Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Khudzaeva
"Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon dan menyimpannya dalam bentuk biomassa hutan, untuk itu diperlukan teknik yang efektif dan mudah digunakan dalam menduga cadangan karbon pada suatu hamparan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi stok karbon di area hutan Halmahera Timur serta sebarannya menurut karakteristik fisik hutan. Estimasi stok karbon diperoleh dari hubungan keterkaitan antara diameter batang, tinggi pohon kerapatan vegetasi, dan biomassa yang dihitung melalui model Alometri dengan nilai NDVI citra Landsat TM, sehingga dari hubungan tersebut diperoleh sebaran stok karbon di area hutan Halmahera timur.
Dari hasil pengolahan sebaran stok karbon tertinggi terdapat pada kerapatan vegetasi rapat dengan persentase nilai sebesar 52,20%, sedangkan untuk sebaran stok karbon berdasarkan kelerengan nilai tertinggi terdapat pada kelerengan 16-25%, untuk sebaran stok karbon tertinggi berdasarkan ketinggian terdapat pada ketinggian 501-750, dan untuk sebaran stok karbon tertinggi berdasarkan jenis tanah terdapat pada tanah latosol.

Forests serve as carbon sinks and store it in the form of forest biomass, it is necessary for effective technique and easy to use in suspected carbon stocks on a carpet of vegetation. This study aims to determine the estimated carbon stocks in forest areas of East Halmahera and distribution according to physical characteristics of forest. Estimated carbon stocks derived from the relationship between stem diameter, tree height vegetation density, and biomass are calculated through Algometry model with Landsat TM NDVI values, so that the relationship obtained distribution of carbon stocks in forest area east of Halmahera.
The results have the highest carbon stock distribution on the density of vegetation meeting with the percentage value of 52.20%, while for the distribution of carbon stocks based on the steepness of the highest value found in 16-25% slope, for the distribution of the highest carbon stocks based on height are at an altitude of 501 - 750, and to the highest carbon stock distribution by type of soil found on the ground latosol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safania Salsabilla Lalin
"Indonesia memiliki keunggulan di sektor pertambangan, dengan sumberdaya mineralnya yang melimpah, salah satunya adalah nikel. Menurut data Kementrian ESDM pada tahun 2020, cadangan nikel Indonesia, sebagian besar 90% tersebar di daerah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Daerah penelitian berlokasi di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara dengan tipe deposit atau endapan nikelnya adalah tipe endapan nikel laterit yang berasal dari batuan dasar Komplek Batuan Ultrabasa Halmahera (Ub). Batuan dasar pada endapan nikel laterit, memiliki peranan penting dalam menghasilkan karakteristik endapannya. Namun sampai saat ini penelitian mengenai hal tersebut masih jarang ditemukan terutama pada daerah penelitian sehingga menarik untuk dilakukan studi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit yang dihasilkan dari jenis batuan dasar yang berbeda, serta potens unsur yang ada. Penelitian diawali dengan klasifikasi batuan induk analisis petrologi, petrografi, dan statistik deskriptif dari data geokimia, kemudian dilanjutkan dengan memodelkan kadar Ni menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian didapati bahwa daerah penelitian tersusun atas batuan ultramafik harzburgit dan dunit. Dari hasil analisis data geokimia pada setiap lapisan, didapati bahwa persentase nikel tertinggi terdapat pada lapisan saprolit yang dihasilkan dari batuan dasar dunit dengan kemiringan lereng dominan sangat landai.

Indonesia has an advantage in the mining sector, with its abundant mineral resources, one of which is nickel. According to data from the Ministry of Energi and Mineral Resources in 2020, most of Indonesia's nickel reserves, 90% are scattered in Southeast Sulawesi, Central Sulawesi, South Sulawesi and North Maluku. The research area is located in East Halmahera Regency, North Maluku with the type of nickel deposit or deposit being laterite nickel deposit type originating from the bedrock of the Halmahera Ultrabasic Rock Complex (Ub). The bedrock in laterite nickel deposits has an important role in producing the characteristics of the deposit. However, until now research on this matter is still rarely found, especially in the research area, so it is interesting to conduct further studies. This study aims to determine the characteristics of laterite nickel deposits produced from different types of bedrock, as well as the potential of the elements present. The study begins with the classification of the source rock with petrological analysis, petrography, and descriptive statistics from geochemical data, then proceeds with modeling the levels of Ni using the Inverse Distance Weighting (IDW) interpolation method. The results showed that the study area is composed of ultramafik harzburgite and dunite rocks. From the analysis of geochemical data for each layer, it was found that the highest percentage of nickel was found in the saprolite layer produced from dunite bedrock with a very gentle dominant slope.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqy Irfanto
"Cadangan nikel laterit di nusantara tersebar pada wilayah Indonesia bagian tengah karena berasosiasi dengan jalur ultramafik. Pulau Pakal yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah dengan prospek nikel laterit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas antar zona laterit Pulau Pakal menggunakan korelasi metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner dan data bor. Metode resistivitas digunakan untuk mengukur nilai tahanan jenis batuan laterit yang kemudian akan dikorelasikan dengan data bor untuk meningkatkan akurasi analisis yang akan dilakukan. Pengolahan data resistivitas dilakukan menggunakan perhitungan matematika inversi 2-D untuk menghasilkan penampang true resistivity 2-D. Selain itu dilakukan pengolahan data bor yang kemudian akan menghasilkan model penampang bor pada lintasan pengukuran. Hasil penelitian ini adalah integrasi penampang dari batasan antar zona laterit yang ditentukan berdasarkan respon resistivitas lintasan dan informasi litologi yang dihasilkan dari analisis unsur kimia pada data bor. Penampang integrasi lintasan 19 menunjukkan adanya perbedaan dalam menentukan batasan zona limonit dan saprolit berdasarkan nilai resistivitas dan data bor. Terdapat asosiasi air yang cukup signifikan pada zona limonit lintasan 19 yang membuat respon resistivitasnya menjadi lebih rendah daripada zona saprolit. Sebaliknya, penentuan batasan zona saprolit dan bedrock pada lintasan tersebut justru menunjukkan korelasi yang cukup baik. Penampang integrasi lintasan 20 menunjukkan korelasi yang baik antar respon resistivitas dan data bor di mana penentuan batasan zona laterit keduanya berada di kedalaman yang relatif sama.

The lateritic nickel reserves in the archipelago are distributed in the central part of Indonesia due to their association with ultramafic belts. Pulau Pakal, located in North Halmahera Regency, North Maluku Province, is one of the areas with good lateritic nickel prospects. This study aims to identify the boundaries between lateritic zones in Pulau Pakal using the correlation of resistivity methods with the Wenner configuration and borehole data. The resistivity method is used to measure the resistivity values of laterite rocks, which are then correlated with the borehole data to improve the accuracy of the analysis. The processing of resistivity data is done using 2-D inversion mathematical calculations to generate 2-D true resistivity sections. Additionally, the borehole data is processed to create a borehole cross-sectional model along the measurement path. The result of this study is the integration of cross-sections indicating the boundaries between lateritic zones, which are determined based on the resistivity response along the profile and lithological information obtained from the chemical analysis of the borehole data. The integration cross-section of profile 19 shows differences in determining the boundaries between the limonite and saprolite zones based on resistivity values and borehole data. There is a significant water association in the limonite zone of profile 19, which causes its resistivity response to be lower than that of the saprolite zone. Conversely, the determination of the saprolite and bedrock boundaries in that profile shows a fairly good correlation. The integration cross-section of profile 20 shows a relatively good correlation between resistivity response and borehole data, where the boundaries of both lateritic zones are at a similar depth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Sumantri
"Sumber karbon utama di ekosistem hutan terdiri dari biomassa pohon, tumbuhan bawah, serasah, kayu mati dan bahan organik tanah. Karbon hutan yang tersimpan pada biomassa atas permukaan (BAP) atau aboveground biomass (AGB) merupakan sumber terbesar dan paling terkena dampak deforestasi dan degradasi hutan. Deforestasi dan degradasi hutan merupakan penyumbang kedua terbesar emisi karbon ke atmosfer yang menyebabkan perubahan iklim, setelah penggunaan bahan bakar fosil oleh industri dan transportasi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji potensi BAP dan stok karbon berdasarkan tipe-tipe hutan, serta mengetahui pengaruh deforestasi terhadap perubahan stok karbon hutan di DAS Batang Natal dan sekitarnya, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Pengukuran potensi biomassa pohon dilakukan dalam plot ukur berbentuk persegi panjang dengan ukuran 20 m x 125 m sebanyak 15 plot ukur. Sebanyak 8 plot dibuat di hutan lahan kering, 4 plot di hutan mangrove dan 3 plot di hutan rawa.
Total area hutan yang disurvei mencapai 3,75 ha. Pohon dengan Diameter at Breast Height (DBH) ≥ 2 cm diidentifikasi dan diukur diameternya. Penghitungan biomassa dilakukan melalui persamaan alometrik yang sudah ada untuk hutan tropis. Analisis deforestasi dilakukan melalui pendekatan penginderaan jauh. Data citra satelit Landsat tahun 2000 dan 2011 dianalisis dengan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification) Maximum Likelihood Classifier (MLC). Analisis perubahan biomassa dan stok karbon dilakukan melalui Stock-Difference Method. Perubahan biomassa dan stok karbon total untuk setiap tipe hutan dilakukan melalui perkalian Mg ha-1 dengan luas hutan.
Hasil penelitian menunjukkan rerata biomassa pohon hutan lahan kering 364,99 ± 39,32 Mg ha-1, hutan rawa memiliki rerata biomassa pohon 643,95 ± 177,71 Mg ha-1, dan rerata biomassa pohon hutan mangrove 387,37 ± 31,10 Mg ha-1. Pada tahun 2000, DAS Batang Natal dan sekitarnya memiliki total luas tutupan hutan mencapai 93.396, dan tahun 2011 menurun dengan luas 67.961 ha. Dengan demikian, selama periode 2000-2011, luas tutupan hutan yang hilang mencapai 25.435 ha dengan rerata deforestasi 6,26% tahun-1 atau setara dengan 2.312 ha tahun-1. Rerata deforestasi hutan lahan kering mencapai 1,78% tahun-1 dengan emisi karbon sekitar 756.710 Mg CO2e tahun-1. Hutan rawa memiliki rerata deforestasi 4,48% tahun-1 dengan emisi 747.115 Mg CO2e tahun-1.

The main source of biomass and carbon in the forest ecosystem are coming from trees, litter, dead wood and soil organic matter. Forest carbon stored in the above ground biomass (AGB) is the largest source; however it is also the most affected by deforestation and forest degradation. Deforestation and forest degradation is the second largest contributor of carbon emissions into the atmosphere which caused the climate change issue, after the use of fossil fuels by industry and transportation.
This research was conducted with the aim to assess the potential of AGB and carbon stocks based on forest tipology, as well as to determine the impact of deforestation on change of forest carbon stock in Batang Natal watershed and the surrounding area, Mandailing Natal, North Sumatra. Biomass of trees measurement performed through 15 rectangular sample plots with 20 m x 125 m in size. A total of 8 plots were established in the dryland forest, 4 plots in the mangrove forest and 3 plots in the swamp forest.
The total sampled area was around 3.75 ha. All trees with Diameter at Breast Height (DBH) ≥ 2 cm were recorded and measured. In the absence of destructive sampling measurements, biomass calculated using the existing allometric equations for the tropical forest. Analysis of the deforestation was carried out using remote sensing approach. Two-dates image pair for 2000 and 2011 were classified using a supervised maximum likelihood classifier (MLC). Analysis of biomass and carbon stock changes was carried out using stock-difference method. The difference in carbon stocks is multiplied by the area of each forest type to obtain the total carbon emissions.
The results showed that average of tree biomass for dryland forest is 364.99 ± 39.32 Mg ha-1, the swamp forest has an average of around 643.95 ± 177.71 Mg ha-1, and for mangrove forests is 387.37 ± 31.10 Mg ha-1. In 2000, the total forest cover of study area reached to 93396 ha, while in 2011 the forest cover decreased to 67961 ha. Thus, during the period 2000-2011, forest cover with total 25435 ha have been converted with rate of 6.26% year-1 or equivalent to 2312 ha year-1. The deforestation rate in the dryland forest reached 1.78% year-1 with carbon emissions estimated at 756710 Mg CO2e year-1. The swamp forest deforestation rate was approximately at 4.48% year-1, equivalent to 747115 Mg CO2e year-1 of carbon emissions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Ridwan Lessy
"Bencana tsunami masih menjadi acaman wilayah pesisir di Indonesia karena intersitas gempabumi yang tinggi di wilayah ini dan singkatnya waktu tempuh gelombang tsunami ke daratan. Untuk itu, warga masyarakat perlu dipersiapkan untuk menghadapi bencana ini dengan menyusun peta jalur evakuasi tsunami. Peta evakuasi disusun secara partisipatif dengan melibatkan semua elemen pemangku kepentingan untuk mendapatkan kesepahaman persepsi antara semua pemangku kepentingan. Tujuan penyusunan peta jalur evakusi untuk memudahkan dan mengarahkan warga melalukan evakuasi mandiri menuju ke tampat yang lebih aman. Peta jalur evakuasi ini akan semakin efektif apabila ditindaklanjuti dengan penyusnan rencana aksi, sosialisasi dan simulasi secara terus menerus untuk mengevaluasi peta yang telah disusun."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marion Lukman
"Permasalahan kemiskinan pascakonflik sosial sudah berlangsung beberapa tahun, akan tetapi proses untuk merehabilitasi masyarakat tersebut belum berhasil secara optimal. Masyarakat pascakonflik sosial membutuhkan suatu upaya pemberdayaan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat itu kembali ke keadaan semula, bahkan lebih baik.
Tesis ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pemberdayaan masyarakat pascakonflik sosial melalui program Community Based Livelihood Initiatives (CBLI) di desa Lalubi, kecamatan Crane Timur, kabupaten Halmahera Selatan, propinsi Maluku Utara. Program ini dijalankan oleh sebuah lembaga non pemerintah, yaitu Yayasan Tanggul Bencana (YTB).
Permasalahan ini diambil karena sudah begitu banyak pola pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintah. Semuanya itu turut berperan dalam pembangtinan, sekecil apa pun peran mereka, termasuk program CBLI yang ditangani oleh YTB.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berusaha untuk menggali informasi secara mendalam mengenai pola pemberdayaan masyarakat melalui program CBLI. Pemilihan informan merupakan informan yang lebih mengetahui secara teknis dan Iangsung sebagai sumber data yang dicari. Untuk pengumpulan data tersebut menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview), partisipan observasi, dan studi dokumentasi. Ketiga teknik itu digunakan untuk saling melengkapi sehingga dapat mengungkapkan realita sesungguhnya dari berbagai jawaban informan.
Adapun teori yang dijadikan rujukan dan kerangka analisis dalam penelitian ini adalah konsep pemberdayaan oleh tentang pendekatan pemberdayaan dalam upaya menumbuhkembangkan peranan stakeholders dan mengembangkan metodologi pembinaan dalam pelaksanaan pemberdayaan itu sehingga menjadikan masyarakat berdaya yang berarti juga kemandirian masyarakat. Selain itu konsep Intervensi Kesejahteraan Sosial menurut Cox (2001) yang merupakan tahapan pemberdayaan dari tahapan persiapan, pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan terminasi program.
Hasil penelitian menunjukkan suatu hubungan peranan yang terjadi antara peran pemerintah desa, peran tokoh agama, peran organisasi non pemerintah yang dalam hal ini adalah YTB mempunyai peranan dalam penyediaan sarana dan prasarana serta program yang realistis bagi kebutuhan masyarakat.
Hasil penelitian dari wawancara mendalam adalah melalui pendekatan kelompok terjadi proses penguatan di dalam masyarakat. Masyarakat menentukan sendiri pengurus kelompoknya, membuat aturan-aturan, membuat sanksi-sanksi yang disepakati, pemecahan masalah secara musyawarah, kesadaran untuk mengembalikan dana pinjaman, dan adanya tabungan kelompok.
Dikaitkan dengan kebijakan YTB, hasil penelitian mendalam dari program CBLI belum sepenuhnya sesuai dengan konsep pemberdayaan yang mengarah kepada kemandirian, yang terlihat sangat kuat adalah pemberdayaan ekonomi. Akan tetapi variabel adanya menumbuhkembangkan kerja sama dan keterpaduan antara unsur stakeholders, menumbuhkembangkan fungsi partisipasi masyarakat dalam kelompok sasaran, peningkatan kesadaran, dan peningkatan motivasi sudah berjalan dengan baik. Sedangkan peningkatan sumber daya manusia (intelektual) melalui peningkatan ketrampilan belum sesuai dikarenakan kebutuhan yang baru berjalan dari proses pelaksanaan program hanya kepada pembimbingan administrasi pembukuan yang sederhana.
Penelitian ini juga menemukan, bahwa proses pelaksanaan program CBLI memiliki tahapan-tahapan dan relevan dengan tahapan Intervensi Kesejahteraan Sosial yang dirumuskan oleh Cox (2001). Meskipun dalam aktivitasnya berbeda, tetapi secara substansi pola penanganan program CBLI dan Cox relatif sama.
Kendala yang dihadapi lembaga dalam pemberdayaan masyarakat melalui program CBLI terkait dengan koordinasi secara strulctural dari pemerintah daerah dalam mengembangkan pembangunan di desa Lalubi, faktor internal dari WG yang secara personal hanya ditangani oleh satu orang saja, yang mengakibatkan CO hanya menunggu petunjuk dari WG, dan pada kelompok sasaran, dimana motivasi dan kepercayaan terhadap anggota kelompok yang lain belum sepenuhnya.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut, maka disarankan agar lembaga melakukan konsolidasi pengurus WG yang difasilitasi oleh YTB, CO juga diberikan kepercayaan dalam mengelola kelompok. Saran kepada Kelompok Sasaran adalah pertemuan kelompok perlu terus dijaga agar menghindari ketidakpercayaan dan turunnya motivasi untuk mengembangkan diri, kelompok juga perlu menjaga aturan-aturan kelompok yang disepakati bersama, dan perlunya saling membantu dan mendukung semacam rantai agar anggota kelompok yang sudah menjalankan usaha dapat membeli dan menjual sehingga terjadi putaran uang yang lancar. Saran kepada Pemerintah Daerah adalah meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiduri Agung Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis strategi AMAN dalam memperjuangkan hak masyarakat adat Pagu yang direnggut oleh Pemerintah Indonesia dan PT Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan konsep Social Movement Sidney Tarrow sebagai alat analisa. Penelitian ini menemukan bahwa AMAN belum berhasil secara maksimal dalam memperoleh hak-hak masyarakat adat Pagu. AMAN juga belum sepenuhnya mampu mempengaruhi dan mengubah perilaku aktor negara, yaitu Pemerintah Indonesia dan Multinational Corporation (MNC), yaitu PT. NHM. Terdapat lima faktor yang menyebabkan strategi yang digunakan belum berhasil secara maksimal, yaitu (1) Ketidakmampuan AMAN secara konsisten dalam memperoleh dukungan masyarakat luas, (2) Konflik internal masyarakat adat Pagu, (3) Keterbatasan sumber daya AMAN, (4) PT. NHM terus memperluas areal pertambangan, (5) Motif politik. Penelitian ini juga menemukan bahwa strategi pembingkaian (framing) isu menjadi metode yang cukup kuat dalam menggalang dukungan dan memberikan tekanan terhadap negara. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa gerakan sosial yang dilakukan di level nasional memiliki implikasi terhadap level internasional. Dengan begitu, terjadi proses difusi antara advokasi nasional dan advokasi transnasional

ABSTRACT
This reseach analyzes AMANs strategy in fighting for the rights of the Pagu indigenous people which were taken away by the Government of Indonesia and PT Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM). This study uses qualitative methods and Sidney Tarrows Social Movement advocacy strategy concept as an analytical tool. This study found that AMAN had not succeeded optimally in obtaining the rights of the indigenous people of Pagu. AMAN also has not fully been able to change the behavior of state actors, namely the Government of Indonesia and Multinational Corporation (MNC), namely PT. NHM. There are five factors that have led to the strategy being used has not succeeded optimally, namely (1) Inability of AMAN to mobilize public support consistently, (2) Pagu indigenous peoples internal conflicts, (3) Limitations of AMAN resources, (4) PT. NHM continues to expand the mining area, (5) Political motives. This study also found that the strategy of issue framing became a quite powerful method of mobilizing support and putting pressure on the state. In addition, this study also shows that social movements carried out at the national level have implications for the international level. Therefore, there is a diffusion process between national advocacy and transnational advocacy.
"
2018
T52350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilsa Dieastuty Salim
"
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana gambaran aspirasi
akademik remaja putri untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah
Kejuruan (STM). Penelitian dilakukan pada sejumlah siswi SLTP di kabupaten
Maluku Utara dan Halmahera Tengah, propinsi Maluku. Peneiitian ini juga bertujuan
mengetahui siapa yang mempengaruhi mereka dalam pemilihan sekolah Ianjutan
atas dan adakah hubungan antara aspirasi akademik untuk melanjutkan pendidikan
dengan sifat-sifat positif dan negatif yang ada dalam diri remaja.
Pemilihan pokok permasalahan, dilandasi oleh kenyataan bahwa umumnya siswi
SLTP kurang banyak yang berminat untuk melanjutkan pendidikannya ke STM. Hal
ini disebabkan ada anggapan di dalam masyarakat bahwa STM adalah sekolah
khusus pria. Di samping itu, ada juga anggapan bahwa wanita tidak perlu
berpendidikan iinggi, tugas wanita adalah mengurus rumah tangga. Akibatnya,
banyak wanita yang kemudian tidak berpendidikan tinggi. Padahal di Indonesia,
wanita diharapkan banyak berperan daiam pembangunan negara. Hambatan
utamanya adalah karena wanita sendiri masih banyak yang berpendidikan rendah,
kurang memiliki ketrampilan, di samping sistem kemasyarakatan daerah yang tidak
menonjolkan peran wanita. Hal tersebut membuat para wanita terjerumus untuk
bekerja di sektor-sektor informal yang sifatnya memang mudah dimasuki dan tidak
beraturan sehingga dapat menampung sejumlah besar tenaga kerja yang tidak
memiliki ketrampilan dan cendemng berpendidikan rendah, misalnya menjadi
pembantu rumah tangga.
Di saat banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) diekspor ke luar negeri yang sebagian
besar untuk menjadi pembantu rumah tangga, timbul masalah lain yaitu, kurang
terjaminnya keselamatan para TKW selama mereka bekerja di Iuar negeri. Untuk
itu, pemerintah Indonesia kemudian mengambil keputusan dengan melakukan pemulangan TKW ke tanah air secara besar-besaran. Dengan demikian berarti
jumlah pengangguran di negara Indonesia semakin banyak. Belum termasuk
jumlah pengangguran akibat PHK sebagai imbas dari krisis ekonomi yang sedang
dialami bangsa, kemudian penganggur yang berasal dari angkatan kerja baru, dan
pekerja yang belum mendapal kesempatan kerja di tahun sebelumnya.
Berdasarkan alasan di atas dan melihat pada kelebihan-kelebihan SMK (STM)
dalam membekali lulusannya dengan ketrampilan-ketrampilan khusus dan
didukung oleh maraknya upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SMK,
maka peneliti tertarik unluk mengangkat hal tersebut sebagai topik penelitian.
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
kaum wanita dalam bekerja. Upaya pemenntah tadi dilakukan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan menaga pelaksana di chmia induslri sebagai tenaga terampil
yang siap menerima instruksi untuk melakukan pekerjaan secara Iangsung.
Dengan teknik incidental sampling, subyek sebanyak 87 orang siswi kelas 3 (tiga)
dan SLTP Negen 1 Ternate dan Tidore dilibatkan sebagai sampel peneIitian. Usia
subyek berkisar antara 13-16 tahun.
Dalam menggali aspirasi akademik subyek dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya digunakan kuesioner aspirasi. Sedangkan untuk mengetahui
tinggi rendahnya sifat-sifat positif dan negatif dalam diri subyek digunakan skala
Bem's Sex Role Inventory (BSRI).
Pada pengolahan data skala BSRI dilakukan analisa faktor (analisa 2 faktor). Hasil
analisa 2 faktor itu kemudian disebut sebagai sifat-sifat positif, yaitu sifat-sifat yang
mendukung dan sifat-sifat negatif, yaitu sifat-sifat yang tidak mendukung subyek
dalam mencapai keberhasilan di masa yang akan datang (dalam hal ini, untuk
melanjulkan pendidikan ke SLTA atau STM). Metode analisa data yang Iain
digunakan persentase, sedang untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
beberapa variabel digunakan tabulasi silang dengan rumus Chi-Square. Pada
penelitian ini, dilakukan uji validitas dan reliabililas alat tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswi SLTP yang mau melanjutkan
pendidikan ke SMU lebih banyak dari yang mau melanjutkan ke STM. Dan yang
mempengaruhi aspirasi akademik subyek untuk melanjulkan pendidikan ke SLTA
(baik SMU maupun SMK) adalah diri subyek sendiri, yaitu variabel sifat-sifat positif
dan sifat-sifat negatif yang ada di dalam diri subyek. Sedangkan salah satu faktor
yang mempengaruhi aspirasi akademik dari luar diri subyek adalah pengaruh pihak
keluarga. Dari penelitian ini diketahui bahwa Bapak adalah orang yang Iebih
mempengaruhi subyek di dalam keluarga selain anggota keluarga yang lain.
Secara keseluruhan gambaran aspirasi akademik subyek untuk melanjutkan
pendidikan adalah sedang, tinggi, kemudian rendah.
Hasil utama penelitian ini yaitu ada hubungan antara tinggi rendahnya aspirasi
akademik untuk melanjutkan pendidikan ke STM dengan tinggi rendahnya Sifat-sifat Negatif di dalam diri remaja putri Ternate dan Tidore. Kemudian hasil lain yang
diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tinggi rendahnya
aspirasi akademik untuk melanjutkan pendidikan ke STM dengan tinggi rendahnya
Sifat-sifat Positif di dalam diri remaja putri Ternate dan Tidore.
Hasil penelitian ini mungkin dapat bermanfaat bagi pihak sekolah (SLTP),
khususnya pihak pengajar dalam mengarahkan murid-murid yang akan
melanjutkan pendidikan ke SLTA. Dengan demikian mereka dapat mempersiapkan
diri sejak dini dalam memilih SMK atau SMU dengan mempertimbangkan keadaan
dirinya (baik internal maupun eksternal). Selain ilu, hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat pula bagi siswi SLTP untuk mempertimbangkan SMK (STM)
sebagai pilihan mereka mengingat tenaga mereka cukup dibutuhkan dalam
pembangunan khususnya dalam sektor industri.
Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah agar masyarakat
hendaknya mengubah pandangan mereka bahwa STM adalah sekolah yang lebih
pantas untuk pria sehingga para siswi tidak ragu Iagi untuk melanjutkan
pendidikannya ke STM. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menjadi
tenaga kerja terampil yang siap pakai dan bermanfaat bagi pembangunan
khususnya di sektor industri.
"
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Nur Dias Muhammad
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penyusunan model efektivitas Program Kemitraan di wilayah pertambangan Halmahera Timur dengan pendekatan Sistem Dinamis. Penelitian ini di desain dengan menggunakan metode perancangan sistem V-Model sebagai upaya penggabungan model keberlanjutan di wilayah pertambangan dengan sumberdaya yang terbatas. Secara umum langkah yang digunakan mencakup pendefinisian sistem melalui format velore, penyusunan System Diagram, Causal Loop Diagram, dan Stock and Flow Diagram. Alternatif kebijakan yang diujikan mencakup skenario tanpa interfensi e-commerce without strategy dan skenario penerapan e-commerce untuk UKM mitra binaan within strategy . Hasil yang diperoleh menunjukan bila penerapan strategi peningkatan konektivitas UKM melalui e-commerce dapat meningkatkan keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah pertambangan.

ABSTRACT
This research discusses the preparation of effectiveness model of Partnership Program in East Halmahera mining area with Dynamic System approach. This research was designed using V Model system design method as an effort of combining sustainability model in mining area with limited resources. In general, the steps used include defining the system through velore format, a series of System Diagrams, Causal Loop Diagrams, and Stock and Flow Diagrams. Policy alternatives tested include scenarios without e commerce without strategy and e commerce implementation scenarios for partner SMEs within strategy . The result obtained is the implementation of SME connectivity improvement strategy through e commerce can improve economic and social sustainability of society in mining area."
2017
T48255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>