Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christine Novalina H
"ABSTRAK
Etanol dapat dipisahkan dengan proses pervaporasi menggunakan membran-PV (pervaporasi). Material membran TFC (thin film composite) yang digunakan sebagai metode pemisahan campuran etanol-air dengan proses pervaporasi yang lebih khusus dengan mempertimbangkan nilai keekonomisannya. Penelitian dibagi menjadi dua tahap penelitian, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan memvariasikan kondisi operasi pada 35, 39 dan 44oC dan tekanan pada sisi permeat sebesar 660, 510, dan 260 mmHga. Metode pervaporasi diaplikasikan pada campuran etanol-air dengan menggunakan kondisi optimum pada suhu 39oC dan tekanan 510 mmHga. Sedangkan untuk variasi konsentrasi etanol yang digunakan pada penelitian utama senilai 10, 30, 50, 70 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh pada kondisi operasi optimum didapatkan penurunan konsentrasi permeat paling besar senilai 14,4% pada konsentrasi etanol awal 70%, dengan nilai selektifitas 1,575 dan nilai fluks permeat sebesar 0,0160 kg/m2.min. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC) untuk proses pemurnian campuran etanol-air dengan metode pervaporasi perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut.

ABSTRACT
Ethanol can be separated by pervaporation process using a membrane-PV (pervaporation). TFC membrane material (thin film composite) was used as a method of separation of ethanol-water mixture by pervaporation process more specifically taking into account the economic value. The study was divided into two phases of research, the preliminary research and primary research. Preliminary research carried out by varying the operating conditions at 35, 39 and 44oC and pressure on the permeate side at 660, 510, and 260 mmHga. The method was applied to the pervaporation of ethanol-water mixture by using the optimum conditions at a temperature of 39oC and a pressure of 510 mmHga. As for the variation of the concentration of ethanol used in the main study worth 10, 30, 50, 70%. From the results of research conducted, obtained at the optimum operating conditions found in decreased concentrations of the permeate most worth 14.4% in the initial ethanol concentration of 70%, with selectivity value of 1.575 and permeate flux values 0.0160 kg/m2.min. The results showed that by using a membrane Thin Film Composite (TFC) for the purification of ethanol-water mixtures by pervaporation method needs to be done further modifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Devara Putra
"ABSTRAK
Osmosis adalah suatu peristiwa aliran alami yang terjadi apabila terdapat dua larutan berbeda konsentrasi dan dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel. Membran semipermeabel adalah suatu pembatas yang memiliki ukuran pori tertentu, sehingga dapat dilalui oleh molekul pelarut, namun tidak oleh molekul zat terlarut. Tekanan aliran yang disebabkan peristiwa osmosis dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian dikonversikan menjadi energi listrik. Dalam penelitian ini dibuat suatu reaktor osmosis dengan memanfaatkan membran reverse osmosis. Sebagai larutan uji digunakan larutan NaCl teknis yang memiliki kemurnian 89,6%. Variasi yang dilakukan antara lain adalah variasi tingkat rejeksi membran, variasi suhu input larutan, variasi konsentrasi larutan NaCl, variasi luas membran, dan terakhir variasi ketinggian reservoir. Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dan debit air yang dihasilkan proses osmosis semakin meningkat seiring dengan kenaikan tingkat rejeksi membran, konsentrasi larutan NaCl, luas permukaan membran, serta ketinggian reservoir. Aplikasi dengan air laut menggunakan luas membran 42 cm x 53 cm menghasilkan tekanan maksimum sebesar 1,09 bar dengan debit rata - rata 3,38 mL/menit yang bila dikonversikan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 15,7 mWatt per m2 membran.

ABSTRACT
Osmosis is a natural flow process that occurs when two solutions with different concentrations are separated by a semipermeable membrane. Semipermeable membrane is a barrier that has a specific pore size, so only the solvent molecules can flow through it, not the solute molecules. The flow of water that produced by osmosis process can be used as a source of energy to turn a turbine and then converted into electrical energy. This experiment was performed using a reactor that utilizes reverse osmosis membrane. The technical saline solution with 89.6% purity was used as the test solution. The experiment variables include the variation of membrane’s rejection rate, the temperature of input solution, the variation of NaCl solution concentration, the variation of membrane area, and finally the variations of reservoir height. This study showed that the pressure and flow of water that generated by osmosis process increased with the increase of membrane rejection rate, the concentration of NaCl solution, the surface area of the membrane, as well as the different height of the system. The application with sea water using membrane area of 42 cm x 53 cm resulted a maximum pressure of 1.09 bar with the maximum debit of water at 3.38 mL/min, which can be converted to produce 15.7 mWatt electricity per m2 membrane."
2014
S55677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dondy A. Setyabudi
"Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi karakteristik thin film GaSb dengan sistem penumbuhan evaporasi thermal. Bahan yang digunakan adalah ingot GaSb dengan sistem penumbuhan pemanasan vertikal pada bagian ujungnya. Penumbuhan thin film GaSb secara evaporasi thermal menggunakan evaporator Univex 450 pada Laboratorium Fisika Universitas Indonesia. Karakterisasi thin film GaSb menggunakan difraksi sinar-X (dirraktometer Cu-Ka dan Co-Ka) dan four point probe (Veeco EPP-lOO) dilakukan pada Laboratorium Fisika Universitas Indonesia dan Lembaga Sumber Daya dan Energi, pada bulan Agustus I996 - Maret I997. Hasil analisis thin film GaSb substrat kronig pada temperatur pemanasan substrat 200 °C menunjukkan karakteristik yang sama dengan referensi dengan konstanta kisi (a) 6,24 A, volume 197,79 A3, sistem kristal kubik dengan struktur kubik pusat muka pada orientasi bidang (111, 220, 333).

This research is intended to obtain information regarding characteristic of GaSb thin film from thermally evaporated growth system. The material use consist of GaSb ingot growth vertically by thermally evaporated. The evaporator used is univer 450, and the characterization is carried out using X - ray difractometer and veeco four points probe. The thin film analysis indicated that GaSb at temperature of 200°C have similar characteristics with the reference, having lattice constant of 6.24 A and volume 197.79 A and have a structure of FCC oriented at (III), (220) and (333) crystal planes."
Jurnal Ilmu & Rekayasa Material, 1 (2) Agustus 1999: 63-69, 1999
JIRM-1-2-Agust1999-63
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwie Chaeruni
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44079
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cakrawartya Sambyada
"Sintesis semikonduktor Cu2ZnSnS4 (CZTS) sebagai absorber sel surya lapis tipis telah dilakukan dengan metode ekonomis dan ramah terhadap lingkungan dengan pelarut etanol. Prekursor CZTS diperoleh dari melarutkan garam logam berupa CuCl2, ZnCl2, dan SnCl4 dengan etanol, kemudian larutan tersebut ditambahkan 2-mercaptopropionic acid sebagai stabilizer. Penambahan thiourea dengan konsentrasi 4,4M, 5,4M, dan 6,4M dilakukan setelah memasukkan 2-mercaptopropionic acid yang dilanjutkan dengan deposisi larutan di atas kaca menggunakan metode spin coating. Sifat optik, morfologi, dan komposisi semikonduktor CZTS dibahas secara detil. Dengan konsentrasi sulfur yang bertambah akan memberikan hasil deposisi lapisan yang mengalami penurunan sifat optik. Nilai energi celah pita yang dihasilkan sebesar 1,4eV, 1,5eV, dan 1,52eV untuk konsentrasi 4,4M, 5,4M, dan 6,4M secara berurutan.

Synthesis Cu2ZnSnS4 (CZTS) thin film absorber layer semiconductor has been made by cost-effective and environmentally friendly method using ethanol solvent. The precursor of CZTS was obtained from dissolving metal salts of CuCl2, ZnCl2, and SnCl4 with ethanol, then the solution was added 2-mercaptopropionic acid as stabilizer. The addition of thiourea with concentration 4,4M, 5,4M, and 6,4M was performed after adding 2-mercaptopropionic acid followed by deposition of the solution on the glass using spin coating method. The characteristic of optic, morphology, and composition of CZTS semiconductor are to be described in-depth. With increasing the sulfur concentration will decreased optical properties of deposition coating result. The constants of band gap that are produced are 1,4eV, 1,5eV, and 1,52eV for 4,4M, 5,4M, and 6,4M respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elshaini-Riad, Aicha A.R.
New York: McGraw-Hill , 1998
621.381 52 ELS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bristol: Institute of Physics, 1992
621.381 5 THI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai proses pemisahan dua jenis campuran
alkohol, yaitu campuran etanol-air dan isopropil alkohol-air (IPA-air), melalui
proses pervaporasi dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC)
komersial. Pengaruh temperatur umpan, konsentrasi umpan, dan tekanan pada sisi
permeat diinvestigasi berkaitan dengan kinerja membran TFC komersial dalam
proses pervaporasi tersebut. Untuk penentuan kondisi operasi, percobaan
pervaporasi dilakukan pada temperatur umpan 35, 39, 44 °C dan tekanan pada sisi
permeat sebesar 660, 510, 260 mmHg-a. Hasil studi menunjukkan bahwa untuk
proses pervaporasi campuran etanol-air, kondisi operasi yang terbaik adalah pada
temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39°C dan 510 mmHg,
dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,085 kg/m2.mnt dan 1,075.
Sedangkan untuk proses pervaporasi campuran IPA-air, kondisi operasi yang
terbaik adalah pada temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39
°C dan 260 mmHg, dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,0098
kg/m2.mnt dan 1,361. Lebih lanjut, dilakukan percobaan PV campuran azeotrop
etanol-air dan IPA-air pada kondisi operasi optimum yang telah diperoleh
sebelumnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa membran TFC hanya dapat
menurunkan konsentrasi etanol di permeat dari 95,5 menjadi 94,3 %-b dan
konsentrasi IPA dari 85,7 menjadi 83,5 %-b. Berdasarkan hasil tersebut, agar
dapat dimanfaatkan sebagai membran pervaporasi, maka membran TFC harus
direkayasa secara khusus dalam proses pembuatannya.

ABSTRACT
The separation of two alcohol mixtures, which are ethanol-water and
isopropyl alcohol-water (IPA-water) mixtures, through pervaporation process by
commercial Thin Film Composite (TFC) membrane is discussed in this thesis.
Effect of feed temperature, downstream pressure, and feed composition are
investigated regarding the performance of TFC membrane in the pervaporation
process. A preliminary study was performed at various feed temperatures (35 ? 44
°C) and downstream pressures (660, 510, 260 mmHg-a), to determine the
optimum operational condition. The result showed that the optimum operating
condition for the pervaporation of ethanol-water mixture was at 39 °C and 510
mmHg-a, with the value of permeate flux and selectivity, which were about 0.085
kg/m2.min and 1.075. While the optimum operating condition for the
pervaporation IPA-water mixture was at 39 °C and 260 mmHg-a, with the value
of permeate flux and selectivity, which were about 0.0098 kg/m2.min and 1.361.
Furthermore, the pervaporation of ethanol-water and IPA-water azeotrope
mixtures were done by utilizing the optimum operational condition from the
previous study. The ethanol and IPA concentration in permeate obtained
decreased from 95.5 and 85.7 % to 94.3 and 83.5 %-b, respectively. While, their
concentration in retentate increased to 96.3 and 87.9 %-b."
2012
T30639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hikam
"Pendahuluan
Pada Penelitian RUT IX tahun I, telah dilakukan penumbuhan film tipis pyroelektrik PbZro.525Ti0,475O3 (PZT) dengan teknik spin coating dan karakterisasinya mencakup struktur mikro dengan teknik XRD, morfologi permukaan dengan teknik SEM, nilai dielektrikum, kapasitans kapasitor dan banyaknya muatan yang tcrperangkap di antara substrat Si dengan film tipis PZT per satuan luas dengan teknik C-V meter serta nilai konduktivitas bahan dengan teknik I-V meter.
Struktur kristal dari bulk dan film tipis PZT telah dipelajari secara mendalam dengan mengolah data XRD yang dilakukan pada Lab. XRD program studi Ilmu Material UI Salemba untuk memperoleh nilai konstanta kisi, Full width Half Maximum (FWHM) kristal dan ukuran butiran (grain size). Nilai polarisasi spontan dari PZT jugs dikaji secara teoritis.
Struktur film tipis pyroeletrik yang dikembangkan berbentuk MOS (Metal = alumunim; Oksida = PZT; Semikonduktor = Si) dan kapasitor keping sejajar MOM (Metal = alumunium; Oksida = PZT; Metal = Platinum) dengan luas keping elektrode antara 0,25 mm2 - 1 mm2.
1.2. Permasalahan
Pembuatan kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan. Kapasitor memerlukan bahan ferroelektik dan pyroelektrik sebagai bahan dielektrik. Bahan pyroelektrik PZT yang dikaji dalam penelitian ini sangat sesuai sebagai bahan dielektrik kapasitor memori. Keunggulan pyroelektrik PZT adalah karena memiliki tetapan dielektrik yang cukup tinggi. Bahan ferroeletrik dan pyroelektrik PZT ini dapat terpolarisasi secara spontan dengan membalik arah medan listrik yang dikenakan pada bahan PZT.
Masalah yang ada pada bahan ferroelektrik dan pyroelektrik PET adalah masih tingginya tingkat kebocoran arus. Mekanisme kebocoran arus pada bahan ferroelektrik disebabkan oleh kekosongan oksigen. Untuk menghindari masalah ini dilakukan penambahan kadar oksigen pada waktu melakukan proses annealing film tipis.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. mengoptimalisasi parameter penumbuhan film tipis PbZru,s3'Eiu,4703 di atas subtrat Si (100) dan Si(E00)/SiO21TiO2IPt (200) dengan metode Spin Coatiiig.
2. mempelajari karakterisasi film tipis PbZro,52sTia,47503 melalui pengujian struktur permukaan film tipis dengan difraksi sinar-X (XRD) dan SEMIEDAX, uji sifat listrik berupa resistiuilas dan konduktivitas dengan I-V meter, serta uji nilai dielektrikum, kapasitans kapasitor dan banyaknya muatan yang terperangkap di antara substrat Si dengan film tipis PZT per satuan luas dengan teknik C-V meter?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prasaja
"The thin film of Indium Tin Oxide (ITO) whose the final thickness between 502 nm - 850 nm, various oxygen partial pressure between 0 - 32 mPa and the deposition rate 1,2 nm/s, 2,2 nm/s and 3,5 nm/s have already made by DC magnetron sputtering method. Having studied about the influence of oxygen partial pressure and deposition rate to electrical property of ITO : resistivity, conductivity, carrier charge concentration, mobility; temperature coefficient and activation energy. Resistivity, conductivity, mobility and carrier charge concentration at room temperature are determined by using Van der Pauw method, and resistivity vs temperature between 12 K -. 300 K to find coefficient temperature and activation energy is used four point probe method.
In this thesis , we got resistivity value is in range 3,2 x 10-4 Ω cm - 25,4x 10'Ω cm at room temperature 300 K. Conductivity is in range 294 Ω -' cm-' - 3125 Ω -1 cm-1. Carrier charge concentration is in range 1,30x1020 cm-3 - 3,56 x 1420 cm3. Mobility is in range 19,0 cm2/Vs - 55,2 cm 2/Vs. Temperature coefficient at 150 K - 250 K, where resistivity vs temperature is linier, is in range 1,23 x 10-4 K-1 - 8,68 x 10-4 K-1. and activation energy is in range 1,73x104 eV - 43,2 x10-6 eV. The influence of oxygen partial pressure to electrical properties of ITO is, the bigger oxygen partial pressure, the bigger resistivity, and the smaller carrier charge concentration, mobility and temperature coefficient. The various the deposition rate shows that the faster deposition rate , the bigger resistivity and the smaller conductivity, mobility and carrier charge concentration. Carrier charge concentration is caused by oxygen vacancies and Sn substitution to In. The decreasing of carrier charge concentration as the increasing oxygen partial pressure connect with Sn oxide which made this cause the increasing of scattering.

Lapisan tipis Indium Tin Oksida (ITO) dengan ketebalan 502 - 850 nm dengan beberapa variasi tekanan parsial oksigen antara 0 sampai 32 mPa dan variasi laju deposisi 1,2 nmis, 2,2 nm/s dan 3,5 nm/s telah berhasil dibuat dengan proses dc magnetron sputtering. Dilakukan studi pengaruh tekanan parsial oksigen dan laju deposisi terhadap sifat listrik yang meliputi : resistivitas, konduktivitas, konsentrasi pembawa muatan, mobilitas, koefisien temperatur dan energi aktivasi pada lapisan tipis ITO. Resistivitas, konduktivitas, mobilitas dan konsentrasi pembawa muatan pada temperatur ruang 300 K diukur dengan metoda Van der Pauw. Sedang pengukuran resistivitas vs temperatur antara 12 K sampai 300 K untuk mendapatkan koefisien temperatur dan energi aktivasi dilakukan dengan menggunakan metoda empat titik.
Hasil pengukuran resistivitas berkisar antara 3,2 x 10 Ω cm sampai 25,4x 104 Ω cm pada temperatur ruang 300 K. Konduktivitas didapat dengan rnenginversikan resistivitas didapat 294 Ω-1 cm-1 sampai 3125 Ω-1 cm-1 . Konsentrasi pembawa muatan pada temperatur ruang berkisar antara 1,30 x 1020 cm-3 sampai 3,56 x 1020 cm-3. Mobilitas pada temperatur ruang berkisar antara 19,0 cm 2/Vs sampai 55,2 cm2/Vs. Koefisien temperatur yang dihitung pada temperatur 150 K sampai 250 K yakni daerah dimana resistivitas vs temperatur merupakan fungsi linear didapat antara 1,23 x 10-4K-1 sampai 8,68 x 10-4 K-1. Energi aktivasi didapat antara 1,73x10-6 eV sampai 43,2 x10-6 eV. Pengaruh tekanan parsial oksigen terhadap sifat listrik lapisan tipis ITO adalah semakin besar tekanan parsial oksigen cenderung akan semakin besar resistivitasnya, sedangkan konsentrasi pembawa muatan, mobilitas dan koefisien temperatur semakin kecil. Variasi laju deposisi memberikan bahwa semakin besar laju deposisi cenderung semakin besar resistivitasnya, sedangkan konduktivitas, mobilitas dan konsentrasi pembawa muatan cenderung semakin kecil. Konsentrasi pembawa muatan disebabkan terutama oleh vakansi oksigen dan substitusi Sn terhadap In. Menurunnya konsentrasi pembawa muatan dengan naiknya tekanan parsial oksigen berhubungan dengan berkurangnya vakansi oksigen dengan pemberian oksigen dari luar. Mobilitas menurun dengan kenaikan oksigen berhubungan dengan terbentuknya oksida Sn yang menambah efek hamburan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>