Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
C.A. Qadar
Lahore: Pakistan Philosophical Congress, 1965
146.4 QAD l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Friedrich Waismann (1896 1959) was one of the most gifted students and collaborators of Moritz Schlick. Accepted as a discussion partner by Wittgenstein from 1927 on, he functioned as spokesman for the latter 's ideas in the Schlick Circle, until Wittgenstein 's contact with this most faithful interpreter was broken off in 1935 and not renewed when exile took Waismann to Cambridge. Nonetheless, at Oxford, where he went in 1939, and eventually became Reader in Philosophy of Mathematics (changing later to Philosophy of Science), Waismann made important and independent contributions to analytic p.
Contents
Table of Contents; Editorial; Waismann: the Wandering Scholar; Tributes to and Impressions of Friedrich Waismann; Waismann's Big Book; The Exile and His Family; A Waismann Memoir; Oxford Memories of Friedrich Waismann; Waismann's Lectures on Causality: An Introduction; Bibliography; The Decline and Fall of Causality; Causality; (1) Hume's Analysis of Causal Connection.; (2) The Problem of Induction.; (3) What is the Principle of Induction?; (4) J. S. Mill's Account; (5) The Scientific Scheme of Causality; (6) Comments on a New Conception.; (7) The Principle of Causality.
(8) Difficulties of Determinism(9) Causality as Understood Connection; (10) Insight; (11) Motive; (12) Criticism of Russell's View; The Logical Force of Expressions; 1. Ramsey; 2. Two Sorts of Inference; 3. V-Inferences; 4. Body of Meanings; 5. 'All men are mortal'; A Philosopher Looks at Kafka; Waismann Versus Ewing on Causality; 1. Introduction; 2. Intrinsic Connectedness; 3. Explanation; 4. Production; 5. Necessity; 6. Causal powers; 7. Conclusion; References; Waismann as Spokesman for Wittgenstein; Waismann's Testimony of Wittgenstein's Fresh Starts in 1931-35.
Otto Neurath's 'Encyclopedia of the World War': A ContextualisationOtto Neurath and the Women's International League for Peace and Freedom (WILPF); Struggles For Social Transformation-links Between Yella Hertzka And Otto Neurath; Otto Neurath On War And Peace; Otto Neurath-Utopias, Encyclopedias, Museum Work; Encyclopedia of the World War; Enzyklopädie des Weltkrieges.; One Hundred Years of Philosophy of Science: The View from Munich; Bibliography; John T. Blackmore: Two Recent Trilogies on Ernst Mach; References; Logical Syntax and the Application of Mathematics; Reviews; Obituary.
Activities of the Institute Vienna CircleActivities 2010; Activities 2011; Index of Names.
"
Roma: Springer , 2011
153.6 FRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Creath
"This Institute's Yearbook for the most part, documents its recent activities and provides a forum for the discussion of exact philosophy, logical and empirical investigations, and analysis of language. This volume holds a collection of papers on various aspects of the work of Rudolf Carnap by an international group of distinguished scholars.​"
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400797
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Olga Pombo
"Science is a dynamic process in which the assimilation of new phenomena, perspectives, and hypotheses into the scientific corpus takes place slowly. The apparent disunity of the sciences is the unavoidable consequence of this gradual integration process. Some thinkers label this dynamical circumstance a ?crisis?. However, a retrospective view of the practical results of the scientific enterprise and of science itself, grants us a clear view of the unity of the human knowledge seeking enterprise. This book provides many arguments, case studies and examples in favor of the unity of science. These contributions touch upon various scientific perspectives and disciplines such as physics, computer science, biology, neuroscience, cognitive psychology, and economics.
"
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400902
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Conklin, William E.
London: Kluwer, 2001
340.112 CON i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Alfarizi
"Penelitian ini membahas dua persoalan dalam manajemen kontemporer. Pertama, penerapan realisme kritis terhadap cara kita memandang realitas organisasi. Kedua, menyelidiki bagaimana pendekatan positivisme dalam pemodelan matematika dan statistik dapat menyederhanakan isu-isu kompleks dalam penelitian manajemen. Hingga saat ini, manajemen masih dipertanyakan sebagai ilmu, sementara yang lain, menganggapnya sebagai seni. Realisme kritis menawarkan pendekatan alternatif teoritis yang memungkinkan adanya ilmu dalam ilmu sosial, khususnya manajemen melalui dimensi transitif dan intransitif. Dengan menerapkan realisme kritis, implikasinya, memungkinkan peneliti untuk memfokuskan pada konteks di mana studi organisasional dipelajari dan memungkinkan perubahan preskriptif dalam suatu penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa; pertama, pendekatan positivisme dengan pemodelan matematis dan statistik merupakan pendekatan dominan dalam penelitian manajemen. Kedua, pendekatan positivisme memiliki keterbatasan atau masalah ‘prediktabilitas’, karena melakukan peramalan dalam penelitian sosial, konsekuensinya melakukan ‘closed system’, padahal, melakukan generalisasi-universal dari partikularitas tidak dapat dilakukan pada observasi yang terbatas. Peneliti tidak dapat melalukan konjungsi konstan di antara peristiwa ‘yang sosial’ (aktivitas manusia), karena observasi dan eksperimen ‘sosial’, bagi Bhaskar, adalah manipulasi ilmiah. Konsekuensinya, kompleksitas isu-isu manajemen tereduksi, dan mempengaruhi pemahaman kita tentang manajemen sebagai ilmu secara keseluruhan.

This research explores two pivotal issues in contemporary management. Firstly, it examines the application of critical realism in conceptualizing organizational reality. Secondly, the study investigates the role of a positivist approach in simplifying complex management issues through mathematical and statistical modeling. Management, to date, oscillates between being perceived as a science and an art. Critical realism proposes an alternative theoretical framework, facilitating a scientific approach within social sciences, particularly in management. This is achieved through the integration of transitive and intransitive dimensions. The application of critical realism allows researchers to concentrate on the specific contexts of organizational studies, enabling prescriptive changes. The findings of this research are twofold. First, it identifies the dominance of a positivist approach with mathematical and statistical modeling in management research. Second, it highlights the limitations and predictability challenges inherent in positivism. This approach leads to a 'closed system' in social research, where generalizing universally from specific observations is problematic due to limited empirical evidence. According to Bhaskar, the inability to consistently link social events (human activities) arises from the nature of social observation and experimentation as a form of scientific manipulation. Consequently, this reductionist approach simplifies the complexity of management issues, impacting the understanding of management as a scientific discipline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
"Pada tahun 1960/1970-an terjadi suatu perubahan pandangan yang sangat mendasar dikalangan para ilmuwan dan filsuf terhadap ilmu pengetahuan. Perubahan itu dapat kita lihat dalam berbagai pembahasan yang dikemukakan para ahli dalam rangka Nobel Conference ke XXV, 1989 di Gustavus Adolphus College yang dibukukan dengan judul The End of Science? Attack and Defense (Elvee, 1992: 1-89). William D. Dean dalam kata pengantarnya membicarakan kematian atau berakhirnya ilmu pengetahuan; hal yang sama juga dikemukakan Ian Hacking di dalam tulisannya Disuned Science, Garold Holton melalui tulisannya "How to Think about the End of Science," sedangkan Sheldon Lee Glashow dengan j udul "The Death of Science". (Elvee, 1992: 23-32).
Kemudian pada tanggal 25-26 Maret 1989 dilakukan konferensi dengan tema "Alternative Paradigms Conference" yang diselenggarakan di San Fransisco dengan sponsor Phi Delta Kappa International dan The Indiana University School of Education. Sumbangan tulisan para ahli yang dibicarakan dalam konferensi itu diterbitkan dengan judul The Paradigm Dialog, diedit oleh Profesor Egon G. Guba dan Yvonna S. Lincoln -- keduanya adalah tokoh yang mendukung paradigma baru yang dikenal dengan nama konstruktivisme atau interpretativisme (contructivism, interpretativism). Paradigma baru tersebut banyak menjadi bahan pembicaraan dan meminta perhatian para ahli dalam konferensi itu, disamping pascapositivisme (Pascapositivismn) dan teori kritis (critical theory) (Guba & Yvonna S. Lincoln, 1990).
Tampaknya ada kaitan pemikiran yang berkembang dalam konferensi pertama dengan yang kedua walaupun sama-sama membahas problem epistemologi (khususnya metodologi) dalam dunia ilmiah. Bedanya, fokus pembicaraan pada konferensi Nobel lebih tertuju pada masalah metodologi ilmu-ilmu alam, sedangkan pada konferensi yang kedua lebih terfokus pada masalaf ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Pokok pembicaraan para ahli pada konferensi Nobel berkaitan dengan perkembangan fisika akhir abad XX ini yang cenderung mengantarkan kita pada ketidakpastian. Persoalan utama yang melatarbelakanginya adalah tantangan pada kepercayaan "Science as a uned, universal, objective endeavor is currently being questioned" (Elvee, 1992: x-xi).
Keraguan terhadap kesatuan ilmu pengetahuan akan universalitas dan obyektivitas sudah mulai timbul sejak dasawarsa awal abad XX melalui beberapa penemuan (Neil Bohr, Werner Heisenberg, Erwin Schrodinger) yang menemukan bahwa pandangan fisika Newtonian tidak berlaku pada gejala-gejala subatomik. Fisika modern (Newtonian) telah mempromosikan gambaran dunia yang materialistik, mekanistik, dan obyektivistik. Namun ilmu fisika yang kemudian, yakni sejak Einstein, Broglie, Schrodinger, menemukan adanya suatu gambaran dunia baru yang mengemukakan bahwa unit terdasar realitas bukan lagi partikel atau materi, akan tetapi boleti jadi "energi kreatif' atau sekurang-kurangnya bukan lagi sesuatu yang bersifat fisik (Ferre, 1980).
Menurut fisika kuantum, realitas obyektif yang murni itu tidak ada. Sebaliknya yang ada adalah realitas menurut persepsi kita, menurut paradigma kita implikasi filosofis mekanika kuantum sangatlah luar biasa bagi epistemologi dan filsafat ilmu pengetahuan. Dalam perspektif ini, bukan saja ilmuwan mempengaruhi realitas, akan tetapi dalam tingkat tertentu ilmuwan bahkan menciptakannya (mengonstruksinya). Seorang ilmuwan tidak dapat mengetahui momentum partikel dan posisinya sekaligus, oleh karena itulah is harus memilih satu di antaranya. Secara metafisis, ilmuwan menciptakan sifat-sifat tertentu, karena ia memilih untuk mengukur sifat-sifat itu?"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
D523
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newbury Park: Sage Publications, 1987
364 POS (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Soemardi
Bandung: Alumni, 1986
340.1 DED s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Newbury Park: Sage Publications, 1987
364 POS (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>