Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Meldawati
"ABSTRAK
Motivasi untuk menyelesaikan pendidikan adalah suatu dorongan yang timbul
untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA, yang berasal dari dalam
diri sendiri atau dari luar. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran motivasi
untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA. Desain penelitian yaitu
deskriptif sederhana. Sampel penelitian berjumlah 40 responden remaja, berusia
11-20 tahun, bersekolah, dan tinggal di Rumah Singgah Vincentius, sampel
dipilih secara total sampling. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis
univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan
gambaran motivasi untuk menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA pada
remaja di Rumah Singgah Vincentius adalah rendah serta tidak ada hubungan
yang bermakna antara karakteristik dengan tingkat motivasi. Kurangnya motivasi
ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak, seperti dari pihak pemerintah dan
keperawatan.

ABSTRACT
Motivation to finish study is an inducement that rises to finish study until senior
high school, sourcing from inside their self or outside. The purpose of this study is
to know the motivation to finish study until senior high school. This research is
descriptive. Samples are 40 teenagers using random sampling, age 11-20 years
old, study at school, and live in Rumah Singgah Vincentius. Data analyzed using
univariat and bivariat by Chi-Square. The results showed that description of
motivation to finish study until senior high school on teenagers who live in
Rumah Singgah Vincentius is low motivation and there is no significant relation
between characteristic and level of motivation. The decreased of the motivation
need support from another institution, like a goverment and nursing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1989
370.959 8 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemerintah Indonesia pascareformasi tampaknya mulai menyadari kebenaran yang dikatakan oleh fukuyama (1992) tentang the end history yang berimplikasi bahwa di masa depan ideologi yang dominan adalah liberalisme, pasar bebas dan hak asasi manusia (HAM). Oleh karena itu, sejak reformasi bergulir muncul komitmen kuat untuk melindungi dan melaksanakan HAM, tak terkecuali perlindungan terhadap HAM anak. Perwujudan komitmen itu setidaknya dapat dilihat dari pembentukan berbagai kelembagaan maupun perangkat hukum yang berkaitan dengan HAM di Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara anak memiliki kedudukan yang istimewa dan khas. Anak adalah aset paling berharga yang dimiliki bangsa karena merupakan potensi, tunas masa depan, dan generasi penerus cita-cita. Agar setiap anak mampu memikul tanggungjawabnya selaku penerus cita-cita peruangan bangsa, maka perlu mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang baik secara fisik, mental, intelektual maupun sosial secara utuh, serasi dan seimbang "
JHHP 3:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwo Udiutomo
"On educational policy and right to free education in Indonesia."
Bogor: Dompet Dhuafa, 2015
370.959 8 PUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Bencana alam gempa bumi tektonik dengan kekuatan 8,9 skala richter yang diikuti oleh gelombang tsunami yang menerjang sebaian besar wilayah pantai barat dan utara propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, Sumatera Utara yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 telah mengakibatkan kehancuran fisik dan nonfisik yang sangat luar biasa."
JHHP 3:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzan Kamil
"Penelitian ini membahas kesenjangan digital kedua, yakni perbedaan penggunaaan internet. Studi-studi sebelumnya menjelaskan sosio-ekonomi, modal budaya, dan gender merupakan faktor-faktor yang memengaruhi kesenjangan digital kedua. Untuk memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini menambahkan dimensi pekerjaan orang tua dalam variabel SSE dan modal budaya untuk melihat perbedaan tujuan penggunaan internet sedangkan gender menjadi variabel kontrol untuk melihat variasi perbedaan diantara laki-laki dan perempuan dalam menggunakan internet untuk tujuan akademis. Penelitian ini menggunakan teknik survei pada 193 siswa di SMA M serta tambahan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara perbedaan SSE dalam menjelaskan tingkat penggunaan internet siswa untuk tujuan akademis, sedangkan pada variabel modal budaya terdapat pengaruh yang signifikan dalam menjelaskan tingkat penggunaan internet siswa untuk tujuan akademis. Lalu ditemukan, bahwa gender tidak memengaruhi hubungan tingkat SSE dan tingkat penggunaan internet untuk tujuan akademis. Sedangkan gender memengaruhi hubungan tingkat modal budaya dan tingkat penggunaan internet untuk tujuan akademis.

This study discuss the second digital divide on differences internet use. Previous studies explain that socio-economic, cultural capital, and gender as factors that influence the second digital. This study tries to enrich previous study by add the dimensions of parental occupation as SSE to see differences in internet use as a control variable to see variations in differences between male and femase in using the internet. This study uses a survey technique on 193 students in SMA M and additional data through in-depth interviews and observations. The results of this study indicate that there is no significant effect between SES differences in explaining the level of students' internet use for academic purposes, while the cultural capital variable has a significant effect in explaining the level of students' internet use for academic purposes. Then it was found that gender did not affect the relationship between the level of SES and the level of internet use for academic purposes. Meanwhile, gender affects the relationship between the level of cultural capital and the level of internet use for academic purposes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shera Cynthia Islami
"Latar Belakang: Berdasarkan laporan Riskesdas (2018), terdapat sekitar 77 juta perokok
berusia diatas 15 tahun di Indonesia. Banyaknya masyarakat yang mulai merokok pada
saat remaja dan peningkatan jumlah perokok remaja di Indonesia menjadikan remaja
sebagai target untuk pencegahan dan intervensi kebiasaan merokok. Pengetahuan dan
kesadaran mengenai bahaya merokok serta motivasi berhenti merokok diketahui mejadi
faktor dalam mencegah kebiasaan merokok dan memprediksi peluang seseorang berhenti
merokok. Tujuan: Untuk mengetahui kesadaran dan tingkat pengetahuan tentang bahaya
merokok pada rongga mulut serta motivasi berhenti merokok pada siswa SMA di Jakarta
beserta variabel yang berkontribusi terhadapnya. Metode penelitian: Studi analisis
cross-sectional pada 552 siswa SMA di Jakarta. Kesadaran dan tingkat pengetahuan
diukur menggunakan kuesioner penelitian AlAbdullah, dkk (2019). Kuesioner penelitian
Joly, dkk (2017) digunakan untuk mengukur tingkat motivasi berhenti merokok. Kedua
kuesioner selanjutnya melalui proses adaptasi lintas budaya, uji validitas, dan uji
reliabilitas terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengambilan data dilakukan melalui dua
tahap yaitu total sampling di SMAN 77 Jakarta Pusat pada tahap pertama dan
convenience sampling pada tahap kedua. Hasil: Mayoritas siswa (n = 493, 89,3%) telah
sadar akan bahaya merokok pada rongga mulut. Terdapat 324 (65,72%) siswa dari siswa
yang sadar masih memiliki tingkat masih memiliki tingkat pengetahuan yang rendah,
yaitu hanya dapat mengetahui paling banyak empat dari sepuluh efek spesifik merokok
terhadap rongga mulut. Efek spesifik merokok terhadap rongga mulut yang paling banyak
diketahui oleh siswa adalah bau mulut dan yang paling sedikit siswa ketahui adalah nyeri saat mengunyah. Terdapat hubungan bermakna antara beberapa karakteristik sosiodemografi
terhadap kesadaran dan pengetahuan siswa. Siswa perempuan, memiliki niat
berhenti merokok dan belum lama merokok memiliki kesadaran lebih baik. Siswa yang
tidak pernah merokok memiliki kesadaran dan tingkat pengetahuan lebih baik. Selain itu,
motivasi berhenti merokok masih rendah pada 22 (43,1%) dari 51 siswa yang pernah
merokok. Terdapat korelasi linear antara skor motivasi berhenti merokok terhadap ratarata
nilai rapor, status berhenti merokok, lama merokok, dan niat berhenti merokok. Semakin tinggi nilai rapor, semakin lama siswa telah berhenti merokok, dan pada siswa yang memiliki niat berhenti merokok, semakin tinggi pula tingkat motivasi siswa untuk berhenti merokok, hal sebaliknya terjadi pada siswa yang semakin lama merokok. Lebih lanjut, tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat motivasi berhenti merokok terhadap kesadaran (p = 0,136) dan tingkat pengetahuan (p = 0,504) mengenai bahaya merokok pada rongga mulut. Kesimpulan: Mayoritas siswa SMA di Jakarta telah sadar bahwa merokok membahayakan rongga mulut, namun tingkat pengetahuan mengenai efek spesifik rokok terhadap rongga mulut dan tingkat motivasi berhenti merokok masih rendah. Dibutuhkan intervensi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai bahaya merokok pada remaja sebagai upaya mencegah perilaku
merokok pada remaja dan membantu remaja berhenti merokok.

Background: According to Riskesdas (2018), there are over 77 million 15-years-old and
above smokers in Indonesia. The fact that most of smokers in Indonesia start smoking
during adolescent makes it as the right target for prevention and intervention of smoking.
Awareness and knowledges about the jeopardy effect of smoking on health have known
to be protective factors for smoking. Meanwhile, motivation to stop smoking plays role
in predicting smoking cessation. Objective: To asess the awareness and knowledge about
the jeopardy effects of smoking on oral health and smoking cessation motivation among
high school students in Jakarta along with their contributing variables. Method: An
analytic questionnaire-based cross-sectional study was conducted among 552 high school
students in Jakarta. Questionnaire from AlAbdullah, et al (2019) was used to asses
awareness and knowledge. Smoking cessation motivation was assed using questionnaire
from Joly, et al (2017). Both questionnaires have undergone cross-cultural adaptation,
validity, and reliability test. There were two steps of data collection, the first step was
using total sampling on students from Public Senior Highschool number 77 in Central
Jakarta and the second step was using convenience sampling to senior high school
students in Jakarta. Results: The majority of students were aware (n = 493, 89.3%) about
the jeopardy effects of smoking on oral health. However, there were 324 (65,72%)
students that still had low knowledge level among students who aware, students
mentioned were only able to mention maximum four specific effects of smoking on oral
health. The most known effect was bad odor and the least was painful chewing. There
were significant associations between awareness with gender, intention to quit smoking,
smoking status, and duration of smoking. Female students, students who have intention to quit smoking, never smoke, and have shorter smoking duration were more likely to
aware than the contra group. With respect to knowledge, students who have never smoked
were more likely to have higher knowledge level. Aside of that, the level of smoking
cessation motivation was still low on 22 (43,1%) over 51 students who have smoked.
There are linier correlations between motivation score with academic score, abstinence
duration, smoking period, and the intention to quit smoking. The higher academic score,
the longer abstinence from smoking, the shorter smoking duration, and having intention
to quit smoking, the higher the motivation to quit smoking will be. However, there was
no any statistically significant difference between smoking cessation motivation with
awareness (p = 0.136) and knowledge (p = 0.504). Conclusion: Most of the students were
aware that smoking affects oral health. However, the level of knowledge about further
effects and smoking cessation motivation was still low. Thus, more interventions are
required to address these issues in order to prevent adolescencts from smoking and
promote smoking cessation on adolescents who smoke.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labibah Zai
"Skripsi ini membahas tentang modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan pada Pondok Pesantren Gontor yang berada di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Adanya modernisasi ini terlatarbelakangi oleh berbagai hal, salah satunya adalah kondisi masyarakat Ponorogo sebelum terjadinya modernisasi pada Pondok Pesantren Gontor, yang masih sangat kental dengan budaya dan tradisi Jawa yang menyimpang dari ajaran agama Islam. Dengan adanya transformasi dan modernisasi yang dilakukan, diharapkan dampak atau pengaruh kepada masyarakat setempat agar mereka dapat menganut agama Islam secara utuh. Tetapi pada kenyataannya, hingga saat ini masyarakat Ponorogo masih sangat kental dengan budaya dan tradisi-tradisi mereka tersebut.

This thesis discusses about the modernization of educational system that applied in Gontor Boarding School which located in Ponorogo, East Java. This modernization happened because of so many reasons. One of them was the social condition of people in Ponorogo, who happened to be the people who still believe in ancient tradition, which was far from what Islam law had settled. With the transformation and the modernization, the people from Gontor Boarding School hoped that it would have a massive impact to the people around so that they could be a Moslem properly. But the fact that happens nowadays is; no matter how modern the Gontor Boarding School is, the people around still have the faith in those ancient traditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalif Anant Pangastono
"Tulisan ini menganalisis bagaimana series Netflix “Sex Education” sebagai salah satu bentuk media komunikasi massa menyampaikan edukasi seks ke khalayak. Konsep yang dianalisis dalam tulisan ini adalah implikasi dari lima kategori topik comprehensive sexuality education (CSE) yang diusung oleh UNFPA. Selain itu, tulisan ini juga mencari akar penyebab masalah terkait pendidikan seks yang serial ini coba atasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan melakukan observasi terhadap adegan dalam series sekaligus menganalisis keterkaitannya dengan konsep. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh kategori topik dalam CSE terkandung dalam series Sex Education, membuat series ini dapat menjadi sarana edukasi seks informal yang baik untuk khalayak terutama remaja. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menggunakan teori resepsi audiens terkait pemaknaan konten seputar seks dan seksualitas dalam series Sex Education dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

This paper analyzes how the Netflix series “Sex Education” as a form of mass communication media deliver sex education to the audiences. The concept analyzed in this paper is the implication of the five categories of comprehensive sexuality education (CSE) topics promoted by UNFPA. In addition, this paper also looks for the root causes of problems related to sex education that this series tries to overcome. This study uses content analysis method by observing the scenes in the series as well as analyzing its relationship with the concept. The results of the analysis show that all topic categories in CSE are contained in the Sex Education series, making this series a good means of informal sex education for audiences, especially teenagers. The suggestion for further research is to use audience reception theory related to the meaning of content about sex and sexuality in the Sex Education series with quantitative and qualitative approaches."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper explores the importance of multicultural approach to be implemented in education system of Indonesia. The writer argues that this approach emphasizes tolerance, mutual respect and awareness toward difference. Optimum implementation of multicultural approach will support such harmonious living within Indonesian pluralistic society."
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>