Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Santoso
"ABSTRAK
Deregulasi di bidang moneter, perbankan, keuangan dan pasar modal dengan dikeluarkannya Pakdes 1987, Pakto 1988 dan Pakdes 1988, membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
Pesatnya pertumbuhan pasar modal sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat. Bagi pemerintah, berkembangnya pasar modal memberikan salah satu sumber penerimaan negara. Bagi masyarakat, pasar modal dapat digunakan sebagai alternatif investasi dana yang mereka miliki. Dalam jangka panjang para investor memiliki dua kesempatan yang menguntungkan baik melalui dividen maupun capital gain.
Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang go public berarti semakin banyak alternatif bagi masyarakat untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal.
Penampilan saham industri kehutanan, puIp dan kertas di BEJ akhir tahun 1994 kian membaik. Pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ cenderung turun, namun saham sektor pulp dan kertas di pasar modal justru menguat. Bukan hanya jumlah transaksinya yang besar, tapi harga sahamnya naik cukup tajam. Kenaikan harga saham pulp dan kertas itu diduga karena melonjaknya harga pulp sebagai bahan baku kertas, yang kemudian diikuti kenaikan harga kertas. Harga pulp dan kertas memang cenderung berfluktuasi tajam.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation (IKPPC) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan. yang sahamnya diminati investor. Investor yang membeli saham IKPPC memerlukan informasi yang jelas dan lengkap mengenai profil perusahaan serta faktor-faktor lain baik intern maupun ekstern yang mempengaruhi perkembangan emiten dimasa yang akan datang.
Keputusan untuk membeli dan atau menjual saham yang ada tidaklah mudah karena hal ini tidak hanya bertitik tolak dari penilaian aktiva perusahaan, tetapi juga didasarkan pada kemampuan emiten menghasilkan pendapatan. Untuk itu perlu dilakukan analisis pada saham IKPPC agar dapat diketahui apakah saham yang beredar potensial untuk dibeli atau tidak. Apakah saham yang sudah dibeli telah memberikan keuntungan yang maksimal? Apakah pembelian saham tersebut merupakan alternatif terbaik daripada bentuk investasi Iain seperti mendepositokannya ke bank?
Dengan menggunakan valuation model, investor dapat menilai saham IKPPC dan mengetahui nilai sebenarnya (nilai intrinsik), sehingga dapat membandingkan apakah saham IKPPC yang beredar dihargai terlalu tinggi (overpriced) atau terlalu rendah (underpriced). Pendekatan ini penting untuk menentukan kapan saat harus membeli atau menjual saham IKPPC, serta sebagai antisipasi harga pasar saham dimasa yang akan datang."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Wardhani
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
TA3724
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhalia Tyas Utami
"ABSTRAK
Secara umum, ada tiga pendekatan yang dapat kita gunakan dalam melakukan penilaian dari suatu saham (valuation). Yang pertama adalah discounted cash flow valuation, yang menghubungkan nilai suatu asset dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari asset tersebut. Yang kedua adalah relative valuation, yang mengestimasi nilai asset dengan menilai pada penentuan harga pada asset-asset yang sebanding secara relatif terhadap variabel-variabel yang umum seperti earnings, cash flow, book value atau sales. Yang ketiga adalah contingent claim valuation, yang menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai suatu asset yang memiliki karakteristik option.
Terlepas dari model yang akan digunakan, asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan analisa yang sebenarnya lebih penting dalam meramalkan earning yang dapat dihasilkan perusahaan di masa depan. Karena itu penting untuk dilakukan analisa sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan yang meliputi analisa makro dan analisa industri untuk melihat posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Setelah itu dilakukan peramalan earning perusahaan dan dilakukan penilaian perusahaan atau saham. Analisa fundamental adalah kunci dari proses penilaian fair value perusahaan.
Dalam karya akhir ini digunakan Metode Discounted Cash Flow Valuation - Economic Profit Model, dimana nilai dari suatu perusahaan sama dengan jumlah modal ditambah dengan premium dari present value nilai yang dihasilkan (amount of invested capital premium equal to the present of the value created each year). Tahap proyeksi Economic Profit dibagi dalam dua periode yaitu selama periode explicit (proyeksi detail) dan setelah periode explicit untuk lima sampai sepuluh tahun yang diwakilkan dengan suatu nilai tertentu (continuing value).
Valuation terhadap saham PT. HM Sampoerna Tbk. dalam kasus ini menggunakan tiga scenario berdasarkan fakta bahwa pemerintah bias merubah struktur pajak dengan merubah satu a tau sekaligus dari 3 faktor, yaitu cukai, harga banderol atau harga jual eceran minimum dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Berdasarkan skenario Most Likely diperoleh nilai saham seluruhnya sebsar Rp.17,613 trilyun yang jika dibagi dengan jumlah saham perusahaan beredar (4.391.869.500 lembar saham) maka diperoleh harga saham per lembar sebesar Rp. 4.011. Jika dibandingkan dengan current market price I share (Desember 2002) sebesar Rp. 3.700, maka dapat dikatakan bahwa PT HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi undervalued sebesar Rp. 3.11 per lembar sahamnya.
Dengan skenario Optimistic diperoleh nilai saham seluruhnya sebesar Rp. 27,513 triliun atau nilai saham per lembar sebesar Rp. 6.264. jika dibandingkan dengan current market price maka dapat rlikatakan bahwa saham PT. HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi undervalued sebesar Rp. 2.564 per lembar sahamnya. Dengan skenario Pesimistic diperoleh nilai saham sebsar Rp. 2.579. jika dibandingkan dengan current market price, maka dapat dikatakan bahwa saham PT HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi overvalued sebesar RP. 1.179 per lembar sahamnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fitrial Huri
"PT. Indah Kiat Pulp & Paper adalah Perusahaan yang memproduksi kertas yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan. PT. Indah Kiat Pulp & Paper mendapatkan suplai energy listrik dari dua sumber listrik yaitu PLN dan pembangkit PLTG 2 x 4,9 MVA. PLN berfungsi sebagai suplai cadangan listrik apabila generator terjadi gangguan. Untuk dapat menghubungkan generator dengan system maka harus dilakukan proses sinkronisasi antara generator dengan PLN.
Skripsi ini membahas tentang pengoptimalisasi sumber energi yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran mengenai koodinasi antar dua sumber listrik.
Hasil dari pengolahan data didapatkan beberapa macam kemungkinan kombinasi dua pembangkit yang berhubungan dengan proses produksi. Bagaimana cara pengoperasian dan kontrol yang baik agar energi listrik dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper is a company which produces paper that is located in Serpong, Tangerang South. PT. Indah Kiat Pulp & Paper obtain energy supply electrical power from two sources ie PLTG PLN and 2 x 4.9 MVA. PLN functions as a backup power supply interruption occurs when the generator. In order to connect the generator to the system, then the synchronization process must be made between the generator with PLN.
This thesis discusses the Optimizer energy source by PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Based on data obtained from observation and measurement of coordination between the two power sources.
Results from the processing of data obtained some kind of possible combinations of two plants associated with the production process. How does the operation and good control so that electrical energy can be utilized optimally.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51289
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2269
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Durio Agonanton
"Tesis ini membahas tentang valuasi harga saham PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT. Ultrajaya Tbk (ULTJ) dengan menggunakan metode Discounted Earning Approach, Price To Book Value Ratio, dan Enterprise Value to EBITDA. Analisa dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan top down approach dimulai dari analisa secara makro, analisa industri dan analisa terhadap kinerja perusahaan melalui posisi keuangan perusahaan secara historikal untuk kemudian dilakukan proyeksi terhadap posisi keuangan di masa yang akan datang dan nilai intrinsik saham di masa sekarang dan akan datang. Nilai intrinsik saham tersebut kemudian dibandingkan dengan harga saham di Bursa Efek Indonesia agar dapat diketahui apakah nilai intrinsik saham overvalued atau undervalued terhadap harga saham tersebut di Bursa Efek Jakarta sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi investor yang berkeinginan untuk berinvestasi pada saham MYOR dan saham ULTJ.

This thesis discusses about the stock price valuation of PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) and PT. Ultrajaya Tbk (ULTJ) by using Discount Earning Approach Method, Price To Book Value Ratio, and Enterprise Value To EBITDA. This analysis and evaluation is performed by using a top-down approach starting from the macro analysis, industry analysis, and analysis of the performance of the company through the historical financial position and then made projections on its financial position in the future and the intrinsic value of the stock at the present and future. Intrinsic value of the share is then compared to the share price on the stock market in order to know whether the intrinsic value of the stock is overvalued or undervalued so that it can be taken into consideration for the decision-making for investors who wish to invest in MYOR dan ULTJ stocks."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Apriansyah
"Pertumbuhan aset industri perbankan syariah selama sepuluh terakhir rata-rata diatas 40%. Pertumbuhan tinggi tentunya juga menggerus modal. Sementara di sisi lain, Bank Indonesia mensyaratkan tingkat modal minimum tertentu untuk menentukan tingkat kesehatan bank. Kondisi tersebut juga terjadi pada PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Untuk dapat terus berekspansi di tengah industri yang tumbuh sangat pesat, BSM tidak mungkin hanya mengandalkan setoran modal dari pemiliknya yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sehingga, rencana Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2014 menjadi salah satu opsi. Valuasi harga saham BSM diperlukan untuk menentukan kisaran nilai wajar saham agar sesuai dengan kondisi dan proyeksi kinerja fundamental perusahaan di masa yang akan datang. Pada asumsi kondisi normal, pendekatan Dividen Discount Model menghasilkan nilai intrinsik per lembar saham BSM sebesar Rp45.009, pendeketan Free Cash Flow to Equity menghasilkan nilai intrinsik Rp234.103, pendekatan Relative Valuation menghasilkan nilai intrinsik Rp44.074, dan pendekatan Abnormal Earnings menghasilkan nilai intrinsik per lembar saham BSM sebesar Rp214.550. Harga saham tersebut masih terlalu besar, sehingga strategi stock split seratus-untuk-satu menjadi opsi ideal untuk menurunkan harga saham tanpa mengurangi nilai intrinsiknya.

The Average of asset growth of Islamic banking industry during the last ten years is above 40%. High growth would also erode the capital. While on the other side, Bank Indonesia requires a certain minimum level of capital to determine the soundness of banks. This condition also occurs in PT Bank Syariah Mandiri (BSM). To be able to continue to expand in the rapidly growing industry, BSM may not rely solely on the payment of capital from its owners, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Thus, Initial Public Offering (IPO) plans in 2014 become one of the feasible options. Stock price valuation of BSM is needed to determine the fair value of the stock to fit the shape and projection of the company's fundamental performance in the future. On the assumption of normal conditions, Dividend Discount Model approach produces an BSM intrinsic value per share at Rp45.009, Free Cash Flow to Equity at Rp234.103, Relative Valuation approach at Rp44.074, and Abnormal Earnings approach produces an intrinsic value per share at Rp214.550. The stock prices produce by theese methods are still too large, thus stock split strategy at one hundred-for-one is an ideal option to lower the stock prices without reducing its intrinsic value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>