Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prilidanti Oktarizkia
"Skripsi ini membahas tentang propaganda dalam majalah anak Мурзилка (Murzilka) Murzilka yang diterbitkan oleh penerbit Молодая Гвардия (Molodaya Gvardiya) pada masa Stalin (1924-1952). Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk propaganda di dalam majalah anak. Dengan menggunakan teori Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough, yang melihat ke dalam aspek analisis teks, analisis wacana, dan sosiokultural, diperoleh hasil bahwa propaganda dimasukkan ke dalam majalah anak tersebut melalui pemilihan kata, frasa, dan kalimat yang menghasilkan suatu representasi kepada pembaca. Propaganda dimasukkan ke dalam teks karena penerbit milik pemerintah Stalin, yang pada masa itu sedang menggencarkan Epic Revisionism.

This thesis is focusing about the propaganda in the Stalin era (1924-1952) through Мурзилка (Murzilka) child magazine. The purpose of this research is to provide an overview of the forms of propaganda in the children magazines. By using the Norman Fairclough's analytical framework of critical discourse analysis, which consisting the text analysis, discourse practice analysis, and sociocultural practice analysis, obtained the result that the propaganda put into the magazine through the child's choice of words, phrases, and sentences that produces a representation to the reader. Propaganda inserted into the text because the publisher is a government-owned publisher of Stalin, which at that time was to intensify Epic Revisionism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Frahamdiyanti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sebuah transformasi besar yang terjadi di Rusia terhadap petani perempuan yang direpresentasikan Stalin melalui poster politik propagandanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan gambaran petani perempuan pada masa kolektivisasi pertanian yang dicanangkan Stalin di awal tahun 1930-an. Gambaran petani perempuan yang berhasil dideskripsikan adalah ketika Stalin mulai menempatkan perempuan dalam poster propagandanya ditengah-tengah ikonografi Stalin yang bermunculan, yaitu pada masa pertanian kolektif tahun 1930-an.

The focus of this research is a major transformation that occurred in Russia against the peasant women who represented Stalin through political propaganda posters. The method used in this research is descriptive analysis, where the writer describes images of women farmers in the agricultural collectivization of Stalin proclaimed in the early 1930s. Picture of successful women farmers was described as Stallin began placing women in propaganda posters in the midst of the emerging Stalinist iconography, namely the collective farm during the 1930s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Irina Mukhlis
"ABSTRAK
Tesis ini memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai bagaimana peran media massa dewasa ini dalam kaitannya dengan politik kekuasaan dan hubungan antar negara. Lebih spesifik lagi penelitian ini menyoroti praktik penggunaan gray propaganda melalui media massa. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film Innocence of Muslims yang menghebohkan dunia pada bulan September 2012 termasuk dalam kategori gray propaganda karena memuat berbagai penghinaan dan kebohongan tentang Islam. Penggabungan antara elemen propaganda abu-abu dan banyaknya inkonsistensi yang ditemukan kemudian membangkitkan nuansa politis yang melatarbelakangi pembuatan film tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah unsur propaganda dalam film Innocence of Muslims adalah suatu kesengajaan yang telah direncanakan secara matang oleh pihak-pihak tertentu

ABSTRACT
The objective of this research is to explain media use in the 21st century with regards to power politics and international relations. To be specific, the research casts a light on how gray propaganda campaign is being carried through the mass media. This qualitative research uses a critical paradigm. It also employs Norman Fairclough’s critical discourse analysis as its main research strategy. The research shows that the Innocence of Muslims film that created a wave of demonstrations in the Islamic world in September 2012 is part of a gray propaganda campaign to deceive a target. The gray propaganda elements and various inconsistencies found also undoubtedly contributed to a rise in suspicion of the political motive behind the film’s production and release. The research concludes that the propagandic nature of the Innocence of Muslims film was intentional and had been well prepared by an unknown actor."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Yunizar Ramadhani
"[Skripsi ini membahas tentang proses konstruksi yang dilakukan oleh media massa, yaitu majalah Islam SABILI. Konsep jihad disini akan dibahas dalam kacamata kriminologi, jihad di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagianarti sempit yang terpaku pada perang, invasi, perlawanan, radikalisme, dan kekerasan lainnya, juga jihad dalam arti luas, yaitu jihad yang cinta damai demi menegakkan agama Islam yang rahmatan lil alamin, jihad yang moderat yang mau menerima dan berjalan beriringan dengan kelompok berbeda agama lainnya. Konsep jihad akan dibahas dalam pembahasan skripsi ini. Begitupula konstruksi wacana yang terdapat pada artikel majalah SABILI. Wacana yang ada pada majalah SABILI akan dibedah dengan teori yang dipaparkan oleh Esposito, tentang pengkategorian jihad dan memakai metode analisis wacana kritis dengan konsep dari Ferrell yang merupakan ahli kriminologi, serta metode analisis konten dari Vincent F. Sacco. Kesimpulan dari penelitian ini ditetapkan adanya
konstruksi jihad baik dalam makna yang sempit maupun jihad yang lebih luas pada SABILI. Dekonstruksi tentang jihad yang sempit pada akhir analisis diharapkan efek buruk tentang jihad yang sempit, seperti maraknya terorisme,
radikalisme, dan ekstrimisme dapat ditekan. Dengan kemudian citra Islam menjadi agama yang penuh rahmat serta mengibarkan bendera perdamaian dapat terwujud.

This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion, rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition. Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla., This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done
by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology
perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later
divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion,
rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that
is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate
jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the
jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse
construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical
discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as
well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI
commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition.
Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism
acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images
could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basseches,Nikolaus
Amsterdam: Elsevier, 1960
923 Bas s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Christanto Paulus Rumapea
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kontroversi penundaan pemilu 2024 dan tagar Jokowi 3 Periode di media sosial Twitter yang menyita perhatian publik Indonesia pada tahun 2022 dan awal tahun 2023. Kontroversi ini menjadi bentuk propaganda yang dilakukan pihak tertentu dengan tujuan tersembunyi. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, peneliti menggunakan data dari sejumlah literatur dan dokumen terkait, serta wawancara terhadap sejumlah narasumber sebagai dasar dilakukan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan, propaganda penundaan pemilu 2024 dan Jokowi 3 Periode mengancam dan berisiko terhadap berkembangnya berita bohong/menyesatkan (hoax), pesan provokatif dan ujaran kebencian. Walaupun polarisasi belum terindikasi terjadi, namun propaganda ini tetap berpotensi menimbulkan polarisasi masyarakat di masa yang akan datang. Di samping itu, kontroversi ini juga mengancam kepercayaan masyarakat terhadap kualitas demokrasi Indonesia dan terganggunya stabilitas politik setahun menjelang pemilu 2024. Adapun teknik propaganda yang dijalankan mencakup tujuh teknik yaitu Name Calling, Glittering Generality, Transfer, Testimony, Plain Folks, Card Stacking dan Band Wagon. Sementara itu, dalam konteks strategi upaya pencegahan, pengawasan dan penindakan kontroversi ini berupa strategi pengelolaan informasi dan strategi kolaborasi pengawasan dengan meningkatkan kerjasama pertukaran data dalam konsep fusion center. Pihak terkait juga perlu melakukan pemetaan pada ancaman dan pihak yang berpotensi memiliki kaitan dengan penanganan suatu isu.

This research is motivated by the controversy over the postponement of the 2024 election and the hashtag Jokowi 3 Periods on social media Twitter which has captured the attention of the Indonesian public in 2022 and early 2023. This controversy has become a form of propaganda carried out by certain parties with hidden goals. Using a qualitative approach and case study method, the researcher uses data from a number of related literature and documents, as well as interviews with a number of informants as a basis for analysis. The results of this study show that propaganda for the postponement of the 2024 and Jokowi 3 Period elections threatens and risks the development of fake/misleading news (hoaxes), provocative messages and hate speech. Even though polarization has not yet been indicated to occur, this propaganda still has the potential to cause polarization in society in the future. Besides that, this controversy also threatens public trust in the quality of Indonesian democracy and disrupts political and governmental stability a year before the 2024 election. The propaganda techniques that are implemented include seven techniques namely Name Calling, Glittering Generality, Transfer, Testimony, Plain Folks, Card Stacking and Band Wagons. Meanwhile, in the context of the strategy for preventing, monitoring and taking action this controversy is in the form of an information management strategy and a collaborative monitoring strategy by increasing collaborative data exchange in the fusion center concept. Related parties also need to map threats and parties that have the potential to be related to the handling of an issue. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eltanin Pryatmya Chavary
"Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengekplorasi kebebasan. Kebebasan tersebut memunculkan ekses-ekses sensasionalisme. Dampak yang kemudian terlihat, kebebasan itu untuk sebagian media, bukannya diekplorasi melainkan dieksploitasi. Banyak media baru menulis laporan yang tidak mengindahkan kode etik, termasuk ramainya penerbitan media yang mengusung seks. Sejak diterapkannya UU Pers no 40 tahun 1999 pasal 16 bab IV, muncul berbagai majalah asing yang diterbitkan dengan sistem franchise. Padahal, tidak semua majalah-majalah asing, yang notabene sebagian besar isinya seputar seks, tidak sesuai dengan budaya timur, dimana masyarakat Indonesia kebanyakan pun masih melihat seks sebagai sesuatu hal yang tabu dan kurang pantas untuk dibicarakan. Mengingat sebagian besar masyarakat kita masih dipengaruhi oleh lingkup budaya masing-masing, maka adanya ragam isi yang mengarah pada masalah seks dan perempuan memberikan peluang yang besar bagi pembacanya untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap hal-hal tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengungkapan diri khalayak dan mendapatkan gambaran masalah-masalah seks apa yang dialami oleh pembaca melalui artikel `Ask Aline' dalam majalah For Him magazine Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta masukan bagi dunia penelitian karena seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi massa, media dapat juga memfasilitasi pembaca melalui suatu rubrik untuk mengungkapkan segala hal yang terkait dengan masalah pribadinya terutama yang terkait dengan masalah seks. Banyak hambatan yang ditemul jika individu mengungkapkan masalah seks secara pribadi langsung kepada individu lain. Dengan adanya artikel "Ask Aline", problem seks pembaca untuk sebagian bisa diatasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah critical discourse analysis (CDA) dengan model milik Norman Fairclough, sedangkan analisis teks menggunakan semiotika model Peirce. Dari hasil pengarnatan terungkap bahwa masalah seks yang ditanyakan oleh pembaca majalah FHM Indonesia terutama adalah masalah-masalah seks yang tujuannya mencari kesenangan saja 'just for fun atau sex as recreational dan sebagai bentuk ungkapan pernyataan rasa cinta atau rasa lainnya (sex as relational). Fenomena ini juga sejalan dengan sifat budaya masyarakat kite yang masih berada di bawah "high context culture", sehingga dengan adanya artikel "Ask Aline" masyarakat khususnya pembaca FHM Indonesia diberi kemudahan untuk mengekspresikan lewat media. Hal ini mengindikasikan bahwa khalayak pembaca majalah FHM Indonesia reaksioner terhadap perubahan dan impulsif. Perkembangan teknologi dalam industri media telah merubah cara mereka berpikir, merasakan dan bertindak sehingga mereka yang berada dalam konteks budaya tinggi (high context culture) melihat media sebagai alternatif untuk melakukan self-disclosure mengenai topik yang dianggap tabu oleh masyarakat.

Reformation had made an opportunity for Indonesian ores to explore its freedom. Some of media exploited the freedom by emerging sensational journalism as the result of reformation. The freedom itself provoked un-ethical writing include sex. Since UU Pers no 40/1999 article 16 chapter IV being implemented, numbers of foreign magazines published in franchise. Those magazines brought sex to surface as a topic in their content, where most of Indonesian see sex as a taboo and least appreciated to be discussed as a topic. Considered Indonesian still being influenced by their own culture groups, sex contents in magazines gave their readers to minimize uncertainty. The objectives of this research are to describe audiences self-disclosure and to portray what is the most sex problems faced by the audience through "Ask Aline" column in Indonesia For Him Magazine. This research hopefully can give description and input as reference related to the development of mass communication technology, where media can facilitate audience through its column to talk about their personal matters especially sex. "Ask Aline" indeed can facilitate some of their problems despite sex still being considered as a taboo topic in term of self-disclosure. This qualitative-descriptive research use Norman Fairclough critical discourse analysis (CDA) method. Text level was analyzed by Peirce semiotic method. This research revealed that sex for fun or sex as recreational and sex as relational were being questioned by FHM audiences in every edition in that column. This phenomena occurred in "high contex culture society. "Ask Aline" obviously can meet the FHM audience to disclose certain topic through media. This indicated that Indonesia FHM audience impulsive and adaptive in progress. Switched of paradigm the way people think, feel and behave, as the result of media technology development, put media as an alternative to disclose certain topic that consider taboo in their society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ronny Wazier
"Sebagai negara adidaya dalam bidang kebudayaan, diplomasi budaya merupakan sebuah isu yang sangat penting bagi Indonesia dan ditunjukan oleh meningkatnya frekuensi diplomasi budaya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh politik dalam beberapa tahun belakangan. Tugas Akhir ini menganalisis pidato Bacharuddin Jusuf Habibie di tahun 2014 yang memiliki beberapa karakteristik dan dapat dianggap sebagai sebuah bentuk diplomasi budaya. Pidato ini diberikan di Amerika Serikat dan ditonton oleh akademisi serta pemerhati asing proses berlangsungnya demokrasi Indonesia. Tugas Akhir yang menggunakan metode kualitatif deskriptif ini menganalisis video B.J. Habibie yang di terbitkan pada 2016 melalui perspektif linguistik, tepatnya melalui analisis wacana kritis terhadap pidato yang diberikan untuk menganalisis kualitas diplomasi budaya dalam pidato tersebut. Tugas Akhir ini menganalisis pidato tersebut dengan menggunakan kerangka berpikir analisis wacana kritis dan pedoman diplomasi budaya yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2018. Meskipun pidato tersebut tidak pernah ditulis dengan tujuan untuk mendiplomasikan kebudayaan indonesia, analisis melalui kedua kerangka berpikir tersebut telah menemukan bahwa B.J. Habibie telah berhasil mendiplomasikan budaya Indonesia melalui pidato tersebut. Namun, bentuk diplomasi budaya yang dilakukan oleh B.J. Habibie cenderung berbeda dengan yang dijelaskan oleh pedoman diplomasi budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sehingga perlu adanya revisi terhadap panduan tersebut.

As the world’s culture superpower, cultural diplomacy is an important issue to Indonesia which was noted by the frequency of cultural diplomacy done by Indonesian political figures in recent years. This paper analyzes Bacharuddin Jusuf Habibie’s speech in 2014 in the United States to foreign scholars observing the process and system of Indonesian democracy. The aim of this paper is to analyze the quality of the speech’s cultural diplomacy and identifying the Indonesian cultural diplomacy speech model by Mr. Habibie. This descriptive qualitative method paper examined Mr. Habibie’s speech video, which was published in 2016, through the perspective of linguistics. Specifically, this paper analyzed the speech through a critical discourse analysis (CDA) framework and the cultural diplomacy guide that is published by the Indonesian Ministry of Education and Cultural Affairs in 2018. Although the speech was never explicitly intentioned as a speech to promote Indonesian culture, this paper founds that Mr. Habibie has done the action of cultural diplomacy through this specific speech. However, Mr. Habibie’s cultural diplomacy is found to be different from the Indonesia’s Ministry of Education and Cultural affairs’ cultural diplomacy guide which prompted the need to have a re-examination and re-construction of the guide.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herdiantyara Mardhika
"Ideologi gender yang mengacu pada peran-peran gender telah dikonstruksi dan memisahkan peran laki-laki dan perempuan dengan istilah feminitas dan maskulinitas. Ketika pandangan ideologi gender dipercaya oleh masyarakat kemudian membentuk sebuah hegemoni. Hegemoni juga disebarkan melalui budaya populer film. Seringkali, film memunculkan ketidaksetaraam gender dan membentuk perempuan sebagai kaum marginal di bawah dominasi kaum laki-laki. Namun fenomena hegemoni menciptakan pihak oposisi yang disebut dengan intelektual organik yang menciptakan suatu resistensi akan dominasi yang ada melalui film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana counter-hegemony digambarkan dalam film Barbie (2023). Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, pendekatan kualitatif serta analisis wacana kritis yang digunakan untuk membedah teks dalam film dengan menempatkan posisi subjek-objek dan posisi penonton film Barbie (2023). Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa film Barbie (2023) menayangkan hegemoni yang terjadi ketika digambarkan oleh pemeran lawan seperti film-film pada umumnya. Kemudian muncul resistensi yang dilakukan oleh sutradara film yang juga merupakan intelektual organik melalui gagasan feminis yang disampaikan pada film Barbie dan kemudian menggambarkan counter-hegemoni stereotip gender dalam film Barbie (2023)

Gender ideology which refers to gender roles has been constructed and separates the roles of men and women using  the terms femininity and masculinity. When the views of gender ideology are believed by society, then hegemony is formed. Hegemony is also spread through popular film culture. Often, films raise gender inequality and shape women as marginal people under male domination. However, the phenomenon of hegemony creates an opposition party called organic intellectuals who creates resistance to existing domination through film. This research aims to find out how against hegemony depicted in the film Barbie (2023). This research uses a critical paradigm, a qualitative approach and Sara Mills' critical discourse analysis which is used to dissect the text in the film by placing the subject-object position and the position of the audience in the film Barbie (2023). From the results of the analysis carried out, it is known that the Barbie film shows the hegemony that occurs when portrayed by opposing actors, like films in general. Then resistance emerged by the film director who is also an organic intellectual through the feminist ideas conveyed in the film Barbie (2023) and then depicting counter-hegemony in the film Barbie (2023)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulam, Adam Bruno
"Buku yang berjudul "Stalin : the man and his era" ini ditulis oleh Adam Bruno Ulam. Buku ini membahas tentang salah satu tokoh yang sangat berpengaruh pada masa Uni Soviet, yaitu Joseph Stalin. Selain itu, di dalam buku ini juga terdapat pembahasan mengenai Bolshevik."
Boston: Beacon Press, 1973
923.247 ULA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>