Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Hartati
"ABSTRAK
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada pada zona
pertemuan antara tiga lempeng besar: lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik,
dan lempeng Eurasia. Perkembangan tektoniknya yang berlangsung sejak zaman
Tersier hingga sekarang membuat Pulau Sulawesi merupakan daerah teraktif di
Indonesia. Hal ini menyebabkan Pulau Sulawesi mempunyai fenomena geologi
yang kompleks dan rumit, sehingga banyak terdapat patahan-patahan besar yang
aktif. Untuk mengetahui keberadaan struktur patahan di bawah permukaan,
dilakukan analisis data gayaberat. Struktur patahan dapat diketahui dari peta
kontur anomali Bouguer, yang ditunjukkan dari adanya nilai anomali positif dan
negatif yang dibatasi dengan kontur yang rapat, seperti yang terindikasi pada
daerah Sulawesi Selatan, lengan Timur Sulawesi, dan Gorontalo. Analisa
spektrum dilakukan untuk mengetahui kedalaman anomali regional dan residual.
Filtering dengan metode polinomial orde 1, 2, dan 3 dilakukan untuk mengetahui
kemenerusan patahan. First horizontal derivative dan second vertical derivative
digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan serta jenis patahan, yang kemudian
dilakukan pemodelan 2D. Pengolahan data memperlihatkan bahwa, daerah
Sulawesi Selatan teridentifikasi adanya patahan normal yang diperkirakan
memiliki dip 18° dan strike N14°W, untuk daerah lengan Timur Sulawesi
teridentifikasi adanya patahan naik yang diperkirakan memiliki dip 10° dan strike
N74°E, sedangkan untuk daerah Gorontalo teridentifikasi adanya patahan naik
yang diperkirakan memiliki dip 12° dan strike N12°E.

ABSTRACT
Sulawesi Island is one of island in Indonesia that located at subduction zone
between 3 large plates: Indo-Australia plate, Pasific plate, and Eurasia plate. The
tectonic developments since Tertiary age until now causes the Sulawesi Island
become the active area in Indonesia. It makes Sulawesi Island have complex and
complicated geological phenomenon that many large active faults being there. In
order to know the presence of subsurface fault structure, gravity method was used.
Fault structure can be known from Bouguer anomaly contour map, that indicated
by anomaly positive and negative value which are limited by tightly contour, like
in Southern Sulawesi, Eastern arm Sulawesi, and Gorontalo. Spectrum analysis
was made to know the depth of regional and residual anomaly. Filtering using
first, second and third polynomial method was made to know the fault continuity.
First horizontal derivative dan second vertical derivative were used to identify the
presence and kind of fault, which is then performed by 2D modeling. Data
processing shows that South Sulawesi zone was identified as a presence of normal
fault with estimated of dip is 18° and strike is N14°W, for Eastern arm Sulawesi
zone was identified as a presence of thrust fault with estimated of dip is 10° and
strike is N74°E, then for Gorontalo zone was identified as a presence of thrust
fault with estimated of dip is 12° and strike is N12°E.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Badrul Munir Habibulloh
"Sumatra Indonesia merupakan salah kerangka tektonik paling menarik di dunia untuk dipelajari saat ini. Termasuk di dalamnya terdapat sesar Semangko yang menjadi salah satu struktur geologi di sana. Identifikasi struktur bawah permukaan biasa dilakukan menggunakan metode seismik refraksi untuk mendapatkan data dengan resolusi tinggi. Di sisi lain, metode gravitasi juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kerapatan massa pada batuan penyusun kerak bumi. Pada penelitian kali ini, penulis mencoba mengidentifikasi karakter struktur sesar dengan studi kasus sesar Semangko di Sumatra Barat menggunakan metode gravitasi MS-SVD. Hasilnya, metode MS-SVD bekerja dalam mengidentifikasi sesar Semangko di mana memiliki orientasi Barat Laut–Tenggara dan dari 8 sesar putus-putus dengan masing-masing sesar dilakukan 2 slicing, didapatkan 17 slicing memiliki sudut dip mendekati 90° yang dapat ditafsirkan sebagai sesar strike slip dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Sumatra Indonesia is one of the most interesting tectonic frameworks in the world to study today. This includes the Semangko fault which is one of the geological structures there. Identification of subsurface structures is usually done using refractive seismic methods to obtain high resolution data. On the other hand, the gravity method can also be used to determine the level of mass density in the rocks that formed the earth's crust. In this study, the author tries to identify the structural character of the fault with a case study of the Semangko fault in West Sumatra using the MS-SVD gravity method. As a result, the MS-SVD method works in identifying the Semangko fault which has a Northwest – Southeast orientation and from 8 faults with 2 slicing each fault, 17 slicings have a dip angle close to 90° which can be interpreted as strike strike slip fault and in accordance with actual conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amora Devi Larasati
"Ditemukannya keberadaan manifestasi panas bumi berupa sumber air panas dan fumarole di wilayah Gunung Api Seulawah Agam, serta adanya upaya pemerintah dalam mengembangkan energi alternatif, mendorong dilakukannya kegiatan penelitian guna mengetahui keberadaan dan sebaran struktur geologi di daerah tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan metode gravitasi dengan analisis derivatif berupa First Horizontal Derivative dan Second Vertical Derivative yang berguna sebagai penguat dugaan awal terkait keadaan bawah permukaan daerah penelitian. Data gravitasi yang digunakan berasal dari data satelit GGMplus. Hasil penelitian berhasil mengidentifikasikan sebanyak 7 struktur geologi berupa patahan dengan 1 (satu) sesar yang diduga berperan dalam mengontrol keberadaan manifestasi. Hasil ini selanjutnya dapat dikorelasikan dengan kenampakan di daerah penelitian guna dilakukannya tahap penelitian lebih lanjut.

The discovery of geothermal manifestations in the form of hot springs and fumaroles in Seulawah Agam Volcano area, as well as the government's efforts to develop alternative energy, have encouraged research activities to determine the existence and distribution of geological structures in the area. This activity was carried out by utilizing the gravity method with derivative analysis in the form of First Horizontal Derivative and Second Vertical Derivative which are useful as reinforcement of initial assumptions regarding the subsurface conditions in the study area. The gravity data used comes from the GGMplus satellite data. The results of the study succeeded in identifying as many as 7 geological structures in the form of faults with 1 (one) fault which is thought to play a role in controlling the presence of manifestations. These results can then be correlated with the appearance in the study area for further research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Jaidi
"ABSTRAK
Koulali et al. (2016) dalam penelitiannya mengidentifikasi laju patahan aktif di Pulau Jawa dan dikatakan bahwa Patahan Baribis melintasi bagian selatan Jakarta. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Patahan Baribis melintasi Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi patahan tersebut menggunakan Metode MS-SVD yang didukung dengan metode FHD pada data gravitasi. Untuk mengetahui lapisan batuan di bawah permukaan Kota Bekasi, permodelan secara forward 2D berdasarkan data geologi dan hasil MS-SVD dilakukan pada penelitian ini. Terdapat tiga lintasan arah selatan-utara yang dibuat pada penelitian ini dikarenakan Patahan Baribis memiliki arah strike timur-barat. Pengolahan dilakukan dengan cara membuat peta CBA kemudian dilakukan upward continuation. Metode SVD dilakukan pada setiap peta upward continuation dan dibuat grafik nilai SVD terhadap kedalaman upward continuation. Hasil grafik MS-SVD dapat menunjukan besar dan arah dip dari patahan dengan melihat pergeseran titik nol pada grafik tersebut. Hasil dari metode MS-SVD ini menunjukan beberapa patahan di Kota Bekasi dengan karakterisasinya masing-masing. Dengan didukung data geologi, ada atau tidaknya Patahan Baribis berdasarkan metode MS-SVD dapat diketahui. Potensi bahaya akibat getaran yang ditimbulkan oleh patahan dapat diketahui juga dengan melihat kontras densitas vertikal pada permodelan forward 2D.

ABSTRACT
Koulali et al. (2016) in his research identified the rate of active faults at Java Island and said that the Baribis Fault crossed the southern part of Jakarta. This raises the suspicion that the baribis fault crossed the city of Bekasi. This study aims to identify this fault using the MS-SVD method which is supported by the FHD method on gravity data. To find out the rock layers below the surface of Bekasi City, forward 2D modeling based on geological data and MS-SVD results was carried out in this study. There are three south-north direction line made in this study because the Baribis Fault has an east-west strike direction. Processing is done by making a CBA map then doing upward continuation. The SVD method is carried out on each map of upward continuation and graphs of SVD values are drawn against the depth of upward continuation. The MS-SVD graph results can show the magnitude and direction of the dip from the fault by looking at the zero point shift on the graph. The results of the MS-SVD method show several faults in Bekasi City with their respective characteristics. With the support of geological data, the presence or absence of the Baribis Fault based on the MS-SVD method can be known. Potential hazards due to vibrations caused by faults can also be seen by looking at vertical density contrast in 2D forward modeling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gangga Ramadhana Setyawan
"ABSTRAK
Struktur geologi seperti patahan merupakan salah satu komponen penting dari
sistem perminyakan. Patahan berperan sebagai jalur migrasi hidrokarbon dari
batuan induk menuju reservoar sehingga identifikasi patahan menjadi penting
dalam interpretasi seismik. Sejauh ini identifikasi patahan dilakukan secara
manual dan dilakukan oleh interpreter sehingga sangat subjektif. Pada studi kali
ini telah dibuat teknik identifikasi patahan secara otomatis dengan menggunakan
metode atribut kurvatur. Atribut kurvatur pada dasarnya menghitung seberapa
lengkung sebuah kurva dari suatu titik. Metode tersebut menggunakan pendekatan
least square quadratic dalam perhitungannya. Metode least square quadratic
merupakan metode fitting data dan menghasilkan beberapa solusi dalam bentuk
konstanta. Penelitian ini dimulai dengan membuat source code dalam bahasa
pemograman Matlab kemudian dilanjutkan dengan menerapkannya pada data
seismik. Dalam langkah terakhir dihasilkan beberapa peta sebaran turunan atribut
kurvatur, namun hanya atribut kurvatur most positive (Kmp) dan kurvatur most
negative (Kmn) yang dapat memberikan informasi tentang sebaran patahan secara
baik. Pada akhirnya disimpulkan bahwa atribut kurvatur dapat menghasilkan peta
struktur secara automatis tanpa perlu melakukan interpretasi konvensional.

Abstract
Geological structure such as fault is one of important components of the
petroleum system. Fault act as hydrocarbons migration ways from source rock to
the reservoir therefore fault identification become important aspect from seismic
interpretation. So far, fault identification has done manually and very subjective
from an intepreter. In this study, the author proposes a technique automatically for
fault identification with curvature attributes method. Basically, curvature
attributes calculate how curved a curve of a point. The method uses least square
quadratic approach in its calculations. Quadratic least square method is a fitting
data method and generates solutions in the form of constants. This study began by
making the source code in Matlab programming language and then proceeds to
apply it to seismic data. In the final step some of curvature has been generated but
only the most positive curvature attribute (KMP) and most negative curvature
(NMR) can provide information about the distribution of fault as well. Finally it
can be concluded that curvature attribute method can automatically produce a
structure map without conventional interpretation.
"
Universitas Indonesia, 2012
S43208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqy Irfanto
"Cadangan nikel laterit di nusantara tersebar pada wilayah Indonesia bagian tengah karena berasosiasi dengan jalur ultramafik. Pulau Pakal yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah dengan prospek nikel laterit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas antar zona laterit Pulau Pakal menggunakan korelasi metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner dan data bor. Metode resistivitas digunakan untuk mengukur nilai tahanan jenis batuan laterit yang kemudian akan dikorelasikan dengan data bor untuk meningkatkan akurasi analisis yang akan dilakukan. Pengolahan data resistivitas dilakukan menggunakan perhitungan matematika inversi 2-D untuk menghasilkan penampang true resistivity 2-D. Selain itu dilakukan pengolahan data bor yang kemudian akan menghasilkan model penampang bor pada lintasan pengukuran. Hasil penelitian ini adalah integrasi penampang dari batasan antar zona laterit yang ditentukan berdasarkan respon resistivitas lintasan dan informasi litologi yang dihasilkan dari analisis unsur kimia pada data bor. Penampang integrasi lintasan 19 menunjukkan adanya perbedaan dalam menentukan batasan zona limonit dan saprolit berdasarkan nilai resistivitas dan data bor. Terdapat asosiasi air yang cukup signifikan pada zona limonit lintasan 19 yang membuat respon resistivitasnya menjadi lebih rendah daripada zona saprolit. Sebaliknya, penentuan batasan zona saprolit dan bedrock pada lintasan tersebut justru menunjukkan korelasi yang cukup baik. Penampang integrasi lintasan 20 menunjukkan korelasi yang baik antar respon resistivitas dan data bor di mana penentuan batasan zona laterit keduanya berada di kedalaman yang relatif sama.

The lateritic nickel reserves in the archipelago are distributed in the central part of Indonesia due to their association with ultramafic belts. Pulau Pakal, located in North Halmahera Regency, North Maluku Province, is one of the areas with good lateritic nickel prospects. This study aims to identify the boundaries between lateritic zones in Pulau Pakal using the correlation of resistivity methods with the Wenner configuration and borehole data. The resistivity method is used to measure the resistivity values of laterite rocks, which are then correlated with the borehole data to improve the accuracy of the analysis. The processing of resistivity data is done using 2-D inversion mathematical calculations to generate 2-D true resistivity sections. Additionally, the borehole data is processed to create a borehole cross-sectional model along the measurement path. The result of this study is the integration of cross-sections indicating the boundaries between lateritic zones, which are determined based on the resistivity response along the profile and lithological information obtained from the chemical analysis of the borehole data. The integration cross-section of profile 19 shows differences in determining the boundaries between the limonite and saprolite zones based on resistivity values and borehole data. There is a significant water association in the limonite zone of profile 19, which causes its resistivity response to be lower than that of the saprolite zone. Conversely, the determination of the saprolite and bedrock boundaries in that profile shows a fairly good correlation. The integration cross-section of profile 20 shows a relatively good correlation between resistivity response and borehole data, where the boundaries of both lateritic zones are at a similar depth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayu Rinjani
"Lokasi penelitian terletak di Desa Cihaur yang terletak di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara Fisiografi Desa Cihaur termasuk bagian dari Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat atau Pegunungan Andesit Tua yang disusun oleh Formasi Jampang dan Formasi Dasit Ciemas. Pada area penelitian terdapat endapan skarn dengan batuan induk berupa batugamping. Endapan skarn merupakan endapan yang terbentuk akibat adanya kontak antara batugamping dengan batuan intrusi. Berdasarkan data perusahaan, batuan intrusi tidak ditemukan diatas permukaan. Oleh karena itu diperlukan studi fasies Vulkanik dan keterkaitan dengan batugamping yang berperan sebagai host skarn pada area penelitian untuk mengetahui skarn yang terbentuk pada area penelitian merupakan hasil kontak intrusi dengan batugamping atau akibat faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis petrologi dan petrografi batuan inti sebanyak 22 lubang bor, Data-data yang diperoleh selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk kolom litologi yang kemudian digunakan untuk menginterpretasikan hubungan antara fasies Vulkanik dengan batugamping yang berperan sebagai host skarn. Berdasarkan analisis petrologi dan petrografi didapati 13 litofasies yang kemudian dikelompokkan kedalam 6 satuan diantaranya Breksi Vulkanik, Lapilli Tuf, Tufaan, Andesit, Batugamping, dan Dasit Porfiri. Berdasarkan asosiasi litologi dan karakteristik litologi yang telah mengalami ubahan hidrotermal (alterasi) maka dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian berada pada fasies proksimal gunung api. Keterkaitan antara batugamping dengan fasies vulkanik diinterpretasikan berdasarkan korelasi stratigrafi, didapati jika batugamping yang terubah menjadi marmer ataupun teralterasi skarn disebabkan oleh adanya terobosan oleh satuan dasit porfiri.

The research location is located in Cihaur Village which is located in Simpenan District, Sukabumi Regency, West Java Province. Physiographically, Cihaur Village is part of the Southern Mountain Zone of West Java or the Old Andesite Mountains which are composed of the Jampang Formation and the Ciemas Dacite Formation. In the research area there are skarn deposits with the source rock being limestone. Skarn deposits are deposits formed due to contact between limestone and intrusive rocks. Based on company data, intrusive rocks were not found above the surface. Therefore, it is necessary to study volcanic facies and their relationship with limestone which acts as a host for skarn in the research area to determine whether the skarn formed in the research area is the result of intrusive contact with limestone or due to other factors. The method used in this research is petrological and petrographic analysis of core rock from 22 drill holes. The data obtained is then visualized in the form of lithological columns which are then used to interpret the relationship between volcanic facies and limestone which acts as a skarn host. Based on petrological and petrographic analysis, 13 lithofacies were found which were then grouped into 6 units including Volcanic Breccia, Lapilli Tuff, Tufaan, Andesite, Limestone and Porphyry Dacite. Based on the lithological associations and lithological characteristics that have undergone hydrothermal change (alteration), it can be concluded that the research area is in the proximal volcanic facies. The relationship between limestone and volcanic facies is interpreted based on stratigraphic correlation, it is found that limestone is changed to marble or skarn alteration due to breakthroughs by porphyry dacite units."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahfi Muhammad
"Artikel ini membahas mengenai fungsi alat batu dari Situs Gua Arca, Pulau Kangean, Madura, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fungsi dari alat batu melalui analisis tipe alat dan jejak pakai pada alat batu yang kemudian dibandingkan dengan hasil eksperimen para ahli. Pengetahuan mengenai fungsi diawali dengan mengklasifikasikan alat batu ke dalam tipe-tipe tertentu berdasarkan atribut tajaman yang meliputi letak tajaman dan sudut tajaman. Selanjutnya, dilakukan pemilahan alat yang memiliki indikasi jejak pemakaian yang berjumlah 142 alat. Berdasarkan pemilahan alat pakai yang dilakukan, dapat diketahui 10 alat memiliki jejak-jejak yang mengindikasikan pemakaian alat. Selanjutnya,dilakukan analisis jejak pakai pada 10 alat tersebut dengan mengamati dan merekam bentuk-bentuk jejak pakai, keletakan, dan distribusinya pada tajaman alat. Hasil analisis tipe alat dan jejak pakai selanjutnya dibandingkan dengan eksperimen para ahli yang menjelaskan keterkaitan antara jejak pakai dengan aktivitas penggunaan alat dan material yang dikerjakan. Kedekatan antara bentuk-bentuk jejak pakai hasil eksperimen para ahli dengan jejak pakai alat batu dari Situs Gua Arca digunakan untuk memperkirakan fungsi dari alat batu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperkirakan alat batu di Situs Gua Arca digunakan untuk aktivitas pengerjaan kayu dan pengolahan bahan makanan.

This article examines the functions of stone tools from Gua Arca site, Kangean Island, Madura, Province of East Java. This research aims to determine the functionality of the stone tools through tool-type and use-wear analysis and compare them with the experimental result from the experts. The knowledge of the stone tools functions was build by classifying the stone tools into a particular type that depends on edge attributes, including the edge localization and edge angle. Hereafter, the stone tools sorted to separate which of the 142 stone tools have a use-wear indication. The sorting result showed that ten stone tools have several traces that indicate the usage of the tools. Hereafter, the use-wear analysis conducted on these ten tools was observed and recorded according to the use-wear form, localization, and distribution on the tool edges. After that, the results on tool-type and use-wear analysis compared with the experts’ experiments. It explained the correlation between use-wear with the tools activities and the worked materials. The similarities between the use-wear forms from the experts’ experiments result and stone tools use-wear forms from the Gua Arca site used to interprate its functions. Based on the research conducted, it is estimated stone tools of Gua Arca were used for woodworking and food processing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha Nagasie
"Nikel merupakan salah satu unsur dengan kegunaan yang sangat bervariasi dan juga tuntutan produksi yang sangat tinggi. Nikel dengan kadar tinggi seperti nikel sulfida sudah mulai berkurang sumbernya sehingga perlu ditemukan alternatif yaitu, mulai dilaksanakan eksplorasi endapan nikel laterit meskipun cenderung memiliki kadar yang rendah, dan Indonesia merupakan salah satu penyuplai utama nikel dengan sumberdaya nikel laterit yang melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tipe endapan nikel laterit pada daerah penelitian, dan membuat sebuah model geologi untuk suatu endapan nikel laterit berdasarkan data bor, untuk digunakan dalam estimasi sumberdaya. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan data bor yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak untuk mendapatkan suatu model geologi yang kemudian digunakan untuk estimasi sumberdaya nikel laterit yang terdapat di daerah penelitian. Tipe endapan nikel laterit di daerah penelitian adalah tipe oksida. Berdasarkan pemodelan dan estimasi yang telah dilakukan dari endapan nikel laterit di Lapangan X volume yang didapatkan sebesar 4,652,184 m3 dan tonase sebesar 7,443,494 ton dengan kadar Ni sebesar 1.01%wt untuk metode Ordinary Kriging, serta volume sebesar 4,896,312 m3 dan tonase sebesar 7,834,099 ton dan kadar Ni sebesar 1.02%wt untuk metode Inverse Distance Weight. Selisih dari nilai estimasi yang didapatkan adalah 4.9%.

Nickel is an element with a variety of uses and is in high demand for production. High grade nickel ore such as nickel sulfides has depleting resources and thus an alternative is needed which comes in the form of lateritic nickel exploration despite the lower grade the deposits offer, and Indonesia is one of the main nickel suppliers in the world with abundant lateritic resources. The main purpose of this study is to know what type of nickel laterite deposit the area of study is, and to create a geological model based on borehole data, which will then be used to estimate the mineral resources. The method of this study includes quantitative methods through the creation of a three-dimensional geological model and to estimate the mineral resources in X Field. The type of nickel laterite deposit is the oxide type. Based on the modelling and resource estimation of nickel laterite, the volume is 4,652,184 m3 with tonnage of 7,443,494 ton and Ni grades of 1.01%wt for the Ordinary Kriging method, as well as a volume of 4,896,312 m3 and tonnage of 7,834,099 ton with Ni grade of 1.02%wt for Inverse Distance Weight method. The difference of estimated values is 4,9%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsya Ribka Krisen
"Pengolahan dan analisa data gravitasi pada cekungan Sumatra Tengah diperlukan guna mengidentifikasi dan mendeliniasi keberadaan sub-cekungan yang berpotensi sebagai peng-supply hidrokarbon dan mengetahui struktur geologi bawah permukaan dengan pemodelan 2D. Analisa spektrum, analisis derivatif, serta pemodelan forward 2D dilakukan dalam pengolahan data dan disesuaikan dengan data pendukung untuk mengetahui keberadaan sub-cekungan dan struktur bawah permukaan area penelitian. Berdasarkan penerapan metode tersebut didapatkan nilai anomali bouguer berkisar dari -24.924 mGal hingga 20.119 mGal, dengan anomali tinggi pada bagian barat laut-selatan yang berhubungan dengan basemen yang terangkat di area tersebut dan anomali rendah tersebar pada arah barat daya, barat laut, timur laut, dan tenggara berhubungan dengan zona sesar. Hasil analisa spektrum menunjukkan kedalaman basemen berada pada kedalaman 3.2-7.05 kilometer, kedalaman rata-rata anomali residual berkisar 0.5-3 km. Hasil analisa derivatif yang terkonfirmasi oleh data geologi terdapat struktur sesar naik berupa sub-thrust yang berasosiasi dengan high anomali dan juga terdapat sesar normal yang berhubungan dengan low anomali. Hasil model forward 2D menggambarkan struktur lapisan penyusun berumur tua sampai muda mulai dari basemen, kelompok pematang, kelompok sihapas, formasi telisa, formasi petani, formasi minas, dan endapan alluvial. Sub-cekungan teridentifikasi memiliki estimasi kedalaman antara 3.2-3.8 km dengan batas sub-cekungan terletak pada indikasi sesar daerah penelitian.

Processing and analysis of gravity data in Central Sumatra Basin are needed to identify and delineate the existence of sub-basins that have the potential to supply hydrocarbons and determine the subsurface geological structure with 2D modeling. Spektrum analysis, FHD analysis, and 2D forward modeling are carried out in data processing and adjusted with supporting data to determine the existence of sub-basins and subsurface structures in the study area. Based on the application of this method, the result shows that Bouguer anomaly values ranged from -24.924 mGal to 20.119 mGal with high anomalies in the northwest-south associated with raised basement in the area and low anomaly spread in the southwest, northwest, northeast, and southeast associated with fault zones. The spectrum analysis result shows that the depth of the basement is at a depth of 3.2-7.05 km, and the average depth of the residual anomaly is around 0.5-3 km. The result of the derivative analysis which are confirmed by the geological data show that there is an reverse fault structure in the form of a sub-thrust which is associated with high anomalies and there are also normal faults which are associated with low anomaly. The result of the 2D forward model describe the layer structure from the eldest to youngest that were Basement, Pematang groups, Sihapas groups, Telisa formations, Petani formations, Minas formations, and alluvial deposits. The identified sub-basin has an estimated depth of between 3.2-3.8 km with the boundary of the sub-basin located at the fault indication in the study area.  "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>