Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kris Uminarko
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1974
S16334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Dewanto
"PT. ATP adalah sebuah holding company di bidang manufaktur dan trading komponen kendaraan bermetor. Dalam memasarkan produknya PT. ATP memiliki dua segmen pasar, yaitu Original Equipment Market (OEM) yang memasok spare parts ke produsen kendaraan roda dua maupun roda empat dan pasar Replacement Market (REM) atau disebut juga after market, yang memasok langsung ke end-user melalui jaringan retail. Pada jaringan retail di pasar REM tersebut PT. ATP bertindak sebagai produsen dan distributor.
Setelah era perdagangan babas, pasar OEM mendapatkan tekanan karena perusahaan harus menekan biaya produksi yang disebabkan adanya trend mobil murah dan kenaikan biaya BBM yang mengakibatkan daya beli masyarakat melemah. Hal ini rmcmbuat marjin laba di pasar OEM semakin tipis.
Salah satu strategi bisnis perusahaan untuk bertahan hidup adalah memaksimalkan penj aalan di pasar REM yang mampu memberikan profit yang lebih besar. Untuk meningkatkan penjualan sekaligus menghadapi serangan spare parts Cina yang murah, top manajemen memutuskan untuk merambah bisnis retail untuk memangkas jalur distribusi sehingga harga produk bisa sampai ke konsumen dengan harga lebih murah, kualitas yang sama dan lebih cepat.
Dalam rangka membuat jaringan retail yang kuat di alam Indonesia tersebut, PT. ATP melakukan reorganisasi dengan menugaskan karyawan yang selama ini bekerja di kantor pusat untuk membuka dan memimpin cabang sales dan logistik di seluruh Indonesia. Tentu saja diperlukan adanya perubahan budaya perusahaan karena adanya perluasan bidang bisnis tersebut. Karena selama ini karyawan PT. ATP tidak terbiasa untuk berhubungan langsung dengan konsumen sehingga mereka juga tidak terbiasa untuk melayani dan peka terhadap kebutuhan konsumen.
TA ini bertujuan untuk mcmberikan rekomendasi pemecahan masalah kepada manajemen PT. ATP dalam rangka merubah budaya perusahaan. Perubahan budaya perusahaan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan reorganisasi PT. ATP tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1974
338.991 IND r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmasari Diahpermata
"Rancangan Struktur Organisasi adalah upaya yang diajukan sebagai intervensi pada Departemen Komersial pada PT XX yang memiliki bisnis global yang bekeija di berbagai Negara, termasuk Asia, seringkali menjadi sumber acuan wacana pada dalam pencapaiannya di dalam sukses bisnisnya.
Pada bisnis ini terutama bidang agrikultur, SDM diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tantangan globalisasi, seiring pencapaian target penjualan, dan manajemen lokal harus dapat memberikan arahan yang tepat pada karyawannya agar mencapai keberhasilan bersama yang diharapkan oleh acuan dari pusat globalnya (David Ulrich) dengan pernyataan Think Globally, Acting Locally.
Tahapan yang dilakukan untuk mengerti keadaan dimana teijadinya persaingan besar dari luar perusahaan, dengan menggabungkan strategi dan perencanaan manusia pada perusahaan, selain dari kebutuhan untuk mengurangi tingginya tingkat keluaran karyawan pada departemen tersebut, terutama pada dua tahun terakhir, tetapi diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai wacana jangka panjangnya dalam menjalankan bisnisnya.
Struktur Organisasi, yang sesuai dengan sejalannya bisnis, perencanaan karir, Manajemen SDM disuatu perusahaan , adalah suatu cara untuk menjawab bagaimana suatu organisasi bisa tetap memanfaatkan orang-orang dengan kemampuan dan keahlian yang sudah sangat terpercaya sehingga termasuk dalam Hi-Pots , dan menyalurkan nya pada jalur karir yang bisa di dapat dari Struktur organisasinya yang tepat.Tantangan dari luar, dimana banyak perusahaan lain menilik kemampuan organisasi PT XX dalam membangun dan mengembangkan karyawannya, adalah keija keras tim HRD dan para manajer agar terus dapat mempertahankan hal itu sebagai perusahaan yang terus berkembang dan mencapai hasil penjualan tinggi di tahun-tahun berikutnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T38322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Triyono
Jakarta: PAPIPTEK-LIPI , 1994
351.07 BUD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia, 1979
330.959 8 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Amelia
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya membantu pihak manajemen PT. TP, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi sosial, dalam proses pengambilan keputusan untuk melaksanakan rencana melakuknn transformasi dari asuransi sosial menjadi perusahaan asuransi jiwa. (Uraian lengkap mengenai tujuan penulisan dapat dilihat pada halaman 4) Awal permasalahannya adalah ketika PT. TP merasa ragu akan kapabilitas organisasinya secara keseluruhan, termasuk kapabilitas Sumber Daya Manusianya, dalam upaya transforasi ini karena selama ini PT. TP lebih menjalankan fungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengurus administrasi pembayaran dana pensiun dan pengelolaan Tabungan Hari Tua (THT) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai BUMN/D. Hal ini dikhawatirkan telah membuat SDM yang ada di PT. TP saat ini relatif bekerja. santai, kurang tekanan (motivasi) untuk berkompetisi, dan lain ssbagainya (Uraian lengkap mengenai permasalahan yang dihadapi dapat dilihat pada halaman 3) Menanggapi keraguan PT. TP ini, maka penulis merasa perlu untuk menginformasikan beberupa pemikiran, seperti: a. Kapabilitas organisasi merupakan faktor yang amat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi dalam melakukan transformasi yang akan memicu perubahan yang cukup besar di dalam organisasi. (Uraian mengenai teori kapabilitas organisasi pada halaman 7) b. Proses transfommsi harus dilakukan dengan hati-hati dengan mengantisipasi potensi-potensi kesalahan yang umum dibuat dalam proscs tersebut. (Uraian mengenai teori transformasi organisasi pada halaman 9) c. Hal panting yang juga patut diperhatikan adalah mengenai bagaimana memanajemen dan memimpin suatu perubahan agar reaksi penolakan terhadap perubahan dapat diminimalisasi. (Urian mengenai teori memanejemeni dan memimpin perubahan pada halaman 13) Berdasarkan analisis terhadap Faktor Kunci Keberhasilan suatu asuransi sosial dan asuransi jiwa, persepsi karyawan terhadap kesiapan organisasinya untuk melakukan transformasi, budaya dan struktur organisasi, serta kajian benchmark dari beberapa asuransi jiwa dalam negeri, disimpulkan bahwa saat ini PT. TP belum cukup memiliki kapabilitas untuk sepenuhnya bertransformasi sebagai asuransi jiwa (Rincian hasil analisis data dapat dilihat pada halaman 16) Konsekuensi negatif (kelemahan) yang harus dihadapi PT. TP bila akan bertransformasi total sebagai asuransi jiwa, nampaknya lebih besar daripada bila PT. TP tetap berperan sebagai perusahaan asuransi sosial dengan produk tambahan asuransi jiwa. (Uraian lengkapnya dapat dilihat pada bagian altematif solusi dan konsekuensinya di halaman 31). Melihat konsekuensi yang ada, maka PT. TP direkomendasikan untuk tetap menjadi asuransi sosial yang juga mengelola asuransi jiwa. Untuk itu disusunlah langkah-langkah pelaksanaan rekomendasi yang mengacu pada proses transformasi yang dikemukakan oleh Kotter (1996) (Rinciannya pada halaman 35)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2011
616.203 PAL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Panglaykim, 1922-1986
Djakarta: Pembangunan, 1962
658.47 PAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Fransisca Paula Imelda Alexandria
"Pemakaian bahasa dalam masyarakat menghasilkan makna yang terdapat pada konteks tertentu. Cara pembicara rnenyatakan sikap terhadap suatu situasi dalam komunikasi antar pribadi dinyatakan dengan moralitas. Mortalitas menyatakan makna kemampuan, keinginan, kemungkinan, ijin, dan keharusan yang dinyatakan dalam kalimat. Sikap pembicara terhadap situasi dalam komunikasi antar pribadi dapat dinyatakan dengan modus. Modus adalah kategori gramatikal dalam bentuk verbs yang mengungkapkan sikap pembicara tentang apa yang diucapkannya. Dalam tatabahasa Jerman dikenal konsep modus. Modus dalam bahasa Jerman terdiri atau indikatif, konjunktif I, konjunktif 11, dan imperatif (Lewandowski I96:693)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>