Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Safitri
"RSIJ Pondok Kopi menerapkan dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan persepsi perawat tentang keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer di rumah sakit Pondok Kopi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling. Sampel terdiri dari 79 perawat di ruang rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pelatihan tidak memiliki hubungan dengan persepsi terhadap keefektivan, namun terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dan persepsi perawat terhadap keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.

RSIJ Pondok Kopi have applied computer-based nursing documentation. The aim of research determine relationship between the characteristics and nurse?s perception about effectiveness of computer-based nursing documentation at Pondok Kopi Islamic Hospital. This research used cross sectional design with total sampling method. The samples consisted of 79 nurses in care unit. The result of research showed that age, gender, level of education, and training were not significantly associated with nurses perception of the effectiveness, but there was significant relationship between years of work dan perceptions of the effectiveness of computer-based nursing documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Saljan
"Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi Jakarta Timur sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat, dalam era globalisasi berusaha meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Salah satu indikator untuk menjaga kualitas pelayanan adalah peningkatan kinerja perawat pelaksana. Agar kinerja perawat pelaksana meningkat dilakukan kegiatan supervisi secara kontinyu. Supervisi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kinerja dengan cara merencanakan, mengarahkan, menilai, dan melatih dalam setiap kegiatan supervisi, terhadap perawat pelaksana dalam memberikan Asuhan Keperawatan. Pelatihan supervisi tentang peran supervisor sebagai perencana, pengarah, penilai dan pelatih telah pernah dilakukan kepada para supervisor di RSIJ Pondok Kopi, untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan supervisi oleh supervisor, dimaukan penelitian dengan tujuan memperoleh informasi tentang pengaruh pelatihan supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat Map RSIJ Pondok Kopi Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh pelatihan supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RSIJ Pondok Kopi Jakarta Timur. Sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling adalah 55 perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap perawatan umum RSIJ Pondok Kopi Jakrta Timur. Hasil penelitian dari analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan peran supervisor sebagai penilai dalam supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana setelah dimasukan faktor counfonding umur, jenis kelamin dan lama kerja dengan nilai OR=22,16 dan nilai p=0,003 (p<0,05). Berdasar hasil penelitian dapat disarankan agar bidang perawatan dapat membuat job description dari para supervisor, menetukan kriterianya, memelihara dan meningkatkan peran supervisor dalam melaksanakan perannya dalam upaya meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta as the public health care service institution is taking part in globalization development in improving health care service as well as nursing care. One of the indicator in maintaining the quality of nursing care is improvement of the clinical performance of the nursing staff In order to improve the clinical performance, it is implemented the supervision course program on the nursing staff regularly. Supervision course is preparing the supervisor to plan, supervise, evaluate and couch the nursing staff in implementing the nursing care. After intervention is given, the study examines the clinical performance of the nursing staff in the in-patient unit in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. This study was descriptive correlation in order to see the influence of supervising course program to the improvement of clinical performance of nursing staff in patient unit in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. The sample of this study was purposive sampling of 55 clinical nurses who were working in general ward in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. The result of the study which was analyze using multivariate & logistic regression, showed the- high significance of supervisor role in supervising the nursing staff in order to improve the clinical performance. The result was using the confounding factor such as age, sex, and working experience with the result of OR = 22,16 and the p = 0,003 (p < 0,05). Some recommendation are suggested that the nursing officer should have the job description for supervisor, deciding the criteria to be a supervisor, maintaining and improving the role of supervisor in order to improve the clinical performance of the staff nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putra Ristu Aci
"Penelitian ini membahas Program Rumah Sakit Siaga Bencana di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif. Rumah sakit dituntut untuk selalu dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Hal tersebut juga berlaku ketika kondisi bencana, oleh karena itu rumah sakit dituntut memiliki sistem kesiapsiagaan bencana. Rumah Sakit Siaga Bencana adalah rumah sakit dengan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan berfungsi pada kapasitas maksimum, segera setelah bencana atau keadaan darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting bagi rumah sakit untuk memiliki sistem kesiapsiagaan bencana dalam rangka menjamin fungsi rumah sakit dapat berjalan dengan baik walaupun terjadi bencana.

The research discusses about Disaster Preparedness Hospital Program in Pondok Kopi Jakarta Islamic Hospital. The approach which is used is qualitative. Hospital is always hoped to give maximum health services to people. Maximum health services are also hoped in disaster condition, so that hospital must have disaster preparedness system. Disaster Preparedness Hospital is hospital when health services are accessible and functioning, at maximum capacity, immediately after a disaster or an emergency. The research result shows that disaster preparedness system is very important to be owned by hospital in order to ensure hospital functions will run well although disaster is happening."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Widiastuti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian menggambarkan hubungan karakteristik perawat dan budaya organisasi
dengan kepuasan pasien di RSIJ Pondok Kopi. Penelitian ini deskriptif korelasi dengan Cross
Sectional dengan sampel perawat 106 dan sampel pasien 423. Hasil penelitian perawat
mempersepsikan baik tentang budaya organisasi 53.8%. Kepuasan pasien 54.6%. Ada hubungan
antara karakteristik perawat dan budaya organisasi dengan kepuasan pasien meliputi: umur, masa
kerja, tipe karyawan yang ramah, formalitas rendah dan ketrampilan mendengar yang baik (p <
0.05). Sedangkan jenis kelamin, pendidikan, perluasan formalitas dan kejelasan peran tidak ada
hubungan dengan kepuasan pasien (p > 0.05). Variabel yang paling berhubungan dengan
kepuasan pasien adalah ketrampilan mendengar yang baik. Pimpinan rumah sakit perlu
memperkuat budaya organisasi terutama ketrampilan mendengar yang baik melalui sosialisasi
budaya secara berkesinambungan dan berkala.

ABSTRACT
The purpose of this study describes the relationship of nurse characteristics and organizational
culture with patient satisfaction in Pondok Kopi Jakarta Islamic Hospital. This study descriptive
correlation with Cross Sectional with 106 nurses samples and 423 patient samples. The research
nurse about the culture of the organization perceives both 53.8%. 54.6% patient satisfaction.
There is a relationship between nurse characteristics and organizational culture with patient
satisfaction included: age, tenure, type of employee-friendly, low formality and good listening
skills (p <0.05). As for gender, education, expansion of formality and clarity of the role are no
association with patient satisfaction (p> 0.05). Variables most associated with patient satisfaction
is good listening skills. Hospital leaders need to strengthen the organizational culture, especially
good listening skills through cultural socialization and continuous basis."
2012
T30655
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diwa Agus Sudrajat
"Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, mendorong profesi perawat untuk lebih memahami dan menyadari terhadap berbagai aspek hukum yang mengatur praktik keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara karaktersitik dan pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hak-hak pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap. Jumlah sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi adalah 106 perawat pelaksana. Analisa hubungan variabel dilakukan melalui uji koefisien korelasi Pearson dan t test.
Hasil penelitian di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi menunjukkan, pemenuhan hak-hak pasien sudah baik; perawat pelaksana mayoritas berusia produktif, berpendidikan DIII Keperawatan, jenis kelamin perempuan, dan mempunyai lama kerja rata-rata 7,35 tahun; pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan masih rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dan pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hak-hak pasien. Rekomendasi untuk meningkatkan pemenuhan hak-hak pasien oleh perawat pelaksana melalui, pelatihan tentang hak-hak pasien, evaluasi sistem penilaian kerja, dan supervisi terhadap perawat laki-laki. Meningkatkan pemahaman dan penerapan aspek hukum praktik keperawatan melalui penerapan berbagai aspek hukum praktik keperawatan, pelatihan aspek hukum, pendidikan berkelanjutan, dan melengkapi fasilitas perpustakaan. Disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan aspek legal praktik keperawatan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemenuhan hak-hak pasien melalui metode observasi langsung dan melibatkan pasien sebagai responden.

Increasing of public awareness to the rights to get a quality health service pushes a nurse profession to be more comprehensive and realize of various law aspects which arranging nursing practice. This research is a descriptive research by a cross sectional design which aiming to get describing of relationship between nurse characteristic and knowledge concerning law aspect of nursing practice and accomplishment of patient rights at inpatient room at Islamic Hospital of Jakarta in Pondok Kopi. These research populations are all nurses providers at inpatient room. Amount of samples in this research which fulfill inclusion criterion are 106 nurses providers at inpatient room. Analysis of variable relationship was done by coefficient test of Pearson correlation and t-test.
Research result of inpatient room at Islamic Hospital of Jakarta in Pondok Kopi indicated that accomplishment of patient rights was satisfied; majority of nurses providers were productive age; education of Nursing Diploma III, woman gender, and mean of job period was 7,35 years; knowledge of nurse provider concerning law aspects of nursing practice were still low. This research concluded that there was no relationship between nurse characteristic and knowledge concerning law aspects of nursing practice and accomplishment of patient rights. Recommendation on improve accomplishment of patient rights of nurses providers by training of patient rights, system evaluation of job performance and supervising of man nurse. Improving understanding and implementing law aspects of nursing practice by implementation various aspects of nursing practice, law aspects training, continue education and equipping library facility. It was suggested for researching factors which effected growth of legal aspect of nursing practice and the other factors which effected accomplishment of patient rights by observation method directly and participating patient as respondent."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Swastiara
"ABSTRAK
Gangguan tidur khususnya insomnia banyak terjadi pada pasien hemodialisis. Berbagai faktor diduga menjadi penyebab insomnia pada pasien hemodialisis, diantaranya faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan insomnia pada pasien hemodialisis. Penelitian menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan sampel 50 responden di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil penelitian menunjukan bahwa insomnia dialami oleh 54% responden dan ditemukan hubungan insomnia dengan umur (p=0,012), sesak napas (p=0,035), pruritus (p=0,002), sakit kepala (p=0,015), stress (p=0,000), jadwal hemodialisis (p=0,042), lama hemodialisis (p=0,012), dan quick of blood (p=0,011). Penelitian ini menyimpulkan bahwa insomnia berhubungan dengan faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Pengkajian masalah insomnia pada pasien hemodialisis harus dilakukan secara akurat agar dapat menjadi dasar untuk menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif bagi pasien
hemodialisis yang mengalami gangguan tidur.

ABSTRACT
Insomnia is the most common sleep disorder in hemodialysis patients. Various factors are predicted to be the cause of insomnia, which are biological, psychological, and dialysis factors. The purpose of this study was to identify factors associated with insomnia on hemodialysis patients. This study used cross-sectional study design, with 50 respondents in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi. The result showed that insomnia was experienced by 54% respondents and there were relationship between insomnia and age (p=0.012), physical complaints [(included dyspnea (p=0.035), pruritus (p=0.002), and headache (p=0.015)], stress (p=0.000), hemodialysis schedule
(p=0.042), dialysis vintage (p=0.012), and quick of blood (p=0.011). The study concluded that insomnia associated with biological, psychological, and dialysis factors. The assessment of insomnia should be done accurately in order to make an effective nursing care plan in hemodialysis patients who experience sleep disorder."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendokumentasian merupakan aspek penting dalam asuhan keperawatan. Ada berbagai metode dalam pendokumentasian, salah satunya adalah dengan penggunaan komputer. Tujuan penelitian untuk menggali dan mengidentifikasi persepsi perawat terhadap penggunaan kornputer dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan sampel sebanyak 69 orang perawat di RSU Pondok Kopi Jakarta Timur. Instrumen penelitian berupa kuesioner berisi 20 pernyataan. Hasil penelitian menggunakan tabel distribusi frekuensi, mean, dan standar deviasi. Nilai mean sebesar 63,3 dan standar deviasi sebesar 4,75. Skor yang lebih kecil dari 63,3 diinterpretasikan sebagai persepsi negatifl mempunyai makna bahwa penggunaan komputer dalam pendokumentasian asuhan keperawatan menurut perawat di RSIJ Pondok Kopi Jakarta Timur tidak menambah keefektifan dan keefisienan asuhan keperawatan. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menguji dan merevisi instrumen, memperluas area penelitian. Senta melanjutkan penelitian yang terkait dengan persepsi perawat terhadap penggunaan komputer dalam pendokumentasian asuhan keperawatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5366
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Norjanah
"Motivasi berkaitan erat dengan kinerja yang pada akhimya akan memberikan kepuasan kerja bagi pelakunya. Bagaimana memotivasi merupakan ketrampilan tersendiri bagi pemimpin. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan metode cross sectional, bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi dan keyakinan beragama dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja menggunakan pendekatan teori Herzberg yang terdiri faktor motivator dan faktor higiene. Responden berpendidikan Dill Keperawatan, SI Keperawatan, dan SPKIDI Kebidanan. Jumlah sampel adalah 116 perawat dari beberapa ruang rawat di RSIJPK.
Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara otonomi dan tanggung jawab dengan kepuasan kerja (p=0,418) kemungkinan pengembangan dengan kepuasan kerja (p-0,000) faktor motivator dengan kepuasan kerja (p=4,018) supervisi dengan kepuasan kerja (p=0,011) gaji dengan kepuasan kerja (p=0,030) interaksi antar manusia dengan kepuasan kerja (p=0,010) kebijakan organisasi dengan kepuasan kerja (p=0,005) lingkungan kerja dengan kepuasan kerja (p=0,003) faktor higiene dengan kepuasan kerja (p=0,000) motivasi dengan kepuasan kerja (p=0,002) keyakinan beragama dengan kepuasan kerja (p=0,000) Semua variabel karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, lama kerja, tingkat pendidikan dan status perkawinan ) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja. Hasil uji multivariat didapatkan sub variabel kemungkinan pengembangan adalah yang paling berpengaruh terhadap kepuuasan kerja (p=0,000).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya penerapan jenjang karir fungsional yang akan meningkatkan penghargaan, prestasi kerja, otonomi dan tanggung jawab pemberian asuhan keperawatan serta meningkatkan kualitas pelaksanaan dan ketrampilan supervisi. Penerapan jenjang karir fungsional dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan kualitas ketrampilan kerja pada perawat pelaksana diharapkan akan meningkatkan kepuasan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Swastiara
"ABSTRAK
Gangguan tidur khususnya insomnia banyak terjadi pada pasien hemodialisis.
Berbagai faktor diduga menjadi penyebab insomnia pada pasien hemodialisis,
diantaranya faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan insomnia pada pasien
hemodialisis. Penelitian menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan
sampel 50 responden di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa insomnia dialami oleh 54% responden dan ditemukan hubungan
insomnia dengan umur (p=0,012), sesak napas (p=0,035), pruritus (p=0,002), sakit
kepala (p=0,015), stress (p=0,000), jadwal hemodialisis (p=0,042), lama hemodialisis
(p=0,012), dan quick of blood (p=0,011). Penelitian ini menyimpulkan bahwa
insomnia berhubungan dengan faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Pengkajian
masalah insomnia pada pasien hemodialisis harus dilakukan secara akurat agar dapat
menjadi dasar untuk menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif bagi pasien
hemodialisis yang mengalami gangguan tidur.

ABSTRACT
Insomnia is the most common sleep disorder in hemodialysis patients. Various factors
are predicted to be the cause of insomnia, which are biological, psychological, and
dialysis factors. The purpose of this study was to identify factors associated with
insomnia on hemodialysis patients. This study used cross-sectional study design, with
50 respondents in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi. The result showed that
insomnia was experienced by 54% respondents and there were relationship between
insomnia and age (p=0.012), physical complaints [(included dyspnea (p=0.035),
pruritus (p=0.002), and headache (p=0.015)], stress (p=0.000), hemodialysis schedule
(p=0.042), dialysis vintage (p=0.012), and quick of blood (p=0.011). The study
concluded that insomnia associated with biological, psychological, and dialysis
factors. The assessment of insomnia should be done accurately in order to make an
effective nursing care plan in hemodialysis patients who experience sleep disorder"
2015
S65712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>