Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihan Bairuni
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang body protector yang berfungsi untuk menurunkan defect pada proses pengiriman self-drive di PT Astra International TBK ? Toyota Sales Operation atau dikenal dengan AUTO2000. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya defect pada proses pengiriman mobil baru dengan self-drive dan perlunya sebuah perusahaan otomotif untuk menjamin proses pengiriman mobil baru. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Value Engineering dalam New Product Development. Hasil penelitian ini berupa suatu rancangan body protector yang dapat menurunkan defect pada proses pengiriman self-drive.

The purpose of this research is designing a body protector to decrease the defect while self-drive delivery process in PT Astra International TBK - Toyota Sales Operation which is known as AUTO2000. The background of this research is due to a high number of defects during the self-drive delivery process and the necessity to guarantee a high-quality new car delivery process. In this research, the method is Value Engineering in New Product. The result of this research is a design of body protector which has a function to decrease the self-drive delivery process defects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tianda Lambe
"Latar belakang: Injuri dental dan orofasial merupakan salah satu injuri yang paling banyak terjadi akibat olahraga. Olahraga basket merupakan salah satu olahraga dengan tingkat resiko mengalami injuri yang tinggi dibanding olahraga lain. Walaupun begitu, penggunaan mouthguard oleh atlet basket masih dikatakan kurang sehingga prevalensi injuri dental dan orofasial menjadi tinggi. Berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, durasi bermain basket, sikap atlet, sikap pelatih, dan pengalaman cedera dapat mempengaruhi penggunaan mouthguard. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan mouthguard pada atlet basket di Indonesia. Metode: Studi analitik observasional cross-sectional dengan metode convenience sampling dilakukan pada 283 atlet basket dengan menggunakan kuesioner secara daring. Analisis statistik meliputi uji univariat dan uji bivariat. Hasil: Penggunaan mouthguard oleh atlet basket sebanyak 67,4%. 9% anak remaja dan 90,9% orang dewasa menggunakan mouthguard. 60,2% atlet perempuan dan 39,7% atlet laki-laki yang menggunakan mouthguard. Atlet dengan durasi bermain 1-10jam/minggu sebanyak 95,4% menggunakan mouthguard. Kesimpulan: Penggunaan mouthguard oleh atlet basket di Indonesia belum bisa dikatakan baik, untuk itu harus didorong dengan faktorfaktor yang terkait juga. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistic antara jenis kelamin, usia, sikap atlet, dengan penggunaan mouthguard (p > 0,05). Selain itu, terdapat perbedaan bermakna secara statistic terhadap durasi bermain dan sikap lingkungan sekitar terhadap penggunaan mouthguard (p < 0,05).

Background: Dental and orocial injuries are among the most common injuries caused by exercise. Basketball is one of the sports with a high risk of injury compared to other sports. Even so, the use of mouthguard by basketball athletes is still said to be less so that the prevalence of dental and orofacial injury becomes high. Various factors such as age, gender, duration of basketball play, athlete's attitude, coach attitude, and injury experience can affect mouthguard use. This study aims to determine the factors that affect mouthguard use in basketball athletes in Indonesia. Method: Cross-sectional observational analytical studies with convenience sampling methods were conducted on 283 basketball athletes using online questionnaires. Statistical analysis includes univariate tests and bivariate tests. Result: Use of mouthguard by basketball athletes as much as 67.4%. 9% of adolescents and 90.9% of adults use mouthguards. 60.2% of female athletes and 39.7% of male athletes use mouthguards. Athletes with a duration of 1-10 hours / week as much as 95.4% using mouthguard. Conclusion: The use of mouthguard by basketball athletes in Indonesia can not be said to be good, for it must be driven by related factors as well. There was no statistically meaningful difference between the athlete's gender, age, attitude, and the use of the mouthguard (p >0.05). In addition, there are statistically meaningful differences in the duration of play and the attitude of the surrounding environment towards the use of mouthguard (p < 0.05)."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filo Alfart Ilham
"Karya akhir ini membahas tentang strategi bersaing yang diterapkan PT Astra International Tbk. - Toyota Sales Operation atau yang lebih dikenal dengan Auto 2000 dalam menghadapi tantangan Asean Free Trade Area (AFTA) yang rencananya akan diimplementasikan pada tahun 2003. Data untuk keperluan penelitian didapat dengan melakukan studi literatur dan studi kasus. Dalam melakukan analisa digunakan alat analisa berupa teori-teori dan buku referensi. Permasalahan diidentifikasi dari ancaman faktor eksternal yaitu lingkungan umum dan lingkungan industri yang mempengaruhi perusahaan dan yang khususnya berkaitan dengan AFTA.
Tujuan penelitian adalah untuk memaparkan strategi bersaing yang dilakukan Auto 2000 dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal khususnya AFTA guna dapat memenangkan persaingan di tingkat nasional dan di regional. Pemaparan strategi dilakukan dalam bentuk identifikasí strategi yang telah dilakukan dan saran atas strategi yang sebaiknya dilakukan.
Auto 2000 merupakan salah satu hasil dari strategi diversifikasi yang dilakukan oleh PT Astra International Tbk (Al) sebagai induk perusahaan dalam bidang usaha otomotif. Bidang usaha otomotif merupakan penyumbang profit yang utama kepada AL Dan bidang usaha otomotif AI, Auto 2000 adalah yang terbesar kontribusinya terhadap profit Auto 2000 merupakan anak perusahaan yang mempunyai manajemen sendiri, dengan bidang usaha utama sebagai penyalur utama kendaraan bermerek "TOYOTA" di Indonesia yang ditunjang oleh bidang usaha layanan purna jual berupa bengkel dan penjualan sukucadang. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2001 Auto 2000 selalu menjadi pemimpin pasar di industri otomotif Indonesia.
Dengan adanya AFTA maka pergerakan orang, barang dan jasa akan bebas untas negara-negara ASEAN karena adanya penghapusan atau pengurangan hambatan tarif maupun non tarif. Peluang yang ada adalah untuk perluasan pasar dan untuk diversifikasi produk serta jasa. Sedangkan ancaman yang ada adalah banyaknya pesaing baru, tingginya rivalitas dan pesaing yang ada, lambatnya pemulihan ekonomi dalam negeri, menurunnya daya beli masyarakat, perubahan Produce Life Cycle yang cepat, makin tingginya tuntutan konsumen dan posisi tawan dan pemasok yang tinggi. Berbagai ancaman tersebut tentunya akan mengancam target pangsa pasar dan target profit yang telah dicanangkan perusahaan.
Kekuatan yang dimiliki Auto 2000 adalab berupa citraa perusahaan yang kuat, adanya oríentasi pada kepuasan pelanggan, produk dan jasa yang berkualitas, sistem dan infrastruktur yang handal, manajemen yang handal, jaringan disuibusi yang kuat dan iuas, jaringan layanan purna jual yang kuat dan luas, sumber daya manusia yang berkualitas, adanya sumber daya keuangan yang kuat serta database pelanggan yang lengkap. Sedangkan kelemahan yang ada adalah belum konsistennya kualitas dan kuantitas pelayanan dalam pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang ditargetkan, kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang kurang baik dan belum adanya pengakuan internasional terhadap SOP perusahaan.
Berdasarkan analisa faktor eksternal dan faktor internal yang ada maka dapat disimpulkan strategi bersaing Auto 2000 menghadapi AFTA adalah menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk melakukan diferensiasi produk / jasa dan memperkuat posisi dalam negeri dengan fokus bersaing pada layanan purna jual Untuk dapat menjadi pemain di skala regional maka Auto 2000 harus membenahi segala kelemahannya. Saat ini Auto 2000 sedang melakukan pembenahan seperti pelatihan bahasa lnggris, melaksanakan program-program yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan dan menjaga konsistensi pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang ditargetkan.
Guna menangkap peluang untuk perluasan ke pasar regional dapat dilakukan dengan mencoba melakukan aliansi strategis guna membangun jaringan distribusi dan purna jual di negara-negara ASEAN yang punya kemiripan budaya dan bahasa, punya daya beli tinggi serta industri otomotifnya belum begitu berkembang seperti contohnya negara Brunei. Pengetahuan pasar dan networking ke pasar Brunei dapat dipelajari melalui PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang selama ini sangat dekat hubungannya dengan Auto 2000. TAM adalah produsen mobil "TOYOTA" di Indonesia dan selama ini negara tujuan ekspor yang terbesarnya adalah Brunei. Perusahaan juga dapat menjadi ISO certified company sebagai kelanjutan dari SOP yang telah dimiliki. Sertflkat ISO yang diakui internasional selanjutnya dapat dijadikan marketing tools agar dapat diakui di tingkat regional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Setiabudi
"PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation yang lebih dikenal dengan nama Auto 2000 merupakan dealer utama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang paling signifikan dari segi penjualan unit (sekitar 85%), penguasaan wilayah, dan jumlah jaringan distribusi. Memasuki tahun 2005, perkembangan pasar otomotif Indonesia yang dinamis menghasilkan ancaman bagi Auto 2000 dengan makin banyaknya kompetitor yang memberikan pelayanan lebih baik dan harga lebih kompetitif. Kompetisi yang dihadapi Auto 2000 bukan hanya datang dari brand di luar Toyota, namun juga dari dealer-dealer indirect. Dengan kemejuan teknologi informasi yang pesat, para pelanggan pun semakin kritis, memiliki banyak pilihan dan rentan loyalitasnya.
Sebenarnya selama ini aktivitas customer retention telah dijalankan Auto 2000, namun implementasinya dirasakan maslh kurang konsisten dan kontinyu. Auto 2000 dalam usianya yang 30 tahun masih cenderung menjalankan transactional marketing daripada relationship marketing.
Menyadari bahwa sebenarnya Auto 2000 memiliki aset data pelanggan yang besar dan potensial, juga sumberdaya manusia yang handal dan bermutu, serta fasilitas yang terus menyesuaikan dengan teknologi, maka Auto 2000 meluncurkan program Branch Relationship Management (BRM) sebagai bagian dari strategi Customer Relationship Management (CRM). Strategi program BRM yaitu menyiapkan sistern aplikasi database pelanggan dengan akses dan pengelolaan yang dapat dilakukan oleh cabang, sehingga cabang dapat lebih mudah untuk mengelola aktivitas Customer retention, prospecting dan updating data pelanggan melalui sistem tersebut.
Penelitian yang dilakukan penulis berupaya melihat apakah fitur-fitur yang berkenaan dengan diri pelanggan maupun mobilnya sudah sesuai dengan tujuan BRM, bagaimana konsep BRM dapat terimplementasi dengan balk, dan apakah BRM dapat meningkatkan performance Auto 2000.
Penelitian yang dilakukan penulis memiliki sejumlah keterbatasan, khususnya waktu penelitian yang relatif singkat (kurang dan satu tahun). Di samping itu, go live penerapan BRM yang berbeda-beda antara cabang yang satu dengan yang lain dapat menimbulkan bias dalam penelitian ini. Namun demikian, dalam penelitian ini diperoleh berbagai temuan yang bermanfaat, di antaranya:
1. Adanya perbedaan persepsi antara pelanggan dengan intermediaries (wiraniaga dan Sales Supervisor) mengenai fitur (generator list) yang dianggap penting atau bermanfaat.
2. Diketahuinya karakteristik responden, baik pelanggan, wiraniaga, dan Sales Supervisor berkaitan dengan. tingkat kepentingan/manfaat generator list dan tingkat peluang referral dan repurchase.
3. Adanya usulan hal-hal lain yang dianggap penting atau berrnanfaat yang seharusnya diingatkan atau diberitahukan kepada pelanggan.
4. Tingkat peluang referral dan repurchase pelanggan yang diperoleh dari survei mengindikasikan implementasi BRM memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan menghasilkan profit bagi Auto 2000.
5. Masih banyak hal yang harus dibenahi dalam penerapan BRM yang berkaitan dengan komitmen para pelaku BRM dan perbaikan standar prosedur kerja.
Berbagai kesimpulan yang diambil dari analisis dan pembahasan mengantarkan penulis pada squmlah saran/rekomendasi untuk menyempurnakan implementasi BRM, yaitu :
1. Memperhatikan indent reminder call.
2. Segera merealisasikan hal-hal yang dianggap penting atau bermanfaat di luar generator list yang sudah ada.
3. Pembuatan strategi yang tepat dalam membina hubungan dengan para pelanggan dengan mengetahui karakteristik pelanggaun yang berpeluang maupun tidak melakukan referral dan repurchase.
4. Penetapan target minimum perserrtase kontak untuk seliap generator list dan cabang.
5. Perhatian terhadap tingkat komitmen Kepala Cabang terhadap pelaksanaan BRM.
6. Refreshing tencang BRM aar pemahaman para pelaksana di cabang menjadi seragam, Serta kompetisi/kontes BRM antar cabang berhadiah
7. Peninjauan ulang prosedur dalam entri new prospect.
Disarankan pula penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penerapan BRM terhadap performance Auto 2000 dalam satu tahun atau membandingkan antara tahun 2005 dengan 2006 sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih akurat dan komprehensif; termasuk analisis mengenai profitabilitas hubungan.

PT Astra lnternational Tbk - Toyota Sales Operation, mostly known as Auto 2000 is the main dealer of PT Toyota Astra Motor (TAM) that contributes the most significant auto sales from year to year achieving 85% market share with its national robust distribution channel. In year 2005, as automotive market competition in Indonesia has tighten, Auto 2000 face new challenges not only from other automotive brands but also from Toyota indirect dealers. Other challenges come from its customers, who become more and more critical in their decision to buy automotive products. Customers then have more choices and more buyer power, conditions that have significant influence in customers' loyalty level declining.
Facing such challenges, Auto 2000 has prepared itself with Customer Relationship Management (CRM). CRM has been implemented to overcome the tendency of transactional marketing which still widely conducted throughout Auto 2000. Management views that transactional marketing must be complemented and strengthen by relationship marketing. As an outfit for such managements view, the Branch Relationship Management (BRM) is launched as part of CRM strategy. BRM is supported by Auto 2000's current and potential customer database, skillful human resource and information technology facilities. Its main strategy is preparing an application using a central customer database as its main data. This application can be accessed throughout Auto 2000 branches and outlets to ease customer retention, prospecting and data updating activities.
In regard with the above background, this article focuses its research in determining whether features relevant with customers or their choice of automotive products has been aligned with Auto 2000?s BRM main target. Futhermore, this article also discusses how the BRM concept can be implemented optimally, and whether BRM implementation could improve Auto 2000's overall performance.
Research which has been conducted to dig the relevance of those issues certainly has limitations, mainly are short timing (less then 1 year data collected) and time difference in BRM implementation among Auto 2000's branches. Such limitation nonetheless will affect the investigation's result. Nevertheless, its final result shows significant patterns for Auto 2000 advantages.
1. There are difference perceptions among customers and Auto 2000's intermediaries (salesmen and sales supervisors) in term of which features or generator lists considered as important.
2. Respondents' characteristics, whether it is customers', salesmen's or sales supervisors' is identified. Such identification gives an opportunity for Auto 2000 to further analyze the possibility of customers' referral and repurchase.
3. There are other features considered as important or useful besides the existing generator lists.
4. Research's result also indicates that BRM implementation produces positive potential to improve customer loyalty and generate profitability to Auto 2000.
5. There are still many areas, relevant with Auto 2000's management commitment, which need to be improved in BRM implementation. Standard operation procedures in regard with BRM implementation in daily operation activities also still an area of improvement.
With those findings, this article can be concluded into some points of summary, as the following:
1. Auto 2000 has to pay attention to indent reminder call.
2. Auto 2000 has to make a realization of important current and to be generator lists.
3. Auto 2000 must make a clear strategy to build a great relationship with existing and potential customers whether or not they has a chance to do referral and repurchase automotive products.
4. A minimum percentage of sales contact's targer must be set for each branch.
5. Branch Manager's commitment level must be continously improved to ensure the successful implementation of BRM.
6. BRM refreshing must also be continued throughout Auto 2000's branches to ensure the similarity of point of view and paradigms among Auto 2000's employees.
7. Regular review of standard operating procedure to align BRM with daily operational activity must be also continued.
As a recommendation, further research and analysis to gain more understanding of how BRM implementation influences Auto 2000's performance is a necessity, for example by expanding the research time 2 or 3 years and comparing its yearly results. Further research and analysis will give Auto 2000 more accurate and more comprehensive results in understanding the relevance between BRM implementation and Auto 2000's performance and profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
FR. Wibowo Priyo Hatmoko
"PT Astra International Daihatsu Sales Operation AI-DSO merupakan distributor tunggal Daihatsu di Indonesia. Sebagai distributor tunggal fungsi marketing komunikasi dari AI-DSO adalah mengkomunikasikan program-program penjualannya. Saat ini AI-DSO menggunakan metode kemampuan Affordable Method untuk menentukan budget marketing komunikasi. Lebih dari 50 budgetnya dialokasikan dalam belanja iklan. Dengan metode ini seksi marketing komunikasi membuat strategi media placement berdasarkan budget dan objektif yang diberikan oleh manajemen AI-DSO, yaitu jumlah iklan yang terpasang setiap bulan. Sampai dengan tahun 2016 fokus belanja iklan AI-DSO ada di media cetak dengan proporsi 99 sedangkan sisanya adalah untuk belanja iklan digital. Di sisi lain jumlah pembaca media cetak di Indonesia terus menurun, sedangkan trend media placement di media digital terus meningkat di beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Nielsen dan Dentsu Aegis Network, belanja iklan di media digital meningkat dari 1 di tahun 2015 menjadi 4-5 di tahun 2016.
Dengan pertimbangan ini, penulis mengusulkan merubah objektif, budgeting, dan evaluasi yang lebih terukur untuk kegiatan media placement AI-DSO. Dalam tulisan ini penulis mengusulkan penggunaan metode tugas dan objektif task objektive method dengan 2 alternatif objektif yang diusulkan yaitu jumlah paparan dan jumlah respon yang dihasilkan dari iklan AI-DSO. Setelah melakukan perhitungan budget dan mengevaluasi alternatif berdasarkan data-data yang didapatkan baik melalui data sekunder dari riset-riset yang sudah dilakukan oleh Daihatsu sendiri maupun media agency maupun dari data primer melalui interview dengan manajemen dan tim operasional dari AI-DSO, pada akhirnya didapatkan bahwa objektif jumlah respon dengan pembagian prosentase antara iklan digital dan cetak sebesar 14 dan 86 akan diusulkan sebagai alternatif strategi media placement AI-DSO.

PT Astra International Daihatsu Sales Operation AI DSO is Daihatsu rsquo s sole distributor in Indonesia. One of the main objective for AI DSO Marketing Communication Section is to communicate sales program to the customer. AI DSO management use Affordable Method to determine Marketing Communication budget at this time. More than 50 of the budget is allocated for advertising. With the objective that has been given which is the number of insertion every month and with the budget given, Marketing Communication section of AI DSO insert 99 of the budget in the newspaper, and put the rest for digital placement. On the other hand, the readers of the newspaper in Indonesia begin declining every year, especially in big cities such as Jakarta, while we can see the increasing of digital user. Based on Nielsen and Dentsu Aegis Network, proportion of digital palacement in digital belanja began to increase from 1 in 2015 to 4 ndash 5 di tahun 2016.
With those consideration than this thesis will provide 2 alternative for media placement strategies with task and objective method, which are the number of exposed customer by the advertisement and the number of respon after the customer exposed by the advertisement. With the calculated secondary data that is provided from Daihatsu and Media Agency, and also through the interview with AI DSO Management and operational team, this thesis suggest to use number of respon as a target objective, with the proportion of 86 in newspapaer and 14 in digital for Media Placement strategy in AI DSO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thely Wahyuningrum
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Raharjo
"Introducing new products are the center of attention in most company because of their contribution to the survival and prosperity of the enterprise. New products, when matched to customer needs, offer opportunities for a firm to strengthen its position in existing product-markets and move into new ones.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) have launched Toyota Avanz to enter 4x2 Low segment. As a new entrant in a big and growing market in the future, Toyota Avanza has to face a reaction from existing competitors such as Mitsubishi, Daihatsu and Suzuki. To counter the competitive move from competitors, TAM has a competitive strategy for Toyota Avanza. The main problem is (I) what is the strong and weakness point of Toyota Avanza as a product and (2) how effective is the launching strategy of Toyota Avanza.
This thesis uses the concept of strategy at broadest level (cost-leadership, differentiation and focus) which can be used singly or in combination. These three strategic approaches will cope the five competitive forces. Toyota Avanza's launching strategy will be evaluated by Analytical Hierarchy Process (AHP) approach.
There are some inventions in this study. First, as a product, Toyota Avanza have a competitive advantages compare with its competitors in exterior and interior design, engine performance and handling. Second, cost-leadership strategy in the main priority in evaluation of Toyota Avanza's launching strategy. This is not the only strategy, TAM combine with differentiation strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>