitu tanpa melibatkan katalis, lalu menggunakan katalis ZSM-5 dengan dua ukuran kristal berbeda dan NiZSM-5 dengan dua ukuran kristal yang berbeda. Sintesis katalis ZSM-5 dilakukan dua kali dengan jumlah kadar air yang berbeda untuk mengontrol ukuran kristal yang didapatkan. Sintesis katalis ZSM-5 telah berhasil membentuk kristal alumina silika dengan ukuran partikel 3-5 μm pada sintesis pertama dan 150-250 nm pada sintesis kedua. Sementara impregnasi logam nikel kedalam katalis ZSM-5 dilakukan dengan metode wet impregnation menghasilkan loading logam nikel sebesar 9.88% paa sintesis pertama dan 10.96% pada sintesis kedua.
Hasil sintesis bio-oil menunjukkan bahwa katalis mampu mereduksi kandungan senyawa oksigenat dan meningkatkan kandungan senyawa aromatik yang pada proses selanjutnya dapat dikonversi menjadi senyawa alkana atau digunakan sebagai bahan aditif. Secara berurutan, kandungan senyawa oksigenat dan aromatik pada bio-oil tanpa katalis, katalis ZSM-5 sintesis pertama, ZSM-5 sintesis kedua, NiZSM-5 sintesis pertama dan NiZSM-5 sintesis kedua adalah 53,01% dan 44.81%; 38,05% dan 45,02%; 37,57% dan 45,51%; 35,71& dan 48,28%; 35,07% dan 51,23%.

Biomass is one of the alternative energy source that has a great potential to be developed. Biomass can come from many sources and one of the most potential to be utiliized is from empty fruit bunch of palm that can be synthesized to make bio-oil. There were several obstacles that inhibit the use of bio-oil, namely low heating value, high levels of acidity, corrosive, and unstable products. Those problem were due to the high content of oxygenate compounds in the bio-oil.
Purpose of the research is to obtain bio-oil product with less oxygenate compounds. This study uses fast pyrolysis method at 550oC, with five different treatments: production of bio-oil without catalyst, using ZSM-5 with two different crystal size, and using NiZSM-5 with two different crystal size. Synthesis of ZSM-5 has been carried out two times with different water ratio to reduce the crystal size.It has form alumina silica crystal with particle size around 3-5 μm at the first synthesis and 150-250 nm at the second. The impregnation of nickel metal to ZSM-5 has been carried out resulting nickel loading 9.88% at the first synthesis and 10.96% at the second.
The result of bio-oil shows that catalyst can reduce oxygenate compunds as well as increasing aromatic compound that later can be converted into alkane chain hydrocarbon-like petroleum diesel or used as additive compound. Respectively, oxygenates and aromatic content in bio-oil produced without catalyst, with ZSM-5 from first synthesis, with ZSM-5 from second synthesis, with NiZSM-5 from first synthesis dan with NiZSM-5 from second synthesis are 53.01% and 44.81%; 38.05% and 45.02%; 37.57% and 45.51%; 35.71% and 48.28%; and 35.07% and 51.23%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Raihan Ramadhan
"Ko-pirolisis polipropilena dan minyak kelapa sawit memberikan cara pemanfaatan limbah plastik polipropilena. Penelitian ini akan meneliti reaksi ko-pirolisis di dalam reaktor tangki berpengaduk menggunakan katalis ceramic foam ZrO2/Al2O3-TiO2 untuk mengakomodasi ukuran molekul reaktan yang besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh laju pemanasan dan komposisi rasio umpan plastik polipropilena dari 0, 25, 50, 75, dan 100 % berat umpan terhadap hasil produk ko-pirolisis dan komposisi bio-oil. Produk dari ko-pirolisis akan dianalisis menggunakan metode Karl- Fischer, FTIR, GC-MS, C-NMR, dan DEPT 135 untuk menentukan kemungkinan jalur reaksi, komposisi senyawa, dan ikatan kimia yang ada di dalam bio-oil dan wax. Terdapat pengaruh laju pemanasan dan rasio umpan polipropilena terhadap jumlah produk dan senyawa kimia di dalam bio-oil. Penggunaan katalis ceramic foam ZrO2/Al2O3-TiO2 mampu meningkatkan kualitas dan yield produk akhir. Sistem pirolisis katalitik laju pemanasan tinggi tidak menunjukkan efek sinergis antara PP dan CPO dalam yield dan komponen non-oksigenat karena fraksi non-oksigenat yang rendah di bio-oil dan yield bio-oil yang rendah. Sistem pirolisis termal menunjukkan efek sinergis yang lebih tinggi antara PP dan CPO terhadap yield bio-oil yang lebih tinggi. Sistem pirolisis katalitik laju pemanasan rendah menunjukkan efek sinergis tertinggi antara PP dan CPO dalam hal jumlah fraksi non-oksigenat dan yield dari bio-oil. Analisis C-NMR dan DEPT-135 dari bio-oil menunjukkan bahwa sistem katalitik dan termal dengan laju pemanasan tinggi memiliki jumlah karbon yang terikat pada oksigen lebih tinggi dibandingkan dengan sistem katalitik laju pemanasan rendah yang menunjukkan efisiensi deoksigenasi yang lebih tinggi.

Co-pyrolysis of polypropylene and crude palm oil gives the benefit of utilizing plastic waste of polypropylene. In the present research, co-pyrolysis reaction in a stirred tank reactor will be investigated using ZrO2/Al2O3-TiO2 ceramic foam catalyst to accommodate the large molecular size of reactants. The objectives are to obtain effects of heating rate and feed composition of polypropylene plastic from 0, 25, 50, 75, and 100 wt.% of total feed weight on yields of co-pyrolysis products and composition of bio-oil. The products were analyzed using Karl-Fischer, FTIR, GC-MS, C-NMR, and DEPT 135 to determine the possible reaction pathway, compound compositions, and chemical bonds in the bio-oil and wax. There is an effect of heating rate and feed composition on the yield and chemical compound of the product. The use of ZrO2/Al2O3-TiO2 ceramic foam catalyst improve the quality and yield of the final product. Catalytic high heating rate pyrolysis showed no synergetic effects between PP and CPO on bio-oil yield and non- oxygenates components due to low non-oxygenates fractions in bio-oil and low bio-oil yield. Thermal pyrolysis showed synergetic effects between PP and CPO on bio-oil yield. Catalytic low heating rate pyrolysis showed high synergetic effects between PP and CPO in terms of the quantity of non-oxygenates fractions in bio-oil and the bio-oil yield. C- NMR and DEPT-135 of bio-oil suggested that catalytic and thermal high heating rate system contained higher amount of carbon bound to oxygen compared to the catalytic low heating rate system which indicated higher deoxygenation efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Anshory Hendri
"Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Industri kelapa sawit tersebut menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang umumnya dianggap sebagai masalah lingkungan karena jumlahnya yang banyak dan sulit untuk didaur ulang. Salah satu kandungan senyawa yang ada di dalam TKKS adalah lignin. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa lignin memiliki aktivitas antibakteri. Selain limbah TKKS, salah satu masalah yang masih dihadapi Indonesia adalah ancaman resistensi antibiotik. Salah satu jenis bakteri yang umum dijumpai dan cepat resisten terhadap antibiotik terutama golongan beta laktam adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kombinasi dari ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus menggunakan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Ekstrak lignin TKKS diperoleh melalui proses delignifikasi dengan teknik hidrotermal menggunakan larutan asam oksalat dihidrat 4%. Ekstraksi dilakukan dalam autoklaf selama 90 menit pada kondisi yang optimal. Selanjutnya ekstrak ditambahkan Ca(OH)2 untuk memisahkan ion oksalat dari ekstrak. Kandungan lignin dalam TKKS dikuantifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 280 nm, sedangkan uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dilakukan menggunakan metode AZDAST. Hasil kuantifikasi menunjukkan TKKS mengandung lignin sebanyak 1,06 % (b/b). Pada hasil uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin diperoleh diameter zona bening sebesar 15,83 mm, sedangkan diameter zona bening amoksisilin tunggal hanya sebesar 14,23 mm. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kekuatan aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dibandingkan amoksisilin tunggal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin bersifat sinergistik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Indonesia is one of the world's largest producers of palm oil. The palm oil industry generates waste in the form of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB), commonly considered an environmental problem due to their large quantities and difficulty in recycling. OPEFB contain lignin, a compound that has been shown in previous research to possess antibacterial activity. Another issue faced by Indonesia is the threat of antibiotic resistance. Staphylococcus aureus, a commonly encountered bacterium, is particularly quick to develop resistance, especially to beta-lactam antibiotics. This study aims to assess the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin to inhibit the growth of S. aureus bacteria using the Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) method. The OPEFB lignin extract was obtained through a delignification process with the hydrothermal technique using a 4% solution of oxalic acid dihydrate. The extraction was performed in an autoclave under optimal conditions for 90 minutes. Subsequently, Ca(OH)2 was added to separate oxalate ions from the extract. The lignin content in OPEFB was quantified using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 280 nm. The synergistic antibacterial test of the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin was conducted using the AZDAST method. The quantification results showed that OPEFB contains 1.06% (w/w) of lignin. In the synergistic antibacterial test, the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin resulted in a clear zone diameter of 15.83 mm, whereas the clear zone diameter of a single amoxicillin was 14.23 mm. These results indicated that the antibacterial activity of the OPEFB lignin extract amoxicillin combination was stronger in inhibiting the growth of S. aureus bacteria compared to single amoxicillin. In conclusion, this research demonstrates that the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin exhibits a synergistic effect in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbi Hasby Shadiqie
"Karet alam merupakan industri yang memiliki potensi sangat besar untuk terus dikembangkan di Indonesia, dengan ban kendaraan menjadi salah satu produk utamanya. Pembuatan ban membutuhkan penambahan filler untuk memberikan sifat kekakuan dan kekuatan yang baik. Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memenuhi kebutuhan sifat tersebut sekaligus memiliki keuntungan dari segi ketersediaannya yang sangat melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Proses untuk menyatukan karet dengan serat memerlukan penambahan coupling agent untuk mengatasi perbedaan sifat permukaan dari keduanya. Coupling agent yang ditambahkan adalah hibrida lateks-pati hasil sintesis dengan metode GDEP yang parameternya sudah teroptimasi pada penelitian sebelumnya. Komposisi coupling agent yang digunakan besarnya tetap sebesar 3 phr, sedangkan komposisi serat TKKS divariasikan sebesar 0, 5, 10, dan 15 phr. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi serat TKKS terhadap kompatibilitas dan sifat termomekanik komposit karet alam serta mengetahui komposisi serat TKKS optimum untuk kedua hal tersebut. Pengujian yang dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian ini adalah Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy dan Dynamic Mechanical Analysis (DMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan komposisi serat TKKS terbukti meningkatkan kompatibilitas dan sifat termomekanik dengan komposisi optimum sebesar 15 phr.

Natural rubber is an industry that has enormous potential to continue to be developed in Indonesia, with vehicle tires being one of its main products. Tire manufacture requires the addition of filler to provide good rigidity and strength properties. Oil palm empty fruit bunch (OPEFB) fiber fulfills the need for these properties while at the same time having the advantage in terms of its availability which is very abundant and has not been widely used. The process of joining rubber with fiber requires the addition of a coupling agent to overcome the differences in surface properties of the two. The coupling agent added is a latex-starch hybrid synthesized by the GDEP method whose parameters have been optimized in previous studies. The composition of the coupling agent used was fixed at 3 phr, while the composition of the OPEFB fiber was varied at 0, 5, 10, and 15 phr. This research was conducted to study the effect of variations in OPEFB fiber composition on the compatibility and thermomechanical properties of natural rubber composites and to determine the optimum OPEFB fiber composition for both. The tests carried out to help achieve the objectives of this research are Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and Dynamic Mechanical Analysis (DMA). The results showed that the addition of OPEFB fiber composition was proven to increase compatibility and thermomechanical properties with an optimum composition of 15 phr."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan
"Semakin tingginya kebutuhan BBM, dan semakin menurunnya cadangan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para peneliti akan berusaha untuk mencari alternatif bahan bakar lain. Salah satu solusi tersebut yaitu bahan bakar yang diproses dari minyak nabati yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Pada penelitian ini, akan dibuat bahan bakar dari minyak nabati yang disebut dengan renewable diesel. Renewable diesel merupakan generasi kedua dari biofuel yang menggunakan minyak nabati. Bahan baku yang dipilih dalam penelitian ini yaitu minyak sawit. Renewable diesel ini diharapkan memiliki komposisi yang menyamai petroleum diesel, dan juga memiliki spesifikasi yang minimal sama dari petroleum diesel, tetapi di sisi lain juga memiliki keunggulan yaitu seperti angka setana yang lebih tinggi dan kandungan impurities yang lebih rendah. Adapun metode yang digunakan untuk mensintesis renewable diesel yaitu metode hidrodeoksigenasi dengan menggunakan katalis Pd/Zeolit dengan bahan baku minyak sawit. Pada reaksi hidrodeoksigenasi ini, kondisi operasi yang diberlakukan yaitu tekanan 9 bar, 12 bar, dan 15 bar dan variasi suhu operasi yang digunakan yaitu 375oC dan 400oC. Harapan yang ingin dicapai dari proses ini yaitu konversi setinggi-tingginya, angka setana yang lebih tinggi dari solar komersial, dan kandungan impurities serendah-rendahnya.

Time by time, the demand for fuel is getting higher, while petroleum reserves is decreasing significantly, then the researchers will try to look for other alternative fuels. One best solution is processed fuel from vegetable oil which is a natural resource that can be renewed. In this study, the solution will be made from vegetable oil fuel called renewable diesel. Renewable diesel is a second generation of biofuels that use vegetable oil. Raw materials that are selected in this study, namely palm oil. Renewable diesel is expected to have an equal composition of petroleum diesel, and also have the same minimum specifications of petroleum diesel, but on the other hand also has the advantage of such a higher cetane number and lower content of impurities. The method used to synthesize the renewable diesel is hydrodeoxygenation method using the Pd/Zeolite catalyst with palm oil feedstock. In this hydrodeoxygenation reaction, the operating conditions are pressure of 9 bar, 12 bar, and 15 bar and operating temperature variations used are 375oC and 400oC. Hopefully the ressult achieved from this process is the conversion as high as possible, higher cetane number than commercial diesel, and the content of impurities as low as possible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Basith Fithroni
"Xilitol merupakan gula polialkohol alami yang mempunyai rantai karbon lima yang dimanfaatkan sebagai pemanis pada industri makanan dan farmasi. Saat ini, xilitol masih diproduksi secara kimiawi, namun terdapat kecenderungan untuk berpindah ke proses produksi xilitol secara bioteknologi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi analisis optimum campuran xilosa dan xilitol secara KCKT menggunakan kolom Shodex® sugar SZ5532 dan memperoleh kondisi optimum produksi xilitol dari hidrolisat tandan kosong kelapa sawit yang dipengaruhi oleh konsentrasi inokulum dari khamir Debaryomyces hansenii, konsentrasi substrat dan konsentrasi sumber nitrogen menggunakan metode response surface methodology (RSM).
Kondisi analisis optimum campuran xilosa dan xilitol secara KCKT menggunakan kolom Shodex® sugar SZ5532 (6 mm x 150 mm ; 6 μm) diperoleh pada kondisi fase gerak asetonitril - air (70:30), laju alir 1,0 ml/menit dan detektor indeks bias.
Hasil RSM menunjukkan yield xilitol terbesar, yaitu sebesar 50,56 %, dihasilkan pada kondisi konsentrasi inokulum sebesar 11,76 % v/v, konsentrasi substrat sebesar 7,47 % b/v, dan konsentrasi sumber nitrogen sebesar 1,99 % b/v. Hasil RSM tersebut hampir sama dengan hasil yang diperoleh dari percobaan sebenarnya, yaitu 50,88 %.

Xylitol is five-carbon polyol sugar which widely used as sweetener in food and pharmaceutical. Nowadays, xylitol is produced by chemical process but there is a tendency to move to biotechnological production of xylitol.
The aim of this research was to obtain optimum analyze condition xylose and xylitol mixture using HPLC with Shodex® sugar SZ5532 column and optimum condition production of xylitol influenced by inoculum concentration from the yeast Debaryomyces hansenii, substrate concentration, and nitrogen source concentration using response surface methodology.
Optimum analyze condition xylose and xylitol mixture using HPLC with Shodex® sugar SZ5532 column (6 mm x 150 mm ; 6 μm) obtained when mobile phase acetonitrile – water (70:30) and flow rate 1,0 mL/min was detected with RID.
The highest yield value of xylitol by RSM result, 50,56 % given by fermentation condition with inoculum concentration 11,76 % v/v, substrate concentration 7,47 % w/v, and source nitrogen concentration 1,99 % w/v. This RSM result almost similar with the result of the highest yield value of xylitol from analyze fermentation condition, 50,88 %.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Aditya Rahman
"Produksi komoditas sawit terbesar di dunia. Proses pengolahan sawit menghasilkan limbah tandan kosong sawit (TKS) dengan kisaran 20-23 % dari berat tandan buah segar. TKS merupakan biomassa lignoselulosa, sehingga mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Pemanfaatan selulosa dan hemiselulosa membutuhkan praperlakuan untuk membuka ikatan lignin yang menyelubungi keduanya. Pada penelitian ini, akan dilakukan praperlakuan tandan kosong sawit dengan metode amonium hidroksida berbantuan gelombang mikro. TKS diberi praperlakuan fisika dengan pencucian dan penggilingan hingga mencapai ukuran 30 mesh. Selanjutnya TKS dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diberikan larutan amonium hidroksida dengan rasio padat-cair 1:10 dan konsentrasi yang divariasikan (7,5; 10; 12,5%). Campuran dimasukkan ke dalam microwave dengan variasi daya 280, 560, dan 840 W, serta variasi waktu 3, 6, dan 9 menit. Sampel dikarakterisasi dengan uji lignin Klason, SEM, dan XRD.
Hasil yang diperoleh kemudian dioptimasi dengan metode Response Suface Methodology dengan pengaplikasian model Box-Behnken. Hasil mikrograf SEM menunjukkan perekahan dan pembentukan pori-pori pada mikrostruktur TKS. Hasil difraktogram XRD menunjukkan penurunan kristalinitas selulosa TKS sebesar 36,38%. Delignifikasi tertinggi diperoleh pada daya 840 Watt, konsentrasi 10%, dan waktu radiasi 9 menit, yaitu sebesar 63,32%. Hasil uji statistik dan model yang diperoleh menunjukkan efek linear pada faktor daya dan konsentrasi, sedangkan faktor waktu radiasi menunjukkan efek kuadratik. Titik optimum yang diperhitungkan terdapat pada daya 839,190 Watt, konsentrasi 12,427%, dan waktu radiasi 8,762 menit, dengan prediksi delignifikasi sebesar 79,514%.

Indonesia is an agricultural country with the largest production of palm oil commodities in the world. The palm oil processing will produce oil palm empty fruit bunches (OPEFB) waste with a range of 20-23% of the weight of fresh fruit bunches. OPEFB is a lignocellulosic biomass, which contain cellulose, hemicellulose, and lignin. The use of cellulose and hemicellulose requires pretreatment to open the lignin bond that covers those materials. In this study, pretreatment of oil palm empty bunches using microwave-assisted ammonium hydroxide method will be carried out. The OPEFB was given a physical pretreatment by washing and grinding to reach a size of 30 mesh. After that, the OPEFB was put into a beaker and mixed with ammonium hydroxide solution with a solid-liquid ratio of 1: 10 under varied concentration (7.5; 10; 12.5%). The mixture was put into a microwave under power variation of 280, 560, and 840 W, with time variation of 3, 6, and 9 minutes. The samples were then characterized by Klason lignin, SEM, and XRD tests.
The results obtained were then optimized using Response Suface Methodology with the application of the Box-Behnken Model. The SEM micrograph showed openings and formation of pores in the OPEFB microstructure. The XRD diffractogram showed a 36.38% decrease in cellulose crystallinity. The highest delignification was obtained at power of 840 Watts, concentration of 10%, and time of 9 minutes, which was 63.32%. The statistical test and the model that was obtained showed a linear effect on power and concentration factors, while the radiation time factor showed a quadratic effect. The calculated optimum point was obtained at power of 837.190 Watts, concentration of 12.427%, and time of 8.762 minutes, with the predicted delignification of 79.514%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andre Fahriz Perdana
"Tandan Kosong Sawit (TKS) adalah limbah biomassa industri kelapa sawit, dengan kandungan utamanya meliputi selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang dihasilkan dalam jumlah berlimpah setiap tahunnya di Indonesia. Hemiselulosa pada TKS dapat dikonversi menjadi senyawa furfural dengan terlebih dahulu melakukan praperlakuan untuk merusak struktur lignoselulosa dan menghilangkan lignin. Produksi furfural berbasis biomassa melalui reaksi hidrolisis berkatalis asam menghasilkan produk samping berupa asam levulinat dan asam format yang sangat tergantung pada kondisi reaksi. Pada penelitian ini dilakukan optimasi kondisi reaksi hidrolisis TKS yang meliputi waktu, suhu, dan konsentrasi asam, secara simultan terhadap yield furfural dengan Response Surface Methodology (RSM). TKS dengan ukuran 30 - 40 mesh pertama-tama diberikan praperlakuan alkali berbantuan gelombang mikro dengan menggunakan NaOH dan NH4OH. Variasi praperlakuan dengan NaOH meliputi konsentrasi basa (1; 2; 3 %), daya microwave (280; 560; 840 W), dan waktu (3; 6; 9 menit). Sedangkan variasi praperlakuan dengan NH4OH meliputi konsentrasi basa (7,5; 10; 12,5 %), daya microwave (280; 560; 840 W), dan waktu (3; 6; 9 menit). Uji kandungan lignin sesuai SNI 0492:2008, FTIR dan SEM dilakukan untuk mengetahui pengaruh praperlakuan. Efek konsentrasi basa, daya microwave, dan waktu dianalisis menggunakan RSM. Praperlakuan menggunakan NaOH dengan konsentrasi basa 2%, daya microwave 840 W, dan waktu 9 menit menghasilkan TKS dengan kadar lignin terendah sebesar 7,58%. Selanjutnya hidrolisis dilakukan terhadap TKS hasil praperlakuan pada kondisi tersebut dengan variasi waktu reaksi (20; 40; 60 menit), suhu (140; 160; 180 °C), dan konsentrasi H2SO4 (0,3; 0,5; 0,7 M). Konsentrasi furfural, asam levulinat, dan asam format dalam fraksi cair hidrolisis kemudian dianalisis menggunakan HPLC. Optimasi respons konsentrasi furfural dilakukan dengan RSM pada software Design Expert menggunakan model Box-Behnken. Hasil optimasi menunjukkan konsentrasi furfural tertinggi sebesar 2481ppm dapat diperoleh pada waktu reaksi 60 menit, suhu 141 °C, dan konsentrasi H2SO4 0,3 M.
Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) is biomass waste from palm oil industry, with the main content including cellulose, hemicellulose, and lignin, which is produced in abundant quantities every year in Indonesia. Hemicellulose in OPEFB can be converted into furfural by first doing pretreatment to damage the lignocellulose structure and to remove lignin. Biomass-based furfural production through acid-catalyzed hydrolysis reaction produces by-products such as levulinic acid and formic acid which is highly dependent on the reaction conditions. In this study, the optimization of the hydrolysis reaction conditions of OPEFB was carried out which included time, temperature, and acid concentration, simultaneously on furfural yield with Response Surface Methodology (RSM). The 30-40 mesh OPEFB was first given microwave assisted alkali pretreatment using NaOH and NH4OH. Pre-treatment variations with NaOH included alkaline concentrations (1; 2; 3%), microwave power (280; 560; 840 W), and time (3; 6; 9 minutes). While pre-treatment variations with NH4OH included alkaline concentrations (7,5; 10; 12,5%), microwave power (280; 560; 840 W), and time (3; 6; 9 minutes). Test on lignin content according to SNI 0492:2008, FTIR and SEM were carried out to determine the effect of pretreatment. The effects of alkaline concentration, microwave power, and time were analyzed using RSM. Pre-treatment using NaOH with alkaline concentration of 2%, microwave power 840 W, and 9 minutes could produce OPEFB with the lowest lignin content of 7,58%. Subsequently hydrolysis was carried out on the pretreated OPEFB in these conditions with variations in reaction time (20; 40; 60 minutes), temperature (140; 160; 180 ° C), and H2SO4 concentrations (0,3; 0,5; 0,7 M ) The furfural concentration, levulinic acid, and formic acid in the hydrolysis liquid fraction were then analyzed by using HPLC. Optimization of furfural concentration response was done by RSM in Design Expert software using the Box-Behnken model. The optimization results show that the highest furfural concentration of 2481 ppm can be obtained at the reaction time of 60 minutes, temperature of 141 °C, and H2SO4 of concentration 0,3 M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Nursafera
"Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu jenis limbah lignoselulosa primer dari industri kelapa sawit. TKKS merupakan bahan baku yang menjanjikan untuk dikonversi menjadi produk bernilai tambah seperti bioetanol. Namun, pemanfaatan TKKS untuk menghasilkan bioetanol masih menjadi tantangan dalam skala industri. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis risiko tekno-ekonomi akan pabrik bioetanol dengan bahan baku TKKS. Proses produksi bioetanol terdiri dari tiga tahap: pretreatment, sakarifikasi dan fermentasi serentak (SSF), dan pemurnian. Model simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen Plus, dan evaluasi kelayakan ekonomi menggunakan metode real option yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Excel. Data untuk membuat simulasi proses produksi semi-kontinyu skala industri diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menghasilkan bioetanol dengan yield sebesar 399 L/ton untuk kapasitas produksi sebesar 6.000 kL/tahun dengan biaya produksi sebesar 0,59 USD/L. Analisis profitabilitas menghasilkan nilai NPV, IRR, PBP, dan PI berturut-turut sebesar 3.097.581 USD, 16%, 6,16 tahun, dan 3,44. Analisis risiko dengan metode real option dengan nilai volatility (σ) sebesar 9% menghasilkan keputusan yang dapat diambil yaitu: (1) Proyek berjalan pada awal tahun; (2) Pada akhir tahun ke-1 bisa mulai dilakukan ekspansi; (3) Pabrik berhenti beroperasi pada tahun ke-20 dengan memperoleh salvage value sebesar 619.516 USD.

Oil palm empty fruit bunch (EFB) is a type of primary lignocellulosic residue from the palm oil industry. They are promising feedstocks for bioconversion into value-added products such as bioethanol. However, using empty fruit to produce bioethanol remains a challenge on an industrial scale. As a result, this study conducted a techno-economic and risk analysis of an EFB bioethanol plant. The bioethanol production process consists of three stages: pretreatment, simultaneous saccharification and fermentation (SSF), and purification. The simulation model carried out using Aspen Plus, and the economic feasibility assessed using the real option method, which carried out using Microsoft Office Excel. The data from the previous experiment was used to create a simulation of an industrial-scale semi-continuous production process. With a yield of 399 L/ton and a production capacity of 6,000 kL/year, this study produced bioethanol at a cost of 0.59 USD/L. NPV, IRR, PBP, and PI values from the profitability analysis were 3,097,581 USD, 16%, 6.16 years, and 3.44, respectively. The following decisions can be made as a result of risk analysis using the real option method with a volatility value of 42 percent: (1) The project is open at the start of the year; (2) Expansion can start at the end of the first year; and (3) The plant will be abandoned at the end of the 20th year by obtaining a salvage value of 619,516 USD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>