Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hario Susanto
"Rumusan keadilan selama ini begitu identik sebagai yang monumental, yang selalu dapat ditunjuk oleh subjek dengan pendasaran pada asumsi keberadaan sensus communis. Asumsi tersebut telah membuat konsepsi keadilan mengeksklusi kesadaran perseptual subjek seperti yang dilakukan oleh kerangka utiliatarianisme, intuisionisme, dan kontraktarianisme. Penelitian ini mencoba menunjukan bagaimana keadilan yang monumental tidak dapat dipertahankan lagi melalui tawaran Derrida tentang keadilan, sehingga keadilan dapat dipahami sebagai integritasnya dengan kesadaran perseptual subjek sebagai ketegangan yang tanpa henti dan dapat terus hadir walaupun tidak pernah dalam kepenuhan, keadilan momentual. Dengan sasaran memberikan pemahaman yang komprehensif akan momen keadilan maka diharapkan dapat memberikan kecukupan ruang untuk dinamika keadilan itu sendiri menghindari kekerasan pada subjek akibat stagnansinya.

Formulation of justice has been very identical to something which is monumental, which has always been able to be referred by subject based on presupposition of the sensus communis. That presupposition has excluded the subject's perseptual consciousness by the justice conception, just like the utilitarianism, intuisionism, and contractarianism have done. This research tries to demonstrate how monumental jutice can no longer be preserved through Derrida's offer about justice, thus justice can be understood as its integrity with the subject's perceptual conciousness as the unstoppable stress and will be always present eventhough it has never been the fully one, which is the momentual justice. The aim of this research is to give a comprehensive understanding of the moment of justice. The author expect that this research can give enough locus for the dynamic of justice itself to prevent the violence on the subject which is caused by its stagnancy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini mengkaji secara deskriptif analitis
Putusan Mahkamah Agung Nomor 1262 K/Pid/2012
yang mengadili terdakwa SM. Melalui putusan tersebut
SM dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan serta
mendapat ganti rugi sebesar lima juta rupiah setelah
menjalani hukuman kurungan selama tiga belas bulan
atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Pada putusan
pengadilan di tingkat pertama dan banding ia dinyatakan
bersalah dan menjalani hukuman. Nilai keadilan yang
sesungguhnya harusnya memperhatikan kerugian
moril maupun materiil yang dialami SM atas putusan-putusan
hakim sebelumnya. SM selayaknya bukan
hanya dibebaskan tetapi juga mendapat ganti rugi saat
menjalani proses hukum sesuai dengan ukuran kebutuhan
hidup yang layak. Jika hal tersebut diterapkan maka
hukum tidak hanya sekadar kata-kata hitam-putih dari
peraturan melainkan menjalankan semangat dan makna
lebih dalam dari undang-undang atau hukum. Untuk
menguatkan kehadiran hukum progresif dalam putusan
pengadilan maka harus mengacu pada norma dan asas
dalam sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. "
JY 8:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Peninjauan Kembali (PK) merupakan upaya hukum luar biasa terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap “ inkracht van gewisjde”. Putusan MK No. 34/ PUU-XI/2013 menyatakan bahwa upaya hukum luar biasa bertujuan untuk menemukan keadilan dan kebenaran materiil, sehingga pasal 268 ayat (3) KUHAP yaitu, “Permintaan peninjauan kembali atas suatu putusan hanya dapat dilakukan satu kali saja” bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Putusan MK tersebut menimbulkan pro dan kontra, di satu sisi ada yang berpendapat bahwa PK lebih dari satu kali merupakan upaya melindungi hak masyarakat dalam memperoleh keadilan, namun di sisi lain ada pendapat bahwa PK lebih dari satu kali merupakan pelanggaran terhadap prinsip kepastian hukum. Setelah mengkaji putusan MK No. 34/PUU-XI/2013 dapat disimpulkan, pertama, PK lebih dari satu kali telah sesuai dengan tujuan masyarakat untuk memperoleh keadilan dalam penegakan hukum, karena dalam rangka mewujudkan keadilan dan menemukan kebenaran materiil tidak dapat dibatasi oleh waktu. Kedua, putusan MK bersifat final dan mengikat “final and binding” meskipun menimbulkan pro dan kontra maka semua pihak wajib melaksanakan putusan MK. Oleh karena itu diharapkan kepada MA segera menyempurnakan Peraturan MA tentang pengajuan PK perkara pidana dengan menyesuaikan putusan MK."
JK 12:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bismar, 1928-2012
Surabaya: Bina Ilmu, 1996
340.114 SIR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : PT. Forum Adil Mandiri, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Kajian Hukum dan Keadilan (YKHK),
328 JK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rezania Ulfah C.
"Tesis ini membahas tentang peninjauan kembali atas putusan pengadilan pajak pada Mahkamah Agung. Peneltian ini menggunakana metode kualitatif dalam upaya menggali informasi seluas-luasnya dari para informan yang berkecimpung di dunia perpajakan.Terdapat dua masalah besar yang diangkat dalam tesis ini, yaitu biaya perkara yang dipukul rata untuk tiap pemohon serta tidak jelasnya batas waktu penyelesaian kasus peninjauan kembali atas putusan pengadilan pajak pada Mahkamah Agung. Biaya perkara berhubungan dengan azas keadilan serta waktu yang berhubungan dengan azas kemudahan administrasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk tesis ini, maka diperoleh fakta bahwa yang menjadi penyebab lamanya pengambilan keputusan di tingkatakan peninjauan kembali adalah faktor undang-undang yang tidak jelas, institusi, struktur Mahkamah Agung, serta sumber daya manusia yang kurang kompeten.

The thesis is about judicial review on the tax court decision to supreme court based on equity and ease of administration principle. The research is conducted using qualitative method in order to get the widest possibility of the information from the parties who are actively involved in the taxation area. There were two major problems in this thesis, the admnistration fee and the unclear deadline for the judicial review settlement. The administration fee related to equity principle and the unclear deadline related to ease of administration principle. Based on the research conducted, it is found out that allthe problem occured because of the unclear law, the institutional problem, the supreme court structure, and the mismatch human resources."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30534
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kirdi Dipoyudo, 1926-
[Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta, Jakarta]: Rajawali, 1985
361 KIR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
O. Notohamidjojo
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1975
340.12 NOT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Sani
Jakarta: Bulan Bintang, 1977
347.01 ABD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>