Ditemukan 66275 dokumen yang sesuai dengan query
Nabilah Zata Dini
"Skripsi ini membahas bangunan GKI Kwitang ditinjau dari segi arsitektur dan pemugaran dalam rangka pelestarian bangunan cagar budaya. Gereja ini merupakan salah satu bangunan peribadatan peninggalan masa kolonial. Bangunan gereja mengadaptasi gaya arsitektur klasik Eropa dan menyesuaikan dengan iklim di Indonesia. Beberapa bagian bangunan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman maka dilakukan penelitian dalam upaya pelestarian.
Pada penelitian ini metode yang digunakan terbagi dalam tiga tahap yaitu pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data. Pada tahap pengumpulan dilakukan deskripsi mulai dari bagian luar hingga bagian dalam, kemudian pada tahap pengolahan, hasil deskripsi diolah dengan menganalisa komponen arsitektur dan perubahan beberapa komponen bangunan. Tahap selanjutnya, hasil yang diperoleh ditafsirkan bahwa gaya yang diterapkan pada bangunan GKI Kwitang adalah gaya Art Deco dan Art Nouveau.
This study discusses the building of GKI Kwitang viewed in terms of architecture and restoration in a bid to the preservation of cultural heritage buildings. This church is one of the religious buildings of the colonial era relics. Church building adapting European classical architectural style and adapt to climate in Indonesia. Some parts of the building undergoes changes along with the times then conducted research in preservation efforts. On the research methods employed are divided into three phases: collection, processing, and interpretation of data. At the stage of gathering is carried out starting from the outside of the description to the inside, then in the stage of processing, the results processed by analyzing the component description of architecture and changes in several components of a building. The next stage, the results obtained are interpreted that the style is applied to the building of GKI Kwitang is Art Deco style and Art Nouveau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43066
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Putri Ayu Amalia
"
ABSTRAKMemori kolektif mengandalkan penceritaan dalam proses pelestariannya. Arsitektur sebagai tempat memori tersebut direkam lalu menjadi hal yang penting dalam proses pengingatannya. Lalu bagaimana arsitektur kemudian menjadi salah satu media yang penting dalam proses ini? Dalam skripsi ini, dibahas dua buah arsitektur yang mengandung memori kolektif dimana salah satu diantara mereka gagal melestarikan memori kolektif, sementara satunya lagi berhasil. Kesimpulan dari skripsi ini adalah pelestarian memori kolektif melalui media arsitektur harus melalui arsitektur yang juga dapat merekam memori kolektif baru. Proses pengingatannya lalu dapat berupa penggunaan kesan kesamaan yang kemudian ditangkap oleh society dan kemudian diceritakan dan melestarikan memori kolektif.
ABSTRACTCollective Memory relies on storytelling as its preservation. Architecture as a place where the memory takes place then becomes important in remembering process. Then how architecture becomes one of many forms that important in this process? In this thesis, there are studies in two architectures which contain collective memory where one of them failed on preserving collective memory. On the other hand, the other one is successful. Conclusion from this thesis is collective memory preservation that uses architecture as its media, must through architecture that can facilitate new collective memory. The remembering process can through similarity which is society can caught and then will retell the story and preserve collective memory."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S873
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Xandratysta Adinda Putri
"Interior sebuah bangunan dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik dan fungsional, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan emosional. Sehingga, pengalaman manusia akan ruang interior menjadi lebih kaya. Skripsi ini akan membahas mengenai pengalaman manusia terhadap ruang yang dijadikan sebagai sudut pandang utama dalam hadirnya sensasi serta persepsi mengenai interioritas sebuah bangunan. Melalui pendekatan fenomenologi Merleau-Ponty, studi kasus dalam skripsi ini akan mengupas pengalaman manusia saat mengalami kualitas ruang dalam bangunan. Termasuk bagaimana kualitas ruang tersebut dapat menghadirkan sensasi serta membentuk persepsi dalam diri manusia mengenai interioritas bangunan tersebut. Melalui skripsi ini juga, kita akan mengetahui bahwa ternyata interioritas asli sebuah bangunan dapat menjadi potensi utama untuk dieksplorasi dalam proses alterasi. Dengan tujuan untuk mengembalikan keeksistensian bangunan tersebut terhadap konteks yang mengelilinginya.
Interior of a building is designed to fulfill human’s needs, including physical, functional, psychological and emotional needs, so that it will enhance human's experience of space. This thesis will discuss about human’s experience as the main point of view in constructing the sensation and perception of space. Through Merleau-Ponty's phenomenological approach, a case study in this thesis will explore about human's experience within the building, how would the quality of space could bring sensation and build up perception within human’s mind, and later identifies the interiority of the building. And through this thesis, we will also find out that the original interiority of a building can be the most potential source of exploration in altering the building, and restoring its existence to its surroundings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46808
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Alissa Sastranegara
"Dalam merancang sebuah karya arsitektur, seorang perancang harus pintar-pintar mengolah rancangannya tersebut menjadi sesuatu yang - tidak harus indah- tetapi menarik untuk dilihat, tidak membosankan dan mempunyai kelebihan agar karya tersebut berumur panjang. Penampilan luar suatu bangunan memang bukan yang terpenting, tetapi cukup penting supaya keberadaan bangunan tersebut disadari masyarakat. Agar sebuah bangunan menarik untuk dilihat, bangunan tersebut harus rnempunyai sesuatu yang dapat membuat orang ingin melihatnya. Entah karena bangunan tersebut besar sekali, aneh sekali, keren sekali, rame sekali atau norak sekali, yang penting bangunan itu telah berhasil memancing orang untuk melihatnya, bahkan lebih hebat lagi jika orang tidak hanya melihatnya namun mengomentarinya. Untuk mencapai itu, suatu bangunan harus berbeda. Mempunyai perbedaan yang membuatnya stand out dari yang lain, lepas dari positif atau tidaknya perbedaan itu. Kontras adalah satu cara untuk mencapai kualitas-kualitas tersebut. Karena kontras adalah suatu keadaan dimana perbedaan-perbedaan dipertemukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asha Animata
"Saat ini, sebagai arsitek , kita perlu berpikir lebih jauh terkait dengan perubahan lingkungan dan kebanyakan orang mencari sesuatu yang benar-benar berkelanjutan dan ramah lingkungan . Selain itu, dengan membangun sesuatu yang menekankan gagasan hidup sehat bisa membantu orang untuk meningkatkan gaya hidup mereka sehari-hari . Sehubungan dengan desain proyek terbaru dari studio dan metode , ide berkelanjutan dapat diterapkan untuk proyek yang dicampur pembangunan perumahan dan tempat pembuatan . Ide berkelanjutan dapat diterapkan melalui cahaya alami dan efisiensi ruang . Tulisan-tulisan akan menggabungkan analisis dari cahaya alami serta penataan ruang untuk unit perumahan . Selain analisis proyek ini dan eksplorasi itu didasarkan pada proyek selesai penulis untuk studio dan metode yang terletak di kota Perth.
Nowadays, as an architect, we need to think further related to the changing environment and mostly people are looking something that is really sustainable and environmentally friendly. Besides, by building something that emphasizes the idea of healthy living could help people to improve their daily lifestyle. In relation to the latest project design of studio and method, the idea of sustainable could be applied to the project which is mixed housing development and place making. The idea of sustainable could be applied through natural light and spatial efficiency. The writings will combine analysis from the natural light as well as the spatial arrangement for the residential unit. Besides this project analysis and exploration it is based on author’s completed project for studio and method that is located in the city of Perth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61947
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.
Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Dwi Putranti
"Arsitektur merupakan sebuah karya, yang tidak jarang dalam eksistensinya dimaknai bukan hanya dari fungsi yang dimilikinya, namun juga dari keindahan yang dimilikinya. Makna keindahan pada sebuah karya arsitektur dapat dikorelasikan dan seringnya hanya dilihat dari kualitas visual yang dimiliki karya tersebut. Menilik erat dan kentalnya elemen keindahan dalam sebuah karya arsitektur, dimana arsitektur bukan sekedar karya yang dicerap melalui indera pengelihatan, dibutuhkan lebih dari sekedar kualitas visual untuk memaknai keindahan dalam arsitektur. Skripsi ini berisi pembahasan mengenai apa sebenarnya keindahan yang dimaksud dalam arsitektur dan melalui studi kasus berusaha menggambarkan bagaimana keindahan tercipta dalam ruang arsitektur.
Architecture is a work, that in its existence often valued not only by its function but also by its beauty. The meaning of beauty can be correlated with a visual quality and often seen only as a visual quality. Looking back about how important beauty as the fundamental element in architecture, which architecture is not a work that perceived only by visual sensory, I believe that there is more than just a visual quality to define beauty in architecture. This under-graduate thesis will discuss about the essence of beauty in architectural field and through a study will be shown how beauty exist within the architectural space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57847
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Seno Adhitya Putra
"Laporan tugas akhir ini membahas desain yang menyambut alam dan upaya menciptakan embrio yang menumbuhkan perkembangan budaya beserta ekonomi di daerah Woodford Berlokasi di daerah pertanian Queensland lokasi ini memiliki sebuah event yang cukup bergengsi dan telah menjadi ritual tahunan yang bernama Woodfordia Festival Event ini menjadi basis langkah awal untuk memahami konteks dan data lokasi desain Analisa dilakukan melalui berbagai lapisan dan skala social dengan tujuan memahami dan mengembangkan proposal desain Urbanisasi adalah bentuk modernisasi kota yang memberikan degradasi moral dan lingkungan alam Leluhur Woodford dikenal dengan orang orang Jinbara mendedikasikan tanah mereka untuk kebudayaan dan alam Andil Arsitektur disini adalah sebagai alat manipulasi ruang menjadi tugasnya untuk menanamkan sosial dan budaya di Woodford Proposal desain menekankan perlunya menjaga eksistensi event yang telah berjalan 27 tahun dan mengekspresikan keinginian penduduk lokal untuk berkembang Resolusi yang tercipta dari desain akan dijabarkan bertahap melalui laporan tugas akhir ini Desain yang tercipta tidaklah mendekati kesempurnaan akan tetapi desain ini mentargetkan desain yang mampu dieksekusi dan memberikan resolusi kepada kebutuhan Woodfood di masa depan.
The final design report consist a design embracing nature and culture in a remote place and creating an ldquo embryo rdquo that will create a new development of Woodford Located in a remote space in Queensland Australia this space consist a great cultural event called Woodfordia Festival This become the first step of design process which consist understanding the basic issue and contextual of the site Analysis on different layer of society and scale conducted to understand and develop the next step of design proposal Urbanization is a form of city modernization which results in degrading of moral and environment Woodford rsquo s ancestor ndash Jinbara rsquo s people dedicated their land for environment and culture Architecture as the tool of space manipulation stands to embed the social and cultural layer of Woodford The proposal of design meant to preserve a 27 years culture event and express the urge of local society to develop The resolve of the design will be shown within the design report and explain the step by step process until it form the final design The design might be far from perfect yet it a design that aim to be executed and a resolution of what Woodford need in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53424
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gabriella Dina Widieaster
"Kota Lama Semarang merupakan kawasan bernilai sejarah tinggi dengan banyak peninggalan bangunan kolonial yang dilestarikan dan dihidupkan kembali. Salah satunya adalah Gedung Monod Diephuis & Co, sebuah bangunan cagar budaya yang awalnya berfungsi sebagai kantor perusahaan broker hasil bumi. Gedung ini menjadi milik pribadi pada tahun 2011 dan dikonservasi mulai Maret 2016, kemudian diubah menjadi bangunan mixed-use untuk kegiatan seni, budaya, dan sosial. Transformasi ini membutuhkan perhatian pada nilai-nilai bangunan cagar budaya, konteks Kota Lama Semarang, serta strategi adaptive reuse yang merupakan tindakan konservasi pada bangunan cagar budaya.
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dan studi kasus dengan observasi langsung terhadap bangunan, wawancara subjek terkait, serta rekonstruksi gambar denah dan potongan bangunan. Hasil penelitian ini mengevaluasi kesesuaian nilai-nilai bangunan cagar budaya dan strategi adaptive reuse bahwa dari enam strategi adaptive reuse yang ada, empat strategi yaitu passive, referential, aemulatio, dan ruination sesuai diterapkan pada Gedung Monod Diephuis & Co, sementara strategi performative dan facadism hanya sesuai secara parsial. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tidak semua strategi sesuai, adaptive reuse tetap mampu menghidupkan kembali Gedung Monod Diephuis & Co sebagai bagian dari pelestarian budaya di Kota Lama Semarang.
Kota Lama Semarang is a historically significant area with numerous preserved colonial buildings that have been revitalized. One such building is the Monod Diephuis & Co building, a cultural heritage site that originally served as the office for an agricultural brokerage company. This building became privately owned in 2011 and underwent conservation starting in March 2016. It has since been transformed into a mixed-use facility for artistic, cultural, and social activities. This transformation required careful attention to the heritage values of the building, the context of Kota Lama Semarang, and adaptive reuse strategies which are conservation actions for heritage buildings.This research employs literature review and case study methods, including direct observation of the building, interviews with relevant subjects, and reconstruction of building plans and sections. The findings of this study evaluate the appropriateness of heritage building values and adaptive reuse strategies. Out of six existing adaptive reuse strategies, four strategies—passive, referential, aemulatio, and ruination—are deemed suitable for application to the Monod Diephuis & Co building, while the performative and facadism strategies are only partially suitable. This study demonstrates that although not all strategies are applicable, adaptive reuse can still successfully revitalize the Monod Diephuis & Co building as part of cultural preservation in Kota Lama Semarang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library