Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992
658.5 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Suhaeniti
"Dengan mengaplikasikan konsep Moore (1995) mengenai fungsi manajerial yang berbeda - managing upward, downward, dan outward, studi ini berupaya untuk memahami dampak fungsi manajemen tingkat menengah terhadap kinerja organisasi; dan menyelidiki dampak gender pada hubungan antara manajemen tingkat menengah dan kinerja organisasi. Penelitian ini menggunakan data cross section dari Indonesian Family Life Survey 4 (IFLS4) dan menerapkan metode Weighted Least Squares (WLS) untuk menganalisis hipotesa yang tersusun.
Hasil penelitian mengindikasikan dampak signifikan dari managing downward secara negatif dan managing outward secara positif terhadap kinerja organisasi. Sedangkan, managing upward tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja organisasi. Di sisi lain, dampak managing outward berdasarkan gender sangat signifikan berpengaruh positif pada manajer perempuan dan sangat signifikan berpengaruh negatif pada manajer laki-laki. Managing downward, baik pada manajer perempuan dan laki-laki, memberi dampak positif yang signifikan terhadap kinerja organisasi, tetapi dampaknya pada manajer pria lebih besar dibandingkan manajer wanita. Managing upward berdasarkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manajer publik perlu memberikan upaya lebih terhadap managing outward dengan menciptakan lebih banyak jejaring demi meningkatkan performa kinerja organisasi yang mereka pimpin. Sebaliknya, manajer publik perlu memodifikasi strategi mereka dalam mengatur bawahannya karena strategi managing downward yang sudah diterapkan memberi pengaruh negatif terhadap performa kinerja organisasi.

By applying Moore (1995) concept of distinctive managerial functions - managing upward, downward, and outward –, this study attempts to understand the impacts of middle-level management functions on organizational performance; and tries to investigate gender impacts on the middle-level management and performance linkages. This study employs Indonesian Family Life Survey 4 (IFLS4) cross-sectional data and applies Weighted Least Squares (WLS) method to analyze some hypotheses constructed.
The results indicate the significant impacts of managing downward negatively and managing outward positively on organization performance. Meanwhile, managing upward does not give the significant impact on organization performance. On the other hand, gendered managing outward effects on organization performance are strongly positive significant for female managers and strongly negative significant for males. For both male and female managers, managing downward gives significant positive impacts on organization performance, but males’ effect is much greater than females. Lastly, the gendered managing upward effect is not significant related with organization performance.
Therefore, it can be concluded that public managers need to give more efforts on managing outward by creating more networking to increase the organization performance. In contrast, the principals may need to modify their strategy to manage their subordinates because current managing downward strategy gives negative impacts on the organization performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pebri Tutur Srihadi
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh variabel laten penelitian budaya organisasi terhadap variabel laten performa kerja individu dan variabel laten kinerja organisasi yang dilakukan pada salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh dan taraf signifikansi antara variabel laten (eksogen) budaya organisasi terhadap variabel laten (endogen) performa kerja individu dan variabel laten (endogen) kinerja organisasi pada salah satu perusahaan otomotif di Indonesia.
Budaya organisasi model Denison digunakan dalam penelitian ini yang memiliki empat dimensi yaitu mission, consistency, involvement dan adaptability. Performa kerja individu merujuk pada empat dimensi task performance, contextual performance (interpersonal), contextual performance (organizational), adaptive performance dan counterproductive work behaviour. Sedangkan kinerja organisasi berdasarkan kepada konsep balance scorecard dimana terdapat empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajar dan pertumbuhan. Sample sejumlah 174 ditujukan bagi karyawan pada seluruh divisi dan pada seluruh tingkat jabatan di perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap performa kerja individu dan kinerja organisasi sehingga perusahaan dipandang memiliki kemampuan yang memadai terkait penerapan budaya organisasi dalam perusahaan yang berdampak pada performa kerja individu yang berpotensi meningkatkan kinerja organisasi perusahaan guna menghadapi ketatnya persaingan pada industri otomotif di Indonesia.

This study aims to see the effect of organizational culture research variables on employee performance variables and organizational performance variables carried out in one automotive company in Indonesia. This study discusses the difference between latent variable (exogenous) organizational culture on latent variable (endogenous) individual performance and latent variable (endogenous) organizational performance at one of automotive company in Indonesia.
The Denison cultural organization model is used in this study which has four dimensions, such as mission, consistency, involvement and adaptability. Individual work performance refers to five dimensions of task performance, interpersonal performance, contextual performance (organization), adaptive performance and counterproductive work behavior. Meanwhile, company performance is based on the concept of balance scorecard where there are four perspectives, such as financial perspective, customer perspective, internal business process perspective and learning and growth perspective. The sample is 174 which is intended for all employees throughout at all levels and divisions in the company.
The results showed that organizational culture has a significant influence on individual performance and organizational performance in accordance with the needs of the company in accordance with the needs of cultural organizations that improve the performance of companies that support the performance improvement of automotive companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T53530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000
658.312 5 PER t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Halida Ibrahim
"Peninjauan ini bertujuan untuk mempelajari faktor optik pada kaca pada laminasi yakni nilai-U, nilai SHGC, serta penambahan lapisan kaca pada kaca laminasi terhadap perubahan suhu dalam bangunan. Metode yang dilakukan adalah pengkajian literatur yang kemudian dijadikan landasan untuk melakukan observasi pada Bangunan FISIP yang terletak di Depok, sebagai salah satu contoh kasus bangunan yang terletak pada daerah beriklim tropis. Kemudian dilakukan simulasi untuk melihat perubahaan suhu ruangan dengan menggunakan jenis kaca laminasi dengan nilai optik yang berbeda. Dari hasil simulasi, ditemukan bahwa penggunaan teknologi tunggal pada kaca laminasi bening mampu menghasilkan suhu ruangan dengan rentang 30.2oC - 31.4 oC, sedangkan pada jenis kaca laminasi berwarna menghasilkan suhu dengan rentang 29 oC -30.2 oC. Pada penggunaan teknologi ganda terjadi penurunan suhu yang tinggi, dimana suhu tersebut berada pada rentang 27,1 oC - 28,5 oC. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknologi ganda mampu menciptakan performa termal yang baik pada bangunan. Tetapi, dari hasil pertimbangan biaya yang akan dikeluarkan, penggunaan teknologi ganda tidak boleh digunakan pada seluruh bidang pada bangunan tinggi di iklim tropis
The aim of this article was to observe and analyze factors that may affected optic glass including U-value, SHGC value, and additional layer application of laminated glass (double glazing technology) in building temperature changes. This article represents a synthesis of an extensive literature review then became a baseline to observe FISIP buildings, located in Depok, as one of the buildings sample for tropical climates. In addition, we also did the stimulation test to observe alteration in room temperature by using 2 types of laminated glasses with different optical values. We found that single glazing technology application on clear laminated glass adjusted room temperature from 30.2oC to 31.4 oC. Whereas single color laminated glass application, set the room temperature ranges between 29 oC to 30.2 oC. Interestingly, the application of double glazing reduced the indoor temperature between 27.1 oC to 28.5 oC. These results showed that the significance of thermal performance of buildings can be accomplished by application of double glazing technology. Nevertheless, double glazing technology were not suggested to apply in all of edge of tropical building design due to the high cost issues."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinanda Utomo
"Industri pertanian dan perkebunan (agribisnis) merupakan pilar utama penyediaan sumber makanan global, namun memiliki statistik kecelakaan kerja yang tinggi. Di Indonesia, sektor ini menyumbang 17,4% dari seluruh kecelakaan kerja periode 2019-2021. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk menganalisis peran kepemimpinan keselamatan dan pembentukan iklim keselamatan yang mempengaruhi performa kinerja keselamatan di industri agribisnis PT. XXX yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan 1332 responden yang dipilih melalui stratifikasi random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pekerja menilai kepemimpinan dan iklim keselamatan di tempat kerja sebagai sangat baik, namun ada area yang memerlukan perbaikan. Penelitian memberikan penjelasan bahwa kepemimpinan keselamatan berada pada kategori tinggi, iklim keselamatan juga berada pada kategori tinggi serta performa kinerja keselamatan juga berada pada kategori optimal. Kemudian secara khusus, hasil analisis juga mengungkapkan hubungan signifikan antara Safety Coaching, Safety Caring, Safety Controlling, Commitment to Safety, dan Perceived Risk dengan Safety Performance. Hal ini dapat di lihat pada Safety Coaching (P = 0,001), Safety Caring (P=0,011), Safety Controlling (P = 0,037), Commitment to Safety (P= 0,007), dan Perceived Risk (P = 0,035) menunjukkan hubungan signifikan dengan kinerja keselamatan. Namun, Emergency Response tidak menunjukkan hubungan signifikan (P = 0,244). Disamping itu Safety Coaching merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja keselamatan. Sehingga peningkatan program pembinaan keselamatan sangat penting untuk meningkatkan keselamatan kerja. Hal ini menekankan pentingnya kegiatan pembinaan guna meningkatkan kompetensi dan melakukan peningkatan serta pemantapan dalam pemahaman serta kesadaran dalam manajemen risiko yang efektif untuk menciptakan proses kerja serta lingkungan kerja yang bersinergi dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

The agricultural and plantation industry (agribusiness) is a primary pillar of global food supply, yet it has a high rate of occupational accidents. In Indonesia, this sector accounted for 17.4% of all workplace accidents between 2019-2021. This study aims to analyze the role of safety leadership and the establishment of a safety climate influencing safety performance in the agribusiness industry, specifically in PT. XXX, a palm oil plantation company. The research employs a cross-sectional study design with a quantitative approach, involving 1332 respondents selected through stratified random sampling. The results indicate that the majority of workers rate safety leadership and the workplace safety climate as very good, though there are areas needing improvement. The study explains that safety leadership is in the high category, the safety climate is also high, and safety performance is optimal. Specifically, the analysis results reveal significant relationships between Safety Coaching, Safety Caring, Safety Controlling, Commitment to Safety, and Perceived Risk with Safety Performance. This is evidenced by Safety Coaching (P = 0.001), Safety Caring (P = 0.011), Safety Controlling (P = 0.037), Commitment to Safety (P = 0.007), and Perceived Risk (P = 0.035) showing significant relationships with safety performance. However, Emergency Response does not show a significant relationship (P = 0.244). Additionally, Safety Coaching is the most influential variable on safety performance. Therefore, enhancing safety coaching programs is crucial for improving workplace safety. This emphasizes the importance of training activities to improve competence, understanding, and awareness in effective risk management to create a synergistic work process and environment with occupational health and safety aspects."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Widhi Susanto
"Skripsi ini meneliti tentang pengaruh komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) yang terdiri dari Capital Employee Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE) dan Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Market-to-book Value (MBV) dan performa keuangan perusahaan pada industri perbankan periode 2006 ? 2010. Penelitian ini merujuk pada teori-teori umum mengenai Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) yang dikembangkan oleh Ante Pulic. Penelitian ini menggunakan data panel dari 19 perusahaan perbankan dan diolah dengan software Eviews 6.0, menggunakan metode regresi Generalized Least Square (GLS) dan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan SPSS 19.0. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market-to-book Value (MBV) perusahaan perbankan yang diteliti dan hanya Capital Employee Efficiency (CEE) sebagai salah satu komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa keuangan perusahaan perbankan.;This study examines the effect of component Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) consists of Capital Employee Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE) and Structural Capital Efficiency (SCE) against Market-to-book Value (MBV) and financial performance in the banking industry was a period on 2006 ? 2010. This study refers to the general theories about Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) developed by Ante Pulic. This study uses panel data of 19 banking firms and was processed with Eviews 6.0 software using regression method of generalized least square (GLS) and Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) was processed with SPSS 19.0. The result of this study explains that neither component Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) have any significant effect with Market-to-book Value (MBV) banking firms and only Capital Employee Efficiency (CEE) as one of component Value Added Intellectual Coefficient (VAIC?) has significant effect with financial performance banking firms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja modal
intelektual dan performa klub terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual.
Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh kinerja modal intelektual tahun
berjalan terhadap performa klub di tahun depan. Sampel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah klub-klub sepakbola yang terdaftar pada Divisi Utama
Liga Eropa untuk periode musim 2007/2008 hingga 2012/2013 dan terpilih 26 klub
yang menjadi sampel. Hasil regresi menyimpulkan bahwa kinerja modal intelektual
dan performa klub berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan modal
intelektual, sedangkan kinerja modal intelektual tahun berjalan berpengaruh negatif
terhadap performa klub di tahun depan.

ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the effect of intellectual capital
performance and club’s performance on intellectual capital disclosure level.
Moreover, this research also aims to investigate the effect of current intellectual
capital performance on future club’s performance. This research examines intellectual
capital disclosure of First Division European football clubs for season 2007/2008
until 2012/2013. The result shows that there is positive relationship between
intellectual capital performance and club’s performance on intellectual capital
disclosure level, while current intellectual capital performance has negative
relationship on future club’s performance."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>