Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Rahayu
"Tesis ini membahas pengaruh kepuasan pasien terhadap kunjungan ulang secara analitik kuantitatif dengan desain prospective cohort dilengkapi pendekatan kualitatitif. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Informan terdiri dari Direktur, kepala instalasi, dokter spesialis paru, perawat, dan pasien. Tingkat kepuasan pasien sebesar 88,59% dan kunjungan ulang 75,5%. Dimensi Reliability, Responsiveness, dan kepuasan total berhubungan signifikan dengan kunjungan ulang. Pada analisis multivariat tidak ada variabel perancu hubungan kepuasan dengan kunjungan ulang. Disarankan melengkapi penunjuk arah, optimalisasi Poliklinik DOTS, penyusunan SOP informasi dan komunikasi, penyimpanan berkas rekam medik disatukan dengan foto rontgent, alat komunikasi supaya bisa Iangsung terhubung ke semua bagian tanpa melalui operator.

This thesis discusses the influence of patient satisfaction to re-visit with the quantitative and qualitative analytical approach, prospective cohort design. Sampling with consecutive sampling. Informants consisted of Director, head of the installation, tuberculosis specialist doctors, nurses, and patients. Level of patient satisfaction of 88.59% and 75.5% re-visit. Dimensions of Reliability, Responsiveness, and total satisfaction have signilicant associated with re-visit. In the multivariate analysis does not have confounding variable relationship satisfaction with the re-visit. Recommended a complete way, optimalization Clinic DOTS, SOP preparation of information and communication, medical record storage tile together with image rontgent, means of communication that can be directly connected to all parts without going through the operator."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahayu
"Tesis ini membahas pengaruh kepuasan pasien terhadap kunjungan ulang secara analitik kuantitatif dengan desain prospective cohort dilengkapi pendekatan kualitatif. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Informan terdiri dari Direktur, kepala instalasi, dokter spesialis paru, perawat, dan pasien, Tingkat kepuasan pasien sebesar 88,59% clan kunjungan ulang 75,5%. Dimensi Reliability, Responsiveness, dan kepuasan total berhubungan signifikan dengan kunjugan ulang. Pada analisis multivariat tidak ada variabel perancu hubungan kepuasan dengan kunjungan ulang. Disarankan melengkapi penunjuk arah, optimalisasi Poliklinik DOTS, penyusunan SOP informasi dan komunikasi, penyimpanan berkas rekam medik disatukan dengan foto rontgent, alat komunikasi supaya bisa langsung terhubung ke semua bagian tanpa melalui operator.

This thesis discusses the influence of patient satisfaction to re-visit with the quantitative and qualitative analytical approach, prospective cohort design. Sampling with consecutive sampling. Informants consisted of Director, head of the installation, tuberculosis specialist doctors, nurses, and patients. Level of patient satisfaction of 88.59% and 75.5% re-visit. Dimensions of Reliability, Responsiveness, and total satisfaction have significant associated with re-visit. In the multivariate analysis does not have confounding variable relationship satisfaction with the re-visit. Recommended a complete way, optimaliz.ation Clinic DOTS, SOP preparation of information and communication, medical record storage file together with image rontgent, means of communication that can be directly connected to all parts without going through the operator. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34346
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Hospital accreditation, was also a tool to measure quality of services in hospitals. Measuring was done using hospitals bylaws which was a criterion in administrative and management standard in the hospital accreditation instrument..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prita Vaudika
"Penilaian pelayanan rawat jalan secara menyeluruh dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk mengetahui posisi layanan saat ini sebagai langkah awal untuk menentukan strategi peningkatan kualitas pelayanan rawat jalan di sebuah rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pelayanan rawat jalan di RS Karya Bhakti Bogor tahun 2013, bersifat kualitatif dengan menggunakan standar Matriks Penilaian Pelayanan Rawat Jalan. Kebijakan rawat jalan RS Karya Bhakti telah memperhatikan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan kebutuhan internal rumah sakit. Pelayanan rawat jalan RS Karya Bhakti termasuk ke dalam kategori transisi untuk indikator penjadwalan dokter, rencana strategis, struktur organisasi dan manajemen, kepuasan pasien, dokter, dan perawat rawat jalan serta tradisional-sangat berkembang untuk indikator pemanfaatan teknologi informasi. Evaluasi komitmen dokter terhadap jadwal praktik, pemanfaatan dan perincian aktivitas di rencana strategis, pengukuran kepuasan pasien, kepuasan kerja dokter dan perawat rawat jalan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan rumah sakit.

An assessment of ambulatory care services is needed to determine current service position in order to improve the quality of ambulatory care in a hospital setting. This study was aimed to assess ambulatory care services in Karya Bhakti hospital on 2013. This is a qualitative study using Ambulatory Care Assessment Matrix as a standard. Ambulatory care policies in Karya Bhakti hospital have considered the Government and the internal needs of the hospital. Karya Bhakti hospital outpatient services assessed as trantition category for physician scheduling, strategic plans, organizational structure and management, patient-physician-nurses satisfaction and traditional-highly evolved category for information technology utilization. Evaluation of physician commitment to the practice schedule, utilization and activity details in the strategic plan, measuring patient, physicians and nurses satisfaction are needed to improve the quality of hospital ambulatory care services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Kurniadi
"ABSTRAK
Perubahan yang terjadi pada pasar pelayanan kesehatan merubah cara para penyelenggara pelayanan kesehatan mengelola pasien. Biaya, mutu, dan etisiensi pelayanan kini makin menjadi pusat pertimbangan. Penerapan formularium rumah sakit diyakini menjadikan pengelolaan obat menjadi lebih sederhana dan mereduksi biaya obat rumah sakit.
Penelitian ini adalah suatu studi kasus untuk mengevaluasi dampak penerapan formularium rumah sakit, terutama pada aspek perubahan perilaku penulisan resep, jumlah macam obat dalam persediaan, persediaan dan penggunaan obat generik, serta biaya obat.
Data sekunder yang dipilih dikumpulkan dari laporan tahunan IFRS dan bagian keuangan tahun 1990 - 1996. Data primer didapat dan wawancara dengan kepala dan staf IFRS serta ketua dan anggota KFT. Data kemudian di analisa untuk melihat perkembangan selama penerapan formularium rumah sakit.
Penetian diadakan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan permintaan obat di luar FRS oleh dokter paruh, terjadi penununan jumlah macam obat persediaan, peningkatan macam dan penggunaan obat generik, serta penurunan biaya farmasi.
Disimpulkan bahwa fungsi KFT belum optimal, FRS masih merupakan daftar obat, dan tujuan penerapan FRS telah tercapai, yaitu meredusir jumlah macam obat, meningkatkan penggunaan obat generik dan menurunkan biaya obat.
Untuk meningkatkan keberhasilan penerapan FRS, disarankan meningkatkan fungsi KFT sesuai tugas dan tanggung jawabnya, memperbaharui FRS, memilih suatu kombinasi strategi educative, re-educative, persuasive dan facilitative yang berkelanjutan daripada pendekatan confroniatitianal untuk meningkatkan kepatuhan para dokter paruh waktu.

ABSTRACT
Evaluation Hospital Formularium Intervention in Panti Wilasa Citarum Hospital Semarang Tahun 1993 - 1996Changes occurring in the health care market place are changing the way health providers are managing patients. Cost, quality, and efficiency of care are increasingly being focused upon. The use of a hospital formulary is believed to provide easier drug management and drug cost reduction.
This study evaluates outcomes related to hospital formulary system, especially concerning prescribing habits/behaviors, stock level, generic drug increases and drug cost reduction.
The preferred secondary data were collected from the pharmacy and finance reports for the 1990 to 1996 hospital annual years. Primary data were interviewed with the chairmen and members/staff of the Pharmacy & Therapy Committee, and Hospital's Pharmacy. Data was analyzed to see changes during the hospital formulary intervention.
Setting took place in Panti Wilasa Citarum Hospital, Semarang Result of the study show an increase in non formulary drug requested by part-timers physician, a decrease in the number of drug line items, increase generic drug items and request, and drug cost reduction.
It is concluded that the P & T Committee was not optimally functioned, Hospital Formulary was just a drug list, and hospital formulary had achieved its objectives.
Optimizing P & T Committee function, renewing the hospital formulary and a combination of ongoing educative, re-educative, persuasive and facilitative strategies rather than confrontational approach are suggested to promote its objectives achievement."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwar Hadiyanto
"Telah dilakukan penelitian riset operasional, kualitatif untuk pembuatan desain cetak biru layanan bedah elektif di rumah sakit Pondok Indah – Pondok Indah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengalaman pasien bedah elektif di RSPI Pondok Indah saat ini, mendesain cetak biru layanan pasien bedah elektif yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan perbaikkan mutu layanan, khususnya bedah elektif di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan memberikan saran agar cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan dapat diimplementasikan.
Hasil penelitian ini adalah peta pengalaman pasien bedah elektif dan cetak biru layanan bedah elektif yang masing-masing terbagi dalam 4 tahap yaitu rawat jalan, rawat inap pre-operasi, kamar operasi dan rawat inap paska-operasi. Peta pengalaman pasien bedah elektif di RS Pondok Indah- Pondok Indah memperlihatkan banyak potensi untuk perbaikkan proses khususnya dalam memperbaiki pengalaman pasien saat ini.
Cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan merupakan masukkan untuk memperbaiki pengalaman pasien di rumah sakit di mana penelitian ini dilakukan dan langkah-langkah pembuatan cetak biru ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk mengelola pengalaman pasien dan pelengkap yang bermanfaat dalam pembuatan standar pelayanan kesehatan dalam pelayanan pasien yang berfokus pada pasien sesuai amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tentang Rumah Rumah Sakit karena cetak biru ini memperhatikan semua aspek layanan dari sisi pasien maupun dari sisi semua pemberi layanan termasuk yang bukan dokter dan perawat.

This research is an qualitative, operational research to design service blueprint for elective surgery at the Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah. The purpose of this study was to map the current experience of elective surgery patients in Pondok Indah RSPI, to design service blueprint for elective surgery patients which would be a guide in the preparation for the hospital in the planning process of service quality improvement, particularly in elective surgery in Pondok Indah Hospital and provide suggestions to the management for this service blueprint of elective surgery produced can be implemented.
The results of this study are elective surgical patients experience maps and service blueprint for elective surgery which both are divided into 4 stages outpatient, inpatient pre - surgery, operating room and post -operative hospitalization. Surgical patients experience maps in Pondok Indah Hospital - Pondok Indah shows a lot of potential for improvement in process especially in improving the current patient experience.
Service blueprint for elective surgery has provided an input to improve the patient experience at the hospital where the study was conducted and the steps to create this blueprint can be an example for other hospitals to manage patient experience and a useful complement to standard-setting in patient care according to the mandate of the Indonesia Law Number 44 of 2009 regarding Hospital, because this blueprint considers both aspects of the service, patient and providers perspective, including those who are not physicians and nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Sri Wuryani
"Unit pelayanan rawat jalan merupakan bagian strategis dari suatu rumah sakit. Penampilan rumah sakit juga mencerminkan citra rumah sakit, sehingga keberhasilan pelayanan yang memenuhi tuntutan pasien sangat menentukan. Beberapa faktor penting yang menentukan adalah kelancaran alur pasien pada pelayanan rawat jalan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan penatalaksanaan baik bangunan fisik rawat jalan, maupun tenaga pelaksananya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dan benar mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, dengan mengetahui analisa situasi, tatalaksana, serta mengidentifikasi permasalahan akhirnya mengembangkan usulan peningkatan efektifitas alur pasien rawat jalan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan pemecahan selain dikarenakan tataletak bangunannya, juga karena kapasitas ruang yang tersedia kurang memadai.
Dengan melakukan wawancara pada petugas pelayanan rawat jalan, maka diketahui permasalahan yang ada di masing-masing unit, serta usulan pemecahan masalahnya. Dihubungkan dengan kepustakaan yang ada serta keinginan para pelaksana rawat jalan, maka dikembangkan usulan tataletak bangunan fasilitas rawat jalan dan diharapkan alur pasien yang terjadi menjadi lebih efektif.

Outpatient Department is one of the strategic units in a hospital, because its performance become one indicator of hospital performances and also acts a show window of the hospital. Several factors affecting Outpatient Department's effectiveness i.e. flow of outpatient services, design of outpatient facilities, and knowledge and skill of their personnel's.
The objective of this study is to develop a framework to improve the outpatient department services in Sumedang General Hospital. To achieve this objective, the researcher did three activities, i.e. mapping the design of outpatient facilities, charting the flow of outpatient services from the time of patient's arrival to their departure in all clinics; and finally interviewing personals at the outpatient department. Design of this study is a case study in one hospital utilizing a problem solving approach activities.
Result of the situational analysis showed that the design of outpatient facilities in Sumedang Hospital had an impact on the effectiveness of patent services. Using a hypothetical flow of services from patient from intemaland surgery units, the study shown a crisscrossing pattern and the accumulation of crowd In the waiting area. Interview of the outpatient personnel's shown that many problems had not been treated properly in the past, and several solutions was proposed by the outpatient personnel's.
A new design of the outpatient facilities is proposed to reduce the crowding of patients in the waiting area, and improved the effectiveness of patent services in the outpatient department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairulsjah Sjahruddin
"Rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks karena mempunyai ciri-ciri yang khas berupa banyaknya manusia dari berbagai latar belakang pendidikan, status sosial, dan ekonomi yang berbeda. Proporsi sumberdaya terbanyak pada rumah sakit adalah manusia. Akibat hal ini maka pengelola rumah sakit harus mempunyai perhatian yang lebih pada sumberdaya manusia ini.
Rumah sakit yang tadinya hanya bersifat memberikan pengobatan dan pemulihan saja, saat ini berubah dengan tambahan fungsi peningkatan dan pencegahan kesehatan pula. Juga yang tadinya bersifat sosio-medik akibat penambahan fasilitas kesehatan yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan tersebut maka sifatnya menjadi sosio-ekonomi.
Menuju era globalisasi diabad 21 maka organisasi dan manajemen rumah sakit di Indonesia juga harus mengadakan perubahan-perubahan terutama dalam mengelola sumberdaya manusianya. Seluruh perubahan-perubahan ini menimbulkan juga perubahan pada perilaku karyawan rumah sakit.
Berbagai fenomena yang berkembang dalam penyelenggaraan rumah sakit saat ini di Jakarta dapat dilihat, yang semuanya bila tidak diantisipasi akan menyebabkan turunnya mutu pelayanan pada rumah sakit. Fenomena-fenomena tersebut dapat berupa adanya unjuk rasa karyawan atau perawat pada rumah sakit, adanya angka keluar masuk perawat yang tinggi, semuanya ini menandakan adanya keresahan perawat atau karyawan rumah sakit terhadap kebijakan manajemen rumah sakit.
Dari literatur diketahui perlunya budaya organisasi dalam mengelola manajemen rumah sakit. Budaya organisasi rumah sakit telah banyak diteliti di luar negeri. Kepustakaan di Indonesia belum banyak dilaporkan mengenai budaya organisasi di rumah sakit.
Dilakukan analisis beberapa budaya organisasi secara konseptual dengan melihat elemen dasar Serta karakteristik dari budaya organisasi tersebut. Dilakukan pengamatan budaya organisasi pada 4 rumah sakit di Jakarta yaitu:RSIA Hermina, RS Persahabatan, RS MMC dan RS Pondok Indah. Analisis konsep budaya secara konseptual kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan budaya di keernpat rumah sakit tersebut. Setelah dilakukan analisis maka disusun suatu model budaya organisasi yang sesuai dimana adanya keselarasan antara elemen dasar budaya organisasi dengan penerapannya pada kegiatan organisasi yang dijalankan berupa ; pola manajemen, struktur organisasi, tim kerja, dan proses (kompensasi dan komunikasi) untuk rumah sakit di Indonesia.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan berupa perlunya budaya organisasi bagi organisasi rumah sakit dan disarankan agar pimpinan rumah sakit menyesuaikan antara budaya organisasi yang dianut dengan proses kegiatan organisasi dan manajemennya."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Guwandi
Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 1991
613.793 GUW d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chairuni. B. Prajitno
"Telah dilakukan penelitian tentang Rencana Strategik Kemandirian RSBA Tanjung Enim Sumatera Selatan Tahun 2000 - 2003, dengan tujuan utama analisis mengenai kelayakan kemandirian dan rencana strategik kemandirian RSBA Tanjung Enim Sumatera Selatan tahun 2000 - 2003. Ruang lingkup penelitian meliputi Analisa lingkungan Eksternal, Analisa lingkungan Internal, Analisa Misi dan Visi, membuat alternatif strategik dan penetapan strategik kemandirian RSBA tahun 2003.
Metode yang digunakan, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan analisa kualitatif dan kuantitatif; dengan mengunakan data selama 5 tahun sebelumnya 1994 - 1998 dan diolah dengan menggunakan time series QSB. Analisa data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Mendapatkan data sekunder, lingkungan eksternal dan Iingkungan internal kemudian diolah dengan menggunakan time series QSB.
2. Mendapatkan data primer dengan menampilkan data sekunder.
3. Melakukan CDM untuk mendapatkan analisa SWOT.
4. Pembobotan faktor eksternal dan internal dengan EFAS dan IFAS Matriks.
5. Memasukkan hasil EFAS dan IFAS dalam Matriks IE.
6. Melakukan evaluasi alternatif strategik dengan TOWS dan BCG Matriks.
7. Mengambil keputusan dengan menggunakan QSPM.
Dari hasil penelitian yang diperoleh memberikan informasi bahwa matriks IE dalam sel ke IV yang isinya pada posisi strategik grow and build yang penjabarannya adalah, Market Penetration, Market Development dan Product Development. Dari TOWS menghasilkan strategik SO dan dari BCG menghasilkan kuadran Question Mark, yang artinya Market Penetration, Market Development dan Product Development. Sehingga strategik yang terpilih adalah strategik grow and build.
Dalam penelitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah : didapatkan mengenai kelayan kemandirian RSBA saat ini belum Iayak untuk mandiri karena saat ini RSBA dalam kondisi subsidi penuh, strategik yang dihasilkan untuk kemandirian ialah strategik grow and build serta dihasilkan Misi dan Visi yang disepakati oleh CDM. Sedangkan saran yang diajukan ialah secepatnya mengusulkan misi dan Visi yang dihasilkan kepada manajemen korporat PTBA untuk segera disyahkan. Strategik yang terpilih segera diimplementasikan mulai tahun 2000 - 2003 sehingga apapun bentuknya badan usaha RSBA tersebut mulai saat ini sudah memulai paradigma barunya.

A research has been done on the strategic plan of self reliance of RSBA at Tanjung Enim of South Sumatera in the periode 2000 - 2003 with the main aim of analyzing the feasibility of self reliance and strrategic plan on self reliance of RSBA in the periode 2000 - 2003. The scope of research includes analyses of the external environment, internal environment mission and vision, compilation of strategic alternatives and strategic application of RSBA self-reliance in the year 2003.
The methode used in this research is descriptive analytical with qualitative and quantitative analyses using data of the previous 5 years, 1994-1998, which is processed using time series QSB. Data analysis is done with the following steps :
1. Seeking secondary data on external and intemal environments which are then processed using time series QSB.
2. Seeking primaiy data by showing secondary data.
3. Doing CDM to accomplish a SWOT analysis.
4. Weighing of external and internal factors using EFAS and IFAS matrices.
5. Putting the results of EFAS and IFAS into IE Matrix.
6. Making strategic altemative evaluation using TOWS and BCG matrices.
7. Taking decisions using QSPM.
The research results show that IE matrix in 4th cell whose content in the strategic position of grow and build has pointed to market penetration, market development and product development. The TOWS results in SO and the BCG results in Question Mark quadrant denoting market penetration, market development and product developmet. So the strategy of choice is the strategy of grow and build.
The conclusion of the present research is that the hope for self-reliance of RSBA for the present time is not yet feasible since at present RSBA is under full subsidy, the srtategy for self-reliance is a strategy of grow and build and a mission and vision agreed upon by CDM. While it is advised that the resulted mission and vision immediately submitted to the eorporateangement PTBA to be endrorsed as soon as possible. The selected strategy is implemented immediately during the periode 2000 - 2003 so that whatever form of business unit approved for RSBA it has started its new paradigm from now on.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>