Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175311 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Fajria Yuliantini
"Skripsi ini membahas perubahan peran wanita pada saat kerajaan Joseon ke modern Korea ditinjau dari sudut pandang ajaran Konfusianisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan peran wanita Joseon yang hanya sebatas urusan rumah tangga ke masa modern Korea dengan memasuki dunia kerja.
Dari penelitian kualitatif deskriptif ini dapat disimpulkan bahwa perubahan peran wanita Joseon ke modern Korea menimbulkan dampak positif dan negatif. Selain itu, sistem patriarki dan hierarki yang berdasarkan ajaran Konfusianisme tetap berjalan, seperti masih terdapatnya diskriminasi jender dalam hal pembagian dan kesempatan kerja.

The focus of this study is the changing of women in the Joseon dynasty into Modern Korea reviewed from the perspective of the teachings of Confucianism. The purpose of this study to know changes the role of Joseon women that only for household affairs to the modern Korea with entering the workforce.
From this descriptive qualitative research can be concluded that the changing role of Joseon women to modern Korea the impact of positive and negative. In addition, the patriarchal and hierarchy system based on the teachings of Confucianism remains running, as there is still gender discrimination in terms of distribution and employment opportunities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desvinta Ayu Iriani
"Korea dikenal sebagai negara paling Konfusianisme di dunia. Konfusianisme mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Korea, termasuk di antaranya keberadaan perempuan. Perempuan dalam ajaran Konfusianisme hidup tanpa memperoleh kebebasan untuk melakukan hal sesuai dengan keinginan mereka. Kedudukan perempuan juga dianggap lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki dan perempuan tidak dianggap penting di dalam masyarakat. Kemudian, mereka juga tidak bisa memperoleh pendidikan formal seperti laki-laki. Selain itu, perempuan juga tidak dapat berpartisipasi di dunia kerja karena tidak memiliki kebebasan untuk keluar rumah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, Korea kini mengalami banyak perubahan dan berkembang tidak terkecuali perempuan Korea. Maka, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penelitian ini ingin menjabarkan bagaimana dinamika perkembangan peran perempuan Korea dari Dinasti Joseon sampai Abad 21 ditinjau dari sudut pandang budaya Konfusianisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan Korea dari Dinasti Joseon sampai Abad 21 ditinjau dari sudut pandang Konfusianisme mengalami dinamika perkembangan yang signifikan.

Korea is a country most known for it?s strong belief of Confucianism. Confucianism has a significant effect in the aspect of living, particularly in Korean society, such as the existence of women. On the principle of Confucianism, women live without freedom to do something as they wished. Their status is considered to be lower than men in the Confucian hierarchy. They have no importance in the society; they cannot pursue the same formal education as men. Furthermore, women are unable to participate in the variety of occupations because they do not have the freedom to go out. However, as the time passes and the developing of technologies, Korea has changed due to the influence of a lot of things, including existence of women. Thus, with the using of descriptive analysis method, this study wants to describe about the dynamics of women?s role in Korea from Joseon Dynasty until the 21st century from the point of view of Confucian culture. The results showed that the role of Korean women of the Joseon Dynasty until the 21st century from the point of view of Confucian culture experienced significant development dynamics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khumairo Fadillah
"Di abad 21, Korea Selatan mengalami perubahan yang sangat drastis, dari masyarakat agrikultur menjadi industrialisasi modern. Perubahan ini menimbulkan masalah baru yang berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah struktur keluarga. Secara tradisional, Korea Selatan menerapkan sistem patriarki dalam masyarakatnya yang menjadikan laki-laki sebagai dominan dan pemegang kekuasaan, sementara wanita sebagai istri bertugas untuk melayani suami patriarki . Namun, seiring dengan modernisasi, hal itu menggeser nilai-nilai patriarkal dalam keluarga Korea. Studi ini menjelaskan tentang lunturnya nilai patriarki sehingga berpengaruh pada peran wanita Korea dalam keluarga. Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, deskriptif, dan menggunakan korpus drama Korea modern berjudul lsquo;Can We Get Married rsquo;. Studi ini menyimpulkan bahwa wanita Korea masa modern memiliki peran lebih banyak dibandingkan masa lalu sehingga hal ini melemahkan patriarki dalam keluarga.

In the 21st century, South Korea experienced a very drastic change, from agriculutral society into modern industrialization. This change raises new issues that gave a major impact in daily lives, one of them is family structure. Traditionally, South Korea apply patriarchy in society that makes men as dominant and power holders, meanwhile women as wives duty to serve the husband patriarchy . But along with the formation of modernization has weakening patriarchal values in Korea family. This study explains the diminishing value of patriarchy so that it affects the role of Korean women in the family. Using a qualitative, descriptive research methodology, and using a modern Korean drama corpus entitled 39 Can We Get Married 39 . The study concludes that modern Korean women have more roles than the past so this weakens patriarchy in the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Chintania
"Penjajahan Jepang di Korea pada tahun 1910 memaksa Korea yang dulunya menutup diri, untuk membuka diri terhadap ideologi serta pemikiran-pemikiran dari luar. Feminisme sebagai salah satu pemikiran dari Barat yang masuk di Korea terus berkembang hingga sekarang, terlebih lagi di zaman yang mudah terkena paparan media seperti saat ini. Bersama dengan pesatnya perkembangan ekonomi Korea, sistem sosial yang ada dalam masyarakat pun ikut berubah. Namun, perubahan ini tidak memperbaiki kesejahteraan perempuan Korea yang masih terperangkap dalam doktrin patriarki. Tema ini menarik perhatian penulis karena dinamika peran perempuan dalam masyarakat modern Korea terlihat dari meningkatnya partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi dan pekerjaan melalui peningkatan jumlah perempuan sebagai pencari nafkah. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana feminisme memengaruhi dinamika peran perempuan Korea dalam masyarakat modern. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai emansipasi dan kesetaraan gender dalam feminisme mendukung dinamika peran perempuan dalam masyarakat modern Korea.

Before becoming the Korea that we all know today, Korea use to be a hermit kingdom as Joseon Dynasty. Japans annexation of Korea in 1910 forced it to open itself to outer ideology and thoughts. Feminism as one of Western thought that entered Korea continues to develop, especially in Digital Age today. Korea being one of the countries with fastest economic growth experiences changes in its society system. However, those changes didnt come along with womens welfare due to doctrine of Confucianism and Patriarchy. This theme took researchers interest as the dynamic of womens role could be seen through its increase of participation in economic, work fields, and the number of breadwinner women. The purpose of this research is to explain how feminism effect dynamic in Korean womens role in modern society. In this research, researcher uses the descriptive analysis method through qualitative approach on the writing process. The result of this research shows that the emancipacy and gender equality aspects of feminism supports the dynamic of womens role in modern Korean society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Eka Pratiwi
"[ ABSTRAK
Jurnal ini membahas pemikiran modern wanita Korea yang ditampakkan melalui tokoh ibu dan anak
perempuannya bernama Chi-hon dalam novel berjudul Eommareul Butakhae karya Kyung Sook Shin. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran wanita Korea masa kini dalam menjalankan peranannya yang
sudah tidak dibatasi lagi oleh prinsip Konfusianisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan pemikiran
wanita di Korea dari pola pemikiran yang tradisional dan terpaku pada aturan Konfusianisme ke arah yang lebih
modern yang dipengaruhi oleh pendidikan yang diperoleh serta perkembangan sosial yang dinamis dari masa ke
masa. Tokoh ibu yang tumbuh di masa transisi perubahan sosial dari masa premodern menuju postmodern
memilih untuk berkorban menutupi segala kekurangannya dari anak-anaknya agar mereka dapat hidup lebih baik
daripada ibunya. Tokoh Chi-hon yang tumbuh di masa modern, telah sepenuhnya memiliki pemikiran yang lebih
terbuka dan modern, bahkan dia telah memilih jalan hidupnya sendiri secara independen tanpa ada aturan tradisi
yang mengikatnya.
ABSTRACTThis journal is discussing about modern thought of Korean women for her life which is shown in Eommareul
Butakhae novel by Kyung Sook Shin. In this novel, the researcher focus on two characters: a mother and her
daughter named Chi-hon. The purpose of this research is to know modern woman’s perspective in her society
roles. This research is qualitative descriptive. From this research, the researcher found that Korean women’s
thought change has happened depend by her education and social dynamic become more modern without
influence from Confucianism rule. The mother who grew up at transition decade between premodern and
postmodern, choose to hide her lack from her children so that her children can have better life than hers.
Meanwhile Chi-hon who grew up at modern decade has been having modern thought and more open minded,
moreover she choose her own way independenly without influence from any tradition rules., This journal is discussing about modern thought of Korean women for her life which is shown in Eommareul
Butakhae novel by Kyung Sook Shin. In this novel, the researcher focus on two characters: a mother and her
daughter named Chi-hon. The purpose of this research is to know modern woman’s perspective in her society
roles. This research is qualitative descriptive. From this research, the researcher found that Korean women’s
thought change has happened depend by her education and social dynamic become more modern without
influence from Confucianism rule. The mother who grew up at transition decade between premodern and
postmodern, choose to hide her lack from her children so that her children can have better life than hers.
Meanwhile Chi-hon who grew up at modern decade has been having modern thought and more open minded,
moreover she choose her own way independenly without influence from any tradition rules.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jungmann, Burglind
London : Reaktion Books, 2014
759.951 9 JUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Bayugiri Ramadhiani
"ABSTRAK
Konfusianisme di Korea mencapai masa kejayaan pada masa Dinasti Joseon 1392-1910 dan menghasilkan filsuf Konfusianisme atau disebut konfusianis wanita yaitu Jang Gyehyang, Im Yunjidang, dan Kang Jeongildang. Jurnal ini meneliti pemikiran tiga tokoh konfusianis wanita tersebut dan memaparkan kaitannya dengan perkembangan Konfusianisme pada masa Dinasti Joseon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan garis besar pemikiran konfusianis wanita pada masa Dinasti Joseon. Metode yang digunakan adalah metode eksposisi analisa kasual dengan mengumpulkan data dan menjelaskan hasil penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran konfusianis wanita pada masa Dinasti Joseon di Korea erat hubungannya dengan moral, disiplin diri, dan Tao.

ABSTRACT
Confucianism in Korea reached its peak at the time of Joseon Dinasty 1392 1910 , and it gave rise to philosopher of Confucian Women. There are three Confucian women Jang Gyehyang, Im Yunjidang, and Kang Jeongildang known as representative in Joseon Dynasty. This journal offers a wide interpretation of that three Confucian women rsquo s thoughts and ideas through their writing texts, and also explore the development of Cunfucianism in Joseon Dinasty. By using casual analysis exposition method, this journal concludes that Confucian women rsquo s thought and idea during Joseon Dynasty generally related to moral, self dicipline, and Tao."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Redita Devi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perkembangan Kristen di Korea tahun 1784 hingga 1910 sejak masa awal masuknya di Korea hingga masa akhir kerajaan Joseon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan Kristen di Korea melalui sikap dan respon masyarakat Korea dalam berbagai kebijakan pemerintah Joseon, serta beberapa peristiwa yang terkait dengan benturan antara kebijakan pemerintah dengan sikap masyarakat pendukung dan penganut Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kristen di Korea pada masa Joseon dianggap sebagai ilmu baru oleh kaum pelajar Konfusian. Akan tetapi, dalam perkembangannya Kristen mengalami berbagai hambatan, terutama disebabkan oleh kebijakan anti-Kristen dari pemerintah di masa akhir Joseon.

ABSTRACT
This Thesis discusses about the development of Christian in Korea in 1784-1910, from the first Christian introduced in Korea until the late of Joseon era. This research aimed to explain the development of christianity in Korea through some government policies in Joseon era, also some incidents that related to the impact of government policy and Korean christian attitude. This research applies historical method with descriptive design. The result of this research shows that Confucians scholar in Joseon era regarded Christian as a new science. However, Christianity in Korea had to face many obstacles, especially the anti-christian policy that government of Joseon era enacted."
2016
S64298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jang, Yong-jun
Seoul: Doseo Chulphan Buamentho, 2010
KOR 951.9 JAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noviantoro
"Pada permulaan Zaman Meiji terjadi perubahan besar-besaran pada masyarakat Jepang pada berbagai aspek kehidupan. Ketika masa tersebut, diskriminasi sosial masyarakat dihapuskan dan Jepang membuka dari masuknya peradaban barat setelah sekian lama mengisolasi negeri. Hal ini adalah konsekuensi yang dijaiani setelah Kaisar Meiji mengumumkan Gokajo no Goseimon (Lima Sumpah Kaisar) yang menjadi ideologi dan landasan berpijak pemerintahan baru Meiji. Dengan terjadinya perubahan yang besar pada kemajuan Jepang terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, juga dibarengi dengan masuknya kebudayaan dan paham-paham barat yang dikenal dengan istilah westernisasi atau seiyouka. Kaisar melihat gejala-gejala sosial yang terjadi pada masyarakat sehingga dirasa perlu untuk membuat rambu-rambu untuk mengatasi implikasi dari kebijakannya memodernisasi negeri dengan mengeluarkan Kyouiku Chokugo (Sabda Kaisar tentang Pendidikan). Kyouiku Chokugo adalah maklumat yang dikeluarkan untuk membentuk sebuah pendidikan yang berbasis moral yang bersumber dari ajaran Konfusianisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>